Cinta Tak Biasa - Bab 14 Jangan Menyesal Kehidupan Ini, Sampai Jumpa Di Akhirat

“Fenny, naik saja dulu!” Jason sedang tidak berada pada situasi untuk berbincang.

“Jika begitu, pernah kah kamu mencintaiku? Meskipun hanya sekali saja, sedetik.” dia tertawa sebentar.

Tubuh Jason menjadi kaku, nafasnya berubah menjadi berat.

“Aku sudah mengetahuinya, kamu selamanya tidak akan mencintaiku.” seketika itu juga, Fenny tersenyum, senyum yang membawa penuh kesedihan, “Jangan selamatkan aku lagi, aku pergi dulu, Jason, kamu harus menjaga diri.”

“Kamu tidak boleh berkata sembarangan!” Di dalam hati Jason tersimpan rasa takut yang mendalam, seolah-olah hanya dengan menggunakan suara yang keras, dia dapat menenangkan rasa takut tersebut.

“Aku sembarangan bicara.” wanita itu melihatnya dengan lembut, “Jason, jika aku mati, bolehkah kamu memberikan sedikit ruang untukku di hatimu, di hari selanjutnya, kamu bolehkah berpikir bahwa dalam kurun waktu ini ada seorang wanita yang rela mati demi cinta yang pernah dia berikan selama sepuluh tahun, wanita itu adalah Fenny, dia hidup mati pun tidak akan menandatangani surat cerai, karena dia tidak rela keluar dari kehidupanmu, tetapi sekarang, dengan tangan kamu sendiri membawa dia ke neraka, membawa dia kedalam ujung cinta.

Kata-kata Fenny bagaikan cambuk, tidak pernah terpikirkan, cambuk itu akan terasa begitu keras di tubuhnya, Jason merasa gundah, karena dia sakit hingga kram.

“Haha, saya paling senang melihat cinta yang sangat dramatis seperti novel, nona besar Fenny, kamu pasti harus membuat tuan Jason menyesal seluruh hidupnya, siang malam selalu memikirkanmu wajahmu dan menyesal hingga lubuk hatinya yang terdalam, tidak dapat menahan hingga bunuh diri.”

Sean tertawa di samping, lalu menatap Susan, dengan keras mengeluarkan pistol, mengacungkannya kepada Fenny.

Fenny memang melihat dengan jelas, pada saat itu, demi anak yang ada di kandungannya, dia sangat ingin menarik dirinya keatas.

Tetapi sekarang kelihatannya, sudah tidak mungkin lagi.

Fenny membawa tekad matinya, menahan rasa sakit hatinya yang sangat besar satu per satu jariny dia lepaskan dari tangan Jason.

“Jason, sejak kamu mencintai Susan, maka aku mendoakan kalian untuk hidup bahagia hingga hari tua, penuh dengan anak dan cucu! Selama hidup ku tidak pernah menyesal, tetapi jika ada kehidupan berikutnya, aku tidak akan mencintaimu lagi!”

Bersamaan dengan “Bang” suara pistol berbunyi, tubuh Fenny pelan-pelan terjatuh ke jurang, mengikuti dalamnya jurang tersebut.

“Fenny! Jangan!”

Jason berteriak ke arah Fenny, tetapi sekarang dia tidak dapat mendengar lagi, ada suatu ketika, di pikirannya saat suara pistol itu berbunyi, dia yang merangkak di samping jurang, juga terpikir untuk lompat bersamanya.

Bawahan Keluarga Jason berhamburan dtang, melihat pemandangan yang tidak biasa itu, dengan segera mengamankan Lisa.

Susan mendorong kursi rodanya, air mata palsunya mengalir, “Fenny!”

Dia menarik tangan Jason, matanya berkilau tidak terpikir untuk menghapusnya, “Bang Jason, kamu jangan sakit hati, Fenny telah berbuat banyak kesalahan, ini semua adlah dosa yang harus dia terima.”

Jason hanya merasakan tanah dan langit sedang berputar, dia mencoba untuk berdiri, tetapi seluruh bumi sedang berputar.

Dia tidak memiliki suasana hati untuk menggubris Susan, sebaliknya matanya tertuju ke bagian dasar jurang.

Jantungnya tersa sakit, sangat sakit, bahkan dia sendiri tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.

“Bang Jason, ada apa dengan mu, kenapa kamu berkeringat dingin, kamu tidak mengapakah?”

Susan merasakan ada sesuatu yang tidak biasa pada Jason, baru hendak mengulurkan tangan membopong dia berdiri, dia malah menolak.

“Tidak mengapa, pulanglah.”

Suara Jason terdengar lemah, dia berbalik berjalan ke arah mobilnya, baru saj berjalan beberapa langkah, tiba-tiba, seluruh tubuhnya terjatuh ke tanah.