Wanita Yang Terbaik - Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit

Setelah berpisah dengan Bang Dog dan yang lainnya, aku pergi berkeliling di pusat pencarian kerja, sibuk sepanjang hari, tidak menemukan satu pekerjaan pun.

Sedikit kecewa dan sedikit tidak berdaya.

Setelah pulang ke rumah, matahari baru saja terbenam.

Aku menebak putra kecil juga sudah akan pulang sekolah, jadi tidak berani lama-lama di rumah, naik bus pergi ke Sinarmas Park, saat ini, putra kecil sudah menunggu lama di depan pintu.

“Papa.”

Melihatku datang, dia langsung berlari ke sini.

“Aduh, putra kecilku, apa yang sudah dipelajari hari ini?”

Aku maju ke depan langsung menggendongnya, setelah mencium pipinya lalu bertanya.

Putra kecil mengatakan belajar matematika, aku sembarangan menanyakan sebuah soal matematika, tidak menyangka dia tidak perlu menggunakan jari-jarinya, dalam sekejap sudah berhasil menghitungnya.

“Benar-benar putraku yang pintar.”

Aku membelai kepalanya sambil berkata.

berpikir, Milka juga sudah akan pulang kerja. Sekarang aku pergi menjemputnya, dia pasti akan merasa sangat terkejut bukan?

Tiba di halte bus, saat baru bersiap naik ke mobil, Deddy meneleponku.

“Halo, Hanif, kamu cepat kemari, telat sedikit lagi maka akan celaka.”

“Apa yang telah terjadi?”

Aku mengerutkan kening, seketika ada sebuah firasat buruk.

“Kamu masih bertanya, kamu sudah diselingkuhi.” Deddy mengatakannya.

Begitu aku mendengarnya, seketika raut wajah berubah.

Sialan, Deddy pasti sudah melihat sesuatu yang tidak pantas dilihat, wanita ini biasanya berpenampilan dengan akhlak yang suci dan luhur, sekarang akhirnya sudah tertangkap basah olehku, sia-sia aku sudah berusaha sekuat tenaga merubah keluarga ini.

Sialan buat apa melakukan perubahan!

“Papa, kenapa?”

Mendadak putra kecil bertanya.

“Tidak apa-apa.”

Aku tersenyum dengan wajah pahit, ini adalah masalah antara aku dan Milka, tidak ingin putra kecil mengetahuinya.

Meskipun tidak mengaktifkan handsfree, tapi ada beberapa kata, jika diucapkan di hadapannya, juga sangat tidak enak hati.

Oleh karena itu, aku membawa putra kecil duduk di restoran yang ada di seberang jalan, setelah memesan dua mangkuk mie telur, menyuruh putra kecil makan dulu, diriku berjalan keluar pintu, lanjut berbicara dengan Deddy.

“ Deddy, sekarang aku tidak leluasa ke sana, kamu segera ambil foto dan kirimkan padaku, dari awal aku sudah tahu, wanita ini mengkhianatiku, pada waktu itu seharusnya aku memukul bos itu dengan kejam.”

“Kamu jangan panik, serahkan saja padaku.”

Bicara sejenak dengannya, aku langsung menutup telepon, hati terasa berat sekali seperti ditekan oleh sebongkah batu, tapi dalam hati terasa sangat tidak rela, masih ada setengah tahun lagi, aku sudah akan meninggalkan dunia ini dan dia yang paling aku percaya, malah berhubungan dengan pria lain.

Aku berusaha keras untuk berubah, sebenarnya demi apa?

“Bangsat, aku hanya orang bodoh, sudah dipermainkan orang masih tidak mengetahuinya.” Aku marah sekali, bahkan suasana hati untuk makan juga sudah hilang, benar-benar rasanya sekarang juga berlari ke sana, mengungkap wajah asli Milka, namun, bagaimana aku tega meninggalkan putra kecil di sini?

Dia juga tidak tahu jalan pulang dan begitu polos.

Jika dia tahu kalau mamanya bersama pria lain, apakah akan memengaruhi kehidupannya dan sekolahnya?

Memikirkan semua ini, aku merasa sedih dan pahit.

Menguatkan hati, berbalik dan jalan ke hadapan putra kecil, melihat dia makan dengan lahap, spontan hati terasa melembut.

“Papa, kenapa tidak makan?”

Putra kecil bertanya lagi, di sudut bibir yang muda dan lembut, penuh dengan minyak, tapi tampangnya seperti belum kenyang, wajah penuh harapan melihat mie yang ada di hadapanku.

“Papa tidak lapar, kamu makan saja.”

Aku sambil bicara, memberikan semangkuk mie yang ada di depan ini padanya dan mengeluarkan tisu menyeka sudut bibirnya.

Putra kecil “gluk” suara menelan air, lalu tidak bisa menahan diri mulai makan dengan lahap lagi.

Aku melihat adegan ini, tidak bisa menahan diri merasa sedih.

Berpikir, mungkin ini adalah makan terbaik yang pernah dia makan?

Setelah selesai makan, aku pergi membayar, totalnya dua puluh empat ribu, aku meraba saku celana, mengambil beberapa uang receh, diberikan pada pelayan, dengan perut lapar memegang tangan putra kecil, lalu meninggalkan restoran ini.

Tiba di rumah, istriku masih belum pulang.

Karena hal ini aku berubah menjadi semakin gelisah.

Putra kecil sedang berada di dalam kamar, mengerjakan PR, tapi aku, sama sekali tidak ada niat mengurusnya, terus duduk di atas sofa sambil memegang ponsel, menunggu kabar dari Deddy.

Namun, menunggu sampai istri pulang, Deddy juga masih belum mengirimkan foto padaku, aku tidak tahu apa yang sudah terjadi, hanya tahu jika seperti ini, maka tidak ada bukti apa pun untuk membuktikan istri berselingkuh.

Tapi Deddy adalah sahabat baikku, dia tidak akan membohongiku.

Mengenai dia tidak mengirimiku foto, mungkin karena persahabatan yang baik, tidak tega menghancurkan rumah tanggaku!

Huh, benar-benar semakin berpikir semakin kacau.

"Aku pulang."

saat ini, istriku meletakkan tasnya, berjalan ke depanku dan memelukku dari belakang.

“Hari ini terlambat pulang kerja, tidak pulang untuk memasak, sungguh maaf sekali.”

Sial, sudah sampai saat seperti ini, masih saja membohongiku.

Aku berbalik dan menyingkirkannya dengan tidak sabar, berteriak: “Jangan pura-pura lagi, sudah sampai saat ini, masih membohongiku, apakah menganggapku orang bodoh?”

“Suamiku, sebenarnya hari ini apa yang terjadi padamu, mengapa aku bisa membohongimu.”

Istriku melihatku dengan wajah polos, tetap memelukku sambil mengatakannya.

“Masih tanya ada apa, aku sudah diselingkuhi.”

“Jangan sentuh aku, aku jijik.”

Sekali lagi aku menyingkirkannya dan melihat kebohongan dari mata istriku.

“Kamu mengikutiku?”

“Suamiku, kamu dengarkan aku, aku dan dia hanya hubungan kerja sama antar rekan kerja, tidak ada tindakan mesra, benar, dia memang menyukaiku, tapi dalam hatiku hanya ada kamu.”

Tampaknya istriku mengetahui sesuatu, kedua matanya berbinar dan menarikku sambil menjelaskan.

“Aku suruh kamu pergi.”

Begitu aku marah,dengan kuat mendorongnya, mendorongnya ke meja kopi yang ada di samping, sangat tidak kebetulan, kepala istriku malah terbentur.

Seketika, mengalirkan banyak darah.

Tubuh istriku memang lemah, kali ini, langsung pingsan.

Dan aku, langsung kehilangan akal sehat.

“Istriku, bangun, bangun.”

“Aku yang salah, semua ini salahku, kamu bangun dan pukul aku, marahi aku.”

Tidak peduli bagaimana aku berteriak, istriku tidak bersuara, selain itu raut wajah pucat pasi.

Menyentuh bagian bawah hidungnya, masih ada sedikit nafas.

Tapi, walaupun demikian, aku tetap merasa sangat menyalahkan diri sendiri.

Pada saat ini putra kecil keluar dan begitu lihat mamanya jatuh ke lantai, langsung menjerit dan menangis: “Mama, kamu kenapa?”

Aku merasa tidak tega, menggendong istriku, merasa panik dan berlari keluar.

Putra kecil ikut di belakangku, menghentikan sebuah taksi di jalan bersamaku, dalam perjalanan menunju ke Rumah Sakit Imun Sehat.

Aku yang cemas, melihat putra kecil yang menangis, tampang istri yang sedang pingsan, hati juga panik sekali.

“Semua salahku, aku benar-benar bukan manusia.”

Menguatkan hati, langsung menampar wajah sendiri.

Sebagai seorang pria, bahkan tidak bisa melindungi istri dan anak sendiri, kalau begitu apa bedanya dengan orang tidak berguna?

Aku benar-benar seorang bajingan!

Di depan pintu masuk ruang gawat darurat rumah sakit, aku memegang tangan putra kecil, menunggu dengan cemas di luar pintu.

Tidak begitu lama, dokter berjalan keluar.

“Dokter, bagaimana dengan luka istriku?” Aku bertanya.

“Cukup baik, hanya saja akhir-akhir ini kelelahan, ditambah sedikit anemia, jadi pingsan, butuh rawat inap di rumah sakit untuk beberapa waktu, kamu pergi urus prosedur rawat inap dulu.”

Dokter selesai bicara, aku baru merasa lega.

Selanjutnya, istriku didorong keluar, menuju ke kamar pasien, putra kecil ikut ke sana karena merasa khawatir.

Namun, mendadak aku merasa malu untuk bertemu dengannya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu