Adieu - Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
Tangan ramping yang dipegangnya tiba-tiba gemetar, dan Alex Ong pun takut dan segera melepaskan, dia menaruh dengan lembut tangan Clarice Xu ditengah-tengah selimut. Mengelap air mata, segera berbalik lalu meninggalkan ruangan kamar sakit.
William berjalan keruangan kamar itu dengan ekspresi datar, dan dia melihat Alex Ong dengan cemas meninggalkan ruangan kamar itu:” Apkah Clarice Xu tidak bisa tidur dengan nyenyak lagi?”
Dalam menghadapi kelalaian setiap hari, bahkan karena ingin melihat Clarice Xu, dia tidak peduli berapa banyak kegagalan dan penghinaan, dia juga membeli sebuah rumah di dekat rumah sakit. William sudah tidak mengusir Alex Ong dan membiarkannya untuk melihat Clarice Xu .
“Benar, mungkin bangun lagi.” Alex Ong menerima tatapan yang sakit, dia hanya menunduk dan tidak melihat William.
“Tunggulah sampai dia tertidur, aku baru memanggil mu lagi.” William berhenti, dan melihat sudut matanya meneteskan air mata, Setelah mata Alex Ong menjadi merah, dia berbalik dan berjalan masuk kedalam ruangan sakit.
“William, apakah orang yang berada di ruang tadi itu kamu?” Clarice Xu sedang terbaring diatas kasur. Dia bertanya dengan lemah.
William memasukkan bunga yang berada ditangannya kedalam pot bunga, dengan tidak mengertinya dia bertanya : “Apa yang terjadi”?
Mata Clarice Xu sangat sedih, dan kemudian dia tersenyum dan berkata :”Tidak ada apa-apa”. Dalam jangka waktu dengan ini ada yang sedikit aneh, aku selalu mencium aroma wangian yang khas, aroma ini seperti, seperti”
Dia tidak berbicara selesai, Clarice Xu senyum dengan membeku, dan kemudian baru menyadari aroma ini , aroma ini adalah rasa yang special dari badan Alex Ong, ini adalah minyak wangi yang suka dipakainya.
Hati Clarice menghela kesakitan, selama dia mengingat Alex Ong hatinya akan terasa sakit, rasa sakit ini lebih sakit dari yang berada di tubuh ini, sakit ini tidak bisa diterima, dan sakit ini tidak bisa ditoleransi, Clarice Xu menghela nafas dengan lembut yang disengaja dengan membuat dirinya lebih tenang, dan melihat keraguan William, ia menggelengkan kepalanya dan berkata : “Tidak ada”
William mengetahui apa pikiran Clarice Xu, hanya ketika Clarice Xu memikirkan Alex Ong, wajahnya baru tampak sedih dan tidak bisa tersenyum.
William melihat diluar pintu ada seorang laki-laki yang hanya menunjukkan setengah kepalanya, dan kemudian memandang Clarice yang sedang terbaring di kasur, dengan ragunya mengatakan : “Kalau, Jikalau aku berkata bahwa Alex Ong datang melihat kamu, bagaimana tanggapan mu?"
Mendengar nama Alex Ong , Clarice Xu terkejut.
Dia berjuang dengan sekuat tenaga agar bisa duduk tegak di atas ranjang, mengambil cangkir yang berada diatas meja, lalu pelan-pelan meminum air: “Aku tidak pernah menunggu , Alex Ong adalah orang yang aku putuskan agar selamanya tidak bertemu dalam kehidupan ini.
Setelah sekian lamanya, Clarice tidak mengucapkan nama Alex Ong keluar dari mulutnya, tangan Clarice Xu sedikit bergemetaran, dia menolehkan kepalanya untuk melihat ke luar jendela, dan dia tidak mengijinkan William untuk melihat matanya yang pelan-pelan menjadi merah, lalu juga tidak membiarkan William oleh melihat apa yang dipikirkannya.
Bagi Alex Ong, Clarice Xu adalah hal yang mewah, dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dirinya telah berupaya tetapi tidak membuahkan hasil, hanya mendapatkan luka yang berdarah dan patah hati.
Tidak peduli waktu berlalu berapa lama, bahkan lukanya sudah sembuh ia akan meninggalkan luka, kamu kira itu tidak sakit, tetapi dengan sentuhan luka itu masih bisa terbuka, lalu mengalir darah yang segar, menyebabkan rasa sakit di hati.
Clarice Xu tidak berani memikirkannya dan tidak bersedia untuk memikirkannya.
Diluar pintu Alex Ong bersandar di dinding, perkataan Clarice Xu seperti peluru yang ditembakkan pada diri sendiri, satu persatu peluru semuanya memasuki kulit dan masuk ke jantung, memunculkkan rasa sakit yang tidak tertahankan, Alex Ong menahan air matanya, dengan hati yang begitu tumpul, apa yang harus dilakukan, semua kesakitan ini mungkin seumur hidup tidak akan selesai, Alex Ong seumur hidup tidak akan membaik.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeHalf a Heart
Romansa UniverseCintaku Pada Presdir
NingsiLove Is A War Zone
Qing QingHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Charming Lady Boss
AndikaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu