Adieu - Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
Di pagi musim dingin, sinar matahari hangat menembus kaca jendela dan menyinari tempat tidur pasien yang berwarna putih.
Clarice Xu duduk bersandar di kepala tempat tidur, pandanganya menatap ke arah pohon Phoenix yang berada di luar jendela, perutnya bereaksi, ia merasakan sakit semalaman, sakit yang sulit ditahan, ia tidak mampu tidur semalaman.
"Pha da"
Cherry Xu mendorong pintu dan masuk, ia duduk di tempat tidur pasien dan kemudian menjulurkan tangannya dan menyentuh pipi Clarice Xu,"Adikku, apakah bagian wajah hasil tamparan Alex Ong kemarin masih sakit? Sini kakak lihat."
Suara tajamnya membuat orang mual, Clarice Xu membuka tangannya, ia tetap menatap luar jendela, dirinya yang merasa kesal tidak membalikkan kepalanya,"Keluar saja, aku saat ini tidak bisa fokus untuk bermain-main dengan orang seperti dirimu."
"Lihat dirimu, kamu masih belum bisa mengubah emosimu yang tidak baik dari kecil, apabila sekarang kamu memohon kepadaku, aku mungkin bisa memikirkannya kembali, Alex Ong mungkin akan memperlakukanmu lebih baik sedikit di sisa waktu hidupmu yang tidak lagi banyak!"
Memohon kepadanya? Clarice Xu ingin tertawa, ia memiringkan bibirnya dan berkata,"Cherry Xu, kamu benar-benar orang yang paling tidak tahu malu yang pernah aku temui!"
Nadanya baru saja merendah, Alex Ong segera berjalan masuk setelah selesai berbicara di telepon, ia masuk karena percakapan ini, ia membanting gelas hangat itu ke atas meja, wajahnya memerah dan berkata kepada Clarice Xu,"Siapa yang kamu katakan tidak tahu malu, coba kamu katakan satu kalimat lagi."
Walaupun ia sudah berkali-kali melihat Alex Ong menatapnya dengan penuh kebencian dan kemarahan karena Cherry Xu, tetapi Clarice Xu tetap tidak bisa menahan rasa sakitnya.
Rasa sakit ini, tidak ada cara untuk menahannya, ia tidak tahu bagaimana ia bisa melakukannya, apalagi memikirkannya.
"Alex, bukankah kamu sudah berjanji tidak akan marah lagi, lihat, supnya sudah tumpah," Cherry Xu mengambil gelas hangat di atas meja, ia membuka tutup meja itu dan bersikap halus,"Tubuh adik saat ini lemah, harus minum sesuatu yang menyehatkan tubuh."
Baru saja membuka tutup gelas, bau amis tercium oleh hidungnya, Clarice Xu tidak dapat menahannya dan memuntahkan air asam, sakit dari perutnya itu membuat kepalanya penuh keringat, ia menahan tenggorokannya dan berkata terhadap Cherry Xu yang sedang datang membawakan sup,"Apakah kamu sudah selesai bersandiwara? Jika sudah selesai, keluarlah!"
Alex Ong mengira ia berpura-pura muntah, matanya tidak bisa menahan dan menatapnya penuh kekesalan,"Clarice Xu, bisakah kamu menghargai harga diriku sedikit!"
"Clarice, ini adalah sup yang dimasak khusus untukmu, apabila kamu tidak ingin minum, kamu juga tidak seharusnya seperti ini......" Cherry Xu menatap Alex Ong yang sedang kesal, ia berpura-pura sedih dan berkata, sekaligus mengambil sesendok sup itu dan menyuapinya ke mulutnya,"Minumlah sedikit."
Bau amis ikan itu tidak berhenti membuat perut Clarice kesakitan, muntahannya semakin parah, bagian perutnya terus sakit, Clarice Xu mendorong tangan Cherry Xu yang sedang memegang sup itu, ia mengelus perutnya dan mengerang kesakitan.
"Ah, panas!" Sup itu tertumpah di tangan Cherry Xu.
Alex Ong dengan cepat menggenggam tangan Cherry Xu yang lembut dan putih, sekaligus menyingkirkan gelas hangat yang berada di tanganya, ia memandang kejam Clarice Xu yang sedang mengelus perutnya dengan wajahnya yang kesakitan.
"Bukankah kamu hanya melakukan aborsi, Cherry sudah sakit kronis dan bahkan masih berniat turun ke dapur dan memasak sup ini sendiri, ternyatta kamu tidak tahu menghargai, kenapa yang sakit kronis haruslah dia, bukan kamu!
Lelaki ini, masih saja berharap agar Clarice yang mati......
Satu kalimat, membuat hati Clarice Xu merasa semakin tidak adanya harapan.
Rasanya seperti tangan yang memasuki tubuhnya dan kemudian mencabik-cabik seluruh organ tubuhnya, membuat rasa sakit yang luar biasa.
Clarice Xu duduk dengan kesusahan di tempat tidur, membiarkan sup itu tertumpah di pipinya, sup yang panas itu membuat wajahnya merah dan sakit, perutnya terus memberikan reaksi sakit, rasa mual itu tidak berhenti.
Ia mengelus perutnya yang kesakitan, menyingkirkan rambutnya yang menempel di pipinya dan terdapat daging ikan, sepasang matanya yang penuh dengan kekecewaan menatap tajam bayangan Alex Ong yang melindungi Cherry Xu dan meninggalkan tempat......
Tiba-tiba terdapat wangi manis dari kerongkongannya, darah yang merah mewarnai seluruh sprei tempat tidur, mengeluarkan warna merah pekat yang menusuk mata.
"Alex Ong, kalian tunggu saja aku!"
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyIstri kontrakku
RasudinPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaWahai Hati
JavAliusSee You Next Time
Cherry BlossomMy Perfect Lady
AliciaAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu