Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin

Aku tidak menyangka Sandra akan tiba seawal ini, ketika aku hendak keluar menyapanya, aku melihat seorang pria berdiri di belakangnya.

Pria ini paruh baya, dan pakaian yang dia kenakan terlihat bagus, tapi ekspresi wajahnya membuatku merasa sedikit tidak nyaman.

Pria paruh baya itu tersenyum licik dan sepertinya mengatakan sesuatu yang buruk kepada Sandra . Tentu saja, ini hanya perasaanku. Aku tidak tahu apa yang dia katakan pada Sandra .

Sandra tampaknya sangat muak dengan pria paruh baya itu, lalu berjalan di depannya dengan marah, mengabaikan maksud pria paruh baya di belakangnya.

Ketika pria paruh baya itu melihat Sandra seperti ini, wajahnya tidak senang, dan melangkah maju, meraih tangan Sandra , seolah-olah sedang memarahi Sandra .

Yang membuat orang tidak tahan melihatnya adalah pria paruh baya ini mengangkat tangannya ingin menampar Sandra .

Melihat ini, aku tidak bisa duduk diam, memarahi wanita itu boleh, tapi tidak boleh memukuli wanita, belum lagi Sandra adalah cinta pertamaku.

Aku bergegas keluar, ketika sampai di tempat Sandra berada, percakapan antara Sandra dan pria paruh baya itu membuatku bingung.

“Apakah kamu masih putriku? Aku mencarimu untuk memberiku beberapa juta tapi kamu tidak memberikannya, percuma kala itu aku memberimu uang dan menguliahkanmu.”ucapan pria paruh baya itu terdengar di telingaku, untuk sesaat aku tidak tahu harus berbuat apa.

Sandra adalah putri dari pria paruh baya ini, itu artinya, ini masalah keluarga mereka, tidak pantas aku sebagai orang luar ikut campur.

Sandra hanya menunjukkan satu sisi wajahnya, ada bekas telapak tangan merah di wajah putihnya, begitu lihat aku sudah tahu ayahnya baru menamparnya.

Aku kebingungan tidak tahu apakah saat ini harus muncul menghentikannya atau tidak, lalu tiba-tiba aku ingat apa yang dikatakan Riska kepadaku.

Ini juga yang membuatku membuat keputusan akhir, aku menghampiri dan mendorong ayah Sandra menjauh, lalu berkata: “Paman, katakan dengan baik-baik jangan main tangan, ada banyak orang di jalan, hargai putrimu.”

Begitu kata-kata ini terucap, ayah Sandra sudah mengutukku.

“Siapa kamu? Ini urusan keluargaku tidak perlu kamu ikut campur? Aku memukul putriku apa urusannya denganmu? Minggir!”ayah Sandra sangat emosional.

Sambil memarahiku berjalan menghampiri, mendorongku menjauh dan menunjukkan pose ingin berkelahi.

“Cukup!”

Saat ini, terdengar suara Sandra dan suara isak tangisnya.

Sandra tiba-tiba memelukku dan menangis keras, tindakan Sandra membuatku sedikit tercengang dan tidak bereaksi untuk beberapa saat.

Ayah Sandra yang merespon lebih dulu, tapi perkataan ayahnya tidak seperti apa yang harus dikatakan oleh seorang ayah.

“Siapa kamu? Untuk apa memeluk putriku? Kamu ingin menikahinya? Apakah kamu mempunyai uang?”mulut ayah Sandra seperti pistol, terus berbicara tanpa henti dalam satu tarikan nafas.

“Kalau ingin menikahi putriku, berikan aku mahar 20 juta, setelah itu terserah kalian ingin berbuat apa!”ucap ayah Sandra .

Mendengar ini, amarah di hatiku melonjak, ini sudah abad ke 21. Aku tidak pernah membayangkan akan ada ayah yang mengatakan hal seperti ini.

“Apakah kamu masih seorang ayah? Mana ada ayah seperti dirimu mengatakan itu kepada putrinya? Terlebih, sekali pun aku tidak mengenal putrimu, kamu yang berbuat seperti ini, kamu pikir orang lain akan tahan melihatnya? Tidak ada aku yang menghentikanmu, akan ada orang lain yang menghentikannya.”teriakku pada ayah Sandra dengan marah.

Saat ini, para pejalan kaki di pinggir jalan berhenti menyaksikan kami.

Apa yang aku katakan didengar jelas oleh pejalan kaki di pinggir jalan, dan mereka membicarakannya, kebanyakan dari mereka menuduh ayah Sandra salah.

Aku memandang ayah Sandra dan menyadari wajahnya semakin jelek, lalu menunjuk ke arah pejalan kaki di sisi jalan dan mulai berteriak marah.

Yang dimarahi tidak lain masalah keluarganya, atas dasar apa ikut campur urusan keluarganya.

Namun, tindakannya tersebut menimbulkan kemarahan publik, yang tidak hanya tidak meredakan situasi, tapi membuat situasi semakin rumit.

Ayah Sandra yang disalahkan oleh khalayak ramai, wajah kusamnya tidak terbendung, dia menatapku lalu mengatakan kata-kata kejam dan pergi.

Ayah Sandra berkata, seumur hidup ini aku tidak akan bisa menikahi putrinya.

Secara alami aku menertawakan ini, menikahi Sandra ? mungkinkah?

Tentu saja, itu hanya pemikiran yang ada di dalam diriku, dan tidak mengatakannya, Sandra menangis cukup lama dalam dekapanku, baru mengangkat kepalanya menatapku.

Setelah pejalan kaki di sekitar memujiku, mereka juga pergi.

Saat ini, mata Sandra memerah dan menangis terisak-isak tiada henti, melihat dia seperti ini, aku tiba-tiba tidak tahu harus bagaimana menenangkannya.

Aku menepuk bahu Sandra , dan mengucapkan kata-kata menghiburnya.

“Tidak apa-apa!Tidak apa-apa!”

Setelah mengatakan ini, Sandra baru berhenti menangis, dia menatap wajahku dan berkata dengan malu: “Maaf, membiarkanmu melihat hal ini.”

Jangan katakan Sandra memiliki hubungan cinta pertama denganku, kalau teman biasa, aku juga akan menenangkannya seperti ini, melihat dia berkata seperti ini, aku menggaruk kepalaku dengan malu.

Setelah Sandra membawaku pergi ke Amorous bar , kami menemukan ruangan yang dipesan dan duduk di dalamnya.

Kira-kira aku bisa menebak sesuatu dari masalah Sandra , dia yang memiliki ayah seperti ini, aku hanya bisa mengatakan hidup Sandra cukup sial.

Mungkin hari ini kehabisan uang karena berjudi, baru datang meminta uang kepada Sandra .

Aku yang berpikir seperti itu, tapi tidak enak mengatakannya.

Selang beberapa saat, pelayan masuk bertanya kepada kami ingin minum apa, aku memesan bir, dan Sandra memesan sebotol vodka.

Yang membuat aku terkejut adalah, tidak disangka Sandra bisa minum minuman seperti itu.

Selanjutnya, Sandra menceritakan dirinya, dia benar-benar menganggapku sebagai pendengarnya dan menceritakan semua penderitaannya selama beberapa tahun terakhir.

Ketika menjadi mahasiswa tahun pertama, ibu Sandra meninggal, aku tahu hal ini.

Ketika dia menjadi mahasiswa tahun kedua, tahun dimana dia memutuskan diriku, karena ayahnya berhutang judi, mau tidak mau dia harus pulang.

Sandra yang pulang ke rumah, melihat ayahanya minum bir seorang diri, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia melangkah maju menghibur ayahnya, tapi tanpa diduga, ayahnya menangkapnya.

Meminta Sandra membantunya meRiskasi hutang, saat itu Sandra masih mahasiswa, mana ada tabungan? Selain itu, dia tidak memiliki pekerjaan, jadi tidak perlu membicarakan tentang hutang judi.

Tapi Sandra cukup pengertian, meskipun ayahnya memiliki hutang judi, bagaimana pun itu tetap ayah kandungnya, jadi dia menyetujuinya.

Keesokan harinya, Sandra berencana pergi bekerja di luar, tapi yang tidak disangka adalah......

Pagi itu, ayah Sandra dengan senang hati memberitahunya, tidak perlu pergi bekerja, hanya perlu menjadi kekasih orang itu saja sudah cukup.

Dengan cara ini, tidak hanya bisa membayar hutang judi, tapi juga bisa menerima uang 20 juta setiap bulannya.

Yang dimaksud dengan ayah Sandra adalah tidur dengan pria itu, ketika Sandra mendengar kata-kata ini, dia merasa seluruh dunia hancur.

Bagaimana pun, Sandra tidak pernah menyangka ayahnya sendiri bisa mengatakan hal ini, dan tentu saja Sandra tidak menyetujuinya, dan pergi membawa koper.

Tepat saat itu, beberapa pria kekar menghalangi jalan Sandra , kali ini suami Rena muncul, dan dengan paksa membawa Sandra pergi.

Penduduk sekitar yang melihatnya tidak menghalanginya, karena mereka tahu suami Rena tidak mudah dihadapi, daripada membuat masalah baru lebih mengurangi masalah.

Malam itu, Sandra kehilangan hal yang paling berharga sebagai seorang wanita, dan malam itu, Sandra meminta putus denganku.

Ketika mendengar ini, aku baru mengerti, apa yang telah dialami Sandra , dia putus denganku bukan karena dia tidak menarik, melainkan takut dirinya mendatangkan masalah.

Sandra hanyalah korban.

Setelah itu Sandra menyampaikan idenya yang masih ingin belajar, suami Rena tidak menghalanginya, terlebih di rumah masih ada Rena, saat itu dia baru menikah dengan Rena, kekuasaannya belum terlalu hebat, masih membutuhkan bantuan mbak Rena.

Jadi masalah Sandra ingin sekolah kembali, tidak ditolak oleh suami Rena.

Dengan cara ini, Sandra berhasil menyelesaikan kuliahnya, setelah tamat dia berpikir dengan jurusan yang diambilnya bisa menutut suami Rena, tapi dia masih terlalu muda dan polos.

Setelah itu, Sandra bekerja di bank, tempat Riska berada.

Setelah itu bertemu denganku, masalah itu diceritakan sampai sini.

Setelah mendengar cerita Sandra , aku tidak tahu harus mengatakan apa, apa yang dilakukan Sandra kali itu kepadaku sudah sangat baik.

Dia tidak ingin membuatku sedih, dan tidak ingin membuatku menjadi pria yang memiliki pasangan yang tidak setia.

Untuk sesaat, aku memandang Sandra dengan malu, aku selalu mengira Sandra telah menemukan seorang pria yang lebih dari diriku, tidak kusangka, Sandra mengalami banyak hal.

Yang terpenting adalah, Sandra putus denganku demi kebaikanku.

Kebenaran perkataan Sandra tidak perlu diragukan lagi, tapi aku yang mendengarnya, membuat hatiku merasa tidak nyaman.

Setelah menceritakan apa yang telah dialaminya, Sandra meneguk sebotol vodka, lalu bersandar di sofa dengan tenang, dan tertidur lelap.

Melihat Sandra tertidur, aku sedikit tidak berdaya, hingga akhirnya naik mobil, dan memesan sebuah hotel untuk Sandra , dan membiarkannya istirahat dengan baik.

Setelah itu, aku seorang diri kembali ke rumah Jeki, pada saat ini Jeki telah tidur.

Mengingat masalah Sandra , aku tidak bisa tidur semalaman.

Keesokan pagi hari, ketika aku masih setengah sadar, aku mendengar nada dering pesan singkat di hp-ku, aku mengambil dan melihatnya, ternyata pesan yang dikirim oleh Sandra .

Aku terbisu melihat isi pesan.

“Aku tahu, kamu pasti merasa jijik padaku!”

Pesan ini membuatku tidak tahu harus bagaimana membalasnya, setelah aku mengetahui masalah Sandra , aku tidak merasa jijik pada Sandra , hanya saja aku sudah tidak memiliki perasaan kepadanya, paling hanya ada perasaan berterima kasih, berterima kasih kepadanya begitu baik kepadaku saat itu.

Karena tidak tahu harus membalas apa, aku mengesampingkan hp-ku dan pergi mandi.

Ketika aku keluar, aku menyadari Jeki mengambil hp-ku.

“Berhubungan ya!”ucap Jeki mengerutkan kening kepadaku.

Aku memukul Jeki dan memarahinya: “Diam sialan!”

Masalah Sandra bisa dibilang menjadi simpul di hatiku, apakah benar aku masih bisa menerimanya?

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu