Adieu - Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
Hujan di luar telah berhenti, langit mulai cerah kembali, cahaya mentari yang sayu menyinari ruangan melalui kaca yang pecah.
Wajah Cherry Xu yang pucat. Tubuh yang dipenuhi noda darah. Tangan yang gemetar memegang kotak kayu cendana merah. Dengan wajah yang masih tersenyum, pandangan mata yang lurus melihat Alex Ong, satu kata yang terucap: "Di malam lima belas tahun yang lalu. Gadis yang menyelamatkanmu di tepi pantai, sebenarnya adalah Clarice Xu!”
"Apa yang kamu bilang!" Alex ong tercengang. Otak yang berdengung. Kelopak mata yang membesar dengan segera mengecil, dia memandangi wanita gila yang ada di depannya. Hati seketika terasa merinding.
" Sejak awal kamu telah salah mencintai orang." Cherry Xu menggerakkan tubuhnya, dengan tertatih-tatih maju perlahan mendekati Alex Ong, senyuman di wajahnya semakin jelas: "Sejak awal gadis yang ada di hatimu adalah Clarice Xu. Hanya saja aku berusaha merebut kembali semua yang dia miliki!”
Cherry Xu menangis hingga matanya memerah. Beberapa tahun terakhir ini, ia telah melihat dengan sangat jelas.
Yang dicintai Alex Ong sendiri itu,hanya saat malam dia tenggelam itu. Berpikir bahwa dialah yang menyelamatkan dirinya sendiri.
Tetapi orang yang menyelamatkannya saat itu jelas-jelas adalah Clarice Xu, tetapi segalanya hanya dapat menyenangkan Alex Ong. Semua dilakukan oleh Clarice Xu sendiri, hanya. Alex Ong selalu berpikir untuk dirinya sendiri!
Cherry Xu menatap, wajah pria yang tidak dapat dipercaya. Senyuman di wajahnya tiba-tiba berhenti, matanya sendu: "Hari ini aku memberitahumu semuanya. Untuk apa lagi, Clarice Xu sudah mati. Wanita licik yang merampas dan yang menghancurkanku semua, aku ingin dia mati dan tidak tenang! “
Setelah Cherry Xu meneriakkan kalimat ini, segera kotak yang ada di tangannya dibuang ke tanah.
"Hei!"
Sayu –sayu terdengar suara dari reruntuhan.
Alex Ong hidup, kedua matanya menatap lurus, melihat kotak itu jatuh di depan matanya sendiri .
Abu putih yang di dalam kotak itu bertaburan di tanah.
Alex Ong bergerak dengan langkah yang kaku, perlahan-lahan berlutut, dengan kedua tangan yang gemetar dan lembut menggenggam abu yang ada tanah
Clarice Xu sudah mati, dia sendiri tidak dapat melindunginya dengan baik.
Bahkan hanya sisa tumpukan abu pun dapat dia jaga dengan baik, membiarkan Clarice Xu yang setelah telah mati, menjadi cacat.
Emosi tidak dapat dikendalikan, Alex Ong meledak, tangan yang bergetar itu menggenggam abu sambil menunjuk ke arah Cherry Xu, tangan menunjuk dan memerintah: "Antar dia ke rumah sakit, bagian dalam tubuhnya dapat diambil, semua sudah kuambil, aku menginginkan dia membayar dengan darah, aku ingin dia mati perlahan-lahan!!!”
Wajah Cherry Xu berubah ketakutan, dia menggelengkan kepalanya dengan panik, sejenak merasakan kembali, merasa sakit di seluruh tubuh, bersamaan dibawa oleh bawahan Alex Ong, menuju pintu dan pergi keluar.
Direruntuhan yang kosong dan dingin, tiba-tiba terdengar suara Cherry Xu yang menyedihkan: “ Tidak, aku tidak mau Alex Ong, kamu tidak dapat mati dengan tenang!!”
Alex Ong tidak memperduli dengan suara sedih itu sedikitpun.
Dia berlutut di tanah, mengingat masa lalu yang dia lalui dengan dingin dan kejam, pria yang selalu terlihat tenang itu seketika menghilang, seperti anak kecil yang menyesali kesalahannya, air mata berlinang tidak dapat dihentikan, setetes demi setetes jatuh ke dalam abu yang putih.
Alex Ong menggengam kedua tangannya yang gemetar, segenggam demi segenggam dia memasukkan abu di tanah itu ke dalam kotak yang sudahretak, berkata di dalam hati : "Maaf, Clarice, maaf, aku tidak bisa melindungimu dengan baik!"
"Direktur Ong,tidak benar!” yang di belakang James Huang mengerutkan kening dan berjalan : “ Ini tidak benar!”
Alex Ong menguasai emosinya, menatap James Huang dengan bingung.
James Huang memegang abu di tanah, meletakkan tangan di hidung dan mengendus:” Bau abu orang mati yang normal adalah bau kayu dengan sentuhan abu rumput, tidak mungkin ada bau amis!”
Jantung Alex Ong bergetar, dan terguncang,karena suasana hatinya terlalu sedih,sampai mengabaikan aroma abu di tangan, dan bau ini terlalu aneh
Kulit kepala terasa gatal, Alex Ong tiba-tiba sadar, dugaan di hati membuatnya tidak tahan
"Segera bawa abu itu ke para ahli untuk di teliti, dan segera temukan William Chan!"
Novel Terkait
Predestined
CarlyDewa Perang Greget
Budi MaVillain's Giving Up
Axe AshciellyUnperfect Wedding
Agnes YuMy Cute Wife
DessyAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu