Wanita Yang Terbaik - Bab 8 Sisi Lembut
“Bruk”
Berhadapan dengan bibir yang merona kenyal dan paras wajah yang tidak sabaran Anya itu, aku tidak bisa menahan jakun bergerak ke atas bawah.
Dalam hati lebih jadi semangat.
“Sialan, aku sudah beberapa waktu tidak curi-curi makan daging lagi, melihatmu berinisiatif seperti ini, kepalang aku turuti kamu saja.”
Aku mengatakan, lalu mau mendekatinya.
Jujur mengatakan, Anya dibanding dengan Milka, sungguh spesial.
Yang dikatakan bunga yang peliharaan tidak lebih wangi dari bunga liar, saat ini aku sudah sama sekali tidak bisa mengendalikan diri sendiri lagi.
Meski tidak berjanji dengan Bang Dog, aku juga bisa tertangkap oleh kenakalan wanita cantik ini.
“ Bang Hanif ~sungguh, sungguh tidak nyaman~”
Mata cantik Anya mengedip, seakan bermaksud menggodaku saja, dalam mulut yang wangi terus mengeluarkan suara pincang dan mati rasa, ekspresi mukanya luar biasa menderita.
Sialan, sungguh siluman rubah.
Aku merapatkan mulut, pembuluh darah seperti menyembur dan melebar, lari naik memeluk erat wanita itu, merasakan wangi badannya, perlahan terpesona olehnya.
Sentuhan dan tabrakan antara kulit, membuatku tidak sabaran.
Saat ini dia sudah menjadi barang dalam kantongku, aku hanya perlu sesuai dengan yang dikatakan Bang Dog, menerjang jatuh dan memotret.
Meski berbuat seperti ini agak lancang, tapi aku juga tidak menyesal.
Yang pasti cepat atau lambat merupakan setumpukan lumpur, semua kesalahan meski terjatuh ke aku juga tidak masalah.
Tidak hanya melunasi hutang judi, lebih demi Milka, demi rumah yang jelek ini, demi bisa menegakkan pinggang di depan orang.
“Uh…”
Tiba-tiba, Anya menjulurkan sepasang tangan putih yang kenyal, merangkul erat leherku, muka yang merah merona tidak berhenti menghembus nafas kasar, pandangan mata samar-samar melihatku sedetik.
Belum menunggu aku berinisiatif, dia mulai menyerang dengan kuat, mencium dan membuatku berhenti.
Aku bisa merasakan, wanita itu perlahan tertelan oleh nafsu.
“Waktu yang baik, mengingat sudah melakukan, kepalang saja menikmati sebentar.”
Aku tidak terkendali tertawa, dalam hati berpikir.
Selanjutnya, mau mengangkat tangan membuka pakaiannya, mencoba menikmati satu langkah lagi.
Tapi siapa yang pernah menyangka pandangan mata Anya saat ini terbesat seuntaian penolakan, menggigit gigi, tidak tahu tenaga besar dari mana langsung mendorongku.
Aku tidak bisa dengan mata lebar melihat rencana hancur seperti ini saja, dengan sangat tertekan, mempergunakan kesempatan reaksi obatnya sedang di puncak dengannya melakukan satu kali.
Aku tidak percaya, wanita itu yang gayanya seperti kehausan saja, bisa tidak menginginkannya.
“Tidak, tidak boleh, kita tidak boleh seperti ini.”
Anya menutup-nutupi, “Tidak berencana bekerjasama denganku.
Saat aku mendekati seketika itu, mendorongku sekali lagi dan sepasang kaki yang merapat berlari ke dalam toilet yang tidak jauh dari sana.
Aku mengejar, dengan wajah yang ganas.
“Sialan, memberimu muka.”
Berdiri di depan pintu toilet, aku dengan ganas mendorong sebentar, tidak ada reaksi, saat ini baru tahu, pintu terkunci dari dalam.
Tidak hanya seperti ini, aku juga kedengaran suara nafas yang kuat, seakan dia di dalam sendiri melakukannya.
Seperti ini, kalau seperti ini aku juga tidak bisa memotret, Bang Dog, seharusnya aku harus bagaimana menyerahkan tugas?
Sudah lah, tidak peduli terlalu banyak hal dulu, perlu pikir suatu cara baru benar.
Sekali bola mataku berputar, mengeluarkan sifat dasarku tidak tahu malu, di depan pintu tidak putus asa mengatakan perkataan cabul, membuat dia tidak bisa menahan, sendiri membuka pintu.
Tapi sudah menggunakan banyak perkataan, tetap masih tidak berpengaruh.
Sampai terakhir, aku langsung tidak sabar lagi.
“Sialan, pelacur jelek, tidak mau buka pintu yah, kamu tunggu aku menendang pintu masuk, membereskanmu dengan baik.”
Hanya terdengar “Phang”, aku satu tendangan masuk.
Terakhir, pintu terbuka.
Wajah Anya jadi malu mengeluarkan tangan dari bawah, baju yang tidak rapi melihatku, gaya yang kacau balau, membuat hati orang menjadi ingin mengasihi.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoLoving Handsome
Glen ValoraKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Lady Boss
GeorgeWanita Yang Terbaik×
- Bab 1 Permintaan Bang Dog
- Bab 2 Muncul Musuh Cinta
- Bab 3 Ada Uang Pun Hebat?
- Bab 4 Pesan Singkat Bang Dog
- Bab 5 Menuju Rumah Bang Dog
- Bab 6 Obat Bereaksi
- Bab 7 Panas Sekali
- Bab 8 Sisi Lembut
- Bab 9 Curahan Anya
- Bab 10 Sudah Berpikir Untuk Berubah
- Bab 11 Kata-Kata Putra Bungsu
- Bab 12 Gadis Muda Yang Mengamuk
- Bab 13 Dipermalukan Saat Interview
- Bab 14 Berencana
- Bab 15 Istri Masuk Rumah Sakit
- Bab 16 Tamu Tak Diundang
- Bab 17 Malam Yang Penuh Tangisan
- Bab 18 Kami Yang Tak Bisa Dibatasi
- Bab 19 Menjadi Manusia Sampah
- Bab 20 Terimakasih Bang Dog
- Bab 21 Kepercayaan
- Bab 22 Mengantar
- Bab 23 Siapa Yang Mengatakan Aku Cemburu
- Bab 24 Jangan Bertindak Gegabah
- Bab 25 Telah Dikalahkan Oleh Kenyataan
- Bab 26 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 27 Memiliki Ambisi Yang Besar
- Bab 028 Bertemu Dengan Musuh Yang Tidak Ingin Ditemui
- Bab 29 Nama Yang Aneh
- Bab 30 Memegang Pisau Belati
- Bab 31 Berjanji Pada Kak Pras
- Bab 32 Benar-Benar Cantik
- Bab 33 Kekasih Baruku
- Bab 34 1,2 Miliar
- Bab 35 Pria Yang Baik?
- Bab 36 Ayah Telah Tua
- Bab 37 Indarto Gold
- Bab 38 Keramik Imitasi
- Bab 39 Menyetujui Penggabungan
- Bab 40 Milka berselingkuh?
- Bab 41 Loving You