Cinta Tak Biasa - Bab 44 Aku Bersedia
Di kamar rawat yang awalnya membosankan, sekarang terpasang banyak balon warna-warni, dipusat kamar rawat ditempatkan pada piano besar, yang dulunya piano di Huang Yi
Robin yang setengah berlutut di depan tempat tidur, memegang cincin di tangannya dan melihat Fenny yang diatas tempat tidur.
"Fen fen, upacara melamar yang kamu inginkan telah datang, nikahlah denganku."
Robin... sedang melamar!
Fenny menundukkan kepalanya, membuat orang tidak bisa melihat ekspresi di matanya.
"Ngapain menundukkan kepala terus , baguskah udara dibawah ? Butuh nafas buatan?" Robin mempertahankan posisinya itu selama satu menit, dan hati yang semula senang mereda.
Dia berpikir bahwa Fenny tidak bersedia menyetujuinya, jadi dia menggunakan cara ini untuk menengahi suasana.
Siapa yang tahu bahwa dia baru saja menyelesaikan kalimat ini, Fenny tiba-tiba mendongak, dia sudah menangis.
Robin terkejut, dengan lembut mengulurkan tangan menghapus air matanya, "bodoh, apa yang ditangisi."
Fenny hanya menitikkan air mata , tidak berbicara.
Robin tertawa lagi. Nada suaranya tidak seperti melamar, Sebaliknya, seperti anak manja. "Jadi kamu setuju atau tidak, piano ini aku menghabiskan banyak upaya untuk membiarkan Kakek yao memberikannya kepadaku. Saya setiap hari berlari ke restorannya, dan telinga Kakek yao hampir usang oleh saya. Jika kamu tidak setuju, aku benar-benar ingin menangis di tempat. "
Dia pernah berpikir bahwa dia tidak bisa bertemu orang-orang yang membuatnya tersentuh dalam kehidupan ini.
Sampai dia bertemu dengannya.
Bahkan jika dia diganggu, dia akan menikahinya.
Fenny menatapnya dengan air mata. "Robin , aku ingat pernah mengatakan sebelumnya bahwa beberapa orang dilahirkan untuk mencintai, mereka dilahirkan untuk memberi. Tetapi kamu bilang ke aku bahwa itu karena kamu belum bertemu dengan orang yang tepat, dapatkah kamu kasi tahu aku, apakah sekarang aku sudah menemukan orang yang tepat? "
Robin dengan hikmad mengangguk, "Ya, Fenny, aku akan memberimu rumah, rumah yang hangat."
Dalam sekejap, air mata Fenny mengalir semakin deras.
Dia berpikir, tidak ada kata-kata lagi, lebih dari ini bisa mengenai hatinya.
Dia berkata biarkan dia datang untuk memberinya rumah yang hangat.
"Robin, aku minta maaf, aku tidak yakin apakah aku akan menjadi istri yang baik ..."
"Jadi yang kamu maksud adalah ..."Robin mencoba untuk menjaga suaranya tetap tenang, tetapi malah tidak bisa menahan , mengencangkan tenggorokan.
"Tapi setelah aku menikahimu, tidak peduli seberapa larut, akan ada makanan panas yang telah disiapkan olehku di meja makan. Akan selalu ada air hangat di kamar mandi. Aku akan selalu menyisakan satu lampu, menunggumu pulang ... ... "Fenny tersenyum mengalirkan air mata," Robin, aku bersedia. "
Mata Jerry senang, bergegas memeluk Fenny.
Dia bersemangat: "Apakah ini berarti aku kelak akan memiliki seorang istri?"
Fenny jelas jelas mengeluarkan air mata, tetapi matanya bahagia, wajahnya memerah, tiba-tiba dia melihat sekeliling dan melihat Jason yang berdiri di luar.
Dia berhenti sejenak dan kemudian dengan lembut mengangguk, "Yah, Robin,, mari kita mulai hidup baru."
Jason memegang gagang pintu, dibutakan oleh adegan bahagia ini.
Tapi yang tidak bisa dia terima adalah Fenny benar-benar sudah tidak mencintainya.
Dulu, dia mencintainya seperti itu. Selama dia mengerutkan sedikit keningnya, dia akan berpikir, Jason mengerutkan keningnya hari ini, apa yang terjadi padanya, apa yang menyebabkan dia tidak bahagia.
Tetapi ketika dia hanya menatapnya, matanya dipenuhi rasa sakit, seolah-olah dia tiba-tiba dihancurkan oleh kapak, terpecah sakit.
Dia acuh tak acuh.
Dia bersandar pada pelukan pria lain.
Dia tidak bisa menerima kenyataan ini.
Fenny benar-benar menyetujui lamaran Jerry. Segera, dia akan mengenakan gaun pengantin, menjadi istri orang lain, dan menghabiskan sisa hidupnya dengan pria lain!
Tidak! Tidak! Dia tidak diizinkan!
Novel Terkait
Love And War
JaneLove and Trouble
Mimi XuMy Goddes
Riski saputroMenaklukkan Suami CEO
Red MapleKembali Dari Kematian
Yeon KyeongHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Tak Biasa×
- Bab 1 Sepasang Kaki Dibayar Sepasang Tangan
- Bab 2 Dendam Putri Yang Dibalaskan Oleh Ayah
- Bab 3 Aapaun Akan Di Lakukan
- Bab 4 Tarian Eksotis
- Bab 5 Cium Dia
- Bab 6 Ada Sebagian Orang, Tidak Dapat Anda Sentuh
- Bab 7 Simbol Perdamaian
- Bab 8 Berlutut
- Bab 9 Dijual Untuk Tidak Dijual
- Bab 10 Susan, Sudah Siuman!
- Bab 11 Pusing
- Bab 12 Menyamar
- Bab 13 Dua Pilih Satu
- Bab 14 Jangan Menyesal Kehidupan Ini, Sampai Jumpa Di Akhirat
- Bab 15 Semuanya adalah Dia
- Bab 16 Jika Hidup Temukan Orangnya, Jika Mati Temukan Jasadnya
- Bab 17 Kebisaan yang Mengerikan
- Bab18 Memikirkan Sampai Gila
- Bab 19 Berlutut Demi Cinta
- Bab 20 Foto
- Bab 21 Betulan Meninggalkah???
- Bab 22 Tidak Boleh Membawanya Pergi
- Bab 23 Meminta Tanggung Jawab
- Bab 24 Kejutan Yang Tidak Terbatas
- Bab 25 Sama Percis
- Bab 26 Sudah Ada Aku
- Bab 27 Kita Bertemu Lagi
- Bab 28 Ia Adalah Anakku!
- Bab 29 Nomor Yang Penting
- Bab 30 Anak Jason
- Bab 31 Sebuah Telapak Tangan
- Bab 32 Kecupan Malam
- Bab 33 Kukembalikan Gelangmu
- Bab 34 Murahan
- Bab 35 Piano Fenny
- Bab 36 Hadiah Pernikahan
- Bab 37 Membunuhmu
- Bab 38 Intrik Dari Susan
- Bab 39 Selamanya Tidak Akan Melepaskan
- Bab 40 Lelucon Yang Paling Lucu
- Bab 41 Pertukaran Yang Pernah Terjadi
- Bab 42 Menggunakan Uang Untuk Menutupnya
- Bab 43 Sudah Dibohongi
- Bab 44 Aku Bersedia
- Bab 45 Penjahat
- Bab 46 Sandiwara
- Bab 47 Hukuman
- Bab 48 Selamnya Tak Akan Dimaafkan
- Bab 49 Yuk Ambil Akte Nikah
- Bab 50 Menghalang Jalan
- Bab 51 Mengemis
- Bab 52 Lika-liku
- Bab 53 Jerih Payahnya
- Bab 54 Kasih Aku Anak
- Bab 55 Saya Akan Membunuh Mu
- Bab 56 Biarkan Aku Menemukan Mu (TheEnd)