Wanita Yang Terbaik - Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
"Kriukkk"
Gesekan ban yang keras ke tanah bergema di telingaku.
Meskipun orang tersebut menginjak rem dengan segera, namun aku masih terkejut dan terjatuh di tanah dan lenganku juga tergores sedikit.
Beberapa menit kemudian, pintu mobil terbuka.
Seorang wanita dengan pakaian profesional yang modern jalan ke depanku.
"Tuan, apakah anda baik-baik saja? "
Ada kepanikan di wajahnya yang cerah dan tanpa cela, sepertinya, dia adalah pemula.
Aku sangat marah pada awalnya, tetapi ketika melihat orang tersebut adalah seorang wanita cantik dan mempunyai kaki yang panjang, aku merasa sedikit tersentuh.
"Baik-baik saja? Lihat apa yang terjadi. "
Aku menunjukkan lenganku yang tergores dengan maksud tidak mau memaafkan dia.
Dengan begini, aku bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Dia adalah wanita dingin yang berwajah cantik, dia membuatku merasa bahwa dia seperti dewi yang keluar dari gambar, sangat suci dan tidak ternoda.
Namun aku Hanif adalah bajingan yang terkenal, jika dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, aku tidak akan membiarkan dia pergi.
"Aku benar-benar meminta maaf, karena aku buru-buru untuk menghadiri rapat, sehingga aku begitu tergesa-gesa. "
Sambil berbicara, dia mengambil dompetnya, kemudian mengeluarkan sejumlah 200 ribu dan menyerahkan ke aku.
"Apa maksudmu ini? "
Aku melototinya, "Apakah aku pengemis, ingin membuatku pergi dengan uang segini, lagipula, adakah aku meminta uang kepadamu? "
"Oh...kamu merasa uang ini tidak cukup? "
Sambil berkata, dia terus mencari uang dalam dompet dan kemudian mengeluarkan sejumlah uang kepadaku lagi, "Apakah ini cukup? "
Aku benar-benar marah, mengingat hari itu, ketika bos perusahaan Milka melemparkan uang kepadaku, aku semakin marah.
"Apakah sangat menyenangkan mempunyai banyak uang, bisakah kamu melakukan apa pun yang kamu inginkan dengan memiliki banyak uang? "
Aku melempar uang tersebut ke tanah, berbalik pergi dan tidak melihatnya.
"Tunggu, mengapa kamu begini, aku sudah menjelaskan bahwa aku buru-buru pergi rapat dan juga meminta maaf padamu, juga memberikanmu uang, kamu mengira aku ingin begini? Aku adalah...."
Aku menyelanya sebelum dia selesai berbicara.
"Cukup, orang kaya seperti kalian, tidak ada yang baik. "
Meskipun kata-kataku sangat menyakiti orang, tapi itu juga apa yang mau kukatakan selama ini.
Mungkin terlalu umum, namun isi hati seorang depresi, tidak semua orang bisa mengerti.
"Apa maksudmu? "
Dia menarikku dari belakang, bertanya padaku dengan wajah tidak senang.
Aku berbalik dan melepaskan tangannya, berteriak kepadanya, "Apakah kalian merasa hebat karena kaya, apakah orang kaya seperti kalian bisa mendapatkan istri orang lain dengan mudah? Iya, aku tidak punya uang, tapi aku miskin dengan mulia, kamu mengira penampilan sok sok mu itu tadi adalah meminta maaf padaku? Siapa yang kamu remehkan! "
Aku seperti gila berteriak semua hal-hal itu.
Hanya melihat wajah wanita itu menjadi tidak baik, namun dia tidak menyalahkanku
Sebentar kemudian, dia berkata : "Maaf, aku menyakitimu tanpa sengaja, aku mohon pengertianmu, bagaimanapun, aku mesti melakukan sesuatu untukmu. Datang saja mencariku jika ada masalah, ini kartu namaku. "
Selesai berbicara, dia menyerahkan sebuah kartu nama kepadaku dan berbalik membawa mobil pergi.
Aku melihat punggungnya ketika dia pergi, dalam hati merasa sedikit tidak enak, berpikir mengapa aku berteriak kepada anak perempuan tadi.
Setelah membaca kartu namanya, aku langsung terkejut.
"Presdir Nogo Grup, Buntoro. "
Ini adalah perusahaan lokal yang terkenal, mengenai kekayaannya, bos Milka tidak bisa berbanding dengannya.
Aku benar sangat salah bertingkah.
Penampilanku tadi, dia bisa menyelesaikanku dengan gampang hanya melalui telepon, tetapi dia tidak.
Alangkah baiknya, Jika semua orang kaya seperti dia.
Mengingat apa yang dikatakannya tadi, jika ada masalah apa bisa mencarinya ke perusahaannya, sekarang aku sedang mencari pekerjaan, jika aku bisa bekerja di Nogo Grup, perlukah aku hidup seperti susah seperti gini?
Begitu aku berubah pikiran, aku naik bus ke Nogo Grup.
Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan telekomunikasi, terutama di bidang peralatan komunikasi, dengan peringkat terdepan diantara semua perusahaan di kota.
Namun aku tidak pernah berpikir, perusahan seperti ini, direkturnya begitu cantik dan muda, benar seorang wanita karir.
Aku tahu orang sepertiku tidak berhak berhubungan dengan grup yang begitu besar, tapi Buntoro sudah berkata begitu, jadi aku ingin mencobanya.
Tiba di pintu depan, aku melihat sebuah pemberitahuan perekrutan, didalamnya tertulis berbagai persyaratan.
Aku melihat sekilas dan mengetahui bahwa persyaratannya sangat bagus, cuma persyaratan pendidikan sangat tinggi, harus mahasiswa pascasarjana.
Aku ini mendapatkan julukan sarjana saja sudah sangat sulit bagiku, memang tidak tahu diri.
"Hei, orang miskin, buat apa berdiri disitu, cepat pergi. "
Pada saat ini, seorang pemuda bertubuh besar yang memakai pakaian sekuriti, di seberang ruang pintu penjaga, melambaikan tangannya dengan tidak sabar, mengusirku pergi.
Aku mengabaikannya langsung dan masuk kedalam.
"Aiya, apakah kamu mau dipukul, cepat pergi dari sini! "
Dia membawa beberapa orang, membawa tongkat listrik dan berteriak kepadaku.
"Siapa yang bilang, kenapa kamu tidak pergi? "
Aku menendangnya, melihat yang lain akan maju, aku berlari dengan cepat.
Beberapa orang itu mengejarku tidak lama dan menyerah.
"Jangan biarkan aku melihatmu lagi, anak bajingan“
"Tunggu kamu keluar, aku akan menghabisimu. "
.....
"Babi, benar melihat orang rendah. "
Setelah memarahinya, aku berantri di tempat interview.
Setelah menunggu satu jam, akhirnya giliranku.
Setelah memasuki ruang interview, ada tiga meja kursi disana, ada tiga orang berpakaian bagus duduk disana.
Adegan seperti ini, dulu aku sering melihatnya, kebanyakan menanyakan pertanyaan yang rumit dan sengaja membuat hal-hal menjadi sulit, kecuali bagi orang yang mereka senangi.
Aku memperkenalkan diriku dan pengalaman kerjaku dulu secara singkat, mereka menunjukkan muka meremehkan, sepertinya tidak puas.
"Baiklah, dimana ijazah kuliahmu? " salah satu dari mereka berputar penanya dan bertanya padaku dengan tidak sabar.
"Tidak ada, " aku menjawab dengan lemah.
Ketika mereka mendengarnya, mereka menertawaiku.
"Apakah kamu bercanda, tidakkah kamu mengetahui ambang pintu perusahaan kami seberapa tinggi? Siapa yang memberikanmu keberanian? "
" Buntoro, CEO Bun, dia yang bilang, dia menyuruhku mencarinya jika ada masalah. "
Aku menjawab dengan jujur.
Mereka bertiga tertawa lebih keras dan mengatakan bahwa orang-orang yang datang banyak mengakui mereka adalah orang CEO, bahkan menertawaiku tidak tahu diri.
"Pui, orang yang suka pandang rendah orang, perusahaan buruk seperti ini, jika memberikanku gaji yang tinggi, aku juga tidak akan datang. "
Setelah memarahinya, aku akan pergi.
"Tunggu, apakah kamu mengira perusahaan kami adalah tempat dimana kamu datang dan pergi sesuka hati? "
Setelah selesai berbicara, ada beberapa sekuriti menghalangi jalanku, memukulku dengan sadis, melemparku keluar, seperti melempar seekor anjing.
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaBeautiful Lady
ElsaUntouchable Love
Devil BuddyWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAdore You
ElinaWanita Yang Terbaik×
- Bab 1 Permintaan Bang Dog
- Bab 2 Muncul Musuh Cinta
- Bab 3 Ada Uang Pun Hebat?
- Bab 4 Pesan Singkat Bang Dog
- Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog
- Bab 6 Obat Bereaksi
- Bab 7 Panas Sekali
- Bab 8 Sisi Lembut
- Bab 9 Curahan Anya
- Bab 10 Sudah Berpikir Untuk Berubah
- Bab 11 Kata-Kata Putra Bungsu
- Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk
- Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
- Bab 14 Berencana
- Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit
- Bab 16 Tamu Tak Diundang
- Bab 17 Malam Yang Penuh Tangisan
- Bab 18 Kami Yang Tak Bisa Dibatasi
- Bab 19 Menjadi Manusia Sampah
- Bab 20 Terimakasih Bang Dog
- Bab 21 Kepercayaan
- Bab 22 Mengantar
- Bab 23 Siapa Yang Mengatakan Aku Cemburu
- Bab 24 Jangan Bertindak Gegabah
- Bab 25 Telah Dikalahkan Oleh Kenyataan
- Bab 26 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 27 Memiliki Ambisi Yang Besar
- Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
- Bab 29 Nama Yang Aneh
- Bab 30 Memegang Pisau Belati
- Bab 31 Berjanji Pada Kak Pras
- Bab 32 Benar-Benar Cantik
- Bab 33 Kekasih Baruku
- Bab 34 1,2 Miliar
- Bab 35 Pria Yang Baik?
- Bab 36 Ayah Telah Tua
- Bab 37 Indarto Gold
- Bab 38 Keramik Imitasi
- Bab 39 Menyetujui Penggabungan
- Bab 40 Milka berselingkuh?
- Bab 41 Loving You