Adieu - Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
Keheningan di parbik terlantar, membuat udara di sana juga terasa sedikit dingin.
Ketika Alex Ong mendengar Cherry Xu demi bertahan hidup mengakui semua masalah, dia menolak menghadapi wanita yang keji dari kehidupannya. Membiarkan dia terjatuh .
Dingin dan tidak mau menatap Cherry Xu. Menjatuhkan tangan dan mengayunnya.
"Alex Ong. Kamu berjanji kepadaku,untuk tidak akan membunuhku!" Cherry Xu berlutut di tanah, memperhatikan pengawal sendiri yang mendekatinya. Berbicara sembarangan.
"Membunuh mu terlalu mudah bagimu, aku tidak menginginkan nyawamu. Takutnya setelah merasakan penyiksaan dan penderitaan nanti. Kamu akan datang dengan sendirinya untuk meminta ku membunuhmu!” Wajah Alex Ong yang tidak berekspresi, terasa dingin yang melebihi hujan di malam musim dingin. Dia menatap kotak rosewood yang ada di tangan James Huang, di dalam hati yang terdalam, berkata dengan dingin:” Biarkan darah habis mengalir. Kurung di dalam lemari. Biarkan dia juga merasakan bagaimana rasanya tinggal di dalam kotak!”
Baru saja Alex Ong selesai berkata, bawahannya menggunakan pisau memotong pergelangan tangan Cherry Xu dengan keji, darah merah segar mengalir keluar.
Sakit yang dirasakan Cherry Xu hingga tak dapat bersuara. Dia menatap Alex Ong, ketika melihat foto yang ada di atas kotak kayu yang berada di tangan James Huang. Cherry Xu tertawa tanpa alasan.
Tertawa pasrah, tertawa arogan. Suara tawanya bergema di antara udara dingin dan reruntuhan yang ada. Terdengar seperti ayam betina yang sedang berkotek.
"Dasar wanita gila. Apa yang kamu tertawakan?" Alex Ong membalikkan badan melihat sekujur tubuhnya yang berlinang darah, wajah yang pucat memperlihatkan senyum Cherry Xu yang arogan. Membuat dia merasa jengkel sekali.
"Clarice Xu sudah mati? Akhirnya Clarice Xu mati! Ha" Cherry Xu menggunakan seluruh tenaga yang tersisa, darah yang mengalir di jari sambil menunjuk ke peti mati rosewood. Senyuman penuh arti tersirat di wajahnya:” Alex Ong, sekarang kamu sudah mengetahui semua kebenaran lalu untuk apa, orang yang mencintaimu hingga dengan seluruh jiwanya , wanita yang rela mengorbankan segalanya telah mati, kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengakui kesalahan dan menebusnya, karena Wanita itu sudah mati!
Mungkin kah karena Cherry Xu tidak salah, setelah mendengar kata-kata ini, tubuh Alex Ong gemetar, seketika merasakan sakit di hati yang lebih dalam dari kemarahan saat ini.
Alex Ong perlahan mengambil kotak abu dari tangan James Huang, memeluknya dengan erat.
Dia melihat ke bawah menatap wajah wanita gila yang sedang tersenyum, matanya menatap dingin, mengeluarkan suara:” Meski begitu, kamu juga sama seperti aku, merasakan siksaan dan penderitaan tanpa akhir, tidak memiliki ketenangan selama hidupnya!”
Setelah mengatakan ini, ketika Alex Ong hendak berbalik dan bersiap untuk pergi, entah darimana datangnya kekuatan Cherry Xu yang sedang berbaring di tanah, melompat bangun dengan sekuat tenaga, tanpa aba-aba merebut kotak abu yang ada di tangan Alex Ong .
Bersamaan dengan kepala mengarah ke belakang Alex Ong memeluk kotak itu dengan erat, menatap dengan ganas.
Dia melihat dengan jelas pria yang dia cintai, saat ini karena kebenaran dan kematian Clarice Xu, memotong dagingnya, menginginkan nyawanya, semua emosi yang ada pada saat itu meledak seketika.
Darah yang ada di pergelangan tangan kiri Cherry Xu masih terus mengalir tanpa henti, dia merebut kotak tersebut, senyuman di wajahnya semakin gila:” "Semuanya yang seharusnya menjadi milikku, pada akhirnya aku tidak bisa mendapatkannya, semua ini karena Clarice Xu”
Alex Ong tiba-tiba panik, dia menatap lurus ke kotak yang ada di tangan Cherry Xu, dalam hatinya berkata:” Wanita gila, apa yang ingin kamu lakukan!”
Bawahan yang ada di sekitar maju untuk merebut kembali, Cherry Xu mengangkat kotak di tangannya ke atas kepalanya, belaku seakan akan membantingkan kotak tersebut ke tanah, mengancam:” Jika ada yang berani mendekatiku setengah langkah saja, aku akan melempar abu Clarice Xu ke tanah !”
Alex Ong panik. Tangan Cherry Xu gemetar: "Cobalah!"
Seluruh tubuh Cherry Xu merasakan sakit yang mendalam, berusaha dengan sekuat tenaga memegang guci itu,senyum di wajah tidak hilang malah menjadi semakin intens, telihat ejekan di depan matanya: ”Alex Ong, aku masih memiliki sebuah rahasia yang sangat penting yang belum pernah aku beritahu kepadamu, apakah kamu ingin mendengarkannya!”
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove and Trouble
Mimi XuThick Wallet
TessaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyAfter The End
Selena BeeAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu