Meet By Chance - Bab 32 Orang Dari Pihak Tuan Muda Lei Datang Lagi
Rumah Sakit Central City Kota H.
Lengan Fredi Lei yang sedang dilapisi plester tebal sedang menggenggam ponsel dengan susah payah, kedua matanya sedang menatap tajam, seakan-akan ingin melubangi ponselnya itu.
Ketika Maize masuk dengan sepiring buah, dia melihat Fredi Lei sedang tidak fokus.
“Tuan Muda, apa kamu ingin makan?” Tanya Maize dengan suara pelan, dalam beberapa hari ini, Fredi Lei seperti sedang kesurupan, dia terus menatap ponselnya ketika sedang makan, pergi ke kamar mandi, bahkan akan tiba-tiba terbangun saat sedang tidur.
“Wanita yang benar-benar tidak berhati nurani ini!” Fredi Lei mengomel sambil menatap ponselnya.
Sejak dia dirawat di rumah sakit sampai sekarang ini, wanita yang bernama Rylee Su belum pernah meneleponnya, hanya ada beberapa pesan singkat yang bahkan terlebih dahulu dia kirim, kemudian tidak ada kabar lagi!
Maize menggerakkan sudut mulutnya, lalu menatap Tuan Muda yang terlihat kekanak-kanakan dan berbisik,”Mungkin Nona Su harus menyelesaikan sedikit urusan, Tuan Muda, kamu juga tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya."
Fredi Lei melirik Maize, lalu melempar ponsel yang berada dalam genggamannya, berpaling dan langsung berbaring di tempat tidur.
Tiba-tiba, terdengar suara mendengung, Fredi Lei langsung melompat dari tempat tidur dalam sekejap, lalu beranjak turun dari tempat tidur dengan tertatih-tatih.
“Tuan Muda, hati-hati, hati-hati agar luka di tubuhmu terbuka lagi.” Maize langsung panik dan berlari menghampiri serta membantu Fredi Lei.
Pria itu menatap layar ponselnya dengan wajah yang menegangkan, emosinya pun langsung memuncak dalam sekejap.
"Berita sampah apa ini? Rekomendasi ap aini, xxx mengapa masih saja suka menggunakan celana kulit ketika kakinya setebal itu! Apa hubungannya denganku? Apa hubungannya denganku kalau dia memakai celana kulit!" Teriak Fredi Lei menuju ke arah ponsel.
Maize langsung menegang, Tuan Muda, setiap ponsel akan mendapatkan rekomendasi setiap kali mengunduh aplikasi...
Bukan hanya dirinya yang terdampak oleh karena kemarahan Tuan Muda, bahkan pengawal yang berdiri di luar pun terus bergemetar.
“Max Feng, cepat masuk!” Fredi Lei melempar ponselnya dan berteriak ke arah luar.
Saat nada bicaranya baru saja merendah, seorang pria muda yang mengenakan jas hitam dan kacamata hitam masuk dari arah pintu.
Dia membungkukkan punggungnya dengan hormat,”Tuan Muda Lei."
“Cepat, kirimkan seseorang untuk memantau Dragon Castle, aku ingin tahu apa yang dilakukan wanita yang bernama Rylee Su ini!” Ucap Fredi Lei dengan sikap kejam.
Dia dipukuli habis-habisan oleh Daniel Zhan karena dirinya, akhirnya, wanita ini bahkan tidak hanya tidak menyampaikan sedikitpun keprihatinan, tetai juga tidak menghubunginya sama sekali selama berhari-hari!
Benar-benar membuatnya merasa sangat kesal.
Max Feng sedikit kesulitan ketika mendengar ini,”Tapi ketua menyuruh kami untuk tidak memprovokasi Daniel Zhan."
Ketua ketua ketua! Fredi Lei melemparkan bantal dan berkata,”Apakah kamu ini orangnya atau orangku? Atau haruskah aku memindahkanmu ke pihaknya supaya kamu dapat menjalin hubungan dengannya”
Saat berbicara, tatapan Fredi Lei juga berubah menjadi dingin, Max Feng langsung menundukkan kepalanya,”Aku tidak berani."
Walaupun pihak Asosiasi Octagon itu terdengar sangat mudah diajak berkomunikasi, namun anggota-anggota keluarga Lei ini tahu seberapa menakutkan mereka sebenarnya, sebaliknya, Fredi Lei yang terlihat seperti orang yang mudah emosi sebenarnya lebih mudah diajak berkomunikasi.
“Kalau begitu, mengapa kamu tidak segera bergerak!” Fredi Lei melemparkan bantalnya lagi, Max Feng tertegun, lalu langsung menundukkan kepalanya dan melangkah keluar.
Setelah menuturkan beberapa kalimat ke arah headset bluetoothnya, beberapa orang langsung bergerak keluar dari seluruh rumah sakit dan bergegas menuju tempat parkir bawah tanah.
Pada saat yang sama, di dalam Dragon Castle.
Rylee Su sudah kembali dari kediaman lama, setelah menolak saran Audy Zhan, dia memutuskan untuk melindungi ibu dan anak itu dengan caranya sendiri.
Stella Bo kali ini tidak kembali ke Dragon Castle bersama Daniel Zhan, tetapi kembali ke rumah keluarga Bo setelah jatuh pingsan.
Rylee Su menghela nafas, dia sudah jelas-jelas sepakat dengan Stella Bo sebelumnya, akhirnya, tindakan bawah sadarnya mungkin tidak hanya membuat Daniel Zhan salah paham, tapi Stella Bo juga akan menjulukinya sebagai wanita licik dalam hati untuk kali ini.
Membicarakan kerja sama di masa depan sepertinya akan semakin sulit lagi!
Cedera pada kepalanya masih terasa sakit, ini adalah pertama kalinya Rylee Su tidak memaksa untuk pergi menemui Ahay.
Di dalam ruang belajar Dragon Castle, pria itu menebarkan aura yang dingin hingga membuat orang lain merasa tidak ada yang boleh masuk.
Logan He berdiri di luar dan mengetuk pintu untuk masuk.
"Tuan Muda Daniel, apakah kamu mencariku?"
Pria itu duduk di kursi putar kulit yang mewah, tatapannya tertuju pada Logan He di arah pintu, jari-jarinya mengetuk permukaan meja di depannya dengan ritme tertentu, tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Setelah beberapa saat, suara yang dalam bersuara dan berkata,”Bagaimana permasalahan yang kutugaskan kepadamu untuk diselidiki?"
Setelah Logan He mendengar kata-kata itu, dahinya pun langsung dilapisi oleh selapis keringat,”Para bawahan sudah mencoba yang terbaik untuk menyelidikinya, tapi seseorang sepertinya sudah melakukan tindakan mengenai permasalahan keluarga Bo lima tahun yang lalu tentang, hingga dilindungi secara tidak disadari, ketika orang-orang kita mendekat, mereka akan langsung didapati dan dibersihkan, menyusup benar-benar sangat sulit. "
Daniel Zhan berkuasa setidaknya sudah selama lima tahun, dia terus menyelidiki apa yang terjadi lima tahun lalu, walaupun Tuan Besar Zhan sengaja menyembunyikannya, namun dia selalu merasa bahwa semua ini sepertinya ada hubungannya dengan dirinya.
Mata pria itu sedikit menyipit, memaksa Logan He hingga hampir saja berlutut,”Para bawahan tidak melakukan tugasnya dengan baik, maka mereka harus bersedia untuk dihukum."
Selama bertahun-tahun lamanya, dia bahkan tidak tahu siapa pihak lain itu, jika Nona Bo tidak terburu-buru ketika dia masih di luar negeri, sepertinya Logan He sudah akan dipindahkan ke tempat tersembunyi itu sejak awal.
Suara ketukan jarinya terdengar sangat jelas di ruang sunyi, kepala Logan He terus merendah, seakan-akan setiap ketukannya itu bukan mengetuk permukaan meja, melainkan hatinya.
“Terus selidiki, tidak boleh ada kesalahan lagi untuk kali ini.” Suara dingin pria itu perlahan-lahan merendah.
Logan He tampak seakan-akan kembali hidup dalam sekejap, lalu mengangguk dengan sungguh-sungguh,”Baik, hanya saja ..."
Tidak tahu apakah permasalahan ini seharusnya diberi tahu kepada Tuan Muda atau tidak......
Ketika melihat Logan He ragu-ragu untuk berbicara, pria itu hanya mendengung pelan, seperti hewan buas yang diganggu hingga merasa tidak sabar, Logan He langsung bergegas berkata,”Orang-orang dari pihak Tuan Muda Lei datang lagi."
Fredi Lei.
Pria itu mendengus hina dengan sikap dingin, tidak tahu sejak kapan Fredi Lei ini sepertinya terus mengikutinya, selalu saja mencari masalah dengannya secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Permasalahan Rylee Su kali ini sepertinya lebih mencekam dibandingkan sebelumnya.
"Singkirkan."
Dia sebelumnya hanya menghargai Asosiasi Octagon, tetapi Fredi Lei ini lagi-lagi muncul di hadapannya untuk mencari masalah, dia benar-benar bukanlah pria sejati jika dia tidak mengurusinya dengan baik untuk sekali ini.
Logan He kemudian menerima perintahnya dan mengundurkan diri.
Rylee Su yang berada di pihak sini baru saja bersiap-siap untuk tidur, namun sebuah suara kecil terdengar dari arah jendela.
Dia mengerutkan alisnya, karena Daniel Zhan meynyukai ketenangan, jadi Dragon Castle umumnya selalu sangat hening di malam hari.
Ketika dia berjalan menghampiri jendelanya dan membuka jendela, sebuah kerikil kecil tiba-tiba melewati dahinya dan menghantam lampu samping tempat tidur di belakangnya, phak, bola lampu di lampu di atas tempat tidur itupun langsung hancur dan terjatuh ke atas permukaan lantai.
Rylee Su berdiri tercengang di samping jendela, hatinya pun langsung merasa takut!
Siapa yang dia provokasi hari ini? Mengapa semua orang selalu saja tidak bisa kepalanya dengan tenang?
Ketika dia melihat ke arah luar dengan tatapan marah, semuanya berada dalam keadaan gelap gulita, lalu sepertinya ada cahaya lampu yang bersinar di kejauhan.
Rylee Su melihatnya sejenak, sepertinya sebuah ponsel.
Pihak lain itu sepertinya sedang memberikan isyarat kepadanya untuk melihat ponselnya?
Dengan rasa ragu, Rylee Su membalik bantalnya, menemukan ponselnya, lalu baru menaydari bahwa ponselnya sudah kehabisan baterai hingga otomatis menjadi tidak aktif.
Dia umumnya tinggal di Dragon Castle dan tidak punya teman, sehingga dia jarang sekali menggunakan ponselnya, setelah terakhir kali dia menghubungi Fredi Lei, dia meninggalkan ponselnya di bawah bantal dengan begitu saja.
Tak disangka ternyata sudah tidak aktif secara otomatis.
Setelah mengisi daya dan menyalakan ponselnya, ponselnya terus bergemetar, hanya dalam sekejap saja, puluhan panggilan dan ratusan pesan singkat memenuhi ponselnya.
Hanya sedikit orang yang mengetahui nomor ponsel ini, para pelayan umumnya tidak akan berinisiatif meneleponnya, terlebih lagi dengkamuniel Zhan, kemungkinan satu-satunya hanyalah satu orang.
Ketika teringat akan orang tersebut, pikiran Ryle Su langsung menghitam dalam sekejap.
Ketika teringat kembali akan kerikil kecil tadi, sepertinya hanya Fredi Lei yang bisa memikirkan cara seperti itu.
Ponselnya berdering, sebelum dia sempat berbicara, suara Fredi Lei yang berada di sisi lain sudah terlebih dahulu terdengar,”Wanita mengesalkan, apakah kamu akhirnya sudah tahu cara menjawab panggilan?"
“Ada apa?” Nada bicara Rylee Su terdengar sedikit dingin.
Fredi Lei bukanlah orang yang mudah diprovokasi, dia selalu tahu jelas akan hal ini.
Pria yang mendengar ucapannya ini langsung emosi dalam sekejao,”Rylee Su! Apakah kamu tidak mempunyai sedikitpun hati nurani? Aku ini dirawat di rumah sakit karena dirimu? Bagaimana kamu bisa melupakanku secepat itu?"
Wanita mengesalkan ini benar-benar membuatnya merasa khawatir setiap hari, apakah Daniel Zhan akan memperlakukannya dengan buruk setelah membawanya pulang! Jika bukan karena ada orang yang menghentikannya, aku sepertinya dia akan langsung bergegas ke Dragon Castle untuk mencari dirinya.
Rylee Su mengelus dahinya, ketika teringat kembali akan saat dimana dia pertama kali melihat Fredi Lei, pria anggung yang licik itu tidak tahu sejak kapan sudah pergi semakin menjauh.
“Apakah cederamu sudah membaik? Kenapa kamu datang ke sini?” Walaupun Fredi Lei tinggal sangat dekat dari sini, tapi menelepon istri orang di daerah orang lain secara terang-terangan seperti ini...... Rylee Su pun tidak bisa meahan diri dan teringat kembali akan ekspresi Daniel Zhan yang dingin dan tidak berperasaan itu.
"Belum membaik! Sekarang seluruh tubuh terasa sangat sakit, tetapi kamu juga tetap saja tidak datang menjengukku sejenak," ucap Fredi Lei dengan suara yang keras.
Tidak tahu kenapa, Rylee Su selalu merasa suaranya terdengar sedikit memanja......
Sudut mata Rylee Su berdenyut sejenak, mengesalkan, apakah mungkin Daniel Zhan yang memukulinya hingga muncul masalah
“Baiklah jika tidak apa-apa, aku akan memutuskan panggilannya jika tidak ada masalah lainnya.” Setelah selesai berbicara, Rylee Su pun hendak memutuskan panggilannya.
Tetapi langsung terhenti ketika mendengar perintah Fredi Lei,”Rylee Su, jika kamu ingin tinggal di Dragon Castle untuk seumur hidupmu, maka silahkan putuskan panggilannya."
Rylee Su langsung tercengang, pria mengesalkan ini ternyata berani mengancamnya!
“Bagaimana kamu bisa mengetahui permasalahan ini?” Dia sangat ingin meninggalkan Dragon Castle sekarang juga, tetapi dia tidak menginginkan bantuan orang lain, terutama Fredi Lei.
Suara Fredi Lei terdengar sedikit bangga,”Tentu saja aku tahu, terlebih lagi, aku juga tahu bagaimana aku bisa membantumu untuk terlepas dari Daniel Zhan."
Rylee Su mengerutkan alisnya, ekspresinya juga terlihat sedikit lebih serius.
Dia harus mengakui bahwa ajakan Fredi Lei ini sangat menarik.
Dia hanyalah seorang wanita yang tidak memiliki apapun, tidak peduli apakah melawan Daniel Zhan ataupun seluruh keluarga Zhan, dia tetapi saja tidak memiliki sedikitpun peluang untuk menang.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaLoving Handsome
Glen ValoraWonderful Son-in-Law
EdrickYama's Wife
ClarkCintaku Pada Presdir
NingsiMore Than Words
HannyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMeet By Chance×
- Bab 1 Keluar Dari Sini Malam Ini
- Bab 2 Tidak Pernah Menimbulakn Masalah
- Bab 3 Tuan Kedua Zhan Tidak Cocok Denganmu
- Bab 4 Apa Mau Langsung mengejar Nyonya Muda?
- Bab 5 Bertahan
- Bab 6 Kisah Tentang Wanita Cantik dan Berbakat
- Bab 7 Mia Sudah Datang
- Bab 8 Apa yang Terjadi
- Bab 9 Menjual Tanpa Lisensi
- Bab 10 Bintang Anak Kungfu Versi Nyata
- Bab 11 Bersedia Bertaruh
- Bab 12 Dilarang Merokok Di Rumah Sakit
- Bab 13 Tidak Pernah Lupa
- Bab 14 Kamu Sangat Menarik Perhatian?
- Bab 15 Menjauhlah Dariku
- Bab 16 Tidak Tersentuh Sama Sekali
- Bab 17 Mendesak Prosedur Perceraian
- Bab 18 Tuan Muda Lei, Lama Tak Jumpa
- Bab 19 Senang Bertemu Kamu
- Bab 20 Murid Colten Liang
- Bab 21 Keputusan Tak Terstruktur
- Bab 22 Intuisi Yang Terlalu Akurat?
- Bab 23 Tidak Ada Hubungan Dengan Dirinya
- Bab 24 Mohon Bayar, Tuan Muda Lei
- Bab 25 Ingin Memeluk Mommyku?
- Bab 26 Mengapa Dia Terlihat Seperti Setan Yang Membuat Orang Lain Merasa Takut
- Bab 27 Berada Dalam Pelukan Wanita
- Bab 28 Membantumu Memutuskannya
- Bab 29 Tidak Ada Satupun Wanita
- Bab 30 Tidak Menyukai Keluarga Bo
- Bab 31 Resiko Yang Besar
- Bab 32 Orang Dari Pihak Tuan Muda Lei Datang Lagi
- Bab 33 Apakah Aku Benar-Benar Tidak Pantas Dipercaya?
- Bab 34 Aku Yang Terluka
- Bab 35 Orang Favorit Kedua
- Bab 36 Jaga Ahay Dengan Baik
- Bab 37 Tidak Bisa bangun
- Bab 38 Selamatkan Hidup
- Bab 39 Sendirian
- Bab 40 Harus Diselamatkan
- Bab 41 Berinisiatif Untuk Datang Sendiri
- Bab 42 Tidak Disukai Orang
- Bab 43 Tidak Pernah Peduli
- Bab 44 Perubahan
- Bab 45 Delusional
- Bab 46 Mengawasi
- Bab 47 Penggemar Yang Tidak Berguna
- Bab 48 Menyakiti Orang
- Bab 49 Kepercayaan dan Perlindungan