Meet By Chance - Bab 23 Tidak Ada Hubungan Dengan Dirinya
"Ya! Tapi, aku berjanji kita pasti akan sangat aman, karena......" Rylee Su berbisik pelan di telinga Ahay.
Ekspresi Ahay berubah menjadi semakin menarik, hingga akhirnya terlihat seperti sebuah roti kecil.
Rylee Su menghela nafas lega dalam hati, sejak mendapatkan pengalaman yang buruk dari Tuan Kedua Zhan, Ahay memiliki rasa kewaspadaan yang sangat tinggi terhadap laki-laki, sehingga dia hanya bisa menahan sakit dan “mengorbankan" Fredi Lei sejenak.
“Paman ini sangat menyedihkan, kalau begitu, mommy harus merawat dia dengan baik.” Ahay akhirnya mengehela nafas lega.
Pria kecil itu mengangguk, Rylee Su bergegas mengemasi pakaian dan kebutuhan sehari-harinya, pada saat dia sangat membutuhkan uang, Fredi Lei ini datang untuk menggunakannya.
Mengenai cek terakhir yang dikirimkan oleh Daniel Zhan, Rylee Su berdiri di samping tempat tidur dan menggenggam cek itu cukup lama, jika dia sebelumnya memiliki sedikit harapan terhadap Daniel Zhan, maka setelah menerima cek ini, dia benar-benar sudah menyerah.
Pada saat itu, dia menolak kebaikan Profesor Liang bukan karena dia tidak ingin menjadi dokter yang terkenal, tetapi karena mereka tidak tahu apa hubungan yang dimiliki Profesor Liang dan Stella Bo, serta Stella Bo dan Daniel Zhan......
Jika dia tidak menolak Profesor Liang, dia sudah dapat membayangkan akhirnya, Daniel Zhan juga memberikan cek ini demi Stella Bo, jadi dia langsung menerimanya tanpa rasa ragu.
Rylee Su berjalan ke kamar mandi, merobek cek yang berada dalam genggamannya hingga hancur dan melemparkannya ke toilet, dia kemudian menekan tombol siram dan melihatnya langsung hilang dalam sekejap dan melangkah pergi tanpa berpaling ke belakang.
Ketika dia kembali fokus, dia sudah tiba di vila keluarga Lei.
Fredi Lei berdiri di depan dan menundukkan kepalanya sambil menatap mata kecil Ahay, ada sepintas percikan api yang mengalir di antara kedua pria itu.
Setelah beberapa saaat, Ahay mengalihkan pandangannya dengan santai, lalu menatap rumah besar itu dengan tatapan datar dan ekspresi yang tidak berubah,"Aku tidak menyangka bahwa Fredi sekaya ini."
Nada bicaranya yang serupa seperti orang dewasa....... Benar-benar membuat Fredi Lei marah.
Apakah dia benar-benar mengira dirinya tuli? Beraninya dia memanggilnya seperti itu saat dia berdiri di depannya? Mereka ini benar-benar merupakan kedua ibu dan anak yang sangat berani.
Ketika melihat wajah Fredi Lei semakin menegang, Rylee Su bergegas menutup mulut Ahay dan berbisik di telinganya,"Shhh, Ahay, jangan berbicara seperti itu mengenai Paman Lei, apakah kamu sudah lupa seberapa menyedihkannya Paman Lei?"
Ahay terlihat merasa bersalah, dengan ekspresi seakan-akan dia tidak seharusnya menggertak mereka yang lebih lemah.
Fredi Lei menyipitkan matanya, tatapannya terhadap Ahay pun berubah menajdi semakin mendalam.
"Apa yang sedang kalian berdua bisikkan?"
"Aku tidak mengatakan apa-apa, Tuan Muda Lei, Ahay masih muda dan belum mengerti, anak-anak tidak pernah sesungguhnya serius terhadap apa yang mereka katakan, aku akan segera mempersiapkan makanan yang lebih bergizi sebagai kompensasinya nanti." Rylee Su langsung bergegas tersenyum.
Fredi Lei mendengus dingin,“Anak selalu tidak jauh berbeda dengan ibunya.” Dia kemudian berpaling dan duduk seperti seorang Tuan Besar di sofa, lalu berteriak bahwa dia lapar dan ingin makan malam.
Rylee Su mencoba untuk bersikap lebih baik sebisa mungkin, lalu pergi ke dapur setelah merapikan barang-barangnya.
Membuat makanan bergizi sebenarnya sangatlah sederhana, intinya hanya perlu penyusunan yang wajah, diusahakan untuk seringan mungkin, dan hanya perlu menghindari bahan-bahan makanan yang dapat berakibat buruk terhadap luka saja.
Ahay duduk di seberang hadapan Fredi Lei, kedua tangannya yang pendek itu melipat di depan dadanya sendiri sambil menatap Fredi Lei yang berada di depan hadapannya dengan berwaspada.
“Apa yang kamu lihat? Apakah kamu tidak pernah melihat pria yang lebih tampan darimu?”
Ayah memutar matanya,”Benar-benar tidak tahu malu, mommy berkata tidak ada pria yang lebih tampan lagi dibandingkan diriku saat ini, jika memang ada, dia pasti bukanlah seorang manusia.
Pfft, Fredi Lei langsung menahan amarahnya, dia hanya merasa luka pada uluk hatinya itu perlahan-lahan terbuka, anak jelek ini! Dia bahkan memiliki cara marah yang sama!
“Bagaimana cara wanita itu mendidik putranya?” Fredi Lei berbicara sambil menggertak giginya.
Ketika melihat Rylee Su, Fredi Lei bahkan meragukan apakah pandangannya ini mungkin rabun, orang yang menyelamatkannya pada hari itu jelas-jelas sangat lembut, menawan seperti seorang bidadari, mengapa dia berubah menjadi seperti ini hanya dalam sekejap? Dia bahkan membwa sebuah hewan kecil yang berbisa!
“Mommy berkata kita harus memperlakukan orang lain sesuai dengan cara mereka memperlakukan kita,”ucap Ahay dengan sikap santai.
Fredi Lei mengelus uluk hatinya, berusaha keras untuk menahan desakannya membuang anak jelek ini keluar, setelah menarik nafas beberapa kali, ekspresinya baru kembali seperti biasa.
Dia benar-benar hampir saja muntah darah ketika mengingat bahwa dirinya yang merupakan Tuan Muda pemimpin Asosiasi Octagon ini dibuat kesal oleh seorang anak bocah seperti ini!
Sudah, sudah, dia tidak akan memperhitungkannya dengan seorang anak kecil.
Ketika melihat sikapnya yang mengesalkan, Ahay hanya memutar matanya dengan perasaan bosan, kakinya menjinjit, lalu melompat turun dari sofa dan berlari menuju ke sisi Rylee Su yang baru saja berjalan keluar dari daput.
“Ahay, jangan peluk mommy, mommy sedang membawa sesuatu,”Rylee Su meletakkan semangkuk sup hangat di atas meja dengan berhat0-hati, lalu menyuruh Ahay untuk pergi meminum supnya.
Fredi Lei mengerutkan alisnya, lalu menatap kedua ibu dan anak itu dengan tidak nyaman,”Wanita mengesalkan, bagaimana denganku?”
Rylee Su meliriknya, lalu berkata,”Di dapur, bukannya kamu mempunyai pembantu? Pergi ambil sendiri.”
Pria jelek yang mengesalkan, jangan mengira bahwa dia tidak tahu dirinya baru saja menggertak putranya!
Fredi Lei benar-benar merasa sangat kesal oleh karena mereka berdua, dia langsung menendang meja yang berada di depannya dan beranjak naik ke lantai atas.
Tidak lama kemudian, Maize terlihat berlari turun dan membawa naik makan malam yang sudah selesai dipersiapkan.
Maize adalah anak gadis dengan wajah bulat yang membukakan pintunya tadi pagi, Rylee Su memiliki kesan bahwa dia adalah gadis yang sangat menggemaskan dan merupakan seorang pekerja keras, dia benar-benar terlihat seperti seorang bidadari kecil.
Dia menghela nafasnya, di dalam vila ini, selain daripada beberapa pengawal yang berada di luar, hanya ada Maize yang merupakan seorang pembantu, dia juga sempat melirik ke arah luar vila dari jendela ketika dia merapikan barang-barangnya tadi siang.
Tidak tahu apakah disengaja atau tidak, vila milik keluarga Lei ini memang sedikit lebih tinggi dibandingkan Dragon Castle milik keluarga Zhan, jika dipandang dari sini, dia dapat melihat sebagian besar Dragon Castle.
Rylee Su menajamkan tatapannya, semua orang yang berada dalam vila bersikap sangat hormat terhadap Fredi Lei, Maize saja bahkan bersikap sangat tenang, dalam menghadapi dirinya dan Ahay yang terus memicu keributan tanpa alasan jelas, sekalipun dia sudah melakukan kebaikan untuknya, berdasarkan tempramen buruk Fredi Lei itu, dia juga seharusnya tidak akan bisa menahannya dengan semudah itu.......
Dalam sekejap, semua informasi itu melintas di dalam pikirannya, Rylee Su hanya merasa bahwa kepalanya seakan-akan hendak meledak, hingga akhirnya dia tidak memikirkannya lagi dia hanya melirik anak kecil yang sedang meminum supnya dengan penuh perasaan puas, hingga tatapan Rylee Su pun terlihat penuh dengan kelembutan.
Pada saat ini, dia hanya perlu memikirkan cara untuk menjaga Ahay saja.
Fredi Lei menjadi lebih tenang ketika sedang marah, tetapi masih saja ada banyak pergerakan di malam hari, vila secara keseuluruhan terlihat lebih berwaspada ketika malam tiba.
Rylee Su yang mengenakan baju tidurnya sedang berbaring di tempat tidur sambil menceritakan cerita tidur untuk Ahay, jendela pada sisi kamar mereka kebetulan memperlihatkan pemandangan Dragon Castle......
Pada saat ini, Dragon Castle milik keluarga Zhan terlihat masih terang benderang, suasana menegangkan terlihat sangat mengental.
Stella Bo berdiri di belakang Daniel Zhan dengan wajah kecilnya hampir memucat, dia menggenggam erat lengan pakaian Daniel Zhan, lalu menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara.
"Kakek, ini adalah keputusanku, tidak ada hubungannya dengan dia."
Daniel Zhan berbicara sepatah demi sepatah kata di depan hadapan Tuan Besar Zhan yang berada di depan hadapannya.
Meskipun Tuan Besar Zhan telah berusia lebih dari 60 tahun, namun tulangnya masih kuat, dirinya yang sedang duduk bahkan terlihat memancarkan aura pemuda, yang semakin tajam seiring dengan berjalannya waktu.
Sepasang tatapan tajam tertuju pada wajah Daniel Zhan, lalu berpindah ke Stella Bo setelah beberapa saat, kemudian terdengar suara yang tegas,"Kamu mengusir cicit dan cucu perempuanku keluar dari rumah demi wanita seperti itu?"
Ketika berbicara mengenai cicit dan cucu, Stella Bo tentu saja terlihat terkejut, lalu memandang Daniel Zhan dengan kebingungan.
Punggung pria itu langsung menegang, lalu menggenggam tangannya dengan sangat erat,"Kakek!"
Tuan Besar Zhan langsung membanting meja di depannya hingga mengeluarkan suara keras, semua orang yang berada di dalam ruang tengah tersebut bergemetar, hanya Daniel Zhan yang masih saja berdiri tegak sejak awal.
“Siapa yang memberimu keberanian untuk mengusir cicit dari keluarga Zhan? Siapa yang memberimu keberanian untuk memutuskan perceraian itu sendiri?! Daniel Zhan, apakah kamu sebenarnya masih menghargaiku?” Tuan Besar Zhan merasa kesal hingga terengah-engah.
Hari ini, jika bukan karena mendapat kabar dari keluarga yang berdatangan, dia tidak akan tahu bahwa Daniel Zhan telah melakukan hal yang sangat mengenaskan, bahkan membawa pulang Stella Bo ke rumah.
Tuan Besar menjadi semakin marah hingga ekspresinya berubah semakin memburuk ketika memikirkannya, dia menggenggam dadanya dan menarik nafas dengan erat.
Tatapan Daniel Zhan menegang, dia bergegas melangkah maju,"Kakek, di mana obatmu?"
Tuan Besar Zhan menyingkirkan tangan Daniel Zhan,"Pergi! Aku, Jacob Zhan, tidak mempunyai cucu sepertimu!"
“Kakek, jangan marah, katakan dahulu di mana obatnya?” Daniel Zhan memeriksa seluruh saku Tuan Besar Zhan tetapi tetap tidak bisa menemukan obatnya, Stella Bo terkejut hingga wajahnya memucat, bahkan lupa untuk melangkah maju dan mengeceknya.
“Cepat panggilkan dokter,”teriak Daniel Zhan.
Kepala Pelayan Zhong bergegas memanggil dokter dengan panik, seluruh Dragon Castle langsung menjadi berantakkan dalam sekejap, semua orang merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa.
Ekspresi Daniel Zhan terlihat sangat buruk, ekspresinya terlihat sangat tersakiti, walaupun Tuan Besar Zhan umumnya terlihat sangat kuat dan tidak ada masalah, dia tetap saja berumur, beberapa organ tubuhnya sudah mulai bermasalah dan tidak tahan akan beberapa tekanan.
Amarahnya ini akan membuat penyakitnya kambuh, ditambah lagi dengan kecemasan Tuan Besar, bahkan tidak ada obat yang dia bawa pada dirinya, apa yang harus dilakukan pada saat-saat seperti ini?
Kekacauan terjadi di Dragon Castle, orang-orang bergegas kesana dan kemari, dan Rylee Su yang berdiri di dekat jendela dapat melihatnya dengan jelas, Ahay yang berada di pelukannya sudah tertidur, mulut terlihat mengerut, namun dia langsung berbalik dan melanjutkan tidurnya.
Rylee Su mengerutkan alisnya, mengeluarkan ponselnya dan menelepon.
Rylee Su tidak punya waktu untuk mengoreksi sapaannya, dia pun langsung bertanya,"Kakak Ipar Qin, apa yang terjadi?"
Suara Kakak Ipar Qin terdengar sangat cemas,"Nyonya Muda, Tuan Besar datang ke Dragon Castle hari ini, setelah melihat kamu dan Tuan Muda tidak ada di sana, dia langsung emosi hingga penyakitnya kambuh."
Ketika mengungkit mengenai penyakit Tuan Besar yang kambuh, hati Rylee Su ikut menegang, dia khawatir sesuatu akan terjadi padanya, karena diantara seluruh anggota keluarga Zhan, sepertinya hanya ada seorang Jacob Zhan yang bersikap baik terhadap dirinya.
“Tuan Besar tidak membawa obatnya, keadaan di Dragon Castle benar-benar berantakan.” Bibi Qin berbicara sambil melirik ke arah Stella Bo yang berdiri di sampingnya dan tidak berani mencampuri urusannya.
Rylee Su berpikir sejenak dan berkata,"Bibi Qin, jangan khawatir terlebih dahulu, aku akan mengatakan kepadamu....."
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie Lee1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaThick Wallet
TessaCinta Tak Biasa
SusantiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove and Trouble
Mimi XuBehind The Lie
Fiona LeeThe Great Guy
Vivi HuangMeet By Chance×
- Bab 1 Keluar Dari Sini Malam Ini
- Bab 2 Tidak Pernah Menimbulakn Masalah
- Bab 3 Tuan Kedua Zhan Tidak Cocok Denganmu
- Bab 4 Apa Mau Langsung mengejar Nyonya Muda?
- Bab 5 Bertahan
- Bab 6 Kisah Tentang Wanita Cantik dan Berbakat
- Bab 7 Mia Sudah Datang
- Bab 8 Apa yang Terjadi
- Bab 9 Menjual Tanpa Lisensi
- Bab 10 Bintang Anak Kungfu Versi Nyata
- Bab 11 Bersedia Bertaruh
- Bab 12 Dilarang Merokok Di Rumah Sakit
- Bab 13 Tidak Pernah Lupa
- Bab 14 Kamu Sangat Menarik Perhatian?
- Bab 15 Menjauhlah Dariku
- Bab 16 Tidak Tersentuh Sama Sekali
- Bab 17 Mendesak Prosedur Perceraian
- Bab 18 Tuan Muda Lei, Lama Tak Jumpa
- Bab 19 Senang Bertemu Kamu
- Bab 20 Murid Colten Liang
- Bab 21 Keputusan Tak Terstruktur
- Bab 22 Intuisi Yang Terlalu Akurat?
- Bab 23 Tidak Ada Hubungan Dengan Dirinya
- Bab 24 Mohon Bayar, Tuan Muda Lei
- Bab 25 Ingin Memeluk Mommyku?
- Bab 26 Mengapa Dia Terlihat Seperti Setan Yang Membuat Orang Lain Merasa Takut
- Bab 27 Berada Dalam Pelukan Wanita
- Bab 28 Membantumu Memutuskannya
- Bab 29 Tidak Ada Satupun Wanita
- Bab 30 Tidak Menyukai Keluarga Bo
- Bab 31 Resiko Yang Besar
- Bab 32 Orang Dari Pihak Tuan Muda Lei Datang Lagi
- Bab 33 Apakah Aku Benar-Benar Tidak Pantas Dipercaya?
- Bab 34 Aku Yang Terluka
- Bab 35 Orang Favorit Kedua
- Bab 36 Jaga Ahay Dengan Baik
- Bab 37 Tidak Bisa bangun
- Bab 38 Selamatkan Hidup
- Bab 39 Sendirian
- Bab 40 Harus Diselamatkan
- Bab 41 Berinisiatif Untuk Datang Sendiri
- Bab 42 Tidak Disukai Orang
- Bab 43 Tidak Pernah Peduli
- Bab 44 Perubahan
- Bab 45 Delusional
- Bab 46 Mengawasi
- Bab 47 Penggemar Yang Tidak Berguna
- Bab 48 Menyakiti Orang
- Bab 49 Kepercayaan dan Perlindungan