Adieu - Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
“Ting Ting——”
Suara deringan HP yang tiba-tiba berdering membuat Alex Ong yang perasaannya sedang terpuruk dan putus asa menarik keluar HP nya, dia mengeluarkan HP nya dari dalam kantong yang hampir saja jatuh ke lantai, lalu dia pun terdiam.
HP ini adalah HP yang dia ambil dari Darren Zhang. Saat Alex Ong melihat layar HP nama yang muncul di telepon itu, dia menghapus air mata yang ada di wajahnya dan mengangkat telepon itu.
“Cepat cari cara untuk menyelamatkan aku, Alex Ong sekarang sudah tahu semua kebenarannya, suruh orang untuk memblokir seluruh rumah sakit. Dia pasti akan membunuhku, dia benar-benar akan membunuhku! Kamu secepatnya memikirkan cara untuk menyelamatkan aku dan mengeluarkan aku, cepat! ”
Dalam telepon itu, datang suara lemah Cherry Xu dan juga bahkan ada suara-suara lainnya yang mengganggu, dari mikrofon juga bisa merasakan kalau sekarang dia sedang gelisah merasa tidak aman.
Kebencian yang sangat di dalam hatinya pada saat itu perlahan-lahan bertambah besar. Alex Ong memeluk erat kotak abu itu, dengan matanya yang merah yang mengeluarkan hawa kemarahan, dia menutup telepon itu. Lalu setelah itu langsung mengetik sebuah pesan dan menekan tombol kirim : “Tunggu aku disitu. Aku akan segera datang menyuruh orang menjemputmu!”
Pukul 3 dini hari, Kota Bei, di sebuah pabrik yang tak dipakai.
Suara rintikan hujan masih ada. Di luar angin bertiup dengan kencang meniup jendela yang ada, mengeluarkan suara ‘bang’yang keras dan jelas.
Cherry Xu bahkan belum sempat mengganti baju sakitnya. Sudah harus mengikuti dua orang laki-laki datang ke tempat yang seperti sebuah reruntuhan pabrik.
Selama perjalanan duduk di dalam mobil terus-menerus mencurigai sebenarnya benar atau tidak ini adalah suruhan orang Darren Zhang, tapi. Tinggal di rumah sakit benar-benar seperti ingin bertemu malapetaka, Cherry Xu lebih memilih dibawa pergi oleh orang lain. Tidak mungkin dia hidup-hidup duduk disana menunggu kematian!
Setelah turun dari mobil, Cherry Xu tidak tahu apakah karena luka yang baru saja selesai dioperasi robek yang menyebabkan sakit. Atau ketakutan dalam hatinya yang menyebabkan masalah, badannya gemetaran terhuyung-huyung. Langkah demi langkah dengan kaku masuk ke dalam aula pabrik.
“Darren Zhang, mana orangnya? ”Cherry Xu dengan kedua lengannya menyilang memeluk diri sendiri, membungkuk ke belakang wajahnya yang merasa tidak yakin melihat laki-laki berbaju hitam di belakangnya, dengan suara rendah bertanya.
Laki-laki berbaju hitam itu memegang-megang dagunya, memberikan tanda di sudut dalam aula: “Lihat!”
Cherry Xu mengikuti pandangan laki-laki berbaju hitam melihat kesana, juga tidak melihat Darren Zhang, dan yang mulai terlihat adalah seseorang yang tinggi setinggi drum minyak.
Dia langkah demi langkah berjalan dengan gemetar, menutupi rasa sakit perutnya dan menghadap berjalan ke sudut, baru saja mendekati drum minyak, langsung ada bau yang menusuk hidung dan datang juga bau yang menyerang hidung.
Lantai di sekitar drum minyak dipenuhi dengan darah, dalam hati Cherry Xu gemetaran, sebuah firasat buruk pun muncul secara tidak sadar.
Dia menahan diri dari ketakutannya, ingin berjalan ke depan dan melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.
“Aaa…...”
Saat Cherry Xu melihat dengan jelas apa yang ada di dalam drum minyak itu, reruntuhan pabrik yang kosong itu terdengar jelas suara jeritan yang sangat keras.
Darren Zhang dengan wajah pucat pasi meringkuk di dalam drum minyak itu, badannya yang memerah dan telanjang, semua badannya masih ada goresan-goresan luka yang masih berdarah, wajahnya masih ada bekas cap ujung pisau, kulitnya sobek dan terbuka lebar menganga, terlihat bagian tulang putihnya, dan juga mengeluarkan bau busuk.
Semua badan Cherry Xu bergetar hebat terasa lumpuh terduduk di lantai, dengan khawatir dan bingung menggeleng-gelengkan kepala, dengan sesaat melupakan semua kesakitan yang dirasakannya di bagian perut karena luka sobek yang ada, mulutnya masih terus-menerus berteriak seperti orang gila : “Tidak Tidak”
Pada saat itu, dalam reruntuhan yang kosong itu, sebuah sorotan lampu yang menyilaukan mata menghadap langsung ke diri sendiri, Cherry Xu yang duduk di lantai, yang tidak bisa menahan ketakutannya badannya mundur secara perlahan sedikit demi sedikit bergerak.
Seorang laki-laki duduk di arah sorotan lampu yang menyorotinya, wajahnya tidak terlihat dengan jelas, hanya ada bayangan hitam badan seseorang.
Cherry Xu menghela nafas dengan hatinya yang sesak, badannya bergetar hebat, melihat laki-laki yang ada di lingkaran cahaya itu, tidak usah berpikir lagi, pasti sudah tahu itu siapa.
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaCintaku Pada Presdir
NingsiHarmless Lie
BaigeI'm Rich Man
HartantoCinta Tak Biasa
SusantiMy Greget Husband
Dio ZhengEternal Love
Regina WangMata Superman
BrickAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu