Wanita Yang Terbaik - Bab 14 Berencana
“Pei, apa bagusnya. ‘
Aku memarahi mereka yang memukuliku, bangkit dan bergegas pulang dengan berantakan, sepanjang jalan, tangan masih memegang erat kartu yang diberikan Buntoro, wajah penuh senyuman pahit : “Oh, ini yang disebut orang kaya, memang tidak ada yang baik. “
Setelah selesai berbicara, aku merobeknya menjadi dua dengan marah dan membuangnya begitu saja, kemudian bergegas pulang ke rumah dengan kecewa.
Begitu aku tiba di depan pintu, aku bertemu dengan Bang Dog.
Dan beberapa gangster yang mengikutinya.
Meskipun mereka tidak membawa senjata, tapi kelihatannya mereka tidak mempunyai niat baik.
“Berhenti, mengapa kamu berlari, aku tidak melakukan apa-apa padamu. “ Bang Dog berteriak kepadaku.
Dengan teriakan ini, aku takut sehingga tidak berani melangkah maju.
“ Dog, Bang Dog. “Aku menoleh dan berkata dengan senyuman yang paksa.
“Hm, masih tahu memanggilku bang, dengan ini aku percaya bahwa kamu tidak sengaja mengabaikanku, lagipula kamu ini biasanya pemalu, aku tidak akan menyalahkanmu. “
“Terima kasih, Bang Dog. “
Mendengar ini, aku langsung merasa lega.
Selama tidak membunuhku, apa pun bisa di bicarakan.
“Ya, tidak perlu bersikap begitu sopan, kita semua saudara. “ Bang Dog mendekatiku dan meletakkan tangannya di bahuku, “Saudaraku, hari ini aku akan pergi menagih hutang, ayo ikuti aku! “
“Baik. “
Aku menjawab, kemudian berdiri bersama beberapa gangster tadi, seperti gangster, mengikuti Bang Dog di belakangnya dan masuk ke mobilnya.
Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan sebuah toko sarapan.
Bang Dog membawa kami turun dan masuk ke toko tersebut.
“Monyet, Bos Dog telah datang, mengapa kamu tidak datang menyambutku? “
Bang Dog menendang meja dan berteriak.
Beberapa detik berlalu, tidak ada yang menjawab, Bang Dog menjadi cemas dan bergegas masuk bersama kami, menghancurkan dan membanting barang-barang disana.
Pada saat ini, seorang pria tua melangkah maju untuk menghentikan kami.
“ Bang Dog, aku hanya menjalani usaha kecil, tidak tahan dengan kelakuan kalian begini, aku mohon, ampunilah kami. “
“Dasar. “
Bang Dog menendang langsung, pria itu langsung jatuh ke kereta roda dua dan tidak bisa berdiri.
Aku menghentikan gerakanku, aku merasa tidak enak, jika mungkin, aku ingin memohon kepada Bang Dog agar dia mengampuni pria itu, tapi aku tidak mempunyai keberanian.
Bang Dog terkenal kejam, aku sudah membuatnya marah, jika aku sekarang menghentikannya lagi, mungkin aku akan di pukul.
“Pria tua, jangan salahkan aku kejam, ini semua sudah ringan, jika kamu segera serahkan cucumu, aku tidak hanya bisa menjamin keselamatanmu, tapi juga melindungi tokomu, silahkan kamu pertimbangkan dengan baik! “
Bang Dog melangkah maju menarik kerahnya dan berkata.
“Kamu, kamu keterlaluan. “
“Oh, kamu bilang aku keterlaluan? baik, biar aku beritahu kamu hari ini, lihat apa ini? “
“Cucumu berhutang padaku 20 juta, sekarang tiga bulan berlalu, dengan bunga, setidaknya sudah menjadi 60 atau 80 juta rupiah, jika kamu mengeluarkan uang, apa pun bisa kita bicarakan dengan baik. “
“Aku, aku tidak mempunyai uang.
“Tidak punya uang, tidak apa-apa, ayo hancurkan! “
Mata Bang Dog kejang, setelah dia melambaikan tangan, gangster yang lainnya mulai membanting meja dan kursi, tidak lama kemudian, toko ini menjadi berantakan.
Pria tua itu terus berlutut di depan Bang Dog dan memohon padanya, mengatakan bahwa toko ini adalah segalanya, tidak boleh dihancurkan, tetapi Bang Dog menjadi tidak sabar, menendangnya sekali lagi, menggigit rokok dan berkata : “Kertas ini tertulis dengan jelas, tua bangka aku tidak hanya mau menghancurkan tokomu, tetapi juga akan menuntut cucumu, sampai dia dipenjarakan, dipenjarakan! “
Aku benar tidak tahan melihat ini, aku maju dan membantu pria tua itu bangun, kemudian berkata kepada Bang Dog : “ Bang Dog, pria tua ini juga tidak mudah, bisakah kamu mengampuninya? “
Bang Dog melototiku, kemudian tersenyum dan berkata : “Saudaraku, aku juga tidak ingin, tapi uang siapa yang didapatkan dengan mudah…….”
“Aku akan menanggung 20 juta pinjaman ini. “
Mengingat ini, Bang Dog berpikir sejenak, kemudian menyuruh beberapa gangster itu berhenti dan berkata : “Baik, kamu sendiri yang mengatakan, ayo kita pergi! “
Dia membawa beberapa gangster ke dalam mobil, tetapi tidak segera pergi dan terus memarkir di luar pintu, sepertinya sedang menungguku, berdasarkan gaya Bang Dog, tidak mungkin dia menunggu seorang gangster, pasti ada sesuatu yang dia inginkan dariku.
Mungkinkah dia mau menyuruhku membereskan Anya?
Lupakan saja, tidak usah berpikir begitu banyak.
Aku mengeluarkan beberapa ratus ribu dari saku dan menyerahkan kepada pria tua itu dan berkata : “Kakek, baru saja temanku menghancurkan tokomu dan memukuli mu, aku meminta maaf padamu, ini sedikit kompensasi, simpanlah. “
“Tidak bisa, itu semua salah cucuku yang tidak mau belajar baik dan berhutang pada mereka, sehingga kamu terbebani olehnya, aku sudah merasa sangat tidak enak dalam hati, bagaimana bisa aku mengambil uangmu lagi? “
“Ambilah, cobalah untuk menghindari mereka di masa depan. “
Aku menyerahkan uang itu dengan paksa kepada pria tua dan pergi.
Setelah masuk ke mobil, Bang Dog mengeluh, “Mengapa begitu lama? “
“Aiya, pria tua itu juga tidak mudah, aku memberikannya sedikit uang. “
Ketika aku mengatakan begitu, Bang Dog dan gangster lainnya menatapku dengan aneh, sepertinya menertawaiku, sepertinya juga merasa luar biasa.
“Baik, memang saudaraku yang baik, penyayang dan setia, tapi jujur saja, kamu telah berhutang padaku 100 juta sebelumnya, ditambah lagi 20 juta hari ini,……”
Aku tahu, perkataan Bang Dog ini, sepertinya memberitahuku untuk mengeluarkan uang, tapi aku sekarang 20 juta saja tidak ada, bagaimana aku bisa mendapatkan uang itu?
Aiya, semua salahku karena terlalu cepat bertindak tadi.
“ Dog, Bang Dog, kita adalah saudara, bisakah kamu memberikanku beberapa hari lagi? “
“Tidak, sekarang ada sesuatu yang harus kamu lakukan, jika kamu lakukan dengan baik, uang tersebut tidak akan menjadi masalah. “
Bang Dog dengan sengaja meletakkan tangannya di bahuku dan menatapku dengan tatapan penuh arti.
Dasar, pasti bukan hal yang baik.
Sambil berpikir dalam hati, aku tersenyum dan bertanya : “Apa itu? “
“Gampang saja, aku ingin kamu memikirkan cara lagi, pergi mencari wanita itu, tapi kali ini aku butuh foto, wajahmu juga difoto. “
“Baik. “
Meskipun tidak mengetahui mengapa Bang Dog ingin aku melakukan ini, tapi tidak ada kerugian bagiku untuk melakukan ini, bisa melunasi pinjaman yang begitu besar, bagiku juga merupakan hal yang bagus.
Mengenai Anya, aku juga sudah memikirkannya, pada saat itu aku menaruh sedikit obat ke minumannya, kemudian mengambil beberapa foto bugilnya, kemudian memakai kembali pakaiannya, ini seperti membunuh dua burung dengan satu batu.
Tidak hanya bisa memuaskan Bang Dog, tetapi juga bisa menjaga citraku di hati Anya.
Namun, aku selalu merasa bahwa sepertinya Bang Dog sudah berencana ini sebelumnya, berdasarkan karakternya, tidak mungkin mentolerasiku kedua kali, tetapi juga tidak masuk akal, menjebak ku, apa keuntungannya?
Mungkin saja aku pikir terlalu banyak!
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAsisten Bos Cantik
Boris DreyRahasia Istriku
MahardikaWanita Yang Terbaik×
- Bab 1 Permintaan Bang Dog
- Bab 2 Muncul Musuh Cinta
- Bab 3 Ada Uang Pun Hebat?
- Bab 4 Pesan Singkat Bang Dog
- Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog
- Bab 6 Obat Bereaksi
- Bab 7 Panas Sekali
- Bab 8 Sisi Lembut
- Bab 9 Curahan Anya
- Bab 10 Sudah Berpikir Untuk Berubah
- Bab 11 Kata-Kata Putra Bungsu
- Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk
- Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
- Bab 14 Berencana
- Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit
- Bab 16 Tamu Tak Diundang
- Bab 17 Malam Yang Penuh Tangisan
- Bab 18 Kami Yang Tak Bisa Dibatasi
- Bab 19 Menjadi Manusia Sampah
- Bab 20 Terimakasih Bang Dog
- Bab 21 Kepercayaan
- Bab 22 Mengantar
- Bab 23 Siapa Yang Mengatakan Aku Cemburu
- Bab 24 Jangan Bertindak Gegabah
- Bab 25 Telah Dikalahkan Oleh Kenyataan
- Bab 26 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 27 Memiliki Ambisi Yang Besar
- Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
- Bab 29 Nama Yang Aneh
- Bab 30 Memegang Pisau Belati
- Bab 31 Berjanji Pada Kak Pras
- Bab 32 Benar-Benar Cantik
- Bab 33 Kekasih Baruku
- Bab 34 1,2 Miliar
- Bab 35 Pria Yang Baik?
- Bab 36 Ayah Telah Tua
- Bab 37 Indarto Gold
- Bab 38 Keramik Imitasi
- Bab 39 Menyetujui Penggabungan
- Bab 40 Milka berselingkuh?
- Bab 41 Loving You