Cinta Tak Biasa - Bab 39 Selamanya Tidak Akan Melepaskan

Jason menunggu di luar ruangan UGD, ia melihat Fenny datang, lalu ia bangun dari duduknya.

"Fenny, apa yang sedang kamu lakukan?" dia menghalangi jalan Fenny.

"Minggir! Yang ku ingin cari adalah Susan, bukan kamu!" Fenny memberontak dan mendorong Jason, dan tetap berlari menuju ke arah ruangan, ia terlihat seperti ingin membunuh orang.

Fenny seperti ini sungguh membuat orang-orang terkejut, Jason sedikit lagi hampir tidak bisa menahannya lagi.

"Fenny, apalagi yang mau kamu ributkan? Kamu menusuknya dengan pisau tidak cukup, apakah setelah membunuh dia kamu baru bisa merasa semuanya beres?" Jason menghela napas, dan ia mulai marah.

"Aku ribut?" Fenny dengan tidak percaya menatapnya, ia menghela napas, "Jason, bukan aku yang tidak merasa beres, tetapi dia! Kamu minggir sekarang, aku mau bertanya kepadanya, kenapa menyalahkan semuanya kepadaku tidak cukup baginya, sampai-sampai ia turun tangan kepada anakku, bayiku masih kecil, teganya dia!"

Hatinya sangat hancur, rasanya seperti organ tubuhnya nyaris keluar.

Sudah tidak ada jalan lagi, terlalu hancur, terlalu menyedihkan.

Di hadapan pria ini, Fenny selalu kalah, tidak peduli tiga tahun lalu, atau tiga tahun kemudian, Fenny selalu tidak percaya kepadanya.

Fenny sungguh ingin bertanya kepadanya, mereka saling kenal begitu lamanya, meskipun Jason tidak mencintainya sedikitpun, tapi apakah Jason pernah buruk dipikirannya?

"Apa maksud mu turun tangan kepada anakmu, Fenny, tenang sedikit."

Tidak tau apakah untuk menahan dia dari ruangan itu, atau itu adalah reflek tubuhnya, Jason memeluk Fenny, dengan paksa.

Tetapi tepat disaat itu, Jason tau jawabannya.

Ia merindukannya, sudah tiga tahun!

Fenny yang seperti ini, kehangatan seperti ini, ia menahannya selama ini sampai ingin gila.

Fenny tidak terpikir bahwa Jason akan memeluknya, ia sekuat tenaga melepaksan pelukan itu, ia menggunakan tangan dan kakinya, air mata yang bertetesan membasahi dada Jason dan baju putih yang dikenakannya.

"Jason, dasar brengsek! Kamu sudah menghancurkanku tiga tahun, tiga tahun kemudian kamu masih mau menghancurkanku juga? Aku bahkan tidak berhutang apapun kepada kalian, pergilah kamu dan Susan dari kehidupanku, Jason, aku memohon kepadamu, pergilah dari kehidupanku."

Yang jelas gila adalah Fenny, tetapi Jason saat ini merasa ia lebih gila daripadanya.

DIberitahu oleh Fenny yang begitu marah untuk memutuskan hubungan mereka, Jason menarik kepala Fenny dan menciumnya.

Kecupan yang basah itu membuat Fenny membuka matanya, wajahnya tertulis sebuah ketidakpercayaan, ia dengan seluruh tenaganya mendorongnya, dan melepaskan sebuah tamparan.

"Jason, cukup sudah!" sekujur tubuh Fenny bergetar, ia mengelap bibirnya, "Aku tanya kepadamu, apa kesalahan yang pernah kubuat? Aku bukan hanya begitu bodoh telah mencintaimu , dan karena ini aku telah membayar harga, apakah ini belum cukup? Aku minta kepadamu, lepaskan lah aku!"

"Tidak, selamanya aku tidak akan melepaskanmu!"

Jason tetap memaksa menariknya kedalam pelukan, menghela napas "Kamu bilang untukku agar jangan melepaskanmu, Fenny, kapan kamu melepaskanku lagi? Apakah kamu tau bagaimana susahnya aku hidup tiga tahun ini? Aku mengira engkau telah mati, hampir setiap malam aku memimpikanmu, memimpikanmu datang dan pergi, memimpikanmu bersama pria lain menikah dan memiliki anak membuatku sangat sakit kati, dan memimpikanmu mati di pelukanku, saat aku bangun aku sudah tidak bisa tertidur lagi, duduk di kamar kita memikirkanmu sampai keesokan harinya!"

"Fenny, aku tau tiga tahun lalu engkau mencintaiku seperti orang gila, kalau begitu boleh tidak kamu beritahu aku, kenapa gila ini bisa tertular kepadaku? Ini membuatku seperti orang gila sungguhan, memikirkanmu, mencintaimu, bahkan sampai membakar kebun anggrek yang kubangun untuk Susan, hanya demi engkau mengalihkan cintamu dari si brengsek Jerry itu kepadaku!"