Wanita Yang Terbaik - Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
Mobil Kak Pras tidak lebih baik dari mobil Bang Dog, sebuah mobil Santana putih, tapi pada saat mengendarai mobil ini malah terlihat sangat kaya.
Dulu saat ada Bang Dog, aku tidak pernah berinisiatif mengajukan diri untuk mengendarai mobil, sekarang Kak Pras sangat mudah bergaul denganku, aku langsung berkata secara terus terang.
“ Kak Pras, kalau tidak, aku saja yang mengemudi?”
“Bisa tidak? Ini adalah dua nyawa, tidak bisa buat bercanda.” Kak Pras tertawa sambil bercanda.
“Tentu saja bisa, saat aku kuliah sudah mendapatkan SIM, bukankah ini mau ditunjukkan padamu.” Aku mengeluarkan SIM dulu untuk ditunjukkan padanya, dia meliriknya sejenak, baru mempercayaiku.
“Ayo jalan, kebetulan aku bisa mengisi tenaga, nanti bisa baik-baik bersenang-senang.”
Selesai bicara, dia tukar tempat duduk denganku, dalam situasi belum terlalu terampil mengemudi, langsung mengendarai mobil ke kota yang ada di desa ini.
Mengatakan gadis terbaik, sebenarnya juga hanya gadis jalanan saja, ada beberapa gadis muda yang berparas cantik, semalaman hanya perlu delapan ratus ribu sampai satu juta.
Orang genit seperti Kak Pras mungkin tidak akan peduli dengan semua ini.
Lagipula itu gratis, tidak melakukannya juga sia-sia saja.
Hanya saja, sepanjang jalan ini, aku sungguh belum pernah merasa sekeren ini.
Mengendarai mobil, mengenakan jas dan sepatu kulit, tidak peduli dilihat dari segi mana pun, mirip dengan orang yang bersosial kelas atas dalam masyarakat, rasanya aku ingin mengulurkan tangan keluar jendela, melambaikan tangan ke orang-orang sambil berkata: “Sekarang aku adalah orang kaya.”
Namun, semua ini bukan milikku.
Tapi, tidak butuh waktu lama lagi, semua ini akan menjadi milikku.
Mengendarai mobil sekitar setengah jam, tiba di tempat tujuan, aku membawa Kak Pras memasuki gang ini, disetiap ruas jalan lainnya, pasti ada seorang gadis jalanan yang berpakaian seksi melambaikan tangan pada kami, aku tidak memiliki perasaan apa-apa, hanya saja, Kak Pras malah terlihat sudah tidak sabar lagi, melihat tampangnya itu, hanya ada satu kata, bejat.
“Yang ini bagaimana?”
“Cukup baik.”
“Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?”
“Cukup baik juga.”
……
Mendapatkan komentar ini dari mulutnya, itu sudah cukup membuktikan bahwa pandangannya tidak terlalu tinggi, setidaknya tidak sesulit menghadapi Bang Dog.
Oleh karena itu, aku dengan santai membawa dia ke hadapan seorang gadis yang relatif cantik, mengatakan: “ Kak Pras, ini sudah bisa dianggap sebagai gadis terbaik bukan?”
Kak Pras memegang dagu, memperhatikan dia dari atas hingga bawah dengan tampang genit, berkata: “Yang ini saja.”
Seketika, akhirnya aku bisa merasa lega, sekaligus langsung bayar ke nona itu, setelah berpesan harus melayani Kak Pras dengan baik, aku langsung mengendarai mobil Kak Pras menuju lokasi konstruksi.
Bagaimanapun, waktuku sudah tidak banyak lagi, tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk orang yang tidak penting.
Mengendarai mobil kembali ke tempat parkir di sebelah lokasi konstruksi, aku sedang berpikir ingin parkir sesuai posisi parkir Kak Pras sebelumnya, tapi mendadak, sebuah mobil Audi merah melaju cepat ke depan, lebih dulu merebut tempat parkirku.
“Sialan, itu siapa orang yang tidak memiliki mata, berani berebut tempat parkir denganku, apakah tidak ingin bertahan di sini lagi?”
Aku memarahinya, lalu membuka jendela mobil, ketika hendak menjulurkan kepala untuk melihat siapa yang melakukannya, seketika malah tertegun.
Dari dalam mobil keluar seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian indah dan seksi, hanya saja dia mengenakan kaca mata hitam dan masker, tidak bisa melihat wajah aslinya.
Hingga dia berjalan melewati samping mobilku, aku juga tidak keluar untuk berdebat dengannya. Mengenai alasannya, mungkin karena perasaan cintaku yang sedang beraksi, mungkin juga aku benar-benar terpesona olehnya, selalu merasa dia memberiku sebuah perasaan yang tidak biasa.
“Sial, kenapa sifat playboyku bisa muncul pada saat ini?” Aku menggelengkan kepala, menyingkirkan semua ini, di saat ingin mengejarnya, dia malah sudah menghilang.
“Tidak bisa, aku harus mencarinya untuk membicarakan hal ini.”
Melihat tidak ada tempat parkir lagi, hatiku sangat tidak rela, lalu mengubah pikiran, memundurkan mobil meninggalkan tempat parkir, lurus menuju ke lokasi konstruksi, akhirnya berhasil mengejar dia.
Hanya melihat dia sepertinya sedang bernegosiasi dengan penjaga pintu, sepertinya orang dari perusahaan lain, apa yang ingin dia lakukan di sini.
Tapi semua ini tidak ada hubungannya denganku, yang harus aku lakukan adalah menyuruh dia minta maaf dan mengembalikan tempat parkir padaku.
“Hei, kalian berdua, jangan sampai membiarkan dia masuk, kalau tidak, aku akan memecat kalian.” Aku membunyikan klakson, memberi perintah dengan dibatasi jendela mobil.
Benar saja, setelah menjabat sebagai penanggung jawab, saat bicara juga lebih berguna, kedua penjaga pintu itu melihat mobil Kak Pras, bergegas mematuhi perintah, menghalangi wanita itu dan tidak membiarkannya masuk.
“Apa yang ingin kalian lakukan, aku adalah mitra kerja sama kalian, ingin segera masuk ke dalam memeriksanya, jika sampai ada sesuatu yang tertunda, apakah kalian bisa tanggung jawab?” Wanita itu mulai memarahi.
Kedua penjaga pintu menundukkan kepala, semua tidak bicara, hanya terus menghalanginya.
“Hei, sekarang kamu sudah tahu akibat dari merebut tempat parkirku, bukan?” Aku tersenyum, keluar dari dalam mobil, perlahan mendekat ke arahnya.
“Cihh, keterampilan mengemudimu yang tidak baik, sekarang malah menyalahkanku? Aku masih ingin memberitahumu, aku bisa parkir diposisi mana saja dalam tempat parkir ini, jangankan kamu, bahkan kontraktor kalian juga tidak akan berani mengatakan kata tidak.” Wanita itu berubah menjadi sangat tidak masuk akal, menunjukkan sikap sombong mengatakannya.
“Bohong, terus saja bohong, aku adalah penanggung jawab di sini, kenapa tidak mengenalmu? Apakah kamu tidak tahu kalau orang yang tidak berkepentingan di larang masuk?” Aku melihatnya dengan menghina sambil mengatakannya.
Wanita cantik itu langsung terdiam karena kata-kataku.
“Aku malas omong kosong denganmu, panggilkan pimpinan kontraktor kalian.” Dia terus mengatakannya.
“Sungguh kebetulan sekali, hari ini dia tidak ada di sini. Ada masalah apa katakan saja padaku, aku adalah agen kontraktor.” Aku menepuk dada sendiri sambil mengatakannya.
“Tapi, sebelum itu kamu harus minta maaf padaku dan mengembalikan tempat parkir itu.”
“Kamu……”
Dia kesal hingga tidak bisa mengatakan apa-apa, akhirnya, mau tidak mau harus kembali ke sana untuk mengendarai mobilnya keluar, diparkirkan di depan pintu, kemudian berjalan keluar dan mengatakan: “Apakah begini sudah bisa?”
Aku merasa puas dan menganggukkan kepala, mengatakan kalau begini sudah cukup baik, tidak mempersulitnya lagi dan membiarkan dia masuk ke dalam.
Pada saat bersamaan, aku mengendarai mobil ke arah tempat parkir, ketika berjalan keluar mendadak menerima telepon dari Kak Pras.
“ Nif, lupa memberitahumu satu hal, hari ini atasan akan mengutus seorang mitra ke lokasi konstruksi kita untuk memeriksa, kamu baik-baik melayaninya, ingat, jangan sampai mengabaikannya, ini mengenai investasi dalam proyek baru kita, tidak boleh sembarangan.”
“Iya, tahu.”
Setelah menutup telepon, aku berpikir, sebenarnya wanita ini orang hebat dari mana, sehingga membuat Kak Pras memperlakukannya seperti itu?
Melihat-lihat mobil Audi yang ada di depan pintu ini, kepalaku terus memikirkannya, segera terpikir hal ini, bukankah ini mobil yang menabrakku waktu itu?
Tidak salah, aku ingat dengan jelas nomor platnya, memang mobil ini.
Ini benar-benar musuh yang tidak ingin ditemui malah saling bertemu, baru beberapa hari tidak bertemu, sudah bertemu lagi, kali ini dia jatuh ke dalam genggamanku, lihat bagaimana aku menghadapinya……
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAkibat Pernikahan Dini
CintiaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAwesome Husband
EdisonRahasia Istriku
MahardikaBeautiful Lady
ElsaAdieu
Shi QiIstri Pengkhianat
SubardiWanita Yang Terbaik×
- Bab 1 Permintaan Bang Dog
- Bab 2 Muncul Musuh Cinta
- Bab 3 Ada Uang Pun Hebat?
- Bab 4 Pesan Singkat Bang Dog
- Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog
- Bab 6 Obat Bereaksi
- Bab 7 Panas Sekali
- Bab 8 Sisi Lembut
- Bab 9 Curahan Anya
- Bab 10 Sudah Berpikir Untuk Berubah
- Bab 11 Kata-Kata Putra Bungsu
- Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk
- Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
- Bab 14 Berencana
- Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit
- Bab 16 Tamu Tak Diundang
- Bab 17 Malam Yang Penuh Tangisan
- Bab 18 Kami Yang Tak Bisa Dibatasi
- Bab 19 Menjadi Manusia Sampah
- Bab 20 Terimakasih Bang Dog
- Bab 21 Kepercayaan
- Bab 22 Mengantar
- Bab 23 Siapa Yang Mengatakan Aku Cemburu
- Bab 24 Jangan Bertindak Gegabah
- Bab 25 Telah Dikalahkan Oleh Kenyataan
- Bab 26 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 27 Memiliki Ambisi Yang Besar
- Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
- Bab 29 Nama Yang Aneh
- Bab 30 Memegang Pisau Belati
- Bab 31 Berjanji Pada Kak Pras
- Bab 32 Benar-Benar Cantik
- Bab 33 Kekasih Baruku
- Bab 34 1,2 Miliar
- Bab 35 Pria Yang Baik?
- Bab 36 Ayah Telah Tua
- Bab 37 Indarto Gold
- Bab 38 Keramik Imitasi
- Bab 39 Menyetujui Penggabungan
- Bab 40 Milka berselingkuh?
- Bab 41 Loving You