Adieu - BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
“Bagaimana perasaanmu ketika melihat ayahmu mati di depan matamu?” Alex Ong duduk di kursi, kedua matanya menatap tanah, kedua mata wanita itu penuh dengan tatapan mengerikan, sedangkan kedua tangannya mengepal.
Jelas-jelas tahu bahwa lelaki yang sedang duduk di sana ialah Alex Ong. Tetapi saat mendengar suaranya, sekujur tubuh Cherry Xu masih saja tak kuasa menahan keterkejutannya, tak bisa berhenti gemetar.
Cherry Xu terlihat ketakutan duduk di atas lantai, Alex Ong sudah tahu semuanya. Bahkan Darren Zhang, ayahnya sendiri, dia sudah tahu.
Selesai sudah, segalanya telah usai.
Dahi Cherry Xu mulai mengucurkan keringat, air matanya setetes demi setetes jatuh, saking emosinya ia bahkan tak dapat berkata satu katapun.
“Tiga tahun lalu, kematian kedua orangtuaku sama sepertinya.” Alex Ong berkata lirik tapi dingin, matanya penuh dengan kebencian dan mulut mengatakan kata-kata yang menusuk dan kejam: "Seluruh tubuhnya berdarah. Darah dan daging tak bisa dibedakan. Lukanya sangat dalam sampai ke tulang”
Suara rendah dan serak Alex Ong bergema di reruntuhan ini, sangat menakutkan.
Cherry Xu duduk dengan panik, lututnya tanpa sadar sudah berjongkok di tanah. Melihat bayangan hitam, air mata menutupi pipinya. Mulutnya tak jelas berkata: “Bukan bukan, bukan begini. Alex, saat itu Darren Zhang menabrak orang saat menyetir mobilnya sendiri. Tidak ada hubungannya denganku, bukan urusanku!”
“Berdalih?” Alex Ong duduk tegap. Dilihatnya di depan mata wanita itu masih berdalih dan malah membuatnya merasa jijik: “Tiga tahun sudah kamu berdalih, saat ini adalah saat yang tepat untuk mengubah kebiasaan burukmu ini!”
Kemudian Alex Ong melambaikan tangannya ke arah James Huang di sebelahnya.
Dalam selang waktu, beberapa bayangan hitam berkerumun, tubuh Cherry Xu yang lemah tak berdaya di atas tanah diangkat di atas tumpukan kayu.
Cherry Xu tak punya tenaga sedikitpun untuk mengelak, tangan itu terbentang dan diikat di sebuah batang kayu, seluruh tubuhnya diikat. Dia melihat beberapa pria besar di sebelahnya, pikirannya terasa panik, mulutnya berkata sambil tersedak: “Alex, dalam waktu tiga tahun ini aku punya banyak hal yang tidak benar, tetapi bisakah kamu melihat orang yang kita cintai, maafkan aku sekali ini aja, aku tak akan melakukannya lagi.”
“Cih.” Alex Ong tersenyum sinih, ekspresinya menunjukkan ketidaksukaan, kemarahan yang tidak bisa berhenti membara di dada: “Memaafkan? Kamu sudah membunuh orangtuaku, mencelakai Clarice Xu, kamu sudah membat seluruh anggota keluargaku mati, selama tiga tahun sudah membohongi dan mengkhianatiku dan sekarang kamu ingin aku mengampunimu?”
Alex Ong tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, dari kecil Alex Ong paling benci dibohongi dan dikhianati, ia tak bisa menolerir siapapun yang melakukan hal demikian, entah itu orang yang selalu di sampingnya bahkan orang yang ia miliki perasaan paling dalam sekalipun.
Pada saat ini, ketika dia mendengar Cherry Xu memohon, kebencian hati Alex Ong bahkan lebih kuat. Dia membanting tangannya dan berkata: "Pukul dia, pukul!”
Kedua pria berkepala botak itu memegang dua cambuk kulit di tangan mereka dan berjalan perlahan menuju Cherry.
Cherry Xu menggelengkan kepala memohon-mohon, air matanya tak berhenti mengalir, mulutnya penuh dengan raungan mengerikan: “Alex, aku memohon, jangan, jangan lakukan itu.”
Belum selesai berbicara, sebuah cambuk seperti tetesan air hujan jatuh di tubuhnya.
Cambukan itu mengenai daging di tubuhnya, cambukan demi cambukan terus dipukulkan di kulit tubuhnya, memberikan rasa sakit yang membakar, seperti memotong jaringan kulit, mengenai dalam daging.
Rasa perihnya hati.
Tiba-tiba, jeritan menyakitkan Cherry Xu meledak, bercampur dengan hujan deras di luar, malam ini tampak sangat menakutkan.
Alex Ong menahan amarah dalam batinnya lalu memeluk kotak yang ia letakkan di samping tubuhnya, hatinya menghembuskan nafas kesakitan, matanya menjadi panas dan terasa sembab.
Clarice Xu, kamu kembali dan lihat, lihatlah semua orang yang sudah menjebakmu, betapa menyedihkannya mereka sekarang.
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiLoving Handsome
Glen ValoraMeet By Chance
Lena TanMy Superhero
JessiTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu