Cinta Tak Biasa - Bab 10 Susan, Sudah Siuman!
Seketika dia teringat akan sesuatu, Fenny Shen membuka tangan kanannya secara perlahan, di telapak tangannya, terdapat sebuah jimat keselamatan.
Dia bersujud meminta kembali jimat keselamatan itu.
Saat itu juga dia meletakkan cek itu bersama dengan jimat tersebut, ironis sekali.
Fenny Shen tersenyum menyedihkan, matanya penuh dengan kekecewaan.
Persiapan operasi ayah Fenny Shen sudah berlangsung selama setengah tahun.
Pada hari operasi tersebut, Fenny Shen menunggu di luar ruangan operasi selama tiga jam.
Cukup lama, hingga terdengar dokter keluar dari ruangan operasi, melepaskan masker yang menutupi mulutnya sambil berkata kepada Fenny Shen: “Nona Fenny Shen, operasi berjalan dengan lancar.”
Fenny Shen bernafas lega, selama sebulan ini kecemasan Fenny Shen berakhir dengan kelegaan, dia tidak berhenti membungkukkan badan sambil mengucapkan terima kasih kepada dokter.
Lalu, beberapa hari membuat Fenny Shen sering mual dan muntah sehingga dia pergi memeriksa, tapi hasilnya membawa berita buruk kepadanya.
Dia telah hamil.
Kehamilan tersebut berumur dua minggu.
Tuhan benar-benar sedang mempermainkannya.
Jason telah sangat membencinya, tetapi dia malah mengandung anaknya, ini termasuk dalam berita bahagia atau berita duka.
Tangan Fenny Shen menggenggam hasil laboratorium itu dengan gemetaran, dia memastikannya tiga kali hingga dokter tidak sabar terhadapnya, “Apakah kamu sedang meragukan ilmu saya? Sudah hamil sudah pasti hamil, berapa kali pun kamu memastikannya hasilnya tetaplah sama, jika kamu tidak ingin memilikinya, keluar pintu belok kiri, kamu boleh segera mengugurkannya!”
Setelah Fenny Shen mendengar perkataan itu, tubuhnya bergetar tak tentu, perutnya nyeri sakit, seolah-olah sedang melawan, seolah-olah anak di dalamnya memohon kepadanya, mama, jangan lakukan hal tersebut.
Tidak, dia tidak akan menggugurkannya.
Ini adalah kehendak Tuhan, ini adalah pemberian Tuhan, diberikan kepadanya sebagai hadiah jalinan cinta selama sepuluh tahun ini.
Fenny Shen pulang ke kebun anggrek, kamarnya kosong melompong, Jason belum pulang.
Sejak saat itu, Fenny Shen tidak pernah bertemu dengannya lagi, tetapi dia memerintahkan bawahannya, selain menemani ayahnya saat melakukan operasi, selebih dari itu dia tidak diperbolehkan untuk keluar dari kebun anggrek itu.
Fenny Shen tidak mengetahui apa yang sedang dia lakukan, dia menyiram bunga dalam keadaan kehilangan jiwa, malah terdengar orang-orang sedang membicarakan kepulangan Jason.
Ini termasuk takdir, mengharuskan dia untuk memberitahu Jason berita tentang kehamilannya.
Tiga tahun ini, wanita ini dan Jason tidak seperti suami istri sebelumnya, maka dari itu selama ini tidak pernah membahas tentang maslah anak, Jason juga tidak memberi respon memiliki anak adalah hal gembira atau bukan, tetapi jika dipikir-pikir, bagaimana jika dia menyukai anak-anak?
Jika, dia memang membenciku, tetapi dapatkah dia bahagia demi anak yang di kandungnya?
Dalam diri tersirat sebuah harapan.
Sambil menunggu hingga waktu kepulangan Jason, Fenny Shen menyiapkan makanan hingga memenuhi satu meja makan, dia duduk di kursi meja makan sambil menunggu kepulangan Jason.
Ini adalah mimpi yang tak terhitung berapa kalinya di benaknya.
Ada beberapa kali pun, Fenny Shen memikirkannya, dia adalah istri yang cerdas dan anggun, Jason adalah suami yang lemah lembut, mereka sama seperti suami istri lainnya, memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Mungkin saja, anak ini, dapat menjadi pedang dan panah bagi kehidupan mereka.
Fenny Shen sangat tidak sabar menunggu, tiba-tiba ponsel yang dia letakkan di meja makan berbunyi, dia mengira itu adalah Jason, dia langsung menerima tanpa melihat, ternyata dia mendengar suara yang tidak mungkin dia dengarkan.
“Fenny Shen, ini aku.”
Sangat familiar, hingga dia tersentak kaget.
Fenny Shen bangkit dari kursinya, merasakan bulu romanya bangkit.
“Susan!”
“Fenny Shen, aku mengira, kamu tidak bisa mengenali suara ku.” Susan tertawa sebentar, “Aku ada masalah dengan mu, keluar lah.”
“Kamu.... sejak kapan kamu siuman.” suara nafas Fenny Shen yang terengah-engah, seolah-olah teringat sesuatu, “Apakah Jason mengetahuinya? Aku akan menghubunginya.”
Hati nya merasakan kepahitan yang tidak dapat diungkapkan, jika Jason mengetahuinya, dia pasti akan sangat senang.
“Tidak perlu lagi,Fenny Shen, saya sudah mengutus seseorang untuk menghubungi Jason.” kata Susan, “Saat ini, bisakah kita berjumpa.”
Dia menambahkan, “Mengenai kebenaran kecelakaan itu, bukankah kamu sangat ingin mengetahuinya, apa yang terjadi?”
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Seorang CEO Arogan
MedellineThis Isn't Love
YuyuMy Cute Wife
DessyAku bukan menantu sampah
Stiw boyCinta Tak Biasa×
- Bab 1 Sepasang Kaki Dibayar Sepasang Tangan
- Bab 2 Dendam Putri Yang Dibalaskan Oleh Ayah
- Bab 3 Aapaun Akan Di Lakukan
- Bab 4 Tarian Eksotis
- Bab 5 Cium Dia
- Bab 6 Ada Sebagian Orang, Tidak Dapat Anda Sentuh
- Bab 7 Simbol Perdamaian
- Bab 8 Berlutut
- Bab 9 Dijual Untuk Tidak Dijual
- Bab 10 Susan, Sudah Siuman!
- Bab 11 Pusing
- Bab 12 Menyamar
- Bab 13 Dua Pilih Satu
- Bab 14 Jangan Menyesal Kehidupan Ini, Sampai Jumpa Di Akhirat
- Bab 15 Semuanya adalah Dia
- Bab 16 Jika Hidup Temukan Orangnya, Jika Mati Temukan Jasadnya
- Bab 17 Kebisaan yang Mengerikan
- Bab18 Memikirkan Sampai Gila
- Bab 19 Berlutut Demi Cinta
- Bab 20 Foto
- Bab 21 Betulan Meninggalkah???
- Bab 22 Tidak Boleh Membawanya Pergi
- Bab 23 Meminta Tanggung Jawab
- Bab 24 Kejutan Yang Tidak Terbatas
- Bab 25 Sama Percis
- Bab 26 Sudah Ada Aku
- Bab 27 Kita Bertemu Lagi
- Bab 28 Ia Adalah Anakku!
- Bab 29 Nomor Yang Penting
- Bab 30 Anak Jason
- Bab 31 Sebuah Telapak Tangan
- Bab 32 Kecupan Malam
- Bab 33 Kukembalikan Gelangmu
- Bab 34 Murahan
- Bab 35 Piano Fenny
- Bab 36 Hadiah Pernikahan
- Bab 37 Membunuhmu
- Bab 38 Intrik Dari Susan
- Bab 39 Selamanya Tidak Akan Melepaskan
- Bab 40 Lelucon Yang Paling Lucu
- Bab 41 Pertukaran Yang Pernah Terjadi
- Bab 42 Menggunakan Uang Untuk Menutupnya
- Bab 43 Sudah Dibohongi
- Bab 44 Aku Bersedia
- Bab 45 Penjahat
- Bab 46 Sandiwara
- Bab 47 Hukuman
- Bab 48 Selamnya Tak Akan Dimaafkan
- Bab 49 Yuk Ambil Akte Nikah
- Bab 50 Menghalang Jalan
- Bab 51 Mengemis
- Bab 52 Lika-liku
- Bab 53 Jerih Payahnya
- Bab 54 Kasih Aku Anak
- Bab 55 Saya Akan Membunuh Mu
- Bab 56 Biarkan Aku Menemukan Mu (TheEnd)