Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak

Orang yang diundang ke pameran seni tentu saja adalah orang-orang kelas atas yang memiliki identitas tinggi dan hal ini benar-benar tidak memiliki hubungan dengan kakak keempat.

Kelas atas dan identitas tinggi berarti elit, elit berarti memiliki pandangan luar biasa, orang seperti ini pasti adalah jenis orang yang minum kopi dan makan roti pada pagi hari, mereka pasti tidak menyukai kue kacang goreng. Apalagi, kakak keempat adalah seorang wanita vulgar yang hanya menyukai daging.

Memarahi "Ini adalah apaan" benar-benar berhasil menarik perhatian orang elit yang lain. Kalau kakak keempat benar-benar marah, bisa jadi karierku yang belum mulai akan berakhir begitu saja.

Yang menghadiri acara ini kebanyakan adalah pria yang membawa wanita mereka kemari untuk mempermudah berpura-pura, aku yang terlihat seperti pengikut di belakang kakak empat sangat mudah dipandang rendah oleh orang-orang.

Orang tua yang berbicara dengan kakak keempat benar-benar sangat berkuasa, dia adalah anggota asosiasi seni Jiangnan dan salah satu kritikus pameran kali ini.

Orang tua ini sudah menjalani hidup yang panjang, dia sudah pernah bertemu dengan berbagai jenis orang. Sementara berdasarkan identitasnya, orang-orang di dalam lingkaran juga tidak berani tidak menghormatinya. Sepertinya orang tua ini adalah peran yang diangkat oleh semua orang, mendengar nada suara yang kasar ini, aku malahan merasa terkejut.

Hal ini membuat orang-orang yang memandang rendah kakak keempat merasa tidak mengerti.

Orang yang berkelas tingkat atas selalu memperhatikan identitas, status dan batas, hal seperti pameran, meskipun tidak kelihatan bagus mereka tetap akan membanggakan "Iya, sangat berpotensi"

Ini baru merupakan rutinitas yang serius, kakak keempat yang membuka mulut dan langsung menyinggung orang itu tidak memiliki kecerdasan emosional.

Orang tua itu bersikap lumayan sopan dengan kakak keempat, sama sekali tidak mengherankan, dia bahkan meminta kakak keempat untuk menjelaskan mengapa dia merasa pameran ini tidak bagus.

Kakak keempat mana mungkin mengerti.

"Senior Hanto, aku hanya seorang wanita, aku mengerti apa? Dia yang mengatakan semuanya kepadaku, pengetahuanku yang sedikit ini bahkan diberikan oleh dia!" Kakak keempat mengkhianatiku.

Orang tua itu melirikku dengan wajah yang jelas tidak berminat, meskipun dia menjawab "Oh" Kakak keempat tiba-tiba merasa tidak enak ketika melihat sikap orang tua itu yang dingin.

Kakak keempat merasa aku adalah orang dia, dia sudah memperkenalkanku dan bagaimanapun orang tua harus memberi muka. Orang tua ini biasanya adalah orang yang diangkat semua orang, kakak keempat juga sama, sementara orang yang mengangkat dia benar-benar adalah bos yang beridentitas di lingkaran Jiangnan.

Aku menarik kakak keempat, merasa terima kasih dia telah membantuku dengan memperkenalkanku, tetapi aku hanya mengetahui satu hal mengenai masalah lingkaran seni, yaitu tidak tahu malu dan arogansi.

Aku dan orang tua itu mengangguk, aku tidak pernah berpikir mau menjadi pelukis, kenal atau tidak juga tidak masalah. Sementara orang tua itu juga tidak mungkin menjadi pelangganku di masa depan.

Pelanggan toko pijat terutama itu ditujukan kepada wanita kaya.

Tetapi kakak keempat tidak bisa menahan diri, dia ini sangat menjaga mukanya, " Rey kan? Lukisan ini tidak layak untuk dikoleksi"

Pada saat itu seorang wanita menghampiri kami, dia memberi sebuah kode mata kepada orang tua dan berdiri di tempat tidak bergerak, wanita ini terlihat dekat dengan orang tua.

Cara berpakaian wanita ini sangat fashion, dia mengenakan kemeja sutra yang agak transparan, baju dalam berwarna hitamnya sedikit tampak, celana kulit panjang berwarna hitam beserta sepatu hak tinggi kristal berwarna merah muda, wanita ini memiliki tinggi tubuh lebih dari 1,7 meter.

"Berbicaralah!"

Menatap wanita itu, aku menjadi agak melamun. Kakak keempat mendorongku dengan tidak senang dan aku baru ditarik kembali ke realitas, "Haha, lukisan ini bisa dikatakan berpotensi, tetapi tekniknya belum cukup matang. Jelas, cara melukisnya mempelajari teknik Guru Hardi. Pelukis lukisan ini seharusnya seorang wanita!"

Kakak keempat merasa bangga dan terlihat puas, "Haha, kamu benar-benar sangat hebat. Kenapa aku tidak bisa melihat kalau lukisan ini dilukis oleh seorang wanita?"

Lukisan ini seharusnya dilukis oleh wanita di seberangku, waktu aku berbicara, dia mendengar dengan wajah yang sangat serius.

Kakak keempat mengira aku menyadari hal itu karena melihat teknik lukisan, jadi dia juga sibuk menatap lukisan itu dengan dalam untuk mencari tahu bagaimana aku mengetahui hal itu.

"Haha, sepertinya kamu benar-benar sangat mengerti tentang lukisan"

Senior Hanto sepertinya sangat kaget, aku bukan seorang pengikut yang hanya memboros beras!

Sebelum aku bersuara, kakak keempat berkata: "Dia adalah konsultan seniku, kali ini aku datang unutk membeli beberapa lukisan sebagai koleksi!"

Kata-kata kakak keempat ini berhasil meningkatkan statusku, meskipun status ini tidak termasuk resmi, tetapi pasti memiliki bobot di dunia seni. Para seniman juga harus makan, kalau hasil karya mereka tidak terjual, mereka bisa saja mati kelaparan.

Dari zaman dulu sampai sekarang, sebagian besar seniman itu sangat sengsara, kebanyakan dari mereka menjadi populer setelah meninggal. Seniman yang masih hidup pada dasarnya tidak berharga dan hanya berharga setelah mereka mati.

Kalau seniman tidak ingin mati kelaparan, mereka membutuhkan orang untuk membeli hasil karya mereka, tetapi kebanyakan orang kaya itu tidak bertakdir dengan seniman, mereka tidak mengerti dan hanya bisa mencari konsultan.

Sementara orang kaya yang mencari konsultan pasti adalah pelanggan yang patut didekati seniman, karena mereka dalah orang-orang yang benar-benar tulus ingin membeli hasil karya para seniman.

Tatapan orang tua dan wanita itu terhadapku langsung berubah.

"Ternyata begitu, kalau begitu kali ini tuan Permadi datang pada waktu yang tepat!" Senior Hanto tentu saja tidak akan menghindar di depan uang.

"Salam kenal, saya adalah Priska Vins!"

Aku melihat ke wanita yang bermaksud bersalaman denganku, dalam hati aku menjawab, tidak perlu memperkenalkan, aku tahu kamu siapa.

Dia adalah Priska Vins, dewi cantik yang sangat terkenal di jurusan seni waktu aku kuliah. Karena dia, kami menghabiskan sekardus tisu asmara dalam waktu sebulan.

Senior Hanto tertawa dan memperkenalkan Priska kepada kakak keempat, sekarang dia adalah seorang pelukis muda yang terkenal, pameran seni kali ini juga memiliki hasil karyanya.

Faktanya, tujuan dia datang kali ini juga untuk mencari dana.

Tetapi, kakak keempat tidak begitu menyukai Priska, dia hanya sembarang bersalaman dengannya dan bahkan tidak memberikan Priska kartu namanya.

" Rey, kita melihat ke tempat lain saja!"

Kakak keempat juga menyadari perbedaan sikap waktu tadi sama sekarang, "Aku sudah pernah menjumpai banyak wanita seperti dia, bersikap tidak peduli pada awal, tetapi langsung menjadi inisiatif setelah tahu kita datang membeli barang"

"Seniman ya....."

Kakak keempat melirikku dan tertawa, "Ayo kita pergi melihat lukisan Guru Hardi "

"Anda benar-benar sangat menyukai Guru Hardi!"

"Tentu saja. Hasil karya Guru Hardi sangat bagus. Seiring waktu berjalan, kamu akan tahu aku bukanlah orang yang pelit. Oh iya, aku mendengar kamu mau membuka sebuah klub, bagaimana dengan prosesnya?"

Kakak keempat mendengar hal ini dari Rena, sebenarnya aku hanya ingin membuka sebuah toko pijat, tetapi tidak tahu mengapa sampai kakak keempat sana menjadi klub.

Penamaan toko pijat ini kehilangan kelas saat mendengarnya.

"Masih dalam proses siap-siap. Sulit mau menemukan lokasi, selain itu masih harus melatih teknisi"

Kakak keempat tertawa, "Ide kamu ini lumayan unik. Ceritakan secara detail kamu ingin membuka toko seperti apa? Rena hanya berkata kamu membuka toko yang mengargetkan wanita, tetapi tidak menceritakan secara detail. Kalau memang bagus, kakak bisa investasi kepada kamu!"

"Terlalu bagus kalau begitu!" Aku berpikir sejenak dan memperlambat langkah kakiku, "Aku berpikir seperti ini, tekanan wanita zaman sekarang tidak kalah dengan tekanan pria. Para wanita bahkan harus mengurus masalah rumah tangga, melayani anak dan suami setelah pulang rumah. Tekanan yang menumpuk tidak memiliki tempat untuk melampiaskan, terutama wanita sukses seperti kakak!"

Kakak keempat tertawa dan membantah pernyataan dirinya adalah seorang wanita sukses, "Kata-katamu benar, karyawan kantorku banyak yang mengeluh tentang ini"

"Jadi aku ingin membuka sebuah klub yang mengutamakan wanita, memberi mereka tempat untuk melampiaskan tekanan"

Kakak keempat berhenti berjalan, tersenyum dan menatapku dengan dalam, "Apakah kamu sedang berpikir bagaimana membohongi wanita?"

"Tidak. Aku benar-benar berpikir seperti itu!"

Aku merasa agak malu "Kak, apakah kamu mengenal Blue Sky Nature?"

Dia menggelengkan kepalanya.

"Kamu tahu Beauty Gang kan?"

"Aku tahu kalau itu. Yang jepang, sangat terkenal di dunia!"

"Kalau begitu, apakah kamu tahu di sana adalah klub malam khusus untuk wanita? Bisnisku mirip dengan itu, hanya saja aku juga akan menambah sedikit layanan unik di dalam"

"Sepertinya aku harus berinvestasi sedikit"

"Tentu saja!"

Investasi kakak keempat hanya akan membawa keuntungan kepadaku, ada partisipasi dia, aku juga tidak perlu khawatir ada yang mencari masalah, terutama Presdir Wijaya dan orang kaya Halim mereka.

Sementara tingkat kelas toko pijatku yang kecil ini langsung meningkat, semua ide yang aku membahas dengan Jeki tadi akan dibatalkan semuanya.

Aku harus mencari desainer profesional, segala hal yang berhubungan dengan desain dan karyawan juga harus tampak berkelas, tampan, ceria, gagah, berbagai jenis semuanya harus ada.

Aku mengirim pesan teks kepada Jeki, mengajak dia untuk berbicara secara detail pada malam ini. Kami tiba di depan lukisan Guru Hardi, sebagai lukisan utama pameran kali ini, lukisan Guru Hardi itu memiliki harga yang jelas dan keramaian sudah memenuhi di depan lukisannya.

Kakak keempat khawatir dirinya tidak bisa membeli lukisan dan aku merasa dia berpikir terlalu banyak. Harga dasar lukisan Guru Hardi adalah 60M, berdasarkan perkiraan pasaranku, harga ini sudah sangat tinggi. Sementara lukisan Guru Hardi kali ini pasti dilukis dengan sembarang, tidak sehalus lukisan lain.

Lukisan ini memang dipenuhi kelincahan dan keabadian, tetapi kekurangannya lumayan banyak, orang yang profesional pasti bisa menyadari hal itu.

Pada saat ini, tiba-tiba angin harum bertiup. Aku menoleh ke belakang dan melihat Priska berada di belakangku, dia mengangguk kepadaku, " Rey?"

Priska sudah teringat aku itu siapa, setelah aku dan kakak keempat pergi tadi, Priska mulai mencari tahu aku dan kakak keempat. Sementara identitas kakak keempat itu bukan rahasia, dia adalah penggemar berat Guru Hardi yang terkenal di dalam lingkaran kelas atas Jiangnan.

Orang yang mau menghabiskan 40M membeli sebuah lukisan palsu benar-benar tidak banyak.

Setelah tahu identitas kakak keempat, tentu saja juga bisa tahu identitasku. Waktu mencari tahu, Priska ada menghubungi kampus dan dia tahu aku itu satu jurusan dengan dia, tetapi dia lebih tua satu angkatan daripada aku.

Priska tahu kakak keempat aku adalah penggemar berat Guru Hardi, hari ini juga ada lukisan Guru Hardi, jadi dia berasumsi aku dan kakak keempat pasti akan datang ke sini, makanya dia datang kemarin.

"Kakak senior!"

Pada saat ini aku juga tidak bisa menyembunyikan identitasku lagi, "Kamu sekarang benar-benar sudah menjadi seorang seniman!"

"Aku sudah mau mati kelaparan, susah bergaul di lingkaran seniman!"

Priska tersenyum kepadaku, setelah kakak keempat menoleh ke sini, Priska pun menjadi malu mau meminta kontakku. Aku merasa tanganku terasa hangat tiba-tiba sehingga aku melihat ke Priska.

"Sering kontak!"

Setelah berkata, Priska pun pergi dan aku melirik ke kertas di tanganku. Yang tertulis di atas itu sederet nomor, seharusnya nomor pribadi Priska.

"Wanita itu tertarik padamu?"

Suara kakak keempat berdering, aku terkejut sejenak, "Kamu sedang berpikir apa? Dia adalah kakak kelasku!"

"Kakak kelas dan kakak adik bukannya sangat bagus?" Kakak keempat berpikir sejenak dan tertawa, "Boleh kalau mau bermain. Tubuh dia langsing dan kaki dia panjang. Apakah kamu berminat? Butuh kakak membantumu?"

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu