Wanita Yang Terbaik - Bab 20 Terimakasih Bang Dog

Aku merasa sedikit bersemangat dan juga sedikit malu.

Meskipun kejadian kali ini sudah berjalan dengan lancar, namun Anya seolah-olah masih belum kehilangan kesadaran.

Dia melihat diriku yang telah mengeluarkan ponsel dan memotretnya, wajahnya langsung memperlihatkan reaksi kaget.

“Kamu, kamu mau buat apa?”

Aku menghentikan gerakan di tangan dan menunduk kepala secara refleks, setelah keheningan sejenak, aku berbalik badan dan berjalan ke arah pintu.

“Tunggu, tunggu sebentar, kamu hari ini mesti memberikan penjelasan kepadaku.”

Mungkin saja dikarenakan efek obat, Anya sambil menikmati khasiat obat sambil menjerit dengan nada tidak sudi, akhirnya ketabahan dirinya terkalahkan dan terus terjerumus di dalam khasiat obat tersebut.

Sebenarnya aku memang tidak berniat untuk bertindak tidak sopan terhadapnya, meskipun hatiku telah tergoda, namun aku tetap saja menahannya dan meninggalkan villa.

Pada sepanjang perjalanan, hatiku telah pecah berkeping-keping.

Apakah tidak masalah kalau meninggalkannya dengan begitu saja?

Anya begitu kasihan, apakah aku perlu kembali untuk memohon maaf dan memberitahukan kenyataan ini kepadanya?

Demi uang yang tidak seberapa ini, aku bahkan melakukan tindakan yang begitu bajingan.

“Tidak boleh, aku mesti kembali lagi.”

Aku dengan jarangnya merasa tidak tenang, setelah itu aku langsung berbalik badan dan kembali ke villa.

Saat ini sebagian wajah Anya telah merona merah, dia sedikit memejamkan mata dan berbaring di atas sofa dengan nafas terengah-engah, seolah-olah baru menyelesaikan sesuatu.

Dengan demikian, aku juga dapat menginjak masuk ke rumah dengan hati yang tenang.

“ Anya, kamu dengar dulu penjelasanku.”Aku berkata dengan nada segan dan ingin memberitahukan kenyataan ini kepadanya, namun setelah Anya berdiri dari sofa, dia malahan langsung melototku dengan tatapan kejam.

“ Hanif, aku wanitanya Bang Dog, kamu melakukan hal seperti ini, tidak takut ya kalau Bang Dog akan membunuhmu setelah mengetahui hal ini?”

“Atau kamu ingin mendapatkan sesuatu dariku?”

Aku tiba-tiba tidak dapat membantah apapun, ternyata Anya yang selalu lembut akan menjadi begitu mengerikan apabila telah emosi, bahkan terus melontarkan ancaman untuk membunuhku.

Namun aku juga tidak terlalu mementingkan keselamatan lagi, sejak menghadapi penyakit kanker hingga tertolong dari bunuh diri di sungai pada dua hari sebelumnya, pandanganku terhadap kehidupan sudah mulai memudar.

Sebenarnya nyawa setiap orang sangat lemah, dalam kehidupan yang terhingga ini, ada orang yang memilih untuk melalui hidupnya dengan sembarangan, ada juga yang berusaha mencari harga dirinya di dunia ini.

Contohnya seperti Ipank, sebenarnya Ipank dapat hidup dengan penuh kemewahan, akan tetapi pada saat ini, Ipank malahan menjerumuskan diri di dalam bar, lalu bertahan hidupnya dengan mengandalkan bernyanyi di sana, namun dikarenakan memiliki cita-cita, Ipank juga senang dengan kehidupan seperti ini.

Usia aku setara dengan Ipank, namun aku tidak sukses seperti dirinya, malahan terus merasa putus asa.

Jika bukan karena takdir yang sangat bercanda terhadapku, aku mungkin saja masih bermalas-malasan dan terjerumus di dalam perjudian.

Seandainya ingin berubah, maka harus berubah seutuhnya.

Aku tidak boleh membiarkan wanita yang sudah begitu kasihan terus ditipu oleh orang lain, apabila akan dimarahi atau disalahkan Anya, aku tetap saja harus berkata jujur kepadanya.

……

“Bukan, kamu salah paham denganku. Aku tidak ingin mendapatkan keuntungan apapun darimu, aku hanya terpaksa, aku mengutang uang kepada Bang Dog, utang yang berbunga tinggi, seiring perputaran bunga, aku sekarang sudah tidak sanggup membayarnya lagi, Bang Dog ada bilang, asalkan aku dapat mengambil fotomu, maka aku tidak perlu membayar semua utang ini lagi, maaf.”

Aku menjelaskannya dengan reaksi serius dan malu.

Seandainya hidup dapat bermula kembali, aku tidak akan berjudi atau bermain, bahkan tidak akan melakukan hal sembrono ini.

Namun keadaan telah demikian, aku sudah menjadi seorang manusia sampah, tidak ada salahnya juga apabila Anya ingin menyalahkanku.

Mata Anya mulai bergenangan air mata setelah mendengar penjelasanku, bahkan dikarenakan tidak dapat menerima kenyataan dalam seketika ini, sehingga dia langsung jatuh terduduk di atas sofa.

Setelah itu dia memejamkan matanya, air matanya terus mengalir dari matanya.

Menurutku mungkin saja hatinya telah runtuh, menangis adalah satu-satunya cara dirinya dalam melampiaskan kesedihannya.

Tidak tahu apa yang terjadi, pada saat ini aku sudah kehilangan sifat bandel seperti dulunya lagi, malahan hanya ingin beranjak ke depan dan menghibur dirinya.

Aku berjalan ke sisi Anya dan menepuk ringan pada pundaknya.

“Maaf, aku tahu seharusnya tidak memberitahukan kenyataan ini kepadamu, tetapi aku tidak tega melihat dirimu terus ditipu oleh Bang Dog.”

Wanita memang tercipta dengan air, meskipun aku terus menghiburnya, namun tetap saja tidak dapat meredakan tangisan dan kesakitan di hati Anya.

Meskipun aku sudah menghiburnya, namun bagaimanapun aku tetap saja sebagai pelaku yang menyakitinya.

Anya tidak memaafkanku, namun juga tidak memukul atau memakiku, setelah menangis hingga waktu yang lama pada pundakku, akhirnya dia langsung mengusir diriku dari rumahnya dan melontarkan kata-kata yang menusuk perasaanku :”Kamu sudah rela menjadi anjing orang lain hanya karena uang ya? Demi uang, kamu bahkan sudah rela melakukan kejahatan yang tidak berperikemanusiaan ya? Demi uang, kamu bahkan tidak takut mendapatkan karma setelah meninggal dunia ya?”

……

Setelah keluar dari villa, aku meredakan emosional dan menelepon Bang Dog, Bang Dog juga mengangkat teleponku dalam seketika dan mulai mendesakku “Bagaimana? Sudah berhasil?”

“Sudah berhasil.”

“Bagus, begini saja, kita bertemu di tempat biasa, sampai nanti aku pasti akan memberikan penghargaan yang besar kepadamu.”

Tempat biasa yang dimaksud oleh Bang Dog sebenarnya adalah kasino yang dikelola dirinya.

Setelah memutuskan sambungan telepon, aku memanggil sebuah taksi di tepi jalan dan berkunjung ke kasino tersebut.

Pada sepanjang perjalanan, dalam hatiku sangat risau.

Tuntutan Anya benar sekali, aku memang dapat melakukan apapun hanya demi uang, aku bahkan dapat melakukan sesuatu yang tidak berperikemanusiaan hanya karena uang.

Sebenarnya karma telah datang melimpah, aku telah mengidap kanker dan sudah pasti akan mati.

Sejak dahulu kala hingga saat ini, sebenarnya hanya ada berapa orang sukses yang tidak pernah melakukan tindak kejahatan? Termasuk orang kaya zaman sekarang, di dalam tindakan mereka yang berfoya-foya, rata-ratanya sedang menyembunyikan topeng iblis, mungkin juga mereka pernah merampok dan mencuri, atau bahkan ada yang pernah membunuh…..

Namun aku hanya ingin membayar hutang yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan para hartawan tersebut, apakah ada salahnya juga?

Seandainya memang ada salahnya, maka aku rela menanggung semua risikonya!

Sejak saat ini, aku akan berusaha semampu mungkin agar dapat memberikan kehidupan yang diinginkan keluargaku.

……

Belasan menit kemudian, aku telah tiba di kasino.

Aku dan Bang Dog berjanji untuk bertemu di depan kasino, Bang Dog sangat puas setelah melihat foto yang diambil diriku, setelah itu aku mengirimkan kepadanya melalui ponsel dan berkata :” Bang Dog, jadi utangku itu…”

Bang Dog melambai tangan dan berkata :”Tidak perlu lagi, aku Bang Dog bermain di ruang lingkup ini hanya mengandalkan kepercayaan.”

“Terima kasih ya Bang Dog.”

“Terima kasih apanya, kamu adalah sahabatku, sejak saat ini, kamu menjadi anak buahku saja, aku tahu kamu waktu dekat ini sedang sibuk mencari kerja, aku mendapatkan sebuah lahan pembangunan, aku ingin menyuruhmu mengelolanya, kerjanya hanya sejenis mengawasi lapangan saja, jadi menurutmu bagaimana dengan pekerjaan ini?”

Hatiku semakin senang setelah mendengar penawarannya.

Akan tetapi aku tidak habis berpikir, emosional Bang Dog selalu tidak baik, meskipun pertikaian antara dirinya dan Anya dikarenakan membagi harta setelah penceraian, namun bagaimanapun Anya tetap saja sebagai istrinya, sekarang aku telah meniduri istrinya, namun Bang Dog bukan hanya tidak merasa emosi, malahan memberikan kesempatan kerja yang begitu baik kepadaku.”

Kegembiraan telah berhasil membutakan otak pemikiranku, saat ini aku tidak sempat banyak berpikir lagi, sehingga langsung menunduk dan berterima kasih kepada Bang Dog :”Terima kasih Bang Dog.”

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu