Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang

Aku berusaha merapatkan kedua kakiku, namun gaya seperti ini malahan membuat diriku berkesan mesum, bagaikan tertangkap basah saat selingkuh, namun reaksi Kakak keempat sangat tenang, tatapannya melirik sekilas pada bagian bawah tubuhku, setelah itu langsung tertawa senang.

Sebenarnya Kakak keempat sedang menggodaku, hanya saja aku tidak menyerbu kepadanya setelah melihat tubuhnya yang telanjang bulat, hal ini sedikit di luar dugaan dirinya, membuat dirinya merasa sedikit kecewa, namun dia juga menyadari bahwa aku berbeda dengan pria lainnya, setidaknya aku jauh lebih tabah daripada pria lainnya.

Namun hal ini juga membuat Kakak keempat merasa curiga apakah aku tidak tertarik dengannya, bagaimanapun meskipun perawatan kecantikannya sangat baik, namun usia dirinya sudah hampir dua kali lipat dari diriku, sudah termasuk kategori wanita tua.

Kakak keempat memilih cara seperti ini agar aku dapat membebaskan diri, saat ini jangankan melukis tubuhnya lagi, aku bahkan tidak sanggup melukis apapun, rasanya Kakak keempat sudah akan menerkamku di saat ini juga.

Sejenak kemudian, Kakak keempat menelan air ludah sendiri dan berjalan ke hadapanku dengan tubuh telanjang bulat, setelah itu dia meraba tubuhku dan tertawa :”Kamu panik apanya ?”

“Tidak panik, aku dingin !”

“Hehe.”

Kedua payudara Kakak keempat terus bergetar, bentuknya sangat berisi dan tegap, saat ini dia mengambil tanganku dan meletakkan di atas payudaranya, aku merasa seperti sedang menggenggam sekumpulan roti kukus yang hangat, rasanya sangat lembut.

“Kamu sudah pernah buat dengan Rena kan ?”

Aku tentu saja pernah buat bersama Rena, namun Kakak keempat adalah wanita karir yang hebat dalam dunia bisnis, Rena sama sekali tidak sama dengannya, aku hanya menganggap Rena sebagai kakakku sendiri, namun mengenai Kakak keempat, aku sangat menghormati dirinya.

Namun saat ini Kakak keempat malahan tidak senang, setelah mendengar penjelasanku, dia sedikit emosi dan berkata :”Kamu merasa aku bukan seorang wanita ?”

“Bukan !”

Aku merasa mulutku saja sudah kering, bagaimana menjelaskannya lagi ?

“Atau kamu tidak tertarik denganku ?”

Apabila aku menjawab ‘iya’, Kakak keempat pasti akan marah padaku.

“Mbak, dalam hatiku sangat menghormatimu, aku menganggapmu sebagai kakak kandungku sendiri, aku mana boleh bertindak terhadap kakak kandung sendiri kan ?”

“Siapa yang suruh kamu menghormatiku ? Aku ada menyuruhmu menghormatiku? Banyak sekali orang yang menghormatiku, aku masih kekurangan kamu ya ?” Kakak keempat menjauhkan tanganku dengan gerakan kasar, sehingga alat kelaminku langsung muncul di depan matanya.

“Dia ada menghormatiku ya ?”

Tubuhku telah terjadi reaksi dan masuk ke dalam kondisi siap berperang, dalam keadaan seperti ini tubuhku pasti akan bereaksi.

Kakak keempat kesannya sangat puas, “Kamu boleh buat dengan Rena, kenapa tidak boleh buat denganku ?”

“Mana ada ?” Aku menatap Kakak keempat dengan tatapan kaget, lagi pula kamu juga bukan wanita seperti Rena.

Perkembangan aku dan Rena juga tidak begitu cepat, awalnya kami berdua juga sering bertengkar, setelah itu aku perlahan-lahan mengerti pemikiran Rena, namun gaya Kakak keempat cenderung lebih angkuh.

Dia tidak pernah menyembunyikan tujuan dirinya, saat ini juga tidak pernah menyembunyikan niat dirinya yang ingin meniduri aku.

“Aku sudah cerai belasan tahun, sama sekali tidak pernah disentuh orang, setelah bertemu denganmu, aku merasa hatiku mulai tersentuh, bagaimanapun kamu tetap saja tidak boleh mengecewakanku kan ? Lagi pula selama ini kamu memang tidak pernah mengecewakanku.”

Sejak bermula dari Villa Destiny hingga acara pemeran hari ini, Kakak keempat sama sekali tidak pernah kecewa terhadap cara kerjaku, lagi pula aku tamatan dari jurusan kesenian, lebih cocok dengan standar Kakak keempat dalam memilih lelaki, dia paling senang dengan seniman.

Semua tindakanku bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan perhatian dari Kakak keempat, agar dapat mempermudah bisnisku untuk ke depannya, namun ternyata Kakak keempat malah menganggapku sebagai lelaki yang bisa tidur bersamanya.

Sebenarnya termasuk keberkatan diriku juga karena Kakak keempat tidak pernah disentuh orang dalam belasan tahun ini, sekarang aku merasa diriku sudah gila, aku bahkan ingin bertanya pada Kakak keempat, bagaimana dia menyelesaikan nafsu dirinya dalam belasan tahun ini.

Kakak keempat sangat mengerti dengan isi pemikiran dan tujuanku, “ Rey, kamu jangan menganggap aku sebagai kakakmu, anggap saja aku seorang wanita, tidurlah denganku untuk satu malam ini, aku benaran sangat suka padamu.”

“Masih belum ada lelaki yang bisa membantu dalam melawan Diva, semuanya hanya menganggap aku sebagai seorang wanita kasar, sehingga sama sekali tidak tertarik padaku, aku juga sangat sedih, pada saat tidur sendirian, aku juga akan merasa kedinginan !”

“Kamu coba raba dulu !’

Kakak keempat mengambil tanganku dan meletakkan pada badannya, lalu mencubit kuat pada payudaranya, “Aku juga bukan wanita yang tidak tahu malu, sudahlah kalau kamu tidak mau, kamu pulang saja !”

Semua usahaku akan tersia-siakan apabila aku pulang begitu saja, orang seperti Kakak keempat sangat terus terang dalam cinta dan benci, sama sekali tidak bertele-tele.

“Mbak, dengan kedudukanmu saat ini, bukannya tidak kekurangan lelaki ya ?”

“Benar katamu, aku memiliki uang, kalau menginginkan seorang lelaki, pasti banyak yang menyetor diri, contohnya seperti Zayn, dia setiap hari menggangguku, paling juga hanya ingin meniduriku dan mendapatkan keuntungan dariku, kamu juga sama, tetapi aku tidak tertarik dengan mereka, aku hanya tertarik padamu.”

Zayn adalah tuan muda di keluarga Cahyana, Kakak keempat sangat jelas dengan niat tujuannya, apabila dia berhasil meniduri Kakak keempat, bukan hanya sekedar mendapatkan orangnya saja, malahan juga bisa mendapatkan harta kekayaannya.

Namun Kakak keempat jelasnya telah mengetahui kepribadian Zayn.

“Kamu tahu kan aku yang mematahkan kedua lengan Zayn !”

Aku mengangguk, Kakak keempat berkata lagi :”Bukan hanya karena dia membohongiku, malahan juga dikarenakan dirimu.”

“Aku ?”

“ Zayn bukan pertama kalinya membohongiku, aku mengetahui semua tingkah lakunya, tetapi aku sama sekali tidak pernah memukulnya, kali ini adalah pertama kalinya aku memukul dia, ini juga dikarenakan kamu, dia merendahkan kamu dan ingin menyerang kamu, jadi aku sudah memperingatkannya.”

Pada saat di Villa Destiny, aku sudah menyadari bahwa Zayn akan menyerangku, aku berusaha menemani Kakak keempat juga dikarenakan ingin menghindari serangan Zayn.

Namun ternyata Kakak keempat telah membantuku untuk memperingatkan Zayn, bahkan mematahkan lengan Zayn untuk membelaku.

“Mbak…..”

Aku merasa sedikit sedih, namun ketika aku masih belum berbicara, Kakak keempat sudah melambaikan tangan dengan gaya tidak berkenan :”Semuanya sudah berlalu, ada aku yang melindungimu, siapa juga yang berani menyerangmu.”

Aku melirik celana dalam sendiri, saat ini celanaku telah dilepaskan sebagian, setelah berpikir sejenak, aku melepaskan semuanya dan memutuskan untuk tidur bersama Kakak keempat.

Mungkin saja aku akan sukses setelah melepaskan celana.

Namun saat ini Kakak keempat malahan terbengong, “Jangan, tidak perlu lagi kalau kamu tidak mau, aku bukan wanita sembarangan, aku tidak suka memaksa orang.”

Aku tidak berdaya sekali, jadi barusan buat apa kamu melepaskan celanaku ?

Jadi sekarang aku harus balik menggodanya ya ? Jadi dia sedang bertindak angkuh ya ?

Aku berpikir sejenak, lalu berkata pada Kakak keempat dengan nada ringan :”Mbak, bukannya aku yang tidak mau, tetapi kita terlalu cepat, aku sama sekali tidak ada persiapan apapun.”

“Bukannya karena aku sudah tua, jadi kamu tidak mau mengorbankan tubuhmu yang muda ?”

“Apanya yang bertubuh muda ?” Aku memang tidak sanggup melakukannya, aku menganggap Kakak keempat sebagai kakak kandungku sendiri, jadi saat ini kesannya seperti sedang melakukan hubungan inses. “Boleh memberikan sedikit waktu untukku ?”

Kakak keempat menjadi senang dalam seketika, ternyata wanita memang sangat sensitif terhadap umur, “Tidak masalah, mbak juga sudah berpengalaman, sanggup menanti, mbak tahu banyak cara bermain.”

“Kamu begini aku akan merasa sangat ganjil !”

Setelah berterus terang, semuanya akan menjadi lebih mudah dibicarakan, Kakak keempat juga dapat mengerti permasalahan batinku, aku sangat salut kepadanya, wajar saja kalau dia bisa memiliki kesuksesan saat ini.

Setiap orang memiliki sikap dan kepribadian tersendiri, meskipun aku telah menolak Kakak keempat, namun Kakak keempat tetap saja berbesar hati dan mengizinkan aku menginap di dalam rumahnya, kami berdua tidak melakukan apapun, tentu saja juga tidak berpakaian apapun, aku membiarkan tubuhku tetap saja dalam keadaan telanjang, Kakak keempat terus merangsang tubuhku, pada saat bagian bawah tubuhku tidak bereaksi lagi, dia akan langsung mempermainkannya dan membuat tubuhku kembali bereaksi, setelah itu dia akan menatapku sambil tertawa terbahak-bahak.

Aku jauh lebih emosi daripada langsung tidur bersamanya, sehingga pada pagi di keesokan harinya, aku pamit dan pulang, seluruh tubuhku sangat lelah, aku ingin langsung mencari orang dan melampiaskannya.

Kebetulan Rena sedang mencariku, dia sangat peduli dengan hubunganku dan Kakak keempat, pada saat pulang dari pameran di malam tadi, aku tidak ada waktu untuk menghubunginya.

Setelah bertemu dengan Rena, aku langsung membawanya ke hotel dan membuat dua jam di dalam kamar hotel, akhirnya berhasil melampiaskan semuanya.

“Kamu kenapa pula ?”

Rena menyandar di atas tubuhku dan bernafas terengah-engah, aku barusan memang terlalu kuat melampiaskannya, sehingga Rena sedikit tidak sanggup menahannya.

“Haih, jangan ungkit lagi, oh ya, buat apa kamu mencariku ?”

“Bisa buat apa lagi, bagaimana hubunganmu dan Kakak keempat ? Dia ada mengatakan sesuatu ?”

Kakak keempat memutuskan untuk investasi bisnisku, dia menginvestasikan dana sebesar dua puluh miliar, namun hanya menginginkan tiga puluh persen dari total saham, Rena menjadi semangat dalam seketika, dengan adanya investasi dari Kakak keempat, bisnisku sudah pasti stabil, asalkan aku dapat mengelolanya dengan baik, masa depan sudah pasti akan cerah meriah.

Aku terus mengkhawatirkan masalah karyawan, Rena juga inisiatif membantu setelah mendengar demikian, dia juga mengenal beberapa mucikari di clubhouse besar.

Aku dan Rena istirahat di dalam kamar hingga waktunya tiba, setelah itu Rena keluar untuk menghubungi berbagai wanita kenalannya, pada saat berpisah di depan pintu hotel dan aku telah bersiap-siap untuk pulang, tiba-tiba sebuah mobil Maserati merah berhenti di depanku.

Seorang wanita membuka pintu mobil, lalu berjalan ke arah hotel dengan kesan emosi, aku terbengong sejenak setelah melihat wanita tersebut, namun sepertinya wanita itu sedang sibuk dengan urusan sendiri, sehingga tidak melihatku, pada saat ini aku melihat seorang lelaki di tepi jalan yang melirik wanita tersebut dan berjalan mengikutinya.

Jeki mengajakku untuk interview di hari ini, setelah menyadari waktunya yang hampir tidak sempat lagi, aku menelepon Jeki untuk memberitahunya, setelah itu mengikuti di belakang wanita barusan.

Lift berhenti di lantai tujuh, ketika aku baru keluar dari lift, sudah melihat wanita barusan sedang berdiri di depan pintu sebuah kamar, lelaki yang mengikuti wanita tersebut sedang menghalang di depannya dan berdebat sesuatu dengannya.

Wanita tersebut sepertinya emosi karena malu, setelah itu dia menendang kuat pada pintu kamar, “Ryo, kamu berani bermain wanita ya, cepat buka pintu, mati saja kau !”

Setelah itu pintu kamarnya terbuka, seorang lelaki mengintip keluar, “ Elang, kamu jangan keterlaluan ya !”

“Aku keterlaluan ?”

Wanita yang menendang pintu adalah Elang, dia adalah bunga di kampusku sebelumnya, Elang tidak menikah, kelihatannya lelaki barusan adalah pacarnya, namun sepertinya sedang selingkuh.

Elang langsung menangis setelah berbicara sejenak dengan pacaranya, setelah itu pacarnya melayangkan tangan dan memberikan sebuah tamparan pada wajahnya.

“ Elang !”

Aku berteriak di tempat, Elang dan pacarnya sama-sama menoleh menatapku, setelah melihat keberadaanku, pacar Elang langsung tertawa kepada Elang :”Kamu bukannya sama saja sepertiku ya, masih berani memakiku pula ? Ternyata kamu juga membawa orang ke hotel ya, mau main bersama ?”

Elang langsung emosi meledak, dia tentu saja tidak berhubungan denganku, namun saat ini pacarnya sudah nekat menuduhnya, sehingga tidak berguna juga apabila dia menjelaskannya.

“Kamu salah paham, aku temannya !"

“Teman ? Kamu yakin ? Teman lebih gampang dibawa ke atas ranjang !” Pacarnya berkata lagi dengan tanpa segan :”Teman atau selingkuh, ada bedanya ya ?”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu