Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
Ada revisi nama Ricko Wijaya > Direktur Wijaya 4/9/20
Ketika langit sudah mulai senja, acara di Villa Destiny pun berakhir. Meskipun halaman ini milik Kakak Keempat, tetapi dia tidak tinggal di sini.
Lagipula, daerah ini jauh dari kota. Kakak Keempat memiliki vilanya sendiri di kota dan terkadang dia hanya datang ke Villa Destiny untuk mengadakan acara perkumpulan.
Sama seperti hari ini. Ketika dia memiliki sesuatu yang baru, dia akan menunjukkannya. Aku dan Kakak Keempat bertukaran nomor telepon dan kita sudah membuat janji untuk bertemu besok.
Setelah semua orang telah pergi, aku baru mengucapkan selamat tinggal kepada Kakak Keempat. Ketika aku keluar, aku melihat Rena sudah menungguku di dalam mobil. Melihatku keluar, Jeki pun bergegas turun dair mobil. Jelas ini pasti karena Rena ingin mengatakan sesuatu padaku.
“ Hari ini kamu benar-benar telah menakutiku. ”
Rena memandangku, lalu tiba-tiba berhenti dan kemudian memegang wajahku yang ditamparnya dan bertanya : “ Apakah masih sakit? ”
“ Tidak apa-apa. Kak, aku tahu bahwa kamu melakukan ini demi kebaikanku! ”
“ Kamu membuatku takut setengah mati, kakiku bahkan terasa sangat lemas saat itu! ” Kata Rena.
Jika hari ini aku tidak keras kepala untuk tetap menyelesaikan masalah ini dan melepaskannya begitu saja, mungkin Rena akan ketakutan sampai menangis. Dia tahu karakteristik Kakak Keempat. Sejak Kakak Keempat memperoleh kekayaannya di Jiangnan, tidak ada yang berani menentangnya lagi. Orang yang mempermalukannya akan langsung dihajar olehnya.
Zayn berasal dari keluarga Cahyana dan di hadapan Kakak Keempat, dia hanyalahh orang biasa. Apakah identitas Rena tidak lebih dari Zayn ?
“ Pada saat itu, aku benar-benar merasa takut, aku takut kamu akan melakukan hal bodoh. Rey, lain kali jangan pernah melakukan hal ini lagi. Masih ada banyak orang di Jiangnan yang tidak dapat disinggung, semakin kita melangkah jauh, maka kita harus semakin berhati-hati. Jika kamu mengambil langkah yang salah, mungkin itu akan menyebabkan kehancuran! ”
Rena meraih tanganku dan membelainya dengan lembut. Dia benar-benar terpesona olehku. Tetapi pada saat ini, kami sama sekali tidak memiliki niatan untuk tidur bersama, tetapi sangat ingin saling berpengangan tangan dan berpelukan untuk menarik kekuatan dari satu sama lain!
“ Kak, aku tidak apa-apa! ”
Rena bersandar di pelukanku. Setelah melewati masalah yang begitu besar, dia pun menangis dan aku merasakan basah di bagian dadaku “ Kak, tidak apa-apa. Namun, Kakak Keempat benar-benar sangat mengagumkan! ”
“ Mengagumkan? ” Rena mendongakkan kepalanya dan melihatku tertawa, dia pun merasa kebingungan.
Kakak Keempat adalah orang yang sangat heroik. Di mataku, dia adalah orang yang dapat melakukan apa saja dan ketika dia tahu bahwa itu salah, dia juga akan melepaskannya. Kali ini, aku benar-benar telah membuatnya sangat malu dan bahkan di depan banyak orang.
“ Bukankah begitu? ”
“ Tentu saja tidak! Kakak Keempat itu adalah orang yang sombong, kali ini dia merasa malu dan tidak akan mengatakannya di depan semua orang. Ketika waktunya tiba, pasti akan ada seseorang yang menderita. Rey, ingatlah, jangan pernah percaya dengan apa yang kamu lihat. Sangatlah mudah untuk menjadi orang yang seperti Kakak Keempat, tidak hanya pengemudi, bahkan semua orang yang hadir hari ini adalah orang jahat! ”
Rena merasa bahwa aku masih naif, seperti yang aku katakan padanya sejak awal, aku tidak ingin menghadiri acara perkumpulan seperti itu. Kalangan seperti Kakak Keempat bukanlah kalangan yang dapat dimasuki semua orang.
“ Hari ini, kamu telah dikenali oleh Kakak Keempat. Awalnya aku mengira bahwa akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi aku tidak menyangka bahwa kamu memberiku kejutan yang begitu besar. Rey, aku benar-benar bangga padamu. Selama Kakak Keempat bersedia untuk menjagamu, hanya akan ada sedikit orang yang berani mencari masalah denganmu di Jiangnan ! ”
“ Bagaimana dengan kakakmu? ”
Direktur Wijaya selalu seperti pedang yang menggantung di atas kepalaku.
Rena tertawa dan berkata : “ Dia juga tidak akan berani untuk berurusan denganmu! ”
Meskipun hal ini masih mungkin untuk dilakukan secara diam-diam dan tidak boleh melakukannya terlalu berlebihan. Itu berarti, Direktur Wijaya masih sangat menghargai Kakak Keempat !
Ini membuatku menjadi berintuisi terhadap harga diri Kakak Keempat. Itu semua tergantung apakah aku dapat menahan Direktur Wijaya, jika bisa, itu berarti benar.
Sebenarnya, aku memang naif. Kemampuan Kakak Keempat di luar dari bayanganku. Di kalangannya, kualifikasi Direktur Wijaya masih belum cukup. Rena dapat mengenal Kakak Keempat karena Kakak Keempat adalah pelanggan di salon kecantikan Rena. Bisnis Rena berkembang sangat besar, terlebih lagi dia adalah seorang wanita.
Jika hanya mengandalkan standar yang ditetapkan oleh Kakak Keempat, kualifikasi Rena juga tidak cukup.
Tidak perlu menunggu beberapa hari. Pada malam hari ketika aku dan Rena sedang makan malam, Rena mendapatkan kabar bahwa Kakak Keempat telah menghajar Zayn sampai tulang rusuk dan sebelah tangannya patah.
“ Siapa yang melakukannya? ”
Aku dan Jeki kebingungan. Rena tertawa dan berkata : “ Tentu saja Kakak Keempat. Kamu tidak tahu bahwa Kakak Keempat membeli lukisan itu dari penjual yang dikenalkan Zayn. ”
“ Wadaw, dia memang pantas! ”
Tidak heran, ketika berada di Villa Destiny , Zayn menatapku dengan pandangan seperti ingin membunuhku. Dia telah menghancurkan kepercayaan Kakak Keempat terhadapnya.
“ Kakak Keempat paling tidak suka dibohongi. Kali ini Zayn benar-benar sial! ” Rena tertawa bahagia. Aku tidak bertanya akan seberapa buruk nasib Zayn, tetapi mungkin tidak akan mudah baginya untuk mendapatkan kepercayaan dari Kakak Keempat lagi. Rena memperingatkanku untuk tidak pernah membohonginya.
“ Katakanlah yang sejujurnya. Meskipun terdengar sangat buruk, Kakak Keempat hanya akan kesal untuk sesaat dan tidak akan menyalahkanmu. Tetapi jika kamu membohonginya, terutama pria... ”
Rena menatapku, itu berarti dia mengatakan bahwa aku sudah seharusnya mengerti apa yang akan terjadi.
Aku sangat ingin mengatakan bahwa aku tidak mengerti, tetapi aku benar-benar mengerti. Saat ini, Kakak Keempat masih single, apakah masih tidak bisa menjelaskan masalahnya? Dia sudah tidak muda, mungkin dia pernah dibohongi oleh pria sebelumnya.
Setelah makan malam, Rena membawaku untuk membeli pakaian. Ini disiapkan untuk pertemuanku dengan Kakak Keempat nanti. Cara berpakaianku sekarang benar-benar tidak pantas untuk berdiri di samping Kakak Keempat.
“ Jas adalah suatu keharusan! ”
Aku berdiri di depan toko sambil memandang setelan jas, berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala dan berkata : “ Tidak mau. Setelan jas untuk Jeki saja! ”
Karena membeli baju untuk menyelamatkan harga diri Kakak Keempat, terlebih lagi dia sangat menyukai keanggunan, aku pun berkata : “ Beli saja pakaian tunic China. ”
Rena tidak mengerti. Tetapi ketika aku mengatakannya, dia pun akhirnya mengerti bahwa pakaian tunic China sangat bermartabat, terutama dengan warna gelap. Setelah itu, kita membeli beberapa kemeja putih ditambah dengan kacamata emas.
Dua jam kemudian, penampilanku langsung berubah. Rena memandangku dengan mata berbinar dan berkata : “ Penampilanmu sekarang benar-benar sama seperti professor universitas! ”
Sebenarnya, dia ingin mengatakan bahwa aku memang dilahirkan untuk hidup beketergantungan terhadap wanita, dia tidak menyangka bahwa aku akan terlihat berbeda ketika berpenampilan seperti ini.
Aku mengatakan kepada Rena bahwa setidaknya aku adalah seorang pelajar seni lukis dan inilah kepribadian orang berseni.
“ Bolehkah kamu tidak kembali malam ini? ”
Rena ingin memintaku untuk menemaninya. Ketika dia teringat bahwa aku akan kembali ke Keluarga Halim, dia langsung merasa tidak nyaman. Sekarang, aku sedang mengenakan pakaian tunic China. Aku tidak membeli legitimisme pakaian tunic China karena harus dipesan dan aku tidak mempunyai cukup waktu lagi. Namun, ada setelan model tunic dengan kemeja putih di dalamnya dan kacamata berwarna emas, benar-benar tampak seperti penampilan seorang kutu buku.
Rena mengatakan bahwa dia menyukai aroma bajuku, aroma sabun yang lembut.
“ Bolehkah kamu tidak kembali? ”
Tentu saja tidak bisa. Aku ingin kembali untuk memamerkannya di depan Clarisa dan keluarganya yang meremehkanku. Sekarang, aku ingin melihat seperti apa ekspresi Ibu Halim dan Clarisa saat mereka melihatku.
Perubahan yang sangat drastis.
“ Bagaimana bisa aku berpakaian seperti ini dan menyia-nyiakan niat baik kakak? ”
Rena tertawa dan berkata : “ Kamu hanya ingin membuat Clarisa si pelacur itu kesal, bukan? Kenapa kamu mengatakannya begitu sastramatik. Sudahlah, akan ada waktunya bagi kita! ”
“ Iya! ”
Wajah Rena memerah dan kemudian berkata : “ Dalam beberapa hari ini, kamu harus membeli sebuah mobil, mobil bekas juga tidak masalah. Sebagai seorang pria, kamu setidaknya harus mempunyai mobil sendiri. ”
Apa yang dikatakan Rena benar. Setelah bisnisku berkembang, aku akan membeli mobil dan kembali ke kampus untuk melanjutkan kuliah.
Ketika aku kembali ke Keluarga Halim pada pukul sebelas malam, Clarisa dan ibunya sedang menungguku di ruang tamu. Hal ini benar-benar tidak pernah terjadi.
Ketika melihatku kembali, mereka langsung membuka mulut dan ingin memarahiku. Tetapi ketika melihatku, mereka langsung tercengang dan Ibu Halim berkata dengan tidak percaya : “ Rey ? ”
Aku mengangguk dan berkata : “ Aku sudah kembali. Kenapa bibi masih belum tidur? ”
Aku berkata dengan santai. Kali ini pulang ke rumah terasa sangat tenang, seperti sedang kembali ke rumah sendiri. Seorang pria memang harus memiliki kepercayaan diri.
“ Kamu membeli pakaian? ”
“ Iya, aku mau bertemu dengan klien! ” Aku berkata.
Melihatku tetap tenang, Ibu Halim pun merasa malu. Dia juga teringat bahwa dia selalu bersikap tidak sopan padaku dan alasan dia mengijinkanku untuk tinggal di Keluarga Halim hanya untuk mempunyai seorang cucu.
Dia menganggapku sebagai mesin kesuburan. Meskipun aku tidak keberatan, namun Clarisa tidak pernah membiarkanku untuk menyentuhnya.
Ibu Halim memandangku dan dia sangat puas dengan penampilanku “ Aku dan Clarisa sedang menunggumu. Karena kamu sudah kembali, maukah kamu minum sup? ”
“ Bu, ada yang harus kulakukan. Aku keluar sebentar! ”
Clarisa mengambil tas dan pergi. Aku menoleh ke belakang dan Ibu Halim berkata : “ Apa yang kamu lakukan? Rey baru saja kembali dan kamu sudah mau pergi, apa maksudmu! ”
“ Ada yang harus kulakukan! ”
“ Apakah kamu mau pergi untuk mencari orang itu lagi? Clarisa, aku beritahu kamu, kamu sudah menikah dan aku tidak peduli dengan urusan kalian. Rey sudah kembali, jadi malam ini kamu harus tetap di rumah dan kamu tidak diijinkan ke mana pun! ”
“ Bibi, biarkanlah dia pergi! ” Aku tersenyum dan berkata. Ibu Halim mengambilkanku semangkuk sup dan aku duduk di sofa dengan menyilangkan kedua kakiku.
Setelah bertemu dengan wanita kuat seperti Kakak Keempat, sekarang aku merasa bahwa aku sudah terlalu berhati-hati terhadap Clarisa dan Ibu Halim sebelumnya...
Kenapa mereka meremehkanku? Tidak mempunyai uang hanya salah satu aspeknya, tetapi alasan utamanya adalah karena mereka tidak menganggapku sebagai seorang pria. Penampilanku sekarang benar-benar membuat mereka tidak bisa mempercayainya!
Penampilanku benar-benar sama seperti kepala keluarga.
“ Rey, dia adalah istrimu, kenapa kamu juga tidak memperdulikannya. Nikah kontrak juga merupakan nikah! ” Kata Ibu Halim.
Clarisa menoleh dan menatapku dengan kejam. Aku tertawa dan berkata : “ Apa gunanya jika hatinya tidak ada di sini. Bibi, sepertinya aku tidak bisa membantumu untuk mengabulkan keinginanmu untuk mendapatkan seorang cucu! ”
“ Hm, kamu terlalu memanjakannya. Ini tidak baik. Clarisa, jika kamu berani keluar, aku akan mati di hadapanmu. ”
“ Bu! ”
Clarisa tidak percaya bahwa ini adalah ibu kandungnya.
“ Jangan mengira aku tidak tahu bahwa kalian tidur di ranjang terpisah. Hari ini aku telah membersihkan kamar kalian dan aku melihat ada dua ranjang. Kamu tidak bersedia untuk menemani suamimu dan lebih memilih untuk dipermainkan oleh pria lain, bukan! ”
Mulut Ibu Halim memang sangat berbisa. Ketika dia melihatku, mungkin dia telah mengubah kesannya terhadapku. Aku hampir memuntahkan sup di mulutku. Ibu mertua benar-benar berani mengatakan apapun.
“ Apakah sangat nyaman dipermainkan oleh orang lain? Apakah kamu binatang! Orang lain dapat menghasilkan uang dengan menjadi pelacur, sedangkan kamu... ”
Wadaw, perkataan ibu mertua benar-benar sangat menusuk. Aku tertawa dalam hati, melihat Clarisa terdiam, aku benar-benar sangat bahagia.
“ Bibi, jangan berkata seperti itu. Jika kamu mengatakan bahwa dia adalah pelacur, lalu kamu menganggapku sebagai apa?
“ Ohya, benar juga. Namun, kamu mengerti maksudku, bukan! ” Ibu Halim menarikku dan berkata : “ Rey, kamu harus lebih berinisiatif. ”
Clarisa tidak tahan lagi dan dia juga tidak berani menentang ibunya. Mungkin saja Ibu Halim dapat melakukan sesuatu yang tidak manusiawi. Jadi, dia pun melempar tasnya dan naik ke atas!
“ Lawan aku! ”
Clarisa sama sekali tidak bisa mengalahkan ibunya. Aku hanya mendengar suara pintu yang ditutup dari atas, lalu Ibu Halim kembali menatapku dan berkata : “ Rey, kamu terlalu polos. Jika dia tidak membiarkanmu menyentuhnya, maka kamu bisa menggunakan kekuatanmu!
Kali ini aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Aku memuntahkan sup di dalam mulutku dan memandang Ibu Halim tanpa berkata sepatah kata pun.
“ Dengarkan aku. Dia adalah istrimu, lalu kenapa jika kamu menggunakan kekuatanmu? Apakah dia bisa mengatakan bahwa kamu memperkosanya? Wanita itu memang harus tunduk pada pria. Jika kamu tidak bisa membuatnya tunduk padamu, apakah kamu masih merupakan seorang pria? ”
Ketika aku sedang memikirkannya, tiba-tiba aku merasakan sesuatu di tanganku. Ketika aku melihatnya, ternyata itu ada sebuah kantong kecil berisi pil.
“ Makanlah satu buah pilnya nanti. ”
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniLove In Sunset
ElinaCutie Mom
AlexiaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiEternal Love
Regina WangMr Huo’s Sweetpie
EllyaMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat