Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku

"Apa? meninggalkan kota Jiangnan?"

Sebelum aku menanggapi, Ibu Halim muncul. Dia baru saja mendorong pintu dan mendengar kata-kata Clarisa. Wajahnya tiba-tiba berubah, " Clarisa, apa yang kamu lakukan? Rey adalah menantuku, Apa maksudmu?"

"Bu, jangan ikut campur, Ini tentang dia dan aku."

Aku sedikit terkejut, Ini benar-benar waktu yang tepat bagi Ibu Halim muncul. Dia juga menatapku dengan tatapan serius, " Rey, aku juga mau berbicara denganmu."

Menunggu Ibu Halim duduk, tanpa memandang Clarisa dan berkata: "Besok kamu dan Clarisa pergi ke Biro Urusan Sipil untuk mendapatkan sertifikat pernikahan!"

"Bu?"

"Bibi!"

Aku dan Clarisa sama-sama terkejut, Ini benar-benar mau mengikat aku dan Clarisa, kalau sudah pergi ke Biro Urusan Sipil untuk mendapatkan sertifikat pernikahan. Itu sudah menjadi pasangan suami-istri yang sah.

Tapi Ibu Halim tidak memperdulikan keberatan kami, "Omong kosong, sekarang siapa yang tidak tahu kalian adalah suami istri? Jika kalian sudah mendapatkan surat nikah, Setelah itu, kalian sudah bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan baik, kejadian sebelumnya anggap saja masa lalu. "

Ibu Halim merasa sedikit bersalah denganku, membiarkan kehidupan pribadi Clarisa sampai berantakan seperti itu. Dia berkata kepadaku: "Setelah mendapatkan sertifikat pernikahan, kamu akan bertanggung jawab atas bisnis-bisnis dalam keluarga Rey. Setelah itu, kamu akan menjadi tuan rumah dan berhak mengambil keputusan."

Aku tentu saja tercengang, Ibu Halim ternyata serius, Dia memang pernah mengatakan hal itu sebelumnya, dia akan membiarkan aku mengelola bisnis. Aku tidak pernah menganggapnya serius, baik aku maupun Clarisa tidak mungkin melakukannya.

Tapi sekarang sepertinya Ibu Halim benar-benar sudah memikirkannya matang-matang.

"Bu, kamu sudah gila," kata Clarisa dengan marah

"Aku tidak gila, Aku percaya dengan kemampuan Rey, kamu yang sudah gila." Ibu Halim berkata: "Kamu melakukan apa, kamu sendiri tahu, Rey tidak keberatan, itu adalah kemurahan hatinya, apa yang kamu inginkan lagi?"

"Dia... Dia orang luar!"

"Selama kalian sudah mendapatkan kartu akte nikah itu, sudah termasuk menantu keluarga Halim, Rey, dengarkan bibi, Kita akan menjalani kehidupan yang baik di masa depan." Aku sendiri tidak begitu perduli dengan keluarga Halim yang memiliki banyak bisnis, aku tahu bahwa Ibu Halim ingin menggunakan cara ini untuk membuat aku tetap tinggal di keluarga Halim.

Mata wanita tua itu sangat tajam, Mungkin dia bisa melihat bahwa aku tidak ingin tinggal di keluarga Halim. Dia sangat perduli dengan muka, orang-orang di komunitas sudah tahu bahwa aku adalah menantu di keluarga Halim. Meskipun aku adalah menantu yang masuk ke rumah keluarga mempelai wanita, dia juga merasa cukup bangga.

Kalau keluarga lain gagal mendesak putrinya untuk menikah, dia minimal dapat menemukan menantu yang mau masuk kerumah untuk putrinya, minimal dia termasuk orang yang memiliki gagasan briliian.

Sekarang aku sudah memiliki bisnis sendiri dan aku sudah berjanji pada Rena, bagaimana mungkin aku menikahi Clarisa : "Bibi, aku mungkin harus menolak, aku dan Clarisa....."

Aku menghela napas, wajah Ibu Halim langsung berubah dan berkata, "Kamu tidak bersedia?"

"Bersedia juga tidak ada gunanya." Aku berkata: "Bibi, ada beberapa hal yang tidak dapat dipaksakan."

Aku pikir Ibu Halim akan marah, seperti dulu. Tapi aku tidak menyangka dia tidak marah, Dia hanya menghela nafas dan memintaku untuk memikirkannya.

" Rey, Bibi tidak akan memaksamu, tapi tolong pikirkan baik-baik. Perbuatan Clarisa memang keterlaluan, tapi aku masih berharap kamu bisa pengertian dan menjalani kehidupan yang baik di masa depan, oke?"

Aku melihat wajah pahit Ibu Halim, sedikit tidak nyaman, lalu mengangguk: "Aku akan memikirkannya!"

Clarisa sama sekali tidak setuju, mimpi kalau mau menikahinya. Namun, dia dan Ibu Halim sering bertengkar dalam beberapa hari terakhir ini dan Clarisa tidak pernah menang sekalipun, Clarisa tidak berbicara saat ini.

Clarisa kembali ke kamarnya dan memanggilku masuk. Clarisa tampak marah: "Apakah kamu bangga? Ibuku ingin memberimu bisnis keluarga, Kamu puas sekarang?"

"Apa menurutmu aku terlihat sangat puas sekarang?" Aku dengan ekspresi lucu menatap Clarisa, bisnis keluarga Halim, aku benar-benar tidak peduli. "Aku punya bisnis sendiri. Kamu ini….... Wanita memang wanita."

Melihat penampilanku yang sangat menghina, Clarisa sangat marah dan bergegas mendekati dan memukulku. Aku meraih tangan Clarisa : "Mengapa kamu suka memukulku? Apakah kamu pikir aku tidak berani memukul wanita? Clarisa, aku sudah sangat sopan kepadamu ya."

"Lepaskan aku!"

Clarisa tidak menyangka aku akan berbicara dengannya seperti ini, Aku melepaskan Clarisa dan menatapnya: "Aku tahu kamu merendahkanku dan mengira aku datang hanya untuk uangmu. Ya, dulu aku memang seperti itu, tapi Clarisa, orang itu bisa berubah, Aku jujur bukan berarti aku tidak bisa marah.”

"Aku adalah seorang pria, kamu jangan terus menerus menguji kesabaranku, maksudnya apa, kamu pasti mengerti." Aku mencibir, Clarisa menatapku dan aku berkata pada diriku sendiri: "Kamu bersamaku, tujuannya hanya sedang mencari jati diri saja, karena tidak dapat kamu temukan ketika bersama Ricko, karena Ricko hanya ketika mengganggapmu sebagai mainan saja dan cuma ingin melampiaskan nafsu, dia pasti akan mencarimu. Kamu tidak dapat menemukan perasaan memiliki dalam dirinya Ricko dan sekarang kamu mencari jati diri kamu dalam diriku?

Tetapi kamu tidak dapat meninggalkan Ricko, karena kamu selalu berpikir dia sangat jantan. "

"Apa maksudnya ini? Artinya, kamu bejat!"

Pertama kali aku marah pada Clarisa sampai seperti ini, wajah Clarisa sedikit berubah. Aku terpikir, karena aku seorang laki-laki, dia adalah seorang perempuan dan tidak ada masalah kalau memang harus memukulinya saat itu.

Aku akhirnya melawan balik, sebuah tamparan mendarat di wajah Clarisa, Clarisa menutupi wajahnya dan melebarkan matanya.

"Kamu tidak percaya aku bisa memukulmu, bukan?"

Aku tersenyum tenang, berkata: "Aku sebenarnya tidak ingin memulai ini, tetapi kamu benar-benar terlalu berlebihan, perlu dikasih pelajaran."

"Kamu berani memukulku!"

Aku menampar Clarisa sekali lagi, "Bagaimana menurutmu?"

Clarisa berhenti berbicara, aku melihat waktu dan ingin kembali ke kamar sendiri untuk tidur. Ibu Halim juga tahu tentang situasi aku dan Clarisa baru-baru ini, jadi dia tidak begitu memaksa kami untuk sekamar.

Begitu pintu kubuka, aku mendengar Clarisa memanggilku: "Kembali kesini."

Melihat ke belakang, aku melihat Clarisa berdiri di sana, "Kamu memukulku?"

"Ya, kamu mau memukul balik?"

Tatapan mata Clarisa sangat aneh, Dia tidak marah, Sebaliknya, menurutnya cara aku memukul orang itu sangat jantan, sejalan dengan fantasinya tentang laki-laki jantan dalam hatinya, yang maha kuasa dan perkasa.

"Kalau begitu, kamu pukul aku lagi deh."

"Kenapa kamu begitu psikopat?" Aku tidak bisa tertawa apalagi menangis. Mendengar kata-kata Clarisa, aku merasa seperti orang bodoh.

Tapi tentu saja, aku tidak akan melewatkan kesempatan ini, Kali ini, aku menambah sedikit kekuatan, Clarisa terhempas ke tempat tidur. Rambut Clarisa berantakan dan mulutnya keluar darah,

Jelas sekali, sudut mulutnya terluka karena pukulan aku barusan.

Clarisa menatapku dengan ekspresi senang, ternyata dia suka dianiaya.

Clarisa memintaku untuk menamparnya lagi, Kali ini aku tidak melakukannya. Sebaliknya, Clarisa malah marah: "Kamu laki-laki bukan?"

"Kamu anggap saja aku bukan laki-laki!"

Melihat aku hendak beranjak pergi, Clarisa mencegatku. Dalam hatiku berkata, Clarisa benar-benar seorang psikopat, Dia suka dipukuli oleh orang lain. Ricko memang brengsek, Mungkin alasan Clarisa menyukai Ricko karena Ricko lebih preman?

Beberapa wanita beranggapan bahwa pria yang suka memukul orang lebih jantan.

Ini sudah pasti sejenis penyakit, aku pikir Clarisa mengidap penyakit jiwa.

Aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi di dalam rumah keluarga Halim. Setelah aku memukul Clarisa, kedepan, Clarisa pasti akan selalu mencari alasan untuk memprovokasiku dan ingin aku memukulinya lagi.

Direktur Wijaya tidak mencari Clarisa dalam beberapa hari ini. Sebaliknya, aku malah berharap Ricko bisa mencari Clarisa untuk pergi keluar dan meninggalkan aku sendiri, jangan ganggu aku pokoknya.

"Gunakan dekorasi yang bernuansa Jepang!"

Blue Sky Nature awalnya memang adalah nama dalam mitologi Jepang. Karena aku menggunakan nama ini, aku juga cenderung mendekorasi klub dengan gaya Jepang.

Perusahaan dekorasi diperkenalkan oleh Rena, desainernya adalah seorang wanita,

penampilannya sangat menarik.

"Direktur Permadi, bisnis apa yang akan anda jalankan nanti?"

"Industri jasa!"

Desainer hanya tersenyum, hubungan dia dan Rena sangat baik, pada kenyataannya, dia juga sudah tahu apa bisnis apa yang aku jalankan nanti, aku hanya tidak enak untuk mengatakannya terlalu jelas.

Aku juga mengerti: "Aku harap kamu bisa datang saat peresmian nanti."

"Tentu, tentu saja! aku sibuk dulu ya!"

Ketika desainer wanita itu pergi, Jeki mendatangiku, "Wanita itu terlihat sangat mudah dirayu."

"Kamu hebat sekali!"

Jeki berkata sambil tersenyum, "Dulu aku pikir tidak mudah untuk mendapatkan seorang wanita. Sekarang aku baru menyadari bahwa selama kamu punya uang, kamu tidak perlu susah payah lagi, wanita yang akan datang sendiri, Akhir-akhir ini, banyak waniita yang menghubungiku, Mereka ingin bekerja di sini. Emangnya mudah untuk kerja dengan kita? "

"Senang ya bisa menjadi orang kaya." Jeki menghela napas. Setelah memutuskan untuk menjadi menantu dari keluarga yang kaya, Jeki menghentikan semua jenis perawatan, Baru-baru ini, dia banyak mengambil keuntungan dari beberapa wanita penghibur yang ingin datang bekerja dan ibaratnya menjadi pengantin pria setiap harinya.

Ada berbagai macam aturan tersembunyi di setiap industri hiburan sepertii ini. Bagaimanapun, wanita yang bekerja di dunia ini juga harus berpikiran terbuka. Asalkan bisa saling mengerti, tidak perhitungan, semuanya akan dianggap sangat simpel seperti makan nasi, aku sendiri tidak perlu banyak ngomong dengan Jeki.

"Apa kamu sudah bantu aku menanyakan hal itu? Kok tidak ada kabar?"

"Tentu saja aku sudah bantu kamu tanya, Ada beberapa wanita yang lumayan baik." Tidak nyaman bagiku untuk memperkenalkan wanita di komunitas keluarga Halim kepada Jeki. Tapi ibu Jeki kenal banyak orang disana, Beberapa wanita dari sana memang tidak keberatan ada menantu yang masuk ke rumah mereka, bagi Ibu Halim, asalkan aku bisa tetap tinggal di rumah keluarga Halim, tentu saja Ibu Halim tidak keberatan aku memperkenalkan wanita untuk Jeki.

Tapi Ibu Halim juga sangat menarik, Keluarga yang dia tanyakan semuanya memang tidak sekaya keluarga Halim, tapi keluarga itu tentunya tidak terlalu buruk juga dan wanita dari keluarga tersebut juga cantik.

“Kalau begitu, kapan bisa dipertemukan?”

"Apakah kamu serius?"

"Tentu saja serius," Jeki menghela napas sedikit dan segera memutuskan, tolong bantu aku atur deh!"

Keesokan harinya, aku minta Ibu Halim untuk membantu mengatur agar Jeki bisa bertemu dengan keluarga pihak wanita. Kondisi keluarga tersebut sangat bagus, hampir sama dengan dengan keluarga Halim. Meskipun Jeki brengsek, tapi belakangan ini dia mulai mengubah dirinya sendiri, setelah tahu keluarga Jeki tidak ada siapa-siapa lagi, pihak keluarga wanita sangat puas.

Adapun pekerjaan dan pendapatan Jeki saat ini, karena yang dicari adalah menantu laki-laki yang bersedia masuk ke dalam keluarga mereka, jadi mereka tidak peduli, akhirnya langsung menerima dan setuju.

Setelah setengah bulan renovasi, klub akhirnya bisa dibuka. Aku berdiskusi dengan kakak keempatku dan mengatur waktu pembukaan. Tanpa diduga, Rena terlibat dalam masalah.

" Rey, hati-hati dengan Brondi Halim, dia sudah gila!" Malam itu, Rena meneleponku, dalam hatiku mulai panik, ingin ketemu dengan Rena, tetapi dia langsung menutup telepon.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu