Cinta Tak Biasa - Bab 11 Pusing
Hati Fenny terkejut, berkata akan segera tiba, lalu memutuskan pembicaraan.
Cuaca di luar sedang hujan deras.
Fenny keluar rumah dengan terburu-buru, menerjang hujan untuk memberhentikan mobil. Pada saat dia hendak mengacungkan tangannya, sebuah mobil berwarna silver berhenti di depannya.
“Fenny, naiklah!,” jendela mobil itu terbuka, Robin duduk di kursi pengemudi, tersenyum jahat kepadanya.
“Kamu....”
“Kamu tidak ingat kepadaku lagi?” jawab Robin tidak puas, jari tangan yang panjang itu menunjuk bibirnya, gerakan yang terlihat tengah mengisyaratkan sesuatu.
Otak Fenny seperti berbunyi, seperti tertabrak, seluruh telinganya berubah merah.
Robin tersenyum, wanita ini mengapa begitu menggemaskan.
“Naik Mobil cepat, hujan turun deras, aku akan mengantar mu.” Robin menawarkan.
“Tidak perlu.” Fenny menggoyangkan tangannya, “Saya bisa sendiri memanggil mobil.”
“Hujan sederas ini pergi kemana kamu mencari mobil?” Robin mendorong pintu mobilnya, memaksakan dia untuk masuk ke dalam, “Pergi kemana, aku akan mengantarkan mu.”
“Rumah sakit Pelita.” kata Fenny putus asa, hanya dapat memberitahukan lokasi.
“Apakah kamu baru saja keluar dari Kebun Anggrek? Jason dan kamu, apa hubungan kalian?” Robin sambil mengemudi, sambil bertanya.
Dengar kabar, Fenny melirik Robin, menggigit bibirnya dengan keras, perasaan di dalam hatinya tidak karuan.
“Kamu pasti sudah pernah mencari informasi tentang diriku.” senyum Fenny dengan kecut, “Untuk apa masih bertanya?”
Dahi Robin menggerut, baru pertama kali ada wanita yang dapat menyekaknya.
“Benar, aku pernah memerintahkan orang untuk mencari tahu, di dalamnya tertulis bahwa kamu mengejar Jason selama sepuluh tahun lamanya, dan hampir mencelakai kekasih hati Jason.”
Fenny tersenyum sebentar, “apakah kamu berpikir bahwa aku adalah orang itu?”
“Apakah memang benar?” Robin membalas pertanyaannya.
“Bukan.”
Fenny memejamkan matanya, “Saya tidak pernah melakukan hal semacam itu, dalam seluruh hidupku, seluruh waktu, selalu menggunakan segenap hatinya untuk mencintai lelaki itu, bagaimana mungkin dia dapat melakukan hal semacam itu?”
“Jason tidak menyukai aku, aku mengetahuinya, tingkat dia membenciku sudah sampai batas, aku juga mengetahuinya, tetapi saya tetap menunggunya, saya menunggu orang yang paling saya cintai untuk mempercayaiku.”
Suara Fenny pelan-pelan mengecil, ujung bibirnya memperlihatkan sebuah senyuman yang pahit, “Tetapi sekarang.....mungkin saya tidak dapat menunggu lagi.”
Karena Susan, telah bangun.
Robin menatapnya, tidak dapat di deskripsikan suasana hatinya yang kacau.
Fenny yang seperti ini, dengan Fenny yang dia utus bawahannya, berbeda.
Pertama kali melihat, demi cinta seorang wanita rela melakukan segalanya.
“Sepadankah?” lelaki itu bertanya kembali.
“Sepadan.” jawab Fenny, saat melihat Robin, pupil mata terlihat bersinar seperti bintang berkilau, “Tahukah kamu, beberapa orang hidup demi mencintai, hidup demi membayar.”
Robin tidak berkata-kata, di dalam benaknya hanya memiliki satu kata, wanita ini, Jason tak menginginkannya, aku menginginkannya!
Menunggu saat dia kembali dari imajinasinya, Fenny telah turun dari mobil, di dalam tangannya, terdapat satu botol permen, itu adalah pemberian wanita itu.
Dia berkata sambil tersenyum: “Saya lupa membawa uang, saya menggunakan sebotol permen ini untuk biaya mobil kamu, apakah kamu sering mengkonsumsi obat herbal, saat minum obat, makanlah satu buah, maka tidak akan terasa sangat pahit.”
Dia dari yang tidak menyukai makanan manis itu, tetapi saat itu, dia menuang keluar satu permen dan memasukkannya kedalam mulut.
Manis sekali.....
Sama seperti, bibir wanita itu.
Fenny selama perjalanannya seperti kesetanan, naik lift, lalu berjalan kearah ruangan Susan.
Tunggu beberapa saat, wanita itu mengetok pintu.
Pintu dengan cepat dibukakan, Susan berdiri di depannya, ujung bibirnya menunjukkan senyuman yang pahit, “Fenny, kamu sudah datang.”
Fenny seakan menghirup udara dingin, tidak dapat mempercayai dia melihat kaki wanita itu, “Kamu...”
Topik selanjutnya kan menjadi pertanyaan besar, bagian kepalanya seperti di pukul keras dengan kayu, seluruh tubuhnya terjatuh tersungkur di lantai.
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseSi Menantu Buta
DeddyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraHidden Son-in-Law
Andy LeeMy Cute Wife
DessyAdore You
ElinaCinta Tak Biasa×
- Bab 1 Sepasang Kaki Dibayar Sepasang Tangan
- Bab 2 Dendam Putri Yang Dibalaskan Oleh Ayah
- Bab 3 Aapaun Akan Di Lakukan
- Bab 4 Tarian Eksotis
- Bab 5 Cium Dia
- Bab 6 Ada Sebagian Orang, Tidak Dapat Anda Sentuh
- Bab 7 Simbol Perdamaian
- Bab 8 Berlutut
- Bab 9 Dijual Untuk Tidak Dijual
- Bab 10 Susan, Sudah Siuman!
- Bab 11 Pusing
- Bab 12 Menyamar
- Bab 13 Dua Pilih Satu
- Bab 14 Jangan Menyesal Kehidupan Ini, Sampai Jumpa Di Akhirat
- Bab 15 Semuanya adalah Dia
- Bab 16 Jika Hidup Temukan Orangnya, Jika Mati Temukan Jasadnya
- Bab 17 Kebisaan yang Mengerikan
- Bab18 Memikirkan Sampai Gila
- Bab 19 Berlutut Demi Cinta
- Bab 20 Foto
- Bab 21 Betulan Meninggalkah???
- Bab 22 Tidak Boleh Membawanya Pergi
- Bab 23 Meminta Tanggung Jawab
- Bab 24 Kejutan Yang Tidak Terbatas
- Bab 25 Sama Percis
- Bab 26 Sudah Ada Aku
- Bab 27 Kita Bertemu Lagi
- Bab 28 Ia Adalah Anakku!
- Bab 29 Nomor Yang Penting
- Bab 30 Anak Jason
- Bab 31 Sebuah Telapak Tangan
- Bab 32 Kecupan Malam
- Bab 33 Kukembalikan Gelangmu
- Bab 34 Murahan
- Bab 35 Piano Fenny
- Bab 36 Hadiah Pernikahan
- Bab 37 Membunuhmu
- Bab 38 Intrik Dari Susan
- Bab 39 Selamanya Tidak Akan Melepaskan
- Bab 40 Lelucon Yang Paling Lucu
- Bab 41 Pertukaran Yang Pernah Terjadi
- Bab 42 Menggunakan Uang Untuk Menutupnya
- Bab 43 Sudah Dibohongi
- Bab 44 Aku Bersedia
- Bab 45 Penjahat
- Bab 46 Sandiwara
- Bab 47 Hukuman
- Bab 48 Selamnya Tak Akan Dimaafkan
- Bab 49 Yuk Ambil Akte Nikah
- Bab 50 Menghalang Jalan
- Bab 51 Mengemis
- Bab 52 Lika-liku
- Bab 53 Jerih Payahnya
- Bab 54 Kasih Aku Anak
- Bab 55 Saya Akan Membunuh Mu
- Bab 56 Biarkan Aku Menemukan Mu (TheEnd)