Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat
"Kamu ke sini!" Clarisa melihatku tidak bergerak, tidak bisa menahan diri langsung mendesakku.
Wajahnya muncul raut cemas, tubuh sedikit bergerak. Matanya melirik aku dan Rena beberapa kali.
Jangan-jangan dia melihatku tidur bersama Rena , dia juga merasa bersemangat untuk mencobanya, jadi benar-benar ingin aku menidurinya.
Jujur saja, postur tubuh Clarisa memang bagus sekali, bahkan tidak lebih buruk dibandingkan para wanita cantik dan polos yang ada di tv, apalagi saat ini di tubuhnya hanya tersisa pakaian dalam saja, semakin membuat aku menginginkannya.
Rena berada di samping menunjukkan tatapan mata yang jahat, mendorongku untuk menidurinya, kebetulan dia menonton pertunjukan menarik di samping.
“Tidak bisa!” Aku menarik nafas dalam-dalam, menggeleng untuk menolaknya.
Jika berduaan di tempat yang tidak ada orang aku dan dia melakukannya sekali masih tidak apa-apa, tapi sekarang di samping masih ada seorang Rena , ini membuat aku merasa seperti babi yang sedang dikawinkan, dalam hati merasa sangat tidak nyaman.
Masih ada satu alasan yang lebih penting lagi, aku baru saja tidur dengan Rena , sekarang aku berada dalam kondisi tanpa keinginan, meskipun sangat kagum dengan postur tubuh Clarisa , tapi sama sekali tidak ada pikiran untuk hal itu.
”Apa, kamu berani melanggar kontrak!” Raut wajah Clarisa berubah, mengancamku: “Rela tidur dengan pelacur juga tidak bersedia tidur denganku, apa maksudmu? Apakah kamu tahu akibat dari melanggar kontrak?”
“Aku tahu, bayar uang ganti rugi? Namun, jika kamu mempersulitku, maka jangan salahkan aku memberitahu semua ini pada mamamu!” Bagaimanapun surat kontrak adalah barang mati dan orang hidup, saat ini aku juga sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak tahu malu.
Pokoknya aku tidak akan menyetujuinya, dulu dia sangat tidak menyukaiku, juga memandang rendah aku, saat ini kebetulan aku bisa mempermalukannya sekali. Lagipula aku tahu sekarang dia sudah tidak berdaya padaku.
“Kamu…..tidak tahu malu!”
Aku melihat ekspresinya yang menahan nafsu, dalam hati diam-diam merasa puas sekali, tidak bisa menahan diri menggendong Rena dan menciumnya.
“Hehe, kamu benar-benar ingin melanggar kontrak?
Apakah kamu benar-benar berpikir aku tidak akan marah dan melawanmu?” Clarisa menatapku dengan dingin.
Sekarang agak sulit menghadapinya, dia sudah membulatkan tekad ingin tidur sekali denganku.
Jika aku tidak menyetujuinya, walaupun kali ini dia tidak mempermasalahkannya denganku, lain kali tetap akan mencari masalah denganku.
Berpikir sejenak lalu berkata padanya: “Siapa yang tahu barusan kamu sudah tidur dengan pria lain atau belum, bagaimana kalau tubuhmu kotor sekali, kamu pergi mandi dan tenangkan diri dulu, aku baru bisa memenuhi perjanjian kontrak.”
Jangan-jangan dia baru habis main dengan Ricko , masih belum terpuaskan, jadi begitu melihatku langsung ingin memanjakan dirinya.
Kenyataan membuktikan kemungkinan besar tebakanku benar, dia segera menyetujui persyaratanku ini, berbalik dan masuk ke dalam toilet.
Setelah dia masuk ke dalam toilet, diam-diam aku mendesak Rena agar segera mengenakan pakaiannya dengan benar.
Setelah kami selesai berpakaian, aku langsung menariknya pergi.
Rena tertawa terbahak-bahak di luar, dia sangat mengerti bagaimana rasanya jika seorang wanita dipermainkan oleh pria seperti ini. Dan aku samar-samar mendengar suara jeritan dari dalam kamar.
Namun, aku tidak memiliki beban hati apa pun, melainkan berpisah dengan Rena dan pulang ke rumah masing-masing.
Tetapi……
Ketika aku tiba di rumah, menemukan kalau pintu terbuka. Perabotan di ruang tamu agak berantakan, tapaknya telah dirusak oleh orang.
Planggg…..
Punggungku terasa sakit dan jatuh ke lantai, kemudian melihat seorang pria memegang tongkat baseball menatapku sambil tersenyum sinis.
“ Brondi !” Habislah, dia bahkan datang ke rumah Clarisa untuk cari masalah denganku.
Di sampingnya muncul beberapa orang lagi, kemudian seorang wanita dengan pakaian yang berantakan ditarik keluar, Brondi memeluknya ke dalam pelukan.
“Kamu beruntung sekali, tinggal di rumah yang memiliki sepasang ibu dan anak yang luar biasa cantik, setiap hari bermain dengan nyaman bukan.”
“Sialan, lepaskan dia!” Dalam sekejap aku marah sekali, tangannya bahkan meraba-raba dada ibu mertua.”
Ibu mertua dilihat olehku, merasa malu dan marah, hampir saja pingsan.
“Jangan buru-buru, masih ada satu lagi.”
Selanjutnya, aku melihat tubuh Cindy dibawa keluar, saat ini pakaiannya juga agak berantakan, jelas sekali tadi Brondi sudah melakukan banyak hal tidak senonoh padanya.
“Kakak ipar……”
Cindy menatapku untuk meminta bantuan.
“Lepaskan mereka, masalah ini tidak ada hubungannya dengan mereka!”
“Persetan, ada hubungan atau tidak lalu apa hubungannya denganku, kamu berani menyinggungku, aku akan membuatmu menyesal seumur hidup! Bawa pelacur kecil itu ke sini, aku akan menidurinya di depan Rey !”
Seketika kedua orang itu membawa Cindy ke hadapan Brondi , setelah Brondi meremas ibu mertua dengan ganas, lalu memeluk Cindy ke dalam pelukannya, Cindy adalah gadis muda yang baru beranjak dewasa, tidak memiliki banyak kekuatan, bagaimana mungkin bisa melawan dia, hanya bisa membiarkan dia berbuat sesuka hati.
“ Brondi ! Jika kamu berani menyentuh dia, aku pasti akan membunuhmu!” Aku marah dan berteriak. Meskipun tidak suka sikap sombong Clarisa padaku, tetapi, ibu mertua dan Cindy tidak bersalah, aku tidak bisa melihat mereka mengalami hal tragis karena diriku.
Tetapi di saat aku berbicara seperti itu, wajah ibu mertua yang malu dan marah menatapku dengan tatapan aneh.
Dia sudah terkesan dengan keberanianku. Sekeluarga hanya aku saja pria di rumah ini, sangat kekurangan maskulinitas, jadi penampilanku yang berani dan kuat, bagi mereka memiliki daya tarik yang besar sekali.
“Baiklah, kalau kamu tidak ingin aku meniduri adik iparmu, bagaimana kalau kamu sendiri yang menidurinya?” Brondi berkata dengan wajah seram.
“Apa maksudnya?” Aku mengerutkan kening, karena apa yang dia katakan tidak seperti sedang bercanda.
“Maksudnya sesuai dengan kata asli! Kamu mau lakukan apa tidak, kalau kamu tidak mau lakukan maka aku yang lakukan.” Brondi sambil bicara langsung pergi membuka celana Cindy .
Seketika Cindy segera memanggilku untuk meminta pertolongan.
Dalam sekejap ibu mertua memarahiku: “ Rey , hari ini jika kamu berani membiarkan orang itu melakukan hal ini pada putriku, aku tidak akan mengampunimu!”
Tidak membiarkan orang itu melakukan hal itu, apakah menyuruhku menyetujui permintaannya?
Aku melihat tatapan mata ibu mertua, ekspresinya panik dan kebingungan.
Brondi ingin aku memperkosa adik iparku, mungkin ingin memasukkan aku ke dalam penjara.
Tetapi saat ini, jelas sekali aku tidak memiliki pilihan lain.
Untuk itu aku membulatkan tekad: “Baik, aku setuju! Tapi aku ingin melakukannya di dalam kamar!”
“Ok, pergilah, ingat, jika kamu berani tidak melakukannya, maka jangan salahkan aku mengambil foto pornografi ibu mertuamu.”
Dia mendorong Cindy ke hadapanku, dan aku berada di bawah pengawasan ibu mertuaku, bersama Cindy masuk ke dalam kamarku dan Clarisa .
Wajah cantik Cindy terlihat malu sekali, tetapi dia malah berinisiatif membuka pakaiannya sendiri.
“Kamu sungguh membuka pakaian.” Aku melototinya.
Dia menghela nafas: “Hmm, bisa bagaimana lagi, sudah seperti ini, hanya bisa mengorbankan diriku untuk menyelamatkan mama. Kamu yang sudah untung, bukankah kamu memiliki sebuah perasaan khusus untukku?”
Cindy diam-diam melirikku sejenak, wajah penuh raut sukacita.
“Kalau begitu aku akan benar-benar melakukannya ya, nanti kamu harus mengeluarkan suara, kalau tidak mereka akan membuka pintu untuk memastikannya.”
“Sebel, sudah tahu.”
Ini benar-benar sebuah hal ironis, Clarisa mencariku ingin aku melakukan hubungan intim dengannya dan aku tidak menyetujuinya, namun, pada akhirnya aku bahkan meniduri adik Clarisa di dalam kamar kami berdua.
Kelihatannya gadis kecil sangat bersemangat, setelah beberapa saat dari mulutnya terdengar suara desahan ah ah ah.
Sesuai dengan perkiraanku, polisi dengan cepat sudah tiba. Aku dilaporkan telah melakukan pemerkosaan. Aku dan Cindy tertangkap basah.
Brondi malah sudah menghilang.
Tepat di saat aku berpikir diriku akan mendekam lima tahun di penjara, ternyata Cindy memberitahu polisi bahwa dia yang menggoda dan menyukaiku sehingga berinisiatif agar terjadi hubungan denganku.
Mamanya melihat semua ini, seketika menghela nafas dalam-dalam.
Mamanya tidak bisa menahan diri untuk melihatku beberapa saat, lalu menepuk pundakku, aroma harum menembus ke dalam hidungku: “Aku tahu dalam beberapa waktu ini tidak terjadi hubungan apa pun antara kamu dan Clarisa , karena masalah sudah seperti ini, kamu menikah dengan Cindy saja, lagipula, setelah lulus Cindy juga sudah akan bekerja. Jika kakaknya berani mempersulitmu, kamu beri tahu aku, aku akan membuat keputusan untukmu.”
Untuk itu, Cindy dan aku bersama secara terang-terangan, Clarisa hanya bisa melihat kami berdua tinggal dalam satu kamar.
Ingin mencari masalah denganku,tetapi tidak berhasil karena dihalangi oleh ibu mertua.
Tidak lama kemudian, Brondi mati mendadak.
Aku dan Cindy mulai menjalani hidup tanpa rasa canggung dan malu, ada waktu luang akan bertemu dengan Rena , hidup dengan penuh kebahagiaan.
Clarisa sepanjang hari selalu hidup dalam kehampaan……
TAMAT
PENULIS merekomendasikan buku “Wanita Bunga”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyBack To You
CC LennyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAku bukan menantu sampah
Stiw boySang Pendosa
DoniMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat