Wanita Yang Terbaik - Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog

Melihat pesan itu, aku membalasnya dengan tanpa ragu.

“Baik, besok sore kamu hubungi aku, aku akan ke sana.”

Dorongan impuls membuatku kehilangan akal sehat, aku tahu mengapa Bang Dog ingin menyuruhku mencabuli istrinya, dia ingin bercerai dengan istrinya, tetapi takut harus membayarkan separuh harta kekayaan, sehingga dia ingin membuat istrinya selingkuh.

Sementara aku berhutang uang kepadanya, tak diragukan lagi adalah objek yang yang paling bagus untuk dimanfaatkan.

Awalnya aku merasa bersalah karena akan pergi melakukan hal ini, karena Milka sudah menghidupiku selama tiga tahun. Namun sekarang, aku hanya bisa merasakan sensasi dan kegairahan.

Benar, aku menganggap ini sebagai tempat pelampiasan. Aku pun akan mati, membebaskan diri selama satu tahun juga adalah pilihan yang bagus. Meskipun istri Bang Dog tidak secantik Milka, tetapi juga wanita cantik. Ditambah lagi postur badannya seksi dan kata Bang Dog, tekniknya juga lumayan bagus.

Maka aku pun memasuki alam mimpi sambil membayangkan adegan membebaskan diri di atas badan istri Bang Dog.

Ketika bangun keesokannya, hari sudah sore, Milka yang tidur di sebelahku sudah lama menghilang tak berjejak karena harus bekerja. Aku duduk sambil menguap, lalu bangun dan berjalan ke dalam kamar mandi.

Setelah mandi, aku membuka penanak nasi dengan terbiasa, di dalamnya tetap berisikan makanan yang Milka siapkan untukku.

Perbedaan hari ini dan sebelumnya adalah, di samping penanak nasi masih ada secarik kertas.

Tulisan Milka yang indah terpapar ke dalam mataku:

“ Hanif, dorongan impuls kamu kemarin juga ada salahku, aku tidak seharusnya pulang dengan mobil bos, terlebih lagi tidak seharusnya menerima pakaian yang dia berikan. Tetapi aku dan dia benar-benar adalah hubungan atasan-bawahan, kamu jangan berpikir banyak. Lalu, terima kasih kamu telah mengemas kamar untukku, aku tahu kamu sedang berubah demi aku, aku sangat senang.

Bukankah kamu selalu ingin melahirkan seorang anak perempuan denganku? Selama ini aku sedang menunggu kamu. Berjuanglah, aku percaya kamu akan kembali menjadi baik, aku sangat mencintaimu.”

Setelah melihat pesan yang sederhana ini, aku bahkan merasa sudut mataku sedikit basah, tetapi isi dari pesan itu begitu sederhana!

Mungkin karena bau asap di dapur terlalu berat, hhmm, pasti seperti itu.

Aku meletakkan kertas di atas meja, sudut kertas yang aku pegangi sudah penuh dengan lipatan karena diremas.

Kemarin, aku mungkin benar-benar salah paham dengan Milka. Tetapi selama itu masalah tentangnya, aku selalu tidak bisa menahan emosi, dulu seperti itu, sekarang juga seperti itu.

“Jancuk, kemarin bagaimana bisa aku mengucapkan perkataan yang begitu tidak manusiawi.” Aku mengambil makanan yang dihangatkan di dalam penanak nasi, sangat ingin menampar diriku sendiri.

Ketika sedang makan, aku tidak tahan untuk memikirkan Milka dan memikirkan bosnya. Mengingat diriku hanya tersisa satu tahun terakhir, perlukah aku memaki Milka, membiarkan dia mengikuti bosnya itu?

Setidaknya dengan begitu, kehidupan Milka akan bahagia, tidak akan disusahkan olehku lagi.

Tetapi teringat akan tampang bos itu, aku merasa tidak bagus, si keparat itu tidak terlihat seperti orang baik.

Setelah makan, aku berbaring sambil memikirkan masalah ke depannya. Sudah jam lima sore, pesan Bang Dog juga dikirimkan pada ponselku dengan tepat waktu.

‘ Hanif, kamu beli makanan di bawah dan antarkan ke atas untuk kakak iparmu, semuanya sudah siap.’

‘Baik.’

Aku membalas pesannya. Aku mengeluarkan uang dua puluh ribu yang setiap harinya Milka tinggalkan untukku di bawah bantal, lalu berjalan keluar.

Mengenai akhiran Milka ke depannya, tidak bisa aku pikirkan, lebih baik berusaha mencari uang saja, berjuang untuk membiarkan mereka ibu anak hidup dengan lebih baik.

Uang seratus juta ini bagaimanapun juga harus dibayar, sementara melempar uang ke wajah bos Milka, aku juga tidak menyerah tentang pikiran itu.

Setelah mencabuli istri Bang Dog, aku akan mengambil foto baik-baik. Pada saat itu, aku akan meminjam sedikit uang lagi dengan Bang Dog, lalu pergi ke tempat judi untuk memutar nasib.

Aku berjalan ke sebuah restoran dan asal memesan makanan, lalu bergegas berjalan ke arah rumah Bang Dog.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu