Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 9 Wanita Ini Mesum
Ada revisi nama Ricko Wijaya > Direktur Wijaya 4/9/20
Ini benar-benar hal yang sangat aneh, aku menyesal setelah selesai berbicara, bagaimana mungkin!
Rena tidak hanya adik dari Direktur Wijaya. Dia adalah wanita dengan keluarga kaya. Rena juga memiliki cabang salon rambut yang menempati urutan tiga teratas di Jiangnan dengan pendapatan tahunan lebih dari miliaran.
Dengan latar belakang keluarga yang kaya, berkharisma dan elegan, dalam pandangan wanita seperti itu hanya ada pria yang tidak dia sukai dan tidak ada pria yang dia cintai tidak bisa menikah dengannya.
Benar saja, Rena menertawakanku karena tidak tahu diri. Rena sudah bersedia bermain denganku itu karena sudah menghargaiku. Itu adalah kesempatan yang sangat langka dan mungkin pencapaian tertinggi dalam hidupku.
Membiarkan Rena menjadi wanitaku, aku juga mengira aku sudah gila, tapi aku hanya tidak sudi, mengapa aku harus menjadi mainan orang lain?
Pendidikanku lumayan, aku juga seorang siswa berprestasi di sekolah lokal terkenal di Jiangnan. Aku pernah memiliki kesempatan untuk mengubah hidupku, menjadi seorang pemuda tampan yang berbakat di lingkungan tertentu. Meskipun penampilanku lumayan, tetapi lukisan yang aku lukis tidak buruk.
"Mengapa kamu berani berpikir begitu, biarkan aku menjadi wanitamu, apakah kamu pria tampan? Atau generasi orang berkedudukan? Kamu hanyalah seekor anjing Clarisa!"
Aku hanyalah seekor anjing di mata Rena.
"Kenapa tidak, aku adalah pria, apakah tidak cukup?"
"Jika pria, mengapa tidak berani menyentuhku?"
"Ini adalah dua hal yang berbeda!"
Jika aku menidurimu, maka hatiku akan merasa bersalah.
Aku menghela nafas, Rena menertawakanku sambil tersenyum, aku juga tidak peduli lagi. Kadangkala, ada beberapa hal, manusia harus bersikap seperti manusia, karena bersikeras mempertahankan pemikiran hatinya.
"Kamu boleh mengatakan aku munafik, ataupun berkepribadian ganda, aku tidak peduli. Kak, aku masih punya harapan dalam hidupku ini, aku bekerja keras, aku belum tentu tidak bisa sukses di masa depan, kamu sekarang sudah sukses, tapi kamu tidak bahagia!"
"Aku tidak bahagia, aku sangat, sangat bahagia, setiap hari ada orang yang menemaniku, kamu percaya atau tidak!"
Jika aku percaya, maka pikiranku benar-benar bermasalah, tetapi saat ini hubungan antara aku dan Rena tidak secanggung seperti awal tadi. Bagaimanapun, Rena adalah seorang wanita dan hatinya sangat rapuh.
“Aku tidak percaya, kamu minum sendirian, kamu bilang kamu punya banyak pria?” Aku berkata, “Kak, kamu sedang membohongi dirimu sendiri, seperti saat kamu mengatakan kamu ingin aku menidurimu, tetapi kenyataannya, aku merasakan ada penolakkan dari lubuk hatimu! "
Saat Rena memegangi leherku tadi, terlihat jelas sedang bimbang, itu adalah pembalasan dendamnya terhadap suaminya yang membuat Rena akhirnya memutuskan untuk memanjakan dirinya sendiri.
Rena berbeda dari Clarisa. Clarisa adalah pelacur murni. Rena memiliki kehidupannya sendiri dan seorang wanita yang tidak bisa melihat jelas permasalahannya.
Sama seperti Rena sedang perang dingin dengan kakaknya demi kakak iparnya, demi untuk membalas dendam pada suaminya, Rena memutuskan untuk membiarkanku menidurinya.
Hati Rena sebenarnya tidak bisa menerima kenyataan ini, Rena masih berharap bisa memiliki keluarga yang bahagia, layaknya wanita biasa. Di hadapanku, Rena hanya berpura-pura kuat dan tegar.
Aku bisa melihatnya, jadi tidak khawatir lagi.
"Kak, aku tidak terlalu memahami wanita, tetapi aku bisa melihat bahwa kamu tidak bahagia, kamu ingin menjadi wanita yang baik, tetapi kamu tidak bisa melakukannya!"
Aku menghela nafas, tidak ada kehidupan yang berjalan mulus: "Istirahatlah dengan baik, besok akan baik-baik saja!"
“Apakah kamu sedang mendidikku?” Rena mengertakkan gigi. Bagaimana mungkin Rena tidak melihat niat dan kebaikan hatiku, hanya merasa bahwa Rena lebih tua dariku dan telah melihat lebih banyak dunia daripada aku, jadi Rena tidak mau mengakui bahwa aku telah melihat isi hatinya. Kemudian merasa jengkel dan menjadi marah.
"Kamu adalah milikku malam ini, aku memerintahkanmu, persetan denganku!"
Rena sudah gila, bisakah memerintah hal semacam ini? Tapi Rena benar-benar memerintahku, tidak hanya bicara di mulut saja, tapi juga dalam pose, Rena membuka pahanya agar aku melihat dengan sangat jelas,
"Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu adalah pria, sekarang buktikan padaku?"
Aku menelan air liurku. Pemandangan ini terlalu menggairahkan. Hatiku berkata apakah orang kaya selalu begitu tidak terkendali dan menyukai kebebasan?
Apakah jika nanti aku menjadi orang kaya, aku akan begitu juga? Benar-benar serba salah, tapi dalam hatiku benar-benar merasa bergairah.
Setelah beberapa saat, aku barulah kembali tenang. Aku sudah pasti tidak bisa meniduri Rena, aku bukanlah segalanya. Bagaimana jika Rena datang mencari masalah denganku setelah itu?
Perkataan wanita tidak boleh dipercaya, terutama saat wanita sedang marah, Rena saat ini memang terlihat jelas seperti itu.
Aku menggelengkan kepala "Aku tidak enak badan hari ini!"
"Haha!"
Rena tertawa "Apakah kamu bisa mengalami menstruasi?"
"Bagaimana pemikiranku?" Aku berkata: "Kak, aku tidak ingin kamu menyesalinya. Wanita sepertimu akan bertemu dengan cinta sejati cepat atau lambat!"
"Sial, apakah aku mengharapkan cinta sejati, Aku ingin kamu persetan denganku, meniduriku, aku ingin melampiaskan, jika kamu tidak patuh, percaya atau tidak, aku akan membunuhmu!"
"Percaya!"
Jika Direktur Wijaya tahu bahwa aku meniduri Rena, tanpa perlu Rena berbicara, aku sudah bisa mati terbunuh. Aku lebih tidak boleh melakukannya.
"Meskipun kamu memukuliku sampai mati sekarang, aku juga tidak akan menidurimu!"
Clarisa tahu apa yang terjadi antara Rena dan aku hari ini. Wanita itu akan bersikap kejam padaku dan hanya peduli pada keuntungannya sendiri. Jika Rena dan aku benar-benar melakukannya, maka wanita itu pasti akan mencari kesalahan.
Mungkin akan mengancam Rena.
Begitu aku mengatakan ini, Rena akhirnya tenang dan menyeret selimut menutupi tubuhnya. Apa yang aku katakan masuk akal. Jika Clarisa mengancamnya, Rena juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin kakak iparnya benar-benar akan digantikan oleh Clarisa.
"Wanita murahan!"
Tentu saja Clarisa adalah wanita murahan. Aku ikut Rena memarahi Clarisa, tidak tahu malu. Tapi ngomong-ngomong, wanita yang tidak tahu malu di usia ini mudah sukses.
Clarisa dan Direktur Wijaya saling kenal. Awalnya karena alasan bisnis. Clarisa membuka sebuah restoran, pada awalnya, selalu ada orang yang datang mencari masalah. Kemudian, Direktur Wijaya maju dan menyelesaikannya. Bantuan yang Direktur Wijaya berikan tidak gratis. Clarisa kemudian dengan secara alami menjadi wanita Direktur Wijaya.
Karena menjadi simpanan orang lain itu tidak enak di dengar, Clarisa kemudian mendatangiku. Tapi Clarisa tidak memahamiku, Clarisa pikir aku orang yang jujur jadi mudah ditindas, tapi siapa yang tidak memiliki emosi di dalam hati.
Hal yang sama berlaku untuk teman sekelasku, Elang Erlangga, dia tidak pernah berbicara denganku selama tiga tahun, jadi mana mungkin Elang bisa tahu apa yang aku alami di sekolah.
Tentu saja, Elang dan Clarisa adalah orang kaya yang tidak perlu memikirkan apapun.
Era saat ini adalah era yang seperti itu, orang kaya sebagian besar memiliki kemauan keras dan bebas.
Tatapan mata Rena terlihat sedikit berbeda saat menatapku, Rena menatapku sejenak, lalu mengangguk, matanya menjadi sedikit lebih cerah.
"Apa kamu tidak menyesalinya? Wanita sepertiku, kamu tidak akan bisa kamu temui biasanya!"
"Tidak ada yang perlu disesali!"
Sekarang setelah tahu bahwa Rena bukanlah wanita yang bisa aku tiduri sesuka hati, bagaimana mungkin aku akan peduli dengan penyesalan atau tidak? Mendengar nada suaranya yang jauh lebih tenang, aku merasa lega.
"Hehe, sebenarnya, jika barusan kamu benar-benar ingin melakukannya denganku, aku juga tidak peduli!"
Ini artinya sama sekali tidak ada obatnya, wanita itu ingin bermain-main, meskipun diperkosa, siapapun tidak bisa ikut campur?
Sial, ini benar-benar membutuhkan obat
Aku merasa saat ini aku telah melakukan pekerjaanku dengan baik sebagai dokter psikolog. Itu adalah gambaran terbaikku di perguruan tinggi selama empat tahun dan menjadi tempat sampah untuk adik perempuan.
Pada saat ini, setengah jam berlalu, Rena sudah benar-benar sadar dari mabuk, tetapi sepertinya karena kegilaan barusan, Rena bersikap terbuka di depanku. Pakaian di tubuhnya sangat berantakan, membuat dada Rena yang besar terlihat dan Rena juga tidak merapikan bajunya.
Kemudian mengangkat selimut, terdengar suara robekan rok Rena. Dengan bagian bawah tubuh yang telanjang, Rena berjalan melewati depanku dan pergi ke kamar mandi.
Pembicaraan yang mencolok dan membingungkan.
Setelah beberapa saat, Rena keluar dari kamar mandi dan duduk di belakangku sambil tersenyum lembut "Masih belum terlambat jika menyesal saat ini."
"Tidak akan menyesal!"
Benar-benar tidak boleh menyesal, yaitu mencari kematian!
"Aku sudah lama tidak menjalani kehidupan malam, sangat bersih!"
"Bukan karena alasan ini!"
"Kalau begitu berarti kamu tidak bisa!"
Wajahku memerah dan terasa sangat panas. Begitu wanita itu bersikap terbuka, benar-benar tidak ada obatnya, skalanya akan luar biasa mengejutkan orang.
Tentu saja aku juga tidak berpengalaman, mana mungkin bisa bertemu dengan wanita seperti Rena yang memiliki postur dan penampilan yang begitu bagus, bahkan begitu terbuka.
"Tentu saja bisa, sangat bisa, satu dua jam bukan masalah."
Aku berusaha membuat diriku terlihat seperti orang yang berpengalaman, seorang ahli yang sangat berpengalaman. Aku juga belajar ini dari seorang teman asrama di sekolah, setiap hari menjadi pengantin pria, setelah tamat sekolah, orang itu berpartisipasi dalam pemeriksaan fisik kerja dan ginjal melemah.
Keberanian Rena masih diluar ekspektasiku. Meskipun tidak lagi mengatakan kata-kata perkosa aku, tiduri aku, memohon aku persetan dengannya, tetapi seorang wanita yang telah melihat dunia seperti Rena, aku benar-benar tidak tahan jika Rena menggila.
Aku menggigil hebat, Rena memegangi adik laki-lakiku yang sudah dalam posisi bertarung dengan tangannya.
Aku benar-benar akan menggila.
"Modalnya cukup!"
Rena berbicara dengan jelas kepadaku, tetapi aku ingin mati. Tentu saja, modal memang ada sedikit, tidak sebanding dengan orang asing, tetapi itu sudah bisa dianggap model yang sangat besar.
Di universitas selalu ada beberapa hal yang absurd, seperti membandingkan besar dan kecil, orang-orang di asrama juga pernah mengukurnya sendiri.
"Kak, tolong lepaskan!"
"Tidak bisa, kamu jangan lupa, kamu ini milikku malam ini!"
Rena benar-benar menganggapnya serius, aku tidak tahu apakah wanita ini benar-benar gila atau sakit jiwa, kepribadiannya berubah terlalu cepat.
Sebelum aku sempat bereaksi, Rena melepaskan ikat pinggangku, AC di dalam ruangan dihidupkan, adik laki-laki ini tiba-tiba merasa tidak nyaman.
Rena tidak peduli, kemudian mulai menggerakan satu tangannya, aku bukanlah lawannya dan memohon ampun.
"Kak, Kak!"
"Jangan bicara ~!"
"Kak tidak boleh, ini tidak baik!"
"Aku merasa ini sangat menyenangkan, aku suka melihat dirimu saat kesakitan!"
Brengsek, orang mesum, suamimu membuat dirimu menjadi mesum, kamu menyalahkan aku.
"Kamu mengatakan bahwa setiap orang memiliki binatang buas di dalam hatinya dan aku juga memilikinya, aku akan melepaskannya sekarang!"
"Sekarat!"
Aku tidak tahan lagi, Rena menatapku dengan ganas dan dengan sedikit bisu, tiba-tiba ada cairan putih krem di wajahnya.
"Kamu........"
Rena ingin marah, tetapi masih belum siap bermain, kemudian tiba-tiba berhenti, menatapku dan tertawa "Apakah kamu belum pernah melakukannya?"
“Bagaimana mungkin!” Aku segera berdiri dan bergegas memakai celanaku, kemudian menjauh dari Rena : “Aku memiliki kekasih, aku berganti-ganti setiap hari saat masih kuliah, segala macam trik semuanya bisa. Bagaimana mungkin belum pernah melakukannya. "
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaIstri kontrakku
RasudinCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Yang Berpaling
NajokurataUangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Greget Husband
Dio ZhengCutie Mom
AlexiaMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat