Wanita Yang Terbaik - Bab 9 Curahan Anya
Aku seketika agak terdiam.
Melihat gaya wanita itu, terlihat jelas sudah menyelesaikannya.
Meski rencana gagal, tapi aku juga sangat marah sekali.
Berdasarkan yang aku tahu, sewaktu reaksi obat di puncak, semua wanita tidak bisa menolak, malah ingin sekali di samping ada seorang pria, melampiaskan dengan baik sebentar.
Tapi dia, malah tidak sama.
Aku pria besar yang hidup berdiam di hadapannya, wanita itu malah tidak mau, bersikeras melakukannya sendiri, jelas terlihat meremehkanku.
Untuk ini, aku marah dan masuk.
Sedang ingin membuka mulut bertanya padanya, meremehkan siapa, namun tiba-tiba saja dalam pandangan matanya terlihat seuntaian rasa sedih.
Dengan wajahnya yang cantik dan membuat hati orang tergerak, mengalir satu tetes air mata.
Melihat dari satu sisi, seakan kurang perasaan romantis yang sebelumnya ada.
Tak disangka dalam hatiku muncul seutas keharuan, tidak tahan mau menenangkannya, lebih merasa sedikit rasa bersalah terhadap ketidak-sopanan dirinya tadi.
Tapi aku malah tidak bisa berbuat seperti ini, karena di mata orang luar, memang adalah seorang bajingan.
Masalah yang dijanjikan dengan Bang Dog, aku tidak berhasil mengerjakannya, pulang bisa dikupas hidup-hidup oleh pria itu?
Secara paksa itu tidak mungkin lagi, Anya saat ini terlihat jelas sudah sadar kembali.
“Sialan, kenapa kamu menangis, aku hanya menggodamu sebentar saja, lagi pula, ini bukannya juga kamu yang berinisiatif….”
Perkataan dikatakan sampai ujung mulut, aku sama sekali tidak bisa menghentikan, karena Anya sudah menangis sampai suara tidak bisa keluar.
Mengingat dulu aku juga adalah orang yang jujur, kalau bukan tiga tahun lalu, karena tersiksa bukan main sampai depresi berat, sifat dan emosi tidak akan berubah jadi seperti hari ini!
Melihat wanita itu menangis, seakan niat baikku tersebar keluar, kebuasan yang ada tadi sudah lenyap dan juga jadi tidak tahu sebaiknya harus bagaimana. Terakhir berbelok jadi gila.
“Aiya, sudahlah sudah, tadi aku yang salah, aku minta maaf denganmu.”
Sekali mulutku mengatakan, wajah terlihat sangat tak berdaya.
Dua mata Anya bersinar melihatku, seperti sebuah batu giok saja, merapikan pakaian di tubuh, mengusap sebentar air mata di ujung mata, membawa semacam tangisan berkata: “Kak Hanif, ini tidak menyalahkanmu, sebenarnya…”
Berkata sampai di sini, wanita itu jadi berhenti, lalu pandangan mata saat melihatku agak aneh, sepertinya tahu masalahku dengan Bang Dog.
Setelah beberapa saat, dalam hatiku “Kletek” sebentar, seakan ada semacam perasaan yang tidak baik.
Tidak menunggu aku berbicara, pandangan mata Anya lalu menunjukkan rasa kesepian dan sedih.
“Sebenarnya masalah Buldog menambah barang ke dalam gelasku, aku tahu, tapi aku juga tidak berani percaya, dia bisa melakukan hal ini terhadapku, baru mencoba meminumnya. Sekarang sepertinya, dia terhadapku…”
Dia menangis tersedu-sedu, tidak bisa tahan, menundukkan kepala.
Aku ini baru ikut merasa lega, ternyata dia tidak tahu, masalahku dan Bang Dog.
Tapi wanita ini juga keterlaluan, jelas-jelas tahu Bang Dog tidak setia terhadapnya, namun masih mau mencoba sendiri, sungguh bodoh juga.
Aku menggelengkan kepala, tidak bisa tahan menghela nafas, sepertinya sedang kasihan padanya, tapi juga bukan.
Dengan penampilannya yang cantik dan bersinar, ternyata masih ada sisi lembut seperti ini, wanita seperti ini, ikut Bang Dog, bisa dibilang sia-sia saja.
Hanya sayangnya, aku juga tidak baik gimana.
Tapi Milka juga bukannya sama setia tidak mendua terhadapku?
Wanita, terkadang sungguh tidak mengerti mereka.
Aku mengejek diri sendiri tertawa, “Sialan, anggap aku hari ini tidak pernah datang, sungguh membuat kesal saja!”
Selesai mengatakan perkataan ini, aku lalu pergi dari rumah Bang Dog tanpa menoleh balik.
Tapi dalam hati juga ada seutas rasa tidak rela, tidak berhenti berpikir, ini bernilai 100 juta, bagaimana bisa aku bilang tidak mau langsung tidak mau?
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengCinta Tapi Diam-Diam
RossieLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindySuami Misterius
LauraLove And War
JaneMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniWanita Yang Terbaik×
- Bab 1 Permintaan Bang Dog
- Bab 2 Muncul Musuh Cinta
- Bab 3 Ada Uang Pun Hebat?
- Bab 4 Pesan Singkat Bang Dog
- Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog
- Bab 6 Obat Bereaksi
- Bab 7 Panas Sekali
- Bab 8 Sisi Lembut
- Bab 9 Curahan Anya
- Bab 10 Sudah Berpikir Untuk Berubah
- Bab 11 Kata-Kata Putra Bungsu
- Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk
- Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
- Bab 14 Berencana
- Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit
- Bab 16 Tamu Tak Diundang
- Bab 17 Malam Yang Penuh Tangisan
- Bab 18 Kami Yang Tak Bisa Dibatasi
- Bab 19 Menjadi Manusia Sampah
- Bab 20 Terimakasih Bang Dog
- Bab 21 Kepercayaan
- Bab 22 Mengantar
- Bab 23 Siapa Yang Mengatakan Aku Cemburu
- Bab 24 Jangan Bertindak Gegabah
- Bab 25 Telah Dikalahkan Oleh Kenyataan
- Bab 26 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 27 Memiliki Ambisi Yang Besar
- Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
- Bab 29 Nama Yang Aneh
- Bab 30 Memegang Pisau Belati
- Bab 31 Berjanji Pada Kak Pras
- Bab 32 Benar-Benar Cantik
- Bab 33 Kekasih Baruku
- Bab 34 1,2 Miliar
- Bab 35 Pria Yang Baik?
- Bab 36 Ayah Telah Tua
- Bab 37 Indarto Gold
- Bab 38 Keramik Imitasi
- Bab 39 Menyetujui Penggabungan
- Bab 40 Milka berselingkuh?
- Bab 41 Loving You