Meet By Chance - Bab 34 Aku Yang Terluka

Sakit, sangat sakit!

Rylee Su mengelus kepalanya, merasa bahwa kepalanya ini terasa seperti bukan miliknya, setelah beberapa saat, dia akhirnya menyadari bahwa dia baru saja dibius oleh Fredi Lei si pria brengsek itu.

Dia bergegas membuka matanya, rasa lembut pada tubuhnya ini seperti......

Ekspresi Rylee Su tiba-tiba berubah, dia bergegas menundukkan kepalanya dan mengangkat selimutnya untuk melihat keadaannya.

Ada suara air yang deras di kamar mandi di dekatnya, Rylee Su mengalihkan tatapannya ke pintu kamar mandi secara perlahan, lalu melihat seorang pria yang hanya ditutupi oleh handuk melangkah keluar dari kamar mandi.

Wajahnya tertutup oleh lapisan kabut, rambut hitam yang panjang terus meneteskan tetesan air, ketika melihat Rylee Su terbangun, dia tersenyum dan memperlihatkan sederetan gigi putih di dalam mulutnya.

Pada saat yang sama, pintu kamar dibuka dari arah luar, setumpuk wartawan bergegas masuk, Rylee Su secara tidak sadar membungkus dirinya dengan selimut tersebut dengan erat.

Dia benar-benar kebingungan.

Sialan! Situasi apakah ini?

Ketika melihat wartawan masuk, Fredi Lei tidak terlihat panik sedikitpun, dia hanya berjalan ke arah tempat tidur dan merangkul bahu Rylee Su, lalu berbisik di telinganya,”Mengapa kamu tercengang?"

Phak!

Tamparan keras langsung menampar wajah pria itu, wajah Rylee Su juga erlahan memerah,”Fredi Lei, dasar brengsek!"

Wartawan yang mendesak masuk tiba-tiba menghirup nafas yang dingin, orang yang dia pukul adalah Tuan Muda Asosiasi Octagon, apa latar belakang perempuan ini?

Seberapa hebat reputasi Asosiasi Octagon? Semua itu dapat dilihat berdasarkan para wartawan yang hanya berani mengambil foto tanpa berani duduk itu.

Fredi Lei ditampar hingga wajahnya yang jernih tertutup awan gelap, dia melirik tidak puas ke arah wartawan yang masih mengambil foto di depannya, lalu sekelompok orang yang berada di belakangnya pun langsung keluar.

Rylee Su mencengkeram selimut yang menutupi tubuhnya dengan kuat dan bergemetar, bibirnya terlihat memucat hingga hampir menjadi transparan.

Dia benar-benar terlalu ceroboh, terlalu tidak berhati-hati, mengapa dia harus percaya apa yang dikatakan Fredi Lei si pria brengsek ini! Kukunya menusuk keras ke dalam telapak tangannya hingga hampir saja mengeluarkan darah.

“Jika dibandingkan dengan Daniel Zhan, bukankah lebih baik menjadi wanitaku?” Suara Fredi Lei terdengar sangat dingin.

Rylee Su menertawakan dirinya sendiri, matanya tertuju ke arah tubuh Fredi Lei dengan sedikit rasa benci, dia menggenggam selimutnya dan bergerak turun dari tempat tidur, menemukan pakaiannya dan ingin masuk ke kamar mandi, tetapi Fredi Lei menggenggam pergelangan tangannya dan menghentikan gerakannya.

“Lepaskan aku!” Rylee Su berusaha keras untuk menyingkirkannya, tetapi tangan pria itu sekeras besi baja hingga membuatnya tidak bisa melepaskan diri.

Dia berpaling ke belakang dan menatapnya dengan tajam, matanya yang memerah tampak seperti kelinci yang bersedih, Fredi Lei langsung melepaskan tangannya seakan-akan merasa terbakar, lalu melihat Rylee Su memasuki kamar mandi.

Bibir indahnya tertekan menjadi garis lurus, Fredi Lei berskamur pada pintu untuk waktu yang lama hingga akhrinya mengetuk pintunya.

"Hei, itu, bajumu sebenarnya dilepas oleh pelayan hotel."

Jawaban yang diterima adalah keheningan.

Fredi Lei merasa sedikit sakit hati, sebenarnya dia bukannya tidak pernah berpikir untuk berpura-pura membuat sebuah keadaan menjadi nyata di tengah perjalanan, tetapi ketika dia berpikir bahwa Rylee Su mungkin mengulitinya ketika dia bangun, dia pun menahan diri.

"Apa yang aku katakan itu adalah yang sesungguhnya, jika kamu tidak percaya terhadap diriku, aku bisa memanggil seseorang datang untuk mengklarifikasinya."

Rylee Su yang berada di dalam kamar mandi bergegas sembarangan mengenakan pakaiannya, sebenarnya, dia sudah merasa sedikit lebih tenang ketika dia bangun tidur tadi, dia tahu jelas akan kondisi tubuhnya sendiri, jika pernah disentuh oleh orang lain, maka tubuhnya pasti bereaksi, namun dia tidak mempunyai sedikitpun perasaan.

Tetapi tanpa adanya alasan jelas, ketika seorang wanita bangun dan menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan pakaian, lalu ada seorang pria yang sedang mandi di kamar mandi, reaksi pertamanya adalah merasa takut dan tak berdaya.

Setelah merapikan dirinya sendiri, Rylee Su menarik nafas yang mendalam, lalu membuka pintu kamar.

Tangan Fredi Lei yang terus mengetuk itu kebetulan berhenti di depan dadanya, ketika melihat ekspresi Rylee Su yang seprerti ingin memakan orang, dia pun langsung bergegas menarik tangannya.

Dia pun mencoba untuk bertanya dengan hati-hati,”Apakah kamu marah?"

Rylee Su meliriknya dengan dingin,”Apakah ini cara keduamu?"

Menyebarkan rumor mengenai dirinya dengan Tuan Muda Asosiasi Octagon?

Walaupun tidak ada yang mengetahui identitas antara dirinya dengan Daniel Zhan, namun keluarga Zhan tidak akan bisa menahan diri jika dia memciu permasalahan seperti ini, bukan?

Namun, setelah permasalahan ini terjadi, Keluarga Zhan akan lebih tidak mungkin menyerahkan Ahay padanya!

Teringat akan hal ini, Rylee Su mengepal erat tangannya dan menatap ke arah Fredi Lei dengan panik,”Fredi Lei, kamu harus menghentikan sekelompok wartawan itu sekarang! Jika keluarga Zhan tahu akan hal ini, aku tidak bisa membawa Ahay pergi!"

Tidak peduli kemanapun dia pergi, yang terpenting tetap adalah Ahay.

Jika bukan karena Daniel Zhan yang bersikeras bercerai dengannya, mengapa Rylee Su tidak bersedia membawa Ahay untuk menjalani kehidupannya di rumah keluarga Zhan?

Fredi Lei sepertinya sudah mempertimbangkan hal ini sejak awal, lalu berkata,”Jangan khawatir, hal ini tidak akan menyakiti anak kecil itu, mereka semua adalah orang-orangku tidak akan ada yang berani menyebarluaskan fotonya tanpa izinku."

Bagaimanapun, masalah ini bisa saja menjadi masalah yang besar ataupun kecil, Fredi Lei juga bukan merupakan orang bodoh, bagaimana dia mungkin mengabaikan konsekuensinya begitu saja.

Ketika mendengar janji Fredi Lei, perasaan Rylee Su yang menggantung pun langsung menjadi lega, pada saat yang sama, dia juga langsung berpaling dan menendangFredi Lei!

"Tendangan ini adalah harga yang harus kamu bayar karena telah menipuku!"

Jika dia dapat membawa Ahay pergi dengan aman, maka dia tidak keberatan menggunakan beberapa metode ekstrim untuk bertindak.

Namun perasaannya yang awalnya merasa bersalahnya terhadap Fredi Lei yang sangat kecil itu, kini telah berubah menjadi rasa takut, pria tidak berotak ini benar-benar berbahaya.

Setelah keluar dari hotel, Rylee Su kembali merias wajahnya dengan riasannya yang sebelumnya, bergegas pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa barang dan kembali merias diri seperti penampilannya ketika keluar tadi, hingga akhirnya merasa tenang untuk kembali pulang ke rumah keluarga Zhan.

Di atas sofa di ruang tengah, seorang pria terlihat duduk dengan ekspresi menegangkan, ketika Rylee Su memasuki pintu, dia langsung merasakan aura yang tidak baik.

Dia memaksa dirinya untuk tetap tenang.

Segala hal yang dia lakukan hari ini bersifat sangat rahasia, selama dia diberi kesempatan untuk membawa Ahay pergi, ketika foto-foto itu kemudian tersebar, dia juga sudah terhitung sepenuhnya terpisah dari keluarga Zhan.

Rylee Su mengeraskan hati dan melihat ke arah Daniel Zhan, pria yang berada di belakangnya, Logan He, terlihat berdiri tegak, tatapannya terhadap Rylee Su penuh dengan pertanyaan.

Rylee Su merasa lega ketika melihat keadaan ini, dia merasa semakin yakin bahwa mereka tidak berhasil mengikuti dirinya.

Setelah menyapa secara sederhana, Rylee Su tidak menetap lebih lama dan langsung naik ke atas.

Ketika baru saja membuka pintu dan memasuki ruangan, suara rendah terdengar dari belakangnya,”Kemana kamu pergi?"

Rylee Su terkejut, tas belanja di tangannya langsung terjatuh ke atas tanah hingga isinya berserakan di lantai.

Pria itu melirik ke permukana lantai, tatapannya terhenti sejenak ketika mendapati adanya sebuah dasi pria, namun dia langsung mengalihkan tatapannya tanpa mengubah ekspresinya.

Rylee Su menjongkok dan meapikan semuanya.

“Tidak ada apa-apa, hanya beberapa potong pakaian dan sepatu Ahay, Ahay sekarang sedang berada pada masa pertumbuhan, sepatu dan bajunya mengecil terlalu cepat.” Rylee Su berkata dengan sikap datar.

Ketika menuturkan kata-kata ini, dia tidak terlihat mengeluh sedikitpun, sama seperti seorang istri yang sedang membincangkan pertumbuhan anaknya dengan suaminya.

Ketika tangannya menyentuh sepotong sweater oranye untuk anak laki-laki, tangan lain tiba-tiba muncul, mengambilnya lebih cepat, dan memberikannya kepadanya.

Rylee Su tertegun sejenak, lalu mengucapkan terima kasih.

Suasana canggung memenuhi ruang tersebut, Rylee Su merapikan barang-barangnya, setelah merasa ragu untuk beberapa saat, dia akhirnya mengambil dasi tersebut dan mengulurkannya ke depan Daniel Zhan.

"Ini, untukmu, kita sudah menikah selama bertahun-tahun, tetapi aku tidak pernah memberimu apa pun, walaupun bukanlah barang bermerek yang mewah."

Rylee Su berbicara sambil mengangkat tatapannya dan melihat pria di depannya.

Tubuh tinggi pria itu sedikit menegang, pada saat dia baru saja ingin menolak, dia melihat mata Rylee Su yang bersih dan tulus tanpa sedikitpun kekotoran.

Pikirannya berpaling, dia tidak pernah menghiraukan kedua Rylee Su dan anaknya selama bertahun-tahun, setiap kali dia merayakan hari raya atau hari jadi, dengar-dengar dia akan selalu mempersiapkan banyak hal, tidak sedikit di antaranya yang merupakan pemberian untuknya, tetapi dia tidak pernah pulang sebelumnya.

Pada saat Daniel Zhan kembali fokus, dia sudah terlebih dahulu menerima dasinya tanpa disadari.

Sepertinya menolaknya itu sudah keterlaluan.

Ekspresi dinginnya terlihat sedikit berubah, Daniel Zhan kemudian bersusah payah berkata,”Istirahatlah lebih awal."

Dia pun kemudian pergi dengan terburu-buru.

Ketika dia pergi, Rylee Su langsung merosot ke permukaan lantai seperti sebuah bola kulit yang kehabisan angin, dia melihat ke dasi yang hanya sembarangan dia beli di jalan, dan merasa sangat beruntung.

Daniel Zhan adalah pria yang sensitif dan curiga, jika dia tidak melakukan apa pun untuk mengalihkan perhatiannya, maka sepertinya kehidupannya akan berjalan lebih menegangkan lagi kedepannya.

Untung saja dia tidak peduli dengan token perasaannya ini.

Di dalam ruang kerja, jari-jari ramping pria itu menggenggam erat dasinya, kain yang kurang bagus, sepertinya masih meninggalkan bekas suhu tubuh wanita itu.

Wajah Rylee Su tiba-tiba terlintas di dalam pikiran Daniel Zhan, hatinya juga tiba-tiba terasa sesak.

Sebuah suara notifikasi tiba-tiba berbunyi pada saat yang tidak tepat, pria itu menatap layar ponselnya dengan tatapan yang tajam, lalu menjawab panggilannya dengan salah satu tangannya.

“Daniel, apakah kamu masih sedang bekerja?” Suara lemah wanita itu terdengar keluar dari ponselnya, aura dingin di sekitar pria itu langsung meninggi beberapa derajat dalam sekejap.

"Iya."

Walaupun hanya sebuah kata iya yang sederhana, tapi kesabarannya itu cukup dapat dirasakan.

Stella Bo langsung merasa senang, sejak wanita bernama Rylee Su itu menggantikannya menghalanginya di kediaman lama keluarga Zhan, sikapnya ini menjadi agak sulit untuk ditebak.

Dalam beberapa hari terakhir, Stella Bo merasakan desakan yang keras untuk menunggu Daniel Zhan datang dan mengakui kesalahannya, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia bahkan tidak menerima satupun panggilan darinya.

Setelah merasa tidak tahan, dia akhirnya meneleponnya terlebih dulu, tetapi sikap Daniel Zhan ternyata masih tergolong cukup baik.

“Apakah Nona Su baik-baik saja?” Nada bicara Stella Bo terdengar sedikit khawatir.

"Baik-baik saja."

Ketika mengungkit mengenai Rylee Su, sikap Daniel Zhan langsung kembali seperti biasa, Stella Bo sedang berada dalam suasana hati yang baik, namun mulutnya berkata,”Ini semua salahku, aku berharap kakek melemparkannya ke kepalaku, sangat berharap aku yang terluka.”

Stella Bo berbicara dengan suara yang terdengar hendak menangis.

Pria itu mengelus dasi bertekstur kasar itu dengan salah satu tangannya, tatapannya terlihat sedikit melembut, dia kemudian berbicara ke arah ponselnya,”Hal ini tidak akan pernah terjadi lagi."

Stella Bo mengira itu adalah janji Daniel Zhan padanya, dia langsung tersenyum,”Daniel, aku suadh membeli tiket untuk menonton film besok, bagaimana kalau kita pergi nonton bersama besok? Sama seperti sebelumnya?"

Daniel Zhan mengerutkan alisnya ketika mendengarnya, lalu hanya mengiyakannya dengan sikap datar setelah beberapa saat.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu