Wanita Yang Terbaik - Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk

Keesokan harinya, aku bangun pagi.

Milka dan putra bungsuku masih tertidur, aku tidak ingin mengganggu mereka, jadi aku berpakaian dengan hati-hati dan keluar dari kamar tidur.

Pergi ke dapur, memanaskan makanan, kemudian terus duduk di sofa dan merokok.

Aku berpikir, apa yang aku lakukan ini masih tidak cukup.

Setelah satu malam, Bang Dog tidak datang mencariku, menjelaskan bahwa apa yang dikatakannya, hanya untuk menakutiku, atau mungkin saja ada hal lain yang perlu aku lakukan.

Jadi, sekarang satu-satunya hal yang harus aku lakukan adalah, mencari pekerjaan.

Alasan istriku bepergian untuk kerja, karena untuk mendapatkan uang, jika aku mempunyai uang, maka aku akan ada modal untuk membujuknya agar tidak pergi.

Untuk saat ini, semuanya seperti tidak nyata.

Istriku bersikeras untuk bepergian kerja, aku juga tidak berdaya, namun aku bukan tipe orang yang mudah berdamai, tidak mungkin menyuruhku bertengkarnya dengannya, bukan?

Sudah berjanji untuk berubah, bagaimana aku bisa mengingkarinya?

Tanpa sadar, sebatang rokok sudah habis.

Aku melihat jam tanganku, sudah pukul setengah delapan.

Milka pergi bekerja pada jam delapan, aku memanggilnya, agar dia tidak terlambat.

Tiba di tempat tidur, aku membangunkan putra bungsuku terlebih dahulu dan berpakaian untuknya.

“Nak, makanannya ada di dapur, pergi dan makan dulu. “

“Ya”

Setelah menjawab, putra bungsuku berlari keluar dengan semangat.

Mungkin gerakannya terlalu besar, sehingga membangunkan istriku.

Dia membuka matanya yang ngantuk, melihatku dan berkata dengan malas, “Jam berapa sekarang? “

Aku tersenyum dan berkata sudah hampir jam delapan.

Kemudian dia bangun dengan cepat, berdandan dengan sederhana, makan sedikit, menatap sepatunya dan berkata, “Maaf merepotkanmu hari ini untuk mengantar anak ke sekolah. “

Aku mengangguk, menepuk dadaku untuk memastikan bahwa itu hanya masalah kecil.

Istriku tersenyum dan pergi.

Tapi aku menatap punggung kepergiannya, pikiranku tidak tenang.

“Bagaimanapun, aku harus mencegahnya untuk bepergian kerja ke luar kota. “

Melihat Putra bungsuku, menggendongnya, menutup pintu dan pergi dengan segera.

Hanya ada satu bus menuju ke Sinarmas Park, ketika mereka tiba di bus stop, busnya sudah kebetulan datang dan mereka pun duduk.

Sekitar sepuluh menit kemudian, tiba di sekolah.

Aku memegang tangan putra bungsuku turun dari bus dan menemaninya pergi ke kelas.

Duduk di kelas, seperti kembali ke masa kecil, ada pertemuan orang tua.

Ini adalah sekolah umum, setiap kelas hanya ada sekitar sepuluh murid.

Tetapi ketika aku duduk dengan orang tua teman sekelas anakku, rasanya aku tidak tepat.

Melihat sekeliling, mereka memakai jas dan sepatu kulit, atau merek terkenal yang lagi tren, tapi bagaimana denganku, aku hanya memakai jaket kulit tua, kemudian melihat apa yang dipakai bocah-bocah kecil itu, semuanya warna-warni, bagaimana dengan putra bungsuku, hanya memakai pakaian murah yang dipakai selama seminggu.

Tidak tahu mengapa, rasa rendah hati muncul dan aku menutupi wajahku dan berpikir : “Aiya, semua salahku, jika aku menjalani hidupku dengan baik beberapa tahun ini, aku tidak perlu begitu sedih pada saat ini. “

Meskipun orang-orang ini tidak menertawaiku, namun aku juga sadar diri, mengetahui bahwa mereka bahkan tidak ingin melihatku.

Orang sepertiku, bahkan tidak bisa merawat kehidupan anakku, apa yang bisa aku lakukan? “

Sekitar satu jam kemudian, pertemuan orang tua akhirnya selesai.

Aku juga ingin menghela nafas lega dan ingin pergi dengan segera.

Namun ketika semua orang tua meninggalkan ruangan, guru itu hanya menahanku.

Dia memberitahu situasi putra bungsuku akhir-akhir ini, mengatakan bahwa dia sangat bijak, nilainya juga bagus, hanya karena ada sedikit kesalahpahaman sehingga dia berkelahi dengan teman sekelasnya, guru itu mengerti, hanya saja dia menginginkanku untuk lebih peduli terhadap pelajaran, kehidupan anak, karena ini akan sangat membantu dalam pertumbuhan anak.

Aku setuju dengan semuanya dan memberikan guru itu 200 ribu dalam kesempatan ini dan memintanya agar lebih perhatikan proses belajar putra bungsuku.

Putra bungsuku berdiri di samping, menundukkan kepalanya dan tidak berbicara.

Melihatnya seperti ini, hatiku merasa tidak enak, mengelus kepalanya dan berkata, “Tidak apa-apa, semuanya sudah berlalu, seterusnya papa akan datang menjemputmu. “

Putra bungsuku menatapku dengan mata cerah, dengan harapan yang tak berujung.

“Baiklah, papa masih ada sedikit urusan, jadi aku tidak menemanimu, ingat, kamu harus rajin belajar, hanya dengan belajar, kamu baru bisa mau. “

Putra bungsuku menggangguk, kemudian pergi bermain perosotan dengan gurunya.

Melihat wajahnya yang bahagia, aku merasa lega dan bertanya pada diriku sendiri, apakah ini awal dari perubahan?

Setelah meninggalkan sekolah, aku menunggu bus di halte bus.

Karena sudah melewati jam sibuk, sehingga hanya ada aku seorang di halte bus, menunggu bus.

Duduk di bangku samping tanda berhenti, bermain hp dengan bosan, tapi memikirkan istriku.

Jika dia benar bepergian kerja, apakah dia akan bersama dengan bosnya?

Memikirkan hal ini, aku merasakan kepalaku kesemutan.

Melihat bus no 5 akan segera tiba, aku ragu-ragu.

“Tidak bisa, aku harus berbuat sesuatu. “

Setelah selesai berbicara, aku mengabaikan bus ini dan menelepon Deddy.

Sekarang, dia adalah satu-satunya teman yang bisa aku percaya, dari universitas sampai sekarang, jika aku mengalami masalah apa pun, dia selalu membantuku, aku berpikir, jika aku memintanya untuk mengikuti Milka, mungkin dia akan setuju.

Ini juga cara yang bisa aku pikirkan, aku tidak bertengkar dengan istriku karena hal ini.

Lagipula aku tidak punya banyak waktu di dunia ini, aku menghargai setiap hari, aku tidak ingin melewati hari-hariku dengan pertengkaran?

Telepon berdering beberapa menit dan tersambung.

” Deddy, apakah kamu sibuk? “

“Tidak, ada apa? “

Aku ragu-ragu sejenak, karena aku meminjam uang padanya berkali-kali sebelumnya dan sekarang ada masalah, aku tidak tahu bagaimana mengatakannya.

“Itu, bisakah kamu membantuku? “

“…..”

“Kamu ini pasti berjudi lagi dan kalah, ayo katakan, berapa banyak yang kamu mau pinjam? “

“Brengsek, selain meminjam uang, tidak bisakah aku meminta bantuanmu dengan hal lain? “

“Aiyo, akhirnya mempunyai hati nurani, kapan kamu mempunyai hati nurani, katakanlah, apa yang perlu aku bantu, selama itu tidak ilegal, aku akan berusaha membantumu. “

“Bantu aku mengikuti Milka. “

Setelah aku katakan, terdengar suara terkejut Deddy.

“Apa! “

“Apakah ada kesalahpahaman antara kalian berdua? “

Aku hendak mengatakan bahwa aku curiga bahwa istriku selingkuh, tapi aku berhenti ketika ingin mengatakannya.

Seperti pepatah, keburukan keluarga tidak boleh dipublikasikan, mengenai hal ini, bagaimana aku bisa memberitahu orang lain dengan sembarang?

“Aiya, nanti aku akan memberitahumu, ada sedikit kesalahpahaman. Apakah kamu bisa membantuku? “

Ragu-ragu di ujung telepon.

“Bisa.”

Setelah menutup telepon, aku merasa lega.

Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah mencari pekerjaan.

Setelah lulus kuliah, aku pernah berpartisipasi dalam banyak pekerjaan di berbagai bidang, tetapi sekarang tidak bisa, perusahaan manakah yang menginginkan seorang penjudi tiga tahun?

Aku merasa bingung, aku pernah berpikir untuk mencuci piring di restoran, tetapi dengan cara ini, aku lebih rendah dari istriku, bagaimana aku bisa membahagiakannya.

Berdiri di tanda berhenti sejenak, aku berpikir untuk pergi ke pasar untuk mencari keuntungan.

Tapi begitu kakiku melangkah kedepan, sebuah mobil Audi Q5 yang berwarna merah menabrak kemari.

“Ah” terdengar teriakan seorang wanita dari dalam mobil.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu