Meet By Chance - Bab 24 Mohon Bayar, Tuan Muda Lei

“Mari, mari, obat Tuan Besar sudah tiba.” Bibi Qin menerobos kerumunan sambil menggenggam botol obat di tangannya.

Daniel Zhan mendengar perkataannya, ekspresi wajahnya yang benar-benar menggila itu terlihat sedikit mereda, dia langsung mengambil obat dari genggaman Bibi Qin dan langsung memberikannya kepada Tuan besar, ketika Tuan Besar sudah kembalibernapas dengan lancar, dia pun akhirnya menghela nafas lega.

Nafas Tuan Besar sedikit melemah, dia terus berbicara dengan terpatah-patah,"Kamu, cepat temukan kembali Ahay dan Rylee, jika tidak, jika tidak, keluarga Zhan tidak akan mengakui cucu sepertimu ini lagi.”

Setelah selesai berbicara, Tuan Besar bersikeras beranjak dari sofa.

Daniel Zhan bergegas membantu menuntunnya, namun Tuan Besar tetap saja menghemapaskan tangannya,"Diriku yang sudah tua ini masih bisa bertahan sendiri!"

Tuan Besar berjalan menuju ke arah pintu dengan bergemetar, walaupun hanya dalam sekejap, namun dirinya terlihat langsung menua sepuluh tahun.

“Daniel Zhan.” Stella Bo menarik-narik pakaian Daniel Zhan dengan ekspresi sedih di wajahnya, sangat menyedihkan, dengan tatapan yang juga penuh dengan rasa terluka,“Apa yang sebenarnya sedang terjadi?”

Anak apa? Menantu perempuan apa? Mengapa tidak ada yang pernah memberitahunya tentang hal ini sebelumnya.

Bibir tajam pria itu langsung berubah menjadi sebuah garis lurus, ketika bayanganTuan Besar menghilang dari arah pintu, dia langsung berbalik, pupil hitamnya kemudian tertuju tajam pada semua orang yang hadir.

Semua pelayan terlihat bergemetar dan tidak berani mengangkat kepala mereka.

“Katakan, siapa yang memberi tahu Tuan Besar mengenai hal ini?” Suaranya terdengar sangat datar, tapi nadanya yang semakin mendatar itu membuat para pembantu paham seberapa marah dirinya.

Tidak ada yang berani mengaku.

Daniel Zhan tersenyum dingin, menatap semua orang di ruang tengah dengan dingin dan berkata,"Jika kalian tidak memberitahuku sekarang, jangan salahkan aku karena tidak memberi kesempatan kepadanya untuk berbicara.”

Bibi Qin menggenggem erat botol obat di tangannya ketika mendengar kata-kata itu, tatapan yang tajam itu langsung menyadari perubahan kecil tersebut, Daniel Zhan menatap botol obat di tangannya dengan tatapan dingin, lalu langsung berpaling.

"Logan He!"

"Tuan Muda Daniel."

"Periksa."

"Baik!"

Setelah pria itu selesai berbicara, dia langsung berjalan keluar dari vila tanpa berpaling ke belakang.

Stella Bo melirik punggung Daniel Zhan, mengerutkan alisnya dan mengejarnya.

Setelah meletakkan ponselnya, Rylee Su berpaling dan mencium pipi kecil Ahay yang sudah tertidur, lalu berjalan keluar pintu.

Ketika dia baru saja melangkah keluar dari pintu kamar, sebuah aura berbahaya datang ke arahnya, para pengawal yang tak terhitung jumlahnya yang berdiri di koridor dengan tatapan yang tertuju kepada Rylee Su.

Rylee Su hanya merasa sedikit dingin, dia kemudian membungkus erat dirinya dan berjalan menuju ke kamarnya

Villa Keluarga Lei dijaga dengan sangat ketat, apakah benar-benar seperti yang dia pikirkan, dimana ada sesuatu yang baru saja terjadi?

Keesokan pagi harinya, ketika Rylee Su kembali terbangun, rumah keluarga Lei langsung kembali tenang seperti siang hari, Fredi Lei berbaring di halaman dan berjemur di bawah sinar matahari dengan suasana hati yang baik, tubuh bagian atasnya tidak mengenakan sepotong pakaian pun, kain kasa yang membungkus uluk hatinya itu bahkan masih meninggalkan jejak darah yang sudah mengering.

Rylee Su melirik dari jendela dan meninggikan alisnya, pria ini sudah lama sekali tidak mengganti kain kasanya, apakah dia tidak takut lukanya terinfeksi?

Semua itu berada di luar kemampuan dokter, pikir Rylee Su.

Namun dia langsung mendengar Fredi Lei berteriak-teriak sangat bau dan ingin mandi, Rylee Su diam-diam bergumam dia tidak tahu mengganti kain kasanya, namun tahu ingin mandi, apakah dia sebenarnya memperlakukan tubuhnya dengan serius atau tidak.

Sebelum dia sempat berpikir terlalu jauh, Maize tiba-tiba berlari keluar, lalu berbicara dengan nafas yang terengah-engah,”Nona Su, Tuan Muda menyuruhmu pergi ke sana."

“Waktu makan masih belum tiba.” Rylee Su langsung menolaknya, dia tidak ingin berhubungan terlalu banyak dengan Fredi Lei.

Maize punt terlihat merasa kesulitan,"Tapi Tuan Muda bilang, kamu bukan hanya digaji sebagai ahli gizi, tapi juga sebagai dokternya.......”

Fredi Lei mengesalkan, Rylee Su mengutuk dalam hati, terlihat jelas bahwa pihak lawannya sudah terlebih dahulu mempersiapkan diri.

Setelah turun dan pergi ke taman, wajah Rylee Su terlihat sedikit merengut, namun suasana hati Fredi Lei terlihat sedang sangat baik, dia tersenyum ketika melihatnya datng, lalu menampilkan sederetan gigi putih yang melukai pandangan Rylee Su.

"Pagi,”ucapnya.

Rylee Su mengangguk dengan sikap santai, mengambil benda-benda yang telah disiapkan pelayan di sebelahnya dan mulai memeriksa luka Fredi Lei.

Setelah kain kasa dibuka, luka merah itu sudah berubah menjadi warna coklat tua, dengan campuran cairan kuning kecoklatan di dalamnya, Rylee Su mengerutkan alisnya dan membersihkan lukanya menggunakan kapas dan alkohol, serta menjepitnya dengan pinset.

Sebaliknya, Fredi Lei berteriak kesakitan, lalu berbicara dengan nada marah,”Apakah kamu tidak bisa melakukannya dengan sedikit lebih ringan? Apakah ada dokter seperti dirimu ini?"

Wanita ini benar-benar sengaja melakukannya!

Rylee Su memutar matanya,"Aku tidak memiliki surat izin dokter, ini juga bukannya hari pertama kamu mengetahui hal tersebut.”

Mempraktikkan pengobatan tanpa adanya izin, jika bukan karena Fredi Lei yang selalu mempergunakan kesempatannya, dia tidak akan membantunya mengganti obatnya.

Fredi Lei hanya bergumam kecil dan tidak berbicara, tetapi tangannya menggenggam kuat sandaran tangan kursi yang berada di sampingnya, Rylee Su meliriknya dan tiba-tiba teringat bahwa dia tidak terlihat sesakit ini ketika dia membantunya mengeluarkan pelurunya tanpa menyuntikkan obat bius satu minggu yang lalu.

Bibirnya terlihat memucat tanpa ada sedikitpun jejak darah.

“Ini akan sedikit menyakitkan, kamu harus menahannya sejenak,”bisik Rylee Su.

Senyuman nakal muncul pada pria yang berada di atas kepalanya,"Apakah Rylee Su ternyata sangat peduli terhadap orang lain?”

Rylee Su sedikit kehabisan kata-kata, dia bukanlah orang yang memiliki hati yang terbuat dari besi.

Setelah membersihkan benda aneh yang berada di atasnya dengan cepat, Rylee Su mengolesi kembali obatnya dan membalutnya dengan hati-hati.

Dia mengerutkan alisnya dan berkata,"Lukanya terinfeksi parah, jika kamu tidak ingin mati, kamu harus mengganti obat lukamu tepat waktu kedepannya.”

Fredi Lei tidak terlalu peduli, dia hanya mengambil gelas anggur yang berada di sebelahnya, pada saat dia baru saja ingin meminumnya, Rylee Su langsung mengambilnya dan membuangnya.

Pada saat hendak marah, Fredi Lei melihat wajah serius dari pihak lawan bicaranya,"Dilarang merokok dan minum alkohol, ini adalah perintah dokter."

Sepintas rasa tertarik langsung menghiasi wajah pria tersebut,"Kamu juga bukannya seorang dokter yang serius."

Rylee Su tersenyum, tersenyum dengan sangat menawan,"Apa yang kamu katakan itu benar, kamu sudah pernah melihat diriku yang tidak serius ini.”

Fredi Lei hanya merasakan punggungnya mendingin, dia tidak mengatakan apa-apa, dan hanya bergumam dengan suara pelan: Serius ataupun tidak masih tetap saja mengerikan!

Rylee Su mengangkat alisnya dengan sikap datar, seakan-akan tidak mendengarnya, lalu mengulurkan tangannya,"Tuan Muda Lei, mohon bayar."

Fredi Lei mengerutkan bibirnya dan merasa kesal melihat sikap Rylee Su yang sangat natural ini.

Bukankah wanita mengesalkan ini menuliskan di lamaran pekerjaannya bahwa gajinya akan diperhitungkan secara harian? Itu artinya dia harus membayar Rylee Su setiap harinya!

Sambil menahan pendapat bahwa dirinya ini cukup konyol, Fredi Lei melirik ke arah Maize yang berdiri di sampingnya, Maize kemudian mengangguk dan menghilang dalam sekejap, ketika dia muncul kembali, tangannya sudah menggenggam sebuah amplop yang terlihat tebal, terlihat jelas bahwa isinya tidaklah sedikit.

Rylee Su merasa senang dalam hati, lalu mengambil amplop itu dan berkata dengan sikap datar,"Terima kasih, oh iya, aku akan mengajak Ahay keluar sore ini, kamu harus terus menetap di sini untuk merawat lukamu, silakan hubungi aku kapan saja jika ada keperluan. "

Rylee Su berpaling pergi dengan senang sambil membawa uangnya, lalu meninggalkan pria dengan ekspresi yang semakin memburuk di belakangnya.

“Tuan Muda?” Bisik Maize, nada bicaranya terdengar seperti sedang bertanya.

Fredi Lei menarik pandangannya dengan sikap datar, amarah pada wajahnya seakan-akan menghilang dalam sekejap, dirinya kemudian terlihat jauh lebih serius.

Dia membuka bibirnya,”Kirimkan seseorang untuk mengikutinya."

"Baik."

Rylee Su membawa Ahay pergi ke mal, mereka tidak membawa terlalu banyak barang ketika pergi meninggalkan rumah, lagipula dia juga tidak mempunyai banyak uang, bukankah dia kini sudah sedikit lebih mudah mendapatkan uang, jadi dia tentu saja harus membawa Ahay pergi sejenak.

Mereka terlebih dahulu pergi ke toko perlengkapan keluarga, ketika melihat sebuah keluarga beranggotakan tiga orang yang mengenakan sweater olahraga berwarna krem di arah jendela, Rylee Su menarik napas dengan sangat mendalam, lalu menarik tangan kecil Ahay dan melangkah masuk.

“Ahay, coba yang ini.” Rylee Su memilih satu set pakaian yang cukup bagus menurutnya, lalu menyerahkannya kepada Ahay untuk mencobanya, sedangkan dirinya sendiri pergi ke ruang ganti lainnya.

Jumpsuit berwarna merah muda bercampur krim sangat cocok dengan bentuk tubuh Rylee Su, desain kerah tinggi membuatnya terlihat sangat tinggi dan langsing, desain tanpa lengan itu memperlihatkan dua lengannya yang cerah, hingga terlihat terlatih dan lembut.

Ahay mengenakan satu set pakaian kecil berwarna biru tua, wajahnya yang memerah membuatnya terlihat sangat tampan.

Rylee Su mengangguk dengan perasaan puas,"Apakah set yang ini terlihat bagus?"

Ahay mengangguk,”Bagus, mommy adalah mommy yang paling menawan di dunia ini.”

Kedua ibu dan anak itu saling bertatapan dan tersenyum, mereka sudah menyepakatinya, saat mereka baru saja ingin mencoba pakaian yang lainnya, seorang gadis yang menggemaskan datang, dia ternyata adalah pegawai toko perlengkapan keluarga ini.

“Itu, permisi, Nyonya, bolehkah aku berfoto bersama dengan putramu?” Ucap gadis kecil itu dengan sikap malu, sambil menggenggam ponselnya dengan ekspresi yang penuh penantian.

Rylee Su tertegun sejenak, dia jarang sekali keluar sebelumnya, terlebih lagi mengajak Ahay keluar.

Apakah putranya memiliki tingkat kegemasan yang bahkan menarik perhatian orang lain?

Orang yang bertanya itu menatap ke arah Ahay, pria kecil itu terlihat sedikit risih, wajah kecil yang terlihat sangat keren seperti Daniel Zhan.

Rylee Su tahu kalau Ahay paling tidak suka mengambil foto, dia bisa melakukan apa saja, kecuali mengambil foto, tidak tahu apakah ini mungkin adalah sifat keturunan dari Daniel Zhan atau bukan.

"Maaf, aku......" Rylee Su baru saja ingin menolak, namun dia tiba-tiba mendengar suara kekanak-kanakan,"Nona, Ahay bisa saja berfoto denganmu, tapi.......”

Mata pegawai itu langsung berbinar,"Tapi apa?"

“Seratus yuan untuk sekali foto.” Mata Ahay terlihat membulat ketika menuturkan perkataan ini, lalu tiba-tiba berubah menyipit dalam sekejap, hingga menampilkan sejenis aura yang sangat menggemaskan.

Pegawai toko tersebut mengangguk tanpa rasa ragu.

Rylee Su mengelus dahinya, menggoda, menggoda, putranya ini jelas sedang merayu gadis kecil itu.

Ini bukan sifat keturunan darinya? Apakah itu juga merupakan sifat yang diturunkan oleh Daniel Zhan? Ketika teringat kembali akan wajah Daniel Zhan yang menegang itu, Rylee Su pun bergegas menepis pikiran tersebut dari dalam otaknya.

Mustahil, mustahil, dia lebih bersedia untuk percaya bahwa babi betina mampu memanjat pohon daripada mempercayai faktanya Daniel Zhan adalah...... orang yang menggoda.

Setelah berhasil mendapat selembar uang tunai berwarna merah, wajah mungil Ahay terlihat dipenuhi perasaan bangga.

Rylee Su sedikit tercengang, pria kecil yang tidak pernah terganggu oleh karena permasalahan perekonimian sebelumnya kini terlihat seperti penggemar uang.

Ahay berlari kemari dan memeluk paha Rylee Su, lalu menyerahkan seratus yuan itu kepadanya,“Mommy, Ahay juga sudah bisa menjagamu kedepannya."

Menjaganya? Apakah kamu akan bergantung hidup dengan menjual wajahmu ini? Rylee Su tertawa tak berdaya, tapi untungnya pegawai kecil itu sangat menyukai Ahay, dia bahkan memberikan kecupan manis kepada Ahay setelah mengambil fotonya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu