Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 3 Berhasil
Aku mana pernah mengalami situasi seperti ini, melihat dia duduk di atas tubuhku dengan gaun mini merah muda dan celana dalam putihnya yang tertunjuk keluar, tubuhku langsung bereaksi.
Rambut hitamanya tergerai dan terjatuh langsung ke atas tubuhku, wangi tubuhnya menghantam wajahku dengan mempesona, adegan ini membuatku merasa darahku mengalir dengan deras di dalam tubuh, di tempat seperti ini, lampu berkedip menyala di sekeliling, wanita cantik menempel dekat di tubuhku, tenda kecil di dalam celanaku telah berdiri sejak tadi.
Tiba-tiba aku merasa sangat lemas, kakinya terasa sangat lembut, rok pendek berwarna merah muda menempel di atas tubuhku dan bahkan celana dalamnya terasa hangat, celana dalam dia adalah jenis celana dalam yang sangat tipis dan setengah bening, di bawah cahaya yang redup aku bahkan melihat sesuatu yang hitam di dalamnya.
Hal ini membuatku tidak bisa menahan diri lagi, aku langsung mengulurkan tanganku dan melingkari pinggangnya yang kurus, kulitnya yang putih, bentuk tubuhnya yang cantik dan perutnya yang seksi terasa sangat lembut dan elastis, bahkan jariku terasa sangat lemas.
Seolah-olah tersentrum listrik, Rena berteriak dengan wajah yang puas. Efek obat yang diberikan Clarisa benar-benar terlalu kuat, seorang wanita yang tadinya begitu dingin bisa menjadi begitu. Seolah-olah jatuh cinta kepadaku, Rena bergoyang sana sini di atas tubuhku, kakinya yang kurus menempel di atas pinggangku dnegan erat.
Tubuhnya terasa sangat lembut dan panjang. Tujuan Clarisa memberikan Rena obat pasti tidak hanya mau memberiku keuntungan, tetapi godaan di depan mataku benar-benar terlalu kuat, pinggang kecil Rena terus bergerak sana sini di depan mataku. Aku mendorong dia ke samping.
Tak di sangka Rena malah melepaskan T-shirt ketatnya yang berwarna putih, lengannya yang kurus terangkat ke atas dan T-shirt pun berhasil di lepas. Sementara pinggangnya benar-benar terlihat sangat kurus dan membuatku merasa terpesona, tulang selangka yang seksi, kulit seperti susu putih dan kedua puncak gunung yang cantik tertampil di depanku begitu saja.
"Kamu jangan membuka baju. Kamu akan menyesal nanti!"
Sebenarnya aku berhubungan dengan dia sekarang bukan merupakan masalah besar, hanya saja aku khawatir dia akan mencari masalah denganku setelah efek obatnya menghilang. Siapa menyuruhku adalah pemuda miskin yang tidak memiliki wajah tampan.
Sementara kali ini, Rena terlihat seperti membutuhkan dengan darurat dan ingin menempelkan tubuhku ke tubuhnya dengan erat.
Sambil melepaskan baju, Rena berkata: "Menyesal? Kalau hari ini aku tidak bisa bersamamu, aku baru akan menyesal. Habiskan aku saja hari ini, hari ini aku adalah milikmu" Waktu berbicara, nafas Rena terlihat sesak dan adegan ini benar-benar membuat orang susah menahan diri.
Rena melepaskan baju dalamnya dan melemparnya ke samping: "Habiskan aku hari ini. Kalau tidak, aku akan memberimu uang"
Sambil berkata, Rena mengeluarkan sebuah dompet kecil dari tas hitamnya, dia mengeluarkan setumpuk uang yang kira-kira berjumlah beberapa juta dan melemparnya ke dadaku "Ini kasih kamu, nanti kamu bisa membawa semua ini pulang setelah kita selesai"
Melihat setumpuk uang di depan dadaku, aku sadar bahwa barang yang paling aku butuhkan pada masa sendirian di luar ini adalah uang. Aku berpikir mau membayar uang muka untuk rumah di kota Jiangnan menggunakan uang dari Clarisa, kemudian menikahi seorang gadis dan menjalani hidup dengan damai.
Aku tahu wanita seperti Clarisa hanya mau mempergunakanku, dia tidak akan mau bersamaku sampai tua. Setelah aku tidak memiliki fungsi lagi, dia pasti akan memutuskan kontrak denganku, jadi aku tentu saja harus berpikir untuk masa depan.
Jadi, aku memutuskan untuk mengambil semua uang ini. Hanya orang bodoh yang tidak ingin menghasilkan uang ketika ada kesempatan, selain itu, uang ini juga bisa dijadikan bukti, kalau nanti Rena mau mencari masalah denganku, aku bisa menggunakan uang ini sebagai bukti dan memberitahu dia bahwa dialah yang memintaku berhubungan dengannya, bukan aku yang memaksanya.
Berpikir sampai sini, hatiku pun terasa agak santai.
Aku menyimpan semua uang itu ke dalam saku celanaku. Rena sekarang hanya mengenakan sebuah rok mini yang sangat pendek, dia melepaskan rok pendek itu dan melihatku dengan tatapan menggoda: "Bagus. Buat apa melawan dengan uang. Kalau kamu bisa membuatku puas hari ini, bisa jadi masih ada uang tambahan"
Sambil berkata, Rena bahkan menepuk tas hitamnya yang berada di samping. Meskipun aku tidak mengerti tentang merek tas, aku tetap tahu logo LV di tasnya.
Lupakan saja, wanita secantik ini patut dicoba bahkan aku akan dilanda bahaya. Aku berputar balik badan dan menekan Rena di bawah tubuhku, sekarang mengganti aku yang bersikap inisiatif.
Waktu aku melanjutkan gerakanku, perasaan lembut di tubuh Rena membuatku hampir berteriak dengan puas.
Dia terasa lembut seperti seekor domba kecil yang membiarkanku menaikinya di bawah tubuh, aku melepaskan rok merah mudanya dan celana dalamnya sekaligus. Garis tubuhnya yang cantik muncul begitu saja di depanku dengan seksi.
"Aku akan memberikan diriku kepadamu hari ini"
Rena berbaring di atas tempat tidur dengan tatapan mempesona dan wajah yang memerah, seolah-olah sedang berada di dalam kondisi mabuk, di bawah lampu yang bercahaya pelangi, wajah Rena telihat lebih bermartabat.
Aku melepaskan pakaianku, bagian bawahku akhirnya terasa bebas, pada saat aku bersiap-siap masuk ke pokok permasalahan.
"Pong, Pong, Pong"
Suara ketukan pintu tiba-tiba berdering, suara seorang wanita berdering: " Rey! Kamu sedang membuat apa di dalam?! Cepat keluar!"
Suara ketukan terdengar semakin keras, aku mengenal suara itu, Cindy!
Kenapa gadis ini bisa berada di sini?
Tiba-tiba aku merasa lemas karena ketakutan. Kalau Cindy tahu aku melakukan hal seperti ini dengan Rena, dia pasti akan memberitahu ibunya.
Aku tidak bersuara, kami berada di dalam kamar, asal tidak membuka pintu kamar, dia tidak akan tahu aku berada di sini.
Aku turun dari tubuh Rena, diganggu pada saat sedang menikmati benar-benar membuat orang sanga tidak senang. Tetapi, aku merasa agak gugup sekarang dan tidak berani bersuara.
Rena berkata: "Kenapa kamu tidak bergerak lagi? Jangan berhenti!"
Suara Rena sangat keras, Cindy pasti mendengarnya!
" Rey! Kamu pasti ada di dalam, jangan mengira aku tidak tahu, cepat buka pintu!" Cindy berteriak dari luar.
Pada saat ini, Rena sudah marah, dia berteriak ke arah luar: "Siapa di sana? Cepat pulang sana, jangan menganggu di sini!"
Oh tuhan, masalah besar sudah terjadi.
Cindy terus mengetuk pintu, kemudian aku mendengar dia berbicara dengan pelayan, aku tahu kami tidak akan bisa bertahan lama di sini, jadi aku pun segera memakai baju. Sementara Rena yang tidak mau memakai baju dan malah terus berbaring di atas tempat tidur dengan penampilan mempesona, hanya saja, aku sudah tidak memiliki suasana hati lagi sekarang.
Meskipun usia Cindy tidak besar, sepertinya dia bersikap sangat serius kepada hubungan cinta. Kata-kata dia kepadaku pada lusa kemarin, meskipun aku bodoh, aku tetap mengertinya.
Rena berbaring di atas tempat tidur dengan wajah tidak puas.
Mau bagaimanapun tidak boleh membuka pintu, tidak boleh membiarkan Cindy melihat adegan ini, kalau tidak dia pasti akan mencari masalah. Aku gagal berpacaran dengan Rena hari ini, berarti uang jajan berjumlah 40 juta dari Clarisa pun tidak bisa didapat lagi.
Pada saat itu, suara Cindy berdering: "Pelayan, tolong bantu aku membuka pintu ini, temanku di dalam"
Tuhan, gadis ini benar-benar sangat memaksa. Pada saat itu aku sudah selesai memakai baju, tetapi Rena masih berada di kondisi telanjang, aku sibuk mengambil baju Rena yang berada di atas lantai dan memberikan kepadanya. Meskipun terlihat tetap terlihat berantakan, tidak bisa peduli begitu banyak lagi.
Pelayan di luar berkata: "Kami sini memiliki peraturan, tidak boleh sembarang membuka pintu ruangan tamu, kami harus menghormati privasi pelanggan"
Tidak menyangka, Cindy langsung berkata: "Aku bahkan tidak boleh menjumpai temanku? Ini adalah tips Rp. 600,000. Anggap saja kamu tidak melihat apa-apa"
Sikap pelayan itu pun tergoyang "Yang di dalam benar-benar adalah temanmu?"
Cindy berkata: "Tentu saja, aku bahkan tahu namanya, nama dia adalah Rey "
Pelayan berkata "Baik, tetapi aku tidak bisa menemukan kunci. Mungkin aku menjatuhkannya di toilet, aku coba pergi cari dulu"
Waktu pelayan itu pergi, aku jelas mendengar suara kunci jatuh ke atas lantai.
Selanjutnya aku pun mendengar suara membuka pintu, aku yang panik sudah selesai membantu Rena memakai baju, meskipun terlihat berantakan, tetap lebih baik begini daripada telanjang.
Cindy berjalan masuk dengan marah dan melirikku: "Pelakor di atas tempat tidur itu siapa?!"
Pada saat ini, aku sudah tidak bisa bersembunyi lagi, jadi aku pun berkata: "Dia adalah teman kakakmu yang bernama Rena "
Cindy bertanya lagi: "Kalian berdua sedang melakukan apa di sini? Sampai membuka kamar?"
Rena duduk dari tempat tidur dengan wajah puas dan mempesona, efek obat belum menghilang, sepertinya efek obat sangat kuat dan bertahan sangat lama.
Tetapi dia sudah berpakaian pada saat ini, jadi aku pun tidak perlu merasa khawatir lagi. Cindy menunjuk ke Rena dan bertanya: "Mengapa kamu bisa bersama dengannya?"
Aku juga merasa agak frustrasi. Awalnya aku mengira aku bisa berhubungan dengan Rena hari ini, tidak hanya bisa mendapat uang dari Rena, sementara Clarisa juga akan memberikanku 40 juta, karena ikut campur Cindy, semuanya hangus begitu saja.
Sementara kalau sekarang aku benar-benar berhubungan dengan wanita lain, Cindy juga tidak berhak mengurusku. Lagian, aku bisa berada di sini juga merupakan ide Clarisa, kalau bukan dia mau memberikanku 40 juta, aku tidak akan mau datang ke sini.
Tidak tahu mengapa, pada saat Cindy masuk tadi, aku memiliki perasaan bersalah seperti tertangkap selingkuh, benar-benar sangat lucu.
Aku pun menunjuk kepada Cindy : "Apakah kamu bisa jangan ribut lagi? Aku bersama dengan siapa ada hubungan apa denganmu?"
Cindy melipat kedua tangan di depan dadanya dan berkata dengan marah: "Kamu dan kakakku sudah memiliki perjanjian pernikahan. Sementara kamu malah bersama dengan wanita tidak jelas di sini, aku akan memberitahu hal ini kepada kakakku nanti!"
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe Winner Of Your Heart
ShintaBretta’s Diary
DanielleMy Charming Wife
Diana AndrikaHis Second Chance
Derick HoAnak Sultan Super
Tristan XuMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat