Meet By Chance - Bab 45 Delusional
“Jika kalian terus menundanya lagi, akibatnya kalian tanggung sendiri.”
Nada Rylee Su terdengar tegas dan berat, terdengar berwibawa.
Wanita dan Ibu tua tersebut terus menangis, lalu sambil berdiri dengan gemetar, wanita itu pun tiba-tiba berlutut di depan Rylee Su: “Dokter Su, tadi aku memang salah, aku tiba-tiba kehilangan rasionalitas aku! Kamu jangan memasukkannya ke dalam hati, aku mohon kepadamu tolong menyelamati Suamiku! Aku mohon.”
Setelah ia mendorong orang, ia melihat Suaminya kejang-kejang sebentar lalu berhenti dengan otomatis, nafasnya pun menjadi semakin lemah, dia pun langsung panik, lalu baru menyadarkan diri, hendak ingin menampar wajahnya sendiri, dia sendiri juga melihatnya dengan mata kepala sendiri, tadi Dokter Su tidak melakukan apapun.
“Kamu berdirilah.” Ekspresi wajah Rylee Su tidak berubah, ia membangunkan orangnya, wajahnya pun menjadi semakin serius: “Kalau kamu benar-benar tidak ingin menunda lagi, berdirilah di samping dengan diam.”
“Aku……” Wanita tersebut baru saja hendak ingin bersuara, lalu buru-buru menutup mulutnya lagi, terus menganggukkan kepala dan berdiri ke samping dengan cepat.
Berhadapan dengan bahaya yang tersembunyi, Rylee Su tetap tidak berani bersantai-santai, kali ini dia harus semakin berhati-hati, saat dia berkonsentrasi memeriksa luka di dada Ricky Xu, seorang Suster membawa beberapa Dokter pria kemari.
Kondisinya terlalu berbahaya, dan Rylee Su sama sekali tidak sanggup menanganinya dengan sendirian.
Melihat orang lain ikut turun tangan, wanita itu hendak ingin menghentikannya lagi, tetapi tiba-tiba ada tatapan sekilas mengarah ke dia, dan wanita itu tiba-tiba menggigil, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sepasang mata yang tampak seperti es batu, tiba-tiba ia pun ketakutan sampai tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Daniel Zhan tidak mendengarkan ucapan Rylee Su yang meminta dia kembali untuk beristirahat, sebaliknya, dari awal sampai sekarang dia terus berdiri di sini, tatapannya terjatuh pada Rylee Su, tidak jelas.
Rylee Su pun tidak ada waktu untuk menghiraukan dia, dirinya sangat fokus dalam mengobati, beberapa Dokter melakukan pemeriksaan umum, lalu mendapatkan sebuah kesimpulan, ini merupakan komplikasi yang terjadi setelah tindakan operasi.
Sudah dipastikan Suster memberikan obat yang salah, namun masih belum jelas obat apa yang salah, apakah akan berbahaya, sekarang masih belum tahu.
Setelah penanganan darurat, kondisi Ricky Xu akhirnya sedikit stabil, dan kemudian mereka mulai sibuk lagi, dan Rylee Su bahkan tidak tahu sudah berapa lama waktu telah berlalu.
Sampai situasinya membaik, beberapa orang termasuk dia baru menghelakan nafas dengan lega, tetapi masih tidak bisa rileks.
Dia menginstruksikan beberapa orang untuk mengangkat Ricky Xu dengan selembut mungkin, dan memindahkan dia ke ranjang rumah sakit, lalu mendorongnya ke ruang CT.
Bagaimana kondisi detilnya, masih harus menunggu hasil dari CT.
Melihat orangnya memasuki ruang CT, tubuh Rylee Su yang tegang itu langsung lemas, lalu melangkah mundur dengan sedikit tidak stabil, bersandar di dinding putih di belakangnya.
Setelah itu dia baru menyadari ada sedikit rasa sakit di dadanya, dan menyadari dengan lebih jelas bahwa masih banyak yang perlu dia pelajari.
“Kembalilah.” Terdengar suara di samping telinga, di luar dugaannya suara tersebut terdengar sedikit lembut.
Rylee Su melihat ke samping, dan tiba-tiba langsung berdiri tegak dan melangkah ke arah Daniel Zhan: "Apakah lukamu baik-baik saja? Sudahkah kamu memeriksanya?"
Daniel Zhan melihatnya dengan lurus, tidak mengatakan apa-apa, di dalam tatapan tersebut seperti terdapat banyak perasaan, namun seperti tidak ada apa-apa juga.
“Tidak bisa, segera kembali untuk memeriksa dulu.” Rylee Su sambil berpikir-pikir ia tetap merasa tidak tenang, dalam situasi terburu-buru ia langsung menarik tangan Daniel Zhan dan melangkah ke depan, tidak bergerak.
Lalu ia baru sadar, dan langsung melepaskan tangannya, seolah-olah seperti terkena panas.
Ia menundukkan kepalanya dengan wajah dan telinga yang merah, Rylee Su sendiri pun terkejut kalau ternyata dirinya menjadi lebih berani.
“Itu, itu aku hanya ingin melihatnya saja.” Dia sambil menjelaskan dengan kaku, namun ia merasa lebih baik tidak menjelaskannya, menjelaskan seperti demikian malah terlihat semakin aneh.
Daniel Zhan tetap terdiam, tatapannya seolah-olah seperti sudah melekat dengan badannya.
Rylee Su dilihat sampai ketakutan, nafasnya pun menjadi tergesa-gesa: “Kalau tidak bisa yasudah.”
Habis ngomong dia membalikkan badan dan hendak pergi, namun malah dihentikan oleh panggilan dari Daniel Zhan.
“Ikut aku.”
Tidak menunggu Rylee Su menjawab, Daniel Zhan melewati dia dan berjalan ke arah kamar pasien dia sendiri.
Rylee Su mengertakkan gigi dan melihat kepergiannya, dirinya sudah dibodohi malam ini.
Daniel Zhan meminta dia pergi dia langsung harus pergi? Dia sengaja tidak mau mengikutinya!
5 menit kemudian, Rylee Su masuk ke dalam kamar pasien, dengan wajah yang datar: “Buka bajunya.”
Daniel Zhan menunjukkan sebuah ekspresi wajah yang penuh arti.
“Lihat apa lihat!” Rylee Su berkata dengan nada kasar: “Tidak mau diperiksa aku pergi ini.”
Walaupun berkata demikian, tapi tangannya sudah membuka kotak obat, dan mengeluarkan barang-barang yang dia butuhkan dengan satu per satu.
Daniel Zhan juga tidak membongkarnya, harus dikatakan bahwa perasaan dikhawatirkan seperti ini ternyata terasa baik.
Setelah pakaian dilepas, kain kasa yang diwarnai merah muda bisa dilihat dengan gampang, tatapan Rylee Su pun berubah, memiliki rasa hendak ingin menangis.
Dia buru-buru menundukkan kepalanya, pura-pura melepaskan perbannya dengan fokus.
Tetapi ketika dia melihat luka terbuka, warna darah yang merah menusuk matanya, Rylee Su pun tidak menahan diri sambil marah dengan suara rendah: “Siapa yang meminta kamu untuk ikut campur urusan orang lain! Sudah terbiasa menjadi pahlawan ya! aku paling juga terjatuh ke lantai saja, tidak akan kenapa-napa!”
Daniel Zhan menundukkan kepala melihat dia, dari arah ini hanya bisa melihat keningnya yang halus itu, dan hidung yang mancung, dan bibir yang tidak berhenti berkata itu, tatapannya pun berhenti di sini, dia tidak bisa memindahkan tatapannya: “Oh ya?”
“Memang iya!” Rylee Su semakin berpikir semakin merasa tidak enak, suaranya pun menjadi serak: “Paling tertabrak saja, nanti bangun lagi juga tidak apa-apa, sama sekali tidak perlu kamu!”
Daniel Zhan tentu saja melihat tangannya yang gemetar dan tidak mengatakan apa-apa.
Amarah yang memenuhi perut Rylee Su, menahan sampai dadanya pun terasa sakit.
Tapi orang yang ada di depan matanya ini juga demi menyelamati dia baru menjadi seperti ini, dia pun tidak sanggup mengucapkan kata-kata lagi.
Tiba-tiba di dalam kamar pasien menjadi hening, satu fokus menggantikan obat, satu lagi sambil melihat orang yang menggantikan obat dengan fokus.
Ketika dia kembali menggantikkan kain kasa yang baru, rasa sakit di dalam hati Rylee Su pun menghilang sedikit, tapi ia tetap tidak berani melihat ke Daniel Zhan, sambil menundukkan kepala, sambil berkemas sambil berkata: “Mulai dari sekarang setidaknya harus beristirahat selama 2 hari, setelah luka sudah menutup kembali baru boleh turun dari ranjang.”
Dia tahu bahwa jika wajahnya ia sekarang dilihat oleh Daniel Zhan, pasti bisa terlihat dengan jelas, terus menghindar dan bersembunyi, ada perasaan yang sebenarnya sudah masuk ke dalam lubuk jiwa.
“Rylee Su.”
Suara magnetis itu seperti nada lagu yang sedang melompat, dan menyentuh hati Rylee Su, menyebabkan gejolak lalu pun menghilang dengan cepat, membuat orang merasa sudah mendapatkannya namun kehilangan lagi.
Rylee Su menundukkan kepalanya dengan semakin rendah: “Ada apa?”
“Ini memang sesuatu yang harus aku lakukan.”
Daniel Zhan mengucapkan kata-kata ini dengan tulus, dia menyelamatkan dirinya sendiri dan menyelamatkan begitu banyak orang, jadi tidak peduli betapa bahaya situasi tersebut, dia pasti akan mengambil tindakan.
Namun ucapan yang terlihat wajar oleh Daniel Zhan, malah membuat detak jantung Rylee Su berhenti beberapa detik.
Apakah dia sedang bermimpi?
Sesuatu yang harus ia lakukan? Mengapa harus ia lakukan?
Rylee Su terus menggelengkan kepalanya, memotong semua pikiran delusionalnya, dia tidak boleh terus berpikir seperti ini lagi.
Hal-hal yang tidak pernah mungkin terjadi, paling baik itu bahkan tidak memiliki sedikit harapan pun.
Rylee Su memejamkan matanya, setelah beberapa detik wajahnya kembali seperti biasa dan melihat ke Daniel Zhan: “Terima kasih, bagaimanapun kamu sudah menyelamatkan aku.”
Nadanya yang terdengar datar itu, terbawa sedikit rasa asing.
“Kamu…..” Tatapan mata Daniel Zhan berubah sedikit, ucapan yang belum selesai ia katakan tiba-tiba terpotong oleh orang yang tiba-tiba masuk.
“Mommy!” Ahay berlari dengan penuh semangat ke dalam, wajahnya langsung berubah ketika dia melihat Daniel Zhan, dan dia segera berdiri di depan Rylee Su dengan gaya melindunginya.
Rylee Su tidak sempat merasa tidak berdaya atas perilakunya, dan ketika dia menundukkan kepala dan menatapnya, langsung merasa tidak tega: "Ada apa ini? Kenapa kamu terluka?"
Wajah Ahay ada beberapa bekas merah yang tersamar-samar, terlihat sangat jelas di wajah putih dan lembut itu.
“Aku tidak apa-apa, Mommy jangan khawatir.” Ahay mengangkat kepalanya, dengan rasa bangga dan sombong ia berkata: “Momy aku menang, kedepannya ada aku yang melindungi kamu, kamu jangan takut! Aku tidak akan membiarkan hantu atau setan mendekatimu.”
Saat dia berbicara, dia sambil melihat ke Daniel Zhan, tetapi ia malah menerima tatapan tidak setuju dari Daniel Zhan.
“Baik baik baik.” Rylee Su buru-buru berjanji dengannya, saat ini dia pun tidak menghiraukan Daniel Zhan lagi, menggendong Ahay dan langsung pergi: “Ikut Mommy, Mommy bantu kamu untuk membersihkan lukamu dan beri obat..”
Ahay sambil tersenyum, sambil menyandar di bahu Rylee Su, dan membuat sebuah wajah mengejek kepada Daniel Zhan, huh!
Dan pada saat ini, Willy Ji dan Logan He yang berada di luar baru masuk ke dalam, wajah mereka berdua terlihat sedikit aneh.
“Bagaimana?” Daniel Zhan bertanya dengan suara dingin.
Punggung mereka berdua langsung merasa dingin, mereka tahu bahwa Tuan Muda Daniel sedang marah, buru-buru berkata: “Tuan Muda Kecil menang dari 3 orang, hanya saja…..”
“Katakan!”
Hawa dingin langsung menyebar, membuat orang merasa tertekan dan sesak nafas.
“Hanya saja semua orang pasti merasa ragu-ragu.” Logan He menundukkan kepala, tidak berani melihat wajah Daniel Zhan.
Sebenarnya apa yang dia katakan juga benar, walaupun sudah menyampaikan kepada mereka tidak perlu menunjukkan belas kasihan, dan juga sudah melihat Ahay memang berbeda dengan anak kecil pada umumnya, dan memiliki kemampuan tertentu di bawah pelatihan Daniel Zhan.
Tapi bagaimanapun dia baru berumur 5 tahun, dan merupakan anak dari Jenderal, siapa yang berani menggunakan seluruh tenaganya.
Daniel Zhan juga mengerti terhadap poin ini, dia bukanlah orang yang tidak pengertian, bahkan dia sendiri pun tidak sanggup mengeluarkan semua tenaganya terhadap Ahay.
Melihat dia terdiam, Logan He dan Willy Ji pun menghelakan nafas lega pada saat yang sama, tapi mereka tetap tidak merasa lega sepenuhnya.
“Kalau begitu besok…..” Willy Ji bertanya dengan hati-hati.
“Lanjut.”
Daniel Zhan memejamkan matanya, dan mengatakan kata tersebut dengan dingin.
Hati Logan He dan Willy Ji kembali tegang lagi, saling menatap dan tersenyum pahit.
Keesokkan harinya, fajar baru tiba, Rylee Su sudah terbangun, lebih tepatnya semalaman ini dia tidak dapat tidur dengan nyenyak, dia selalu terbangun setelah beberapa waktu, lalu melihat ke Ahay yang ada di pelukannya, baru tertidur lagi, terus berulang.
Hatinya selalu merasa tidak tenang, ia takut setelah ia terbangun dan menyadari Ahay kemari hanya merupakan mimpi dirinya saja.
Dibanding dengan Rylee Su yang tidak tenang, Ahay malah tidur dengan sangat nyenyak, sambil berada di dalam pelukan Mommy, wajah kecil itu sambil tersenyum manis, membuat orang meleleh.
Ketika saatnya tiba, Rylee Su dengan lembut menarik lengannya dan turun dari ranjang untuk bersiap-siap, awalnya ia ingin membiarkan Ahay terbangun secara alami, tapi begitu ia membuka pintu, langsung melihat Daniel Zhan ada di luar.
Dia duduk di atas kursi roda, Willy Ji berdiri di belakangnya.
“….” Wajah Rylee Su langsung merasa tidak senang, lalu ia tidak bisa menahan merasa sedikit kesal, mencoba menahan tapi tidak berhasil, sambil menekan suaranya dan berkata dengan sedikit marah: “Kamu kemari untuk apa, bukannya sudah bilang kamu tidak boleh turun dari ranjang!”
“Pelatihan Ahay tidak boleh dihentikan.” Daniel Zhan mengangkat mata dan melihat dia, jelas-jelas dia yang mengangkat kepalanya, tapi malah memberikan orang sebuah rasa tertekan oleh wibawanya yang seperti sedang menatap ke bawah.
Dia tidak menjawab pertanyaan belakang dari Rylee Su, sepertinya ia sama sekali tidak peduli!
Rylee Su saking kesalnya sampai tersenyum, berkata dengan geram: “Tuan Muda Daniel! Kamu hebat! Jika lukanya tidak bisa sembuh jangan mencari aku!”
Habis ngomong, dia membalikkan badan dan menutup pintu.
Novel Terkait
More Than Words
HannyCinta Tapi Diam-Diam
RossieUnlimited Love
Ester GohHidden Son-in-Law
Andy LeePredestined
CarlyMy Superhero
JessiDewa Perang Greget
Budi MaMeet By Chance×
- Bab 1 Keluar Dari Sini Malam Ini
- Bab 2 Tidak Pernah Menimbulakn Masalah
- Bab 3 Tuan Kedua Zhan Tidak Cocok Denganmu
- Bab 4 Apa Mau Langsung mengejar Nyonya Muda?
- Bab 5 Bertahan
- Bab 6 Kisah Tentang Wanita Cantik dan Berbakat
- Bab 7 Mia Sudah Datang
- Bab 8 Apa yang Terjadi
- Bab 9 Menjual Tanpa Lisensi
- Bab 10 Bintang Anak Kungfu Versi Nyata
- Bab 11 Bersedia Bertaruh
- Bab 12 Dilarang Merokok Di Rumah Sakit
- Bab 13 Tidak Pernah Lupa
- Bab 14 Kamu Sangat Menarik Perhatian?
- Bab 15 Menjauhlah Dariku
- Bab 16 Tidak Tersentuh Sama Sekali
- Bab 17 Mendesak Prosedur Perceraian
- Bab 18 Tuan Muda Lei, Lama Tak Jumpa
- Bab 19 Senang Bertemu Kamu
- Bab 20 Murid Colten Liang
- Bab 21 Keputusan Tak Terstruktur
- Bab 22 Intuisi Yang Terlalu Akurat?
- Bab 23 Tidak Ada Hubungan Dengan Dirinya
- Bab 24 Mohon Bayar, Tuan Muda Lei
- Bab 25 Ingin Memeluk Mommyku?
- Bab 26 Mengapa Dia Terlihat Seperti Setan Yang Membuat Orang Lain Merasa Takut
- Bab 27 Berada Dalam Pelukan Wanita
- Bab 28 Membantumu Memutuskannya
- Bab 29 Tidak Ada Satupun Wanita
- Bab 30 Tidak Menyukai Keluarga Bo
- Bab 31 Resiko Yang Besar
- Bab 32 Orang Dari Pihak Tuan Muda Lei Datang Lagi
- Bab 33 Apakah Aku Benar-Benar Tidak Pantas Dipercaya?
- Bab 34 Aku Yang Terluka
- Bab 35 Orang Favorit Kedua
- Bab 36 Jaga Ahay Dengan Baik
- Bab 37 Tidak Bisa bangun
- Bab 38 Selamatkan Hidup
- Bab 39 Sendirian
- Bab 40 Harus Diselamatkan
- Bab 41 Berinisiatif Untuk Datang Sendiri
- Bab 42 Tidak Disukai Orang
- Bab 43 Tidak Pernah Peduli
- Bab 44 Perubahan
- Bab 45 Delusional
- Bab 46 Mengawasi
- Bab 47 Penggemar Yang Tidak Berguna
- Bab 48 Menyakiti Orang
- Bab 49 Kepercayaan dan Perlindungan