Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
Ibu Halim mengawasiku dan Clarisa dengan ketat, Dalam beberapa hari berikutnya, Clarisa terus menerus bertengkar dengan ibunya dan bahkan membuat heboh orang-orang di komunitas tempat tinggal yang sama. Namun, Ibu Halim mampu memberikan alasan yang cemerlang dan masuk akal, orang-orang kompleks bisa menerima dan mengerti.
Mengenai masalah anak-anak, para lansia pada dasarnya membentuk sebuah kelompok sendiri yang solid, tetapi Ibu Halim malah mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkanku sebagai menantu keluarga Halim ke lingkungan itu.
"Ini menantu laki-laki keluargaku, Rey Permadi."
Wajah Ibu Halim tidak terlihat ada ketidaksenangan, semuanya terlihat sepertinya Clarisa dan aku benar-benar sudah menikah. Orang-orang di komunitas belum pernah melihatku dan Clarisa Bersama-sama, apalagi menghadiri resepsi pernikahan Clarisa. Ibu Halim menjelaskan: "Ini baru saja diresmikan, akan segera disebarkan, Mereka juga sudah mendapat sertifikat pernikahan."
Adapun identitasku sebagai menantu yang menikah masuk ke rumah pengantin waniita, para tetangga di komunitas juga tidak keberatan, karena ini semua juga urusan pribadi keluarga Halim, komunitas tidak bisa ikut campur terlalu banyak. Bahkan ada beberapa keluarga di komunitas yang mempunyai masalah yang hampir sama dengan keluarga Halim, Ketika anak perempuan keluarga sudah dewasa, tetapi tidak ingin menikah, malah para tetangga ada yang terpikir untuk minta aku agar bisa memperkenalkan beberapa pria yang mirip denganku yang bersedia menjadi suami yang masuk ke keluarga mertua.
Pihak wanita tidak banyak menuntut, Kondisi keluarga yang mampu bertetangga dengan Ibu Halim pasti sangatlah baik. Tak perlu dikatakan bahwa mereka semua adalah ahli mahjong dengan taruhan permainan lebih dari puluhan juta rupiah setiap kali main. Tidak sedikit dari mereka yang membuka toko dan berbisnis. Ada juga pemimpin departemen perusahaan dan berada di dalam pemerintahan. Singkatnya, mereka semua adalah orang-orang berstatus tinggi di mataku.
"Ada hal semacam itu juga?"
Aku merasa sangat tertekan, tetapi ketika Jeki mendengar tentang itu, dia sangat bersemangat. Situasinya tidak jauh lebih baik dariku, Sebelum bertemu denganku, dia juga tidak ada pekerjaan tetap dan sangat tertarik dengan hal ini.
Dalam kata-katanya, aku bisa dijadikan contoh.
"Kamu merekomendasikan aku saja kesana, apalagi aku tidak punya pacar sekarang. Tidak apa-apa menjadi menantu pria yang masuk ke rumah pihak wanita, Wajah Jeki penasaran, sangat tertarik," ini ibaratnya mendapatkan dua keuntungan sekaligus. ". siapa tahu aku bisa ketemu dengan seorang wanita yang berstatus dan bermartabat tinggi? "
"Apakah kamu benar-benar bersedia?" aku cepat mengingatkan Jeki : "Ini ibaratnya masuk ke sebuah lubang, kamu harus pikir baik-baik."
Jeki tidak memiliki beban psikologis sama sekali, dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, Ayahnya meninggal karena sakit beberapa tahun lalu. Adapun ibunya, Jeki belum pernah melihatnya sejak dia masih kecil. Sekarang dia sendirian. Dia tampaknya menjalani kehidupan yang santai, tetapi hanya dia yang tahu apa yang dia rasakan dalam hatinya.
"Tidak ada yang perlu dipikirkan lagi, Selama pihak wanita tidak terlalu buruk, aku akan menerimanya. Rey, orang seperti kita, kasarnya," Jika tidak mengambil jalan pintas dalam hidup, kita tidak ada harapan, benar? "
Langit sangat terang di malam itu, aku dan Jeki sedang berbaring di peron di atap gedung dengan beralaskan tikar bambu. Di kota Jiangnan sekarang tidak dingin, Menatap bulan, aku dan Jeki terdiam.
Aku dan Jeki sama-sama sudah minum banyak, aku belum mau kembali ke rumah keluarga Halim, pada saat ini, Jeki malah iri pada kehidupanku, Karierku sudah mulai menanjak dan istriku juga seorang wanita yang sangat cantik. Jeki juga tahu bahwa aku sama sekali tidak ingin menjadi menantu keluarga Halim. Menurut Jeki, aku dianggap tidak bisa menikmati hidup, mengenai Clarisa yang mempunyai pria diluar, Jeki masih bisa menerimanya dan menganggap itu hal biasa.
Yang aku inginkan adalah hartamu, bukan dirimu, kenapa harus peduli dengan permainan gila kamu diluar? Semua itu bukan urusanku.
Jeki yang selama ini kebanyakan nganggur, Dia telah melihat banyak hal yang luar biasa, Dia bahkan mengetahui ada suami yang membuka pintu untuk menjual istrinya. Kejadian video seks Clarisa, baginya tidak ada apa-apanya, Dia bahkan pernah melihat sesuatu yang lebih gelap lagi, Clarisa ini baginya masih belum apa-apa.
Orang yang sudah sering melihat sisi gelap masyarakat akan berpikir seperti itu.
"Kamu ngaca dulu, kamu masih tetap menginginkan orangnya? Kalau hanya mau uangnya saja, kenapa kamu peduli jika Clarisa tidak setia? Kamu jangan rakus, harus tahu diri." Jeki menoleh ke belakang dan berseru, "Kita ini siapa? Pertama-tama, kamu harus memahami kenyataan bahwa kita adalah orang kecil di kalangan bawah, Mereka adalah orang kaya yang berada di atas, Kita bahkan harus berlutut dan menjilat mereka.”
"Aku adalah laki-laki!" Aku mengatakan itu dengan tegas:”Aku tidak melakukan hal serendah itu.”
"Laki-laki, kaya baru disebut laki-laki, kalau tidak ada uang, disebut kutu kayu, atau pecundang. Rey, kamu pernah kuliah, Apakah masih perlu aku menjelaskan kebenaran ini? Kenyataannya, semua orang hanya mengenali uang, tidak peduli seberapa tinggi status kamu, jika tidak punya uang, kamu juga dianggap seorang pecundang. Jika kamu punya uang, kamu adalah seorang tiran lokal. "Karena topik ini terlalu berat, Jeki segera melanjutkan topik sebelumnya: "Aku serius ya, aku ingin mempertaruhkan semuanya, kalau ada kesempatan, tolong kenalkan yang baik untukku, asalkan kasih aku banyak uang, mau aku jadi pelayan juga tidak masalah. "
"Bagaimana jika kelakuan istrimu seperti Clarisa?"
Jeki melotot: "Emangnya kamu tidak bisa memperkenalkan yang sedikit lebih dapat diandalkan?"
Aku tertawa dan berkata, "Sebenarnya, kamu sendiri juga tidak begitu terbuka seperti yang kamu utarakan tadi, ya kan?"
Siapa yang suka punya pasangan yang selingkuh, asal tidak keterlaluan. Aku tidak masalah kalau pasangan punya mantan pacar atau bahkan mantan suami. Siapa yang tidak punya masa lalu? aku hanya ingin punya sebuah keluarga, ngerti?"
Aku tercengang sejenak, tiba-tiba teringat akan semacam kemungkinan, "Apakah mantan kamu mencarimu lagi?"
"Kenapa kamu begitu pintar, ya?" Jeki menyeringai pahit, tapi mengangguk: "Ya, dia mencariku, hari ini malah dia mencariku, dia ingin rujuk, aku belum menanggapinya."
Jeki menatap ke langit sambil menghela nafas: "Sebenarnya, dia adalah wanita yang baik. Ketika aku miskin, dia tidak mengeluh tentang apa pun. Bahkan, aku sebenarnya juga tidak peduli dia menjadi wanita penghibur, Jika dia awal-awal telah memberitahuku, aku dapat menerimanya. Yang aku benci adalah ketika aku mengetahuinya, dia masih terus menjadi wanita penghibur. "
"Aku memang seorang pecundang, Jika aku tidak bertemu dengan kamu, aku mungkin tidak tertolong lagi, tetapi aku hanya ingin memiliki sebuah keluarga, aku sudah tidak tahan dipermainkan."
Jeki marah seperti seekor singa jantan, Dia telah saling mengenal dengan mantan pacarnya selama bertahun-tahun, teman yang didapatkan pada saat sedang mengalami kesusahan, seorang wanita yang pernah menjalani kehidupan susah bersama, kalimat itu dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan Jeki, Jeki sendiri sangat jelas kalau dia bersedia rujuk kembali, dia tidak bisa memberikan wanita itu kehidupan yang lebih baik. Pada akhirnya, dia mungkin akan sama buruknya seperti sekarang.
" Rey, Aku mengandalkanmu sekarang, Aku juga ingin menjadi orang."
Aku juga ingin berjalan dengan kepala tegak, ide Jeki adalah menemukan wanita kaya untuk menjadi istrinya, Dia juga ingin berkarier sepertiku, ingin serius menjadi pengusaha.
Semua laki-laki ingin sukses dan menjadi laki-laki sejati. Jeki merasa bahwa bisnis kami masih berisiko dan dia saat ini merasa goyah, jadi dia ingin mencari jalan keluar yang lain.
Aku telah menginvestasikan hampir semua uangku di seluruh klub dan ditambah dengan meminjam uang dari bank. Jika gagal, situasinya akan lebih buruk daripada di awal, Diperkirakan bisa dikejar habis-habisan oleh bank dan bahkan bisa melibatkan Rena.
Namun, kakak perempuan keempat juga berinvestasi, Dia membantu menangani prosedur administrasi, Dengan kehadirannya, prosedur Blue Sky Nature dengan cepat bisa keluar, Jeki dan Widya bertanggung jawab untuk melatih staf. Aku sudah menghubungi Priska, minta dia bantu carikan guru psikologi dari universitas untuk mengajar staf.
Blue Sky Nature, bukanlah tempat menjual seks, tapi tempat bercengkerama dan bersantai. Layanan pijat dan sejenisnya, semuanya sangat berisiko.
Ini adalah usaha pertamaku dan mungkin yang terakhir dan aku tidak mau gagal.
Demikian juga dengan Rena, tidak bisa terima kegagalan.
"Aku sudah dalam proses perceraian dengan Brondi Halim." Rena tersenyum acuh tak acuh, tapi dapat melihat bahwa dia berada di bawah tekanan berat dalam mengeluarkan keputusan sebesar ini:
"Mungkin aku perlu sedikit waktu."
Tanpa menunggu Rena melanjutkan kata-katanya, aku melanjutkan: "Aku akan menunggumu!"
"Bagaimana jika aku tidak jadi bercerai?" Rena terdiam beberapa saat, dia tidak tahu harus berbuat apa, perceraian adalah keputusannya, tetapi Brondi Halim jelas tidak ingin bercerai.
"Aku juga tetap akan menunggumu"
" Rey, aku serius."
"Aku juga tidak bercanda!”
Aku tahu apa yang ingin dikatakan Rena, dia khawatir dari dampak kegagalan dalam proses perceraian, Bahkan jika dia berhasil, dia akan menjadi orang yang tidak berharga, Jika aku tidak menginginkannya lagi, dia akan hancur.
Rena ingin bercerai juga karena aku.
"Aku laki-laki, aku sekarang memang tidak bisa memberimu janji, tapi aku tetap akan memberimu janji, kecuali kamu yang tidak menginginkanku, kalau aku pasti menginginkanmu."
Mata Rena memerah, Dia terharu, usaha yang dimilikinya sekarang sangat banyak. Mulai dari salon terbesar di kota ini, sampai beberapa macam investasi dan bisnis saham lain yang jumlah omsetnya bisa mencapai ratusan miliar.
Aku ingin menjual beberapa macam usaha, mengubahnya menjadi uang dan memberikannya kepada kamu untuk disimpan. "
" Mbak Rena,hm,Mbak, aku tidak mengincar uangmu...."
Rena berkata sambil tersenyum: "Aku tahu kok, kamu dengar dulu, aku merencanakannya untuk diriku sendiri juga. Bisnis-bisnis itu memang aku yang dirikan, tetapi secara hukum dimiliki bersama oleh aku dan Brondi Halim, keenakan dia dong, aku berencana untuk mengeluarkan semua uang, Satu-satunya kekhawatiranku adalah Brondi Halim akan membuat perhitungan dengan kamu. "
Tentu saja, Brondi Halim pasti akan mencariku, Itu uang yang banyak, tapi aku tidak punya pilihan lain. "Silahkan saja, biarkan dia datang, paling-paling kita mati bersama."
Rena menatapku, matanya cerah dan pupil hitamnya tampak bersinar, "Aku baru menyadari kamu sangat tampan hari ini."
Itu hanya ilusi kamu saja, kata hatiku, sebenarnya, aku sangat takut mati di dalam hati, tetapi di depan Rena, aku tidak ingin menjadi pria pengecut yang takut mati, Ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk melindunginya.
"Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan."
Rena menemukan pengacara khusus untuk melancarkan proses perceraiannya dengan Brondi Halim karena Rena sudah tidak bisa berbicara langsung dengan Brondi Halim lagi. Faktanya, Brondi Halim sangat marah dan berkata bahwa dia akan membunuhku. Di depan pengacara, dia merobek dokumen perjanjian perceraian yang diajukan Rena.
" Rey, bisakah kita bicara?"
Hari itu, Ketika aku pulang, Ibu Halim pergi bermain mahjong, hanya ada Clarisa di rumah keluarga Clarisa, Dia menungguku di ruang tamu.
"Apa yang kamu bicarakan?"
Aku tidak takut pada Clarisa sekarang, "Apa yang ingin kamu bahas?"
“Apakah kamu telah menyinggung perasaan Brondi Halim? Tidak takut Brondi Halim akan membunuhmu?” Clarisa tertawa dan menatapku dengan heran: “Aku tidak menyangka kamu berani membuat Rena mau menceraikan Brondi Halim? Apakah kamu sudah gila?”
Aku pada dasarnya memang tidak menyukai Clarisa dan aku juga tidak akan ramah dan sungkan padanya saat ini. "Ini urusanku, tidak ada hubungannya denganmu."
"Menurutmu tidak ada hubungannya denganku?" Clarisa berjalan mendekat dan mengangkat tangannya dan ingin menamparku, Aku menatapnya dengan tenang. Clarisa mengangkat tangannya dan berhenti di depanku, tapi dia tidak menamparku. "Kamu sudah tahu dengan jelas hubunganku dengan Ricko dan kamu malah ingin bersama Rena, Apa yang kamu inginkan sebenarnya dari aku?"
"Sepertinya tidak ada hubungannya denganku."
Aku merasa aneh di dalam hatiku, masalah ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan Clarisa, Ricko dan Brondi Halim mungkin akan membuat perhitungan denganku, aku tahu jelas dalam pikiranku, tetapi Clarisa tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
"Itu tidak ada hubungannya denganku adalah alu membiarkan kamu kenal dengan Rena."
Tiba-tiba terpikir olehku bahwa Clarisa selama ini memang ingin bersama Ricko, kalau sampai Ricko tahu dia memperkenalkan Rena kepadaku, Ricko tidak akan mengampuni dia.
Clarisa memikirkan sebuah ide, "Kamu meninggalkan kota Jiangnan, aku bisa anggap tidak terjadi apapun di antara kita."
"Apakah menurutmu itu mungkin?"
"Apa yang kamu inginkan? Oh, jika kamu ingin uang, aku akan memberimu sepuluh miliar, Apakah itu cukup? Ambil uangmu dan tinggalkan kota Jiangnan."
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallThe Great Guy
Vivi HuangSomeday Unexpected Love
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Your Ignorance
YayaAkibat Pernikahan Dini
CintiaPengantin Baruku
FebiMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat