Cinta Tak Biasa - Bab 51 Mengemis

Ketika masuk ke dalam, Jerry baru melihat di bola mata Jason ada bercak darah, wajahnya yang nampak pucat pasi, bajunya juga masih baju semalam yang basah karena di guyur oleh hujan, sedikitpun tidaklah sama seperti ia yang dulu, yang penuh dengan semangat.

Inikah seorang saingannya yang dulu ia kenal?

" Apakah kalian akan pergi membuat buku pernikahan hari ini? ‘’ Jason pun berkata dengan suara yang serak, " Jerry, Fenny bukanlah milikmu, kembalikan dia kepadaku."

Jerry pun tertawa sinis, dari suara tawanya seakan menggambarkan sebuah rasa bangga, "hei tuan Jasson, sejak kapan Fenny menjadi milikmu? kalo gak salah ingat, tiga tahun yang lalu, hubungan kalian sudah selesai tanpa bekas dan sudah tidak ada hubungan sama sekali lagi."

Berakhir gak berakhirnya sebuah hubungan tak segampang itu di putuskan, Jerry, dia adalah nyawaku, tolong kembalikan ia kepadaku!"

“Mana mungkin,” Jerry menjawab dengan nada yang dingin, "Fenny adalah istriku, sebentar lagi, kita akan di sahkan. Tuan Jason, bukannya sebulan yang lalu dia sudah bilang, dia sudah tak mau ada hubungan dengan mu lagi tak peduli masalah apapun itu. Cuma kamu yang paling tau dengan jelas, tiga tahun yang lalu bagaimana kamu memperlakukan dia, karena kamu gak pernah menghargai, secara otomatis akan ada orang lain yang melihat kebaikan dia, tuan Jasson, sebaiknya anda pergi saja, jangan membuat malu diri sendiri."

Pelipis dahi Jasson bergetar, kenangan dahulu perlahan mengalir ke benaknya, penyesalan yang teramat dalam membuat dirinya teramat sakit dan kaku, sakit yang membuat ia tak ingin hidup lagi.

Fenny adalah sosok yang seharusnya ia paling hargai di dunia ini, akan tetapi ia malah menyakitinya, melukainya, bahkan menyerahkanya ke pelukan laki-laki lain.

Sekarang ia tak menginginkan apapun, di benaknya hanyalah, ia akan menarik kembali Fenny ke sisinya.

" Jerry, kembalikan kepadaku! "

" Walaupun aku setuju juga mau bagaimana? coba fikirkan kembali hal apa yang pernah engkau lakukan ke dia? apakah kamu fikir Fenny masih akan memaafkan mu ? "

“ Ini semua gak ada hubungannya sama sekali dengan mu, masalah ku dengan dia ...... ”

Tiba-tiba Jasson mengingat sesuatu, dengan kasar ia merampas tembakan seorang pengawal dan mengarahkan pistol ke arah dirinya sendiri, lalu menembak lengannya.

"Dor----"

Jerry sedikit tersentak melihat ia, akan tetapi Jason tidak berhenti sampai di situ saja, tembakan yang barusan telah membuat dahi ia mengeluarkan keringat dingin, tetapi ia tidak juga melepaskan pistolnya, ia mengarahkan kembali pistol ke arah dirinya sendiri da menembaknya sekali lagi. Suara tembakan yang tajam, rasanya hampir bisa mendengar dengan jelas peluru yang mengoyak dagingnya.

" Presedir Jasson! "

" Fenny yang duduk di dalam mobil melihat dengan jelas semua kejadian itu, seketika menutupi mulutnya, para pengawal sangat terkejut, mereka bergegas menghampiri Jasson dan hendak mengantarnya ke rumah sakit.

Akan tetapi Jasson mendorong mereka menjauh, membiarkan darah segar mengalir ke tangannya, dan menatap Jerry dengan tajam.

Di benaknya penuh dengan ingatan di saat hujan di malam itu, ia mengutus orang untuk membuang keluar semua barang Fenny, menghancurkan hujan di malam itu dengan sepasang tangannya.

Sakit, Sangatlah sakit, bagaimana Fenny dapat bertahan di kala hujan pada hari itu.

Ketika Jasson memikirkan kejadian itu, ia merasa sangatlah bersalah dan penuh dengan penyesalan, ia sangat ingin membunuh dirinya sendiri, tapi tidak boleh, ia belum menebus kesalahannya, jadi ia belum boleh mati.

" Jerry, kamu lihat."

" Ia berkata sambil terengah-engah, tiba-tiba ia bersujud di hadapan Jerry, ini pertama kalinya aku bersujud di hadapan orang.

Ia paham apa yang di katakan Jerry adalah sebuah kenyataan, Fenny telah mengandung anak mereka berdua, setelah hari ini, asalkan mereka pergi mengambil surat nikah, Jerry dan Fenny dengan sah dapat hidup bersama, Fenny akan menjadi istrinya, tidak akan ada kesempatan untuk kembali.

Tetapi tidak ada Fenny, ia bisa mati.

" Jerry, ini aku Jason pertamakalinya bersujud di hadapan orang, sepasang tangan ini, adalah hutangku pada Fenny, jadi akan ku kembalikan kepadanya, tapi aku bersujud di hadapanmu. "

" Jerry, dari kecil kita selalu bersaing merebutkan tahta dan kedudukan, dari kecil hingga besar, siapapun tak akan pernah mengalah, tapi sekarang, jikalau kamu setuju, aku akan memberikan semua perusahaan ku tanpa syarat apapun kepada kamu, mulai dari sekarang tidak akan ada persaingan di antara kita lagi, hanyalah ada kamu seorang dan tidak akan ada aku, asalkan kau menyerahkan Fenny kepadaku. "

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu