Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 19 Istirahat Siang

Di siang hari, prosedur pemindahan diselesaikan dengan cepat, yang perlu aku lakukan hanyalah menandatangani dan membubuhkan sidik jari, tampaknya Rena sudah meminta pengacara mempersiapkannya sebelumnya.

Ketika pengacara pergi baru sekitar pukul sepuluh lebih, dan waktu Rena mengajak Riska keluar sekitar jam 2 siang, yang artinya ada selisih empat jam lebih kita berduaan.

“Ayo jalan, bagaimana kalau kita pergi menonton?”ucap Rena tiba-tiba.

Mendengar Rena mengatakan ingin pergi menonton, aku berpikir begini juga bagus, waktu menonton film akan berlalu dengan cepat.

Ketika tiba di bioskop, aku menyadari di dalam bioskop hanya ada aku dan Rena berdua, aku mengalihkan tatapan ke Rena, dan dia tersenyum menawan kepadaku.

Film diputar, dan itu tentang percintaan.

Bagian depannya masih baik-baik saja, aku bisa menontonnya dengan normal, tapi sampai di akhir, aku tidak memiliki niat menonton film ini.

Aku merasa pahaku disentuh oleh tangan kecil yang dingin, bergerak kesana-kemari di atas pahaku, lalu perlahan-lahan bergerak ke bagian dalam pahaku.

Ketika aku menoleh memandang Rena, aku menyadari Rena sedang menatap layar film saat ini, seolah-olah tangan ini bukan miliknya.

Tapi ada senyum tipis di sudut mulut Rena, aku melihatnya itu benar-benar licik.

“Beraninya mempermainkanku? Lihat bagaimana aku memberimu pelajaran!”ucap aku di dalam hati dengan licik.

Hatiku berpikir karena tangan ini sudah mulai bertindak, aku menaruh tanganku di bahu Rena, memeluk Rena dalam dekapanku.

Rena yang dipeluk olehku tidak menolak, tidak menunggu dirinya merespon, aku sudah mencium bibir kecilnya.

“Hmm~Hmm~nonton film!”

Rena yang dicium oleh diriku, mendorongku menjauh dan berkata sambil menyeringai.

Aku berpikir, tadi kamu berbuat seperti itu kepadaku, dan sekarang ingin menonton film dengan baik? Aku tersenyum kepada Rena, menunjukkan ekspresi yang dia mengerti.

“Ini di bioskop, ada CCTV!”ucap Rena mendorongku.

Setelah mendengar perkataan Rena, aku sudah tahu niat Rena.

Film ini segera berakhir, ketika aku bangkit, mau tidak mau aku merapikan celanaku sendiri, karena sangat tidak nyaman menahannya.

Saat ini sudah siang hari, aku dan Rena mencari sebuah restoran dan memesan beberapa hidangan.

Setelah makan, Rena berkata kepadaku sudah sampai jam istirahat.

Apa yang dikatakan Rena sangat jelas, aku tersenyum licik dalam hatiku, dan berkata: Apakah aku akan meniduri tubuh indah ini?

Kita cari sebuah hotel dan check in saja.

Di dalam kamar hotel, Rena langsung melepas kemejanya, dan menunjukkan kulit putihnya.

“Aku ingin mandi, apakah kamu ingin mandi bersama?”ucap Rena dengan senyum menawan setelah melepas bajunya.

“Mari sama-sama!”ucapku tanpa sadar.

“Mimpi saja!”setelah Rena mengucapkan kata-kata ini, dia berjalan ke kamar mandi, meninggalkanku sendirian dalam keadaan linglung.

Aku menghela nafas dan duduk di tepi tempat tidur, melihat pintu kamar mandi yang tertutup, dengan sedikit tidak berdaya.

Namun memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, aku sangat menantikannya.

Kecepatan mandi Rena hanya bisa dijelaskan dalam satu kata, yaitu “Lambat”!

Setelah setengah jam berlalu, Rena baru keluar dari kamar mandi, melihat dia baru saja keluar dari kamar mandi, aku tertegun.

Rena benar-benar sangat cantik, ditambah dirinya yang telah lama berada dalam pergaulan kelas atas, membuatnya terlihat semakin cantik.

Ketika Renamelihat diriku menatapnya tanpa berkedip seperti ini, wajahnya yang kemerahan berubah menjadi lebih merah.

“Lihat apa? Kenapa masih tidak mandi?”Rena memarahiku dengan senyum malu-malu.

“Aku akan mandi sekarang!”ucapku bergegas ke kamar mandi.

Ketika seorang pria mandi itu tidak perlu waktu lama, beberapa menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi.

Saat ini Rena sudah berbaring miring di tempat tidur, ketika melihat penampilanku, wajah Rena tiba-tiba berubah, menunjukkan ekspresi ingin tertawa tapi tidak berani tertawa.

Melihat ekspresi Rena seperti ini, aku menjadi penasaran, apakah aku kotor?

“Ada apa?”tanyaku melihat sekeliling dan tidak menemukan diriku kotor.

Rena tidak langsung menjawab pertanyaanku, tapi langsung menunjuk handukku.

Tatapanku mengikuti arah tangan Rena, saat ini aku keluar menggunakan handuk.

Ketika melihat handuk, aku baru sadar.

Handuk mandiku menggembung, aku merasa sedikit malu, dan dengan cepat menggunakan tanganku menutupi handuk.

Rena semakin terkekeh melihat tindakanku ini, dia memegangi perutnya dan berguling-guling di tempat tidur.

Mungkin karena gerakan bergulingnya terlalu besar, membuat handuk yang melilit di tubuh Rena terjatuh.

Saat ini, ini pertama kalinya aku melihat tubuh Rena.

Kulit putih dan pipi merah merona, aku tidak tahu apakah karena wanita kaya merawat tubuh dengan baik, atau Rena memang seperti itu.

Tanganku yang menutup handuk juga terlepas, aku bergegas ke arah Rena.

“Siapa suruh kamu menggodaku di bioskop!”aku mengatakannya sambil tanganku bergerak.

Rena yang melihat betapa cemasnya diriku, dia juga tidak banyak melawan, dan langsung berbaring di tempat tidur, membiarkan gerakan kasarku mengamuk.

Ketika aku meletakkan tanganku di paha Rena, tubuhnya sedikit gemetar, aku tidak tahu apakah setiap wanita seperti ini.

Seiring dengan tanganku yang terus bergerak, kedua kaki Rena semakin lama semakin kuat melingkar di pinggangku.

Saat ini tatapan Rena kabur, wajah kecilnya yang merona penuh dengan kasih sayang, membuatku semakin bergairah.

Sebagai seorang pria yang telah menjaga keperjakaan selama 20 tahun lebih, mana tahan aku terhadap siksaan seperti ini, aku mulai kasar mencari pintu masuk.

Saat itu, Rena membelalakkan matanya dan menatapku penuh kasih sayang.

“Rey ,cintai aku!”

Kata-kata ini lebih efektif dari Viagra atau apa pun, setelah mendengarnya aku semakin nafsu.

Tapi saat-saat indah tidak berlangsung lama, ejakulasiku berhenti dengan cepat di bawah serangan Rena.

Rena tidak merasa tidak puas dengan ejakulasi yang selesai lebih cepat, malah sebaliknya menatapku dengan serius dan berkata: “Rey ,tidak disangka kamu bisa begitu lama!”

Aku tertegun mendengar perkataan Rena, aku bisa begitu lama? Aku tidak lain hanya bertahan sepuluh menit lebih, apakah ini termasuk lama?

Di dalam video porno U.S.A , mana ada yang tidak bertahan selama satu jam? Untuk Negara kepulauan, aku tahu itu diedit, mungkin video porno yang ada di Negara kepulauan membutuhkan puluhan kali 15 menit baru bisa menyelesaikannya.

Tentu saja itu bukan intinya, dari perkataan Rena aku tahu pria Rena tidak bisa!

Aku yang belum menyerah, setelah mendengar pujian Rena, mana bisa menahannya?

Istirahat makan siang berlalu dengan cepat, Rena sangat puas dengan penampilanku, tidak hanya memujiku bisa bertahan lama, bahkan mengekspresikan kepuasan pada p*nisku.

Jam dua siang, aku dan Rena meninggalkan hotel, pergi ke sebuah cafe menunggu ke datangan Riska.

Riska sangat tepat waktu, dia tiba di cafe pukul setengah dua, ketika melihat diriku dan Rena, dia memancarkan senyum sambil berjalan masuk.

Riska melihat tatapanku sedikit aneh, tapi dia tidak bisa mengatakan aneh dimana, aku merasa tatapan Riska melihatku terasa menusuk.

Kami menyerahkan dokumen yang ditandatangani di pagi hari kepada Riska, selanjutnya aku mengobrol dengan Rena.

Karena Riska perlu mengisi banyak dokumen, membutuhkan waktu dua jam baru bisa menyelesaikannya.

Setelah Riska memintaku tanda tangan dan pergi, Rena juga mengatakan dia harus pulang.

Di dalam cafe hanya menyisakan aku seorang, tapi aku tenggelam dengan kebahagiaan siang tadi.

Sampai hp-ku berdering, aku melihatnya dan ternyata pesan singkat dari Riska.

“Sudah berhubungan?”

Pesan Riska sangat to the point, aku yang melihatnya merasa malu dan tidak tahu harus bagaimana membalas pesan Riska.

“Jangan bicara sembarangan!”

Setelah memikirkannya cukup lama, aku baru menulis kalimat itu.

Setelah itu, aku naik taksi kembali ke rumah Jeki, ketika aku tiba di rumah Jeki, hp-ku berdering lagi.

Aku mengambilnya, dan menyadari kali ini telepon dari Sandra .

“Rey ,apakah ada waktu malam ini?”suara Riska terdengar dari ujung telepon.

Begitu mendengar suara Riska, aku tidak tahu bagaimana harus menjawabnya, malam hari aku tidak ada acara, tapi kalau ingin pergi menemui Sandra , sungguh, aku benar-benar tidak ingin pergi.

“Malam hari......”ucapku samar-samar.

“Kalau tidak ada waktu, juga tidak masalah!”suara Sandra terdengar kecewa, aku bisa mendengarnya dari telepon.

Mendengar ini, aku menjawab dengan nada jahat: “Malam hari aku ada waktu, ada apa?"

Ketika aku mengatakannya, aku menyesalinya dan menggaruk telingaku sendiri.

“Bagaimana kalau kita bertemu? Di Amorous bar !”suara berharap Sandra terdengar di telingaku.

Tadi aku baru saja mengatakan ada waktu, tentu saja sekarang tidak bisa menolak Sandra , hanya bisa mengatakan: “Baiklah, malam jam berapa?”

Akhirnya, kami membuat janji pada pukul 09.30 untuk bertemu di Amorous bar .

Amorous bar adalah bar di lingkar kedua kota, aku tidak tahu mengapa Sandra memintaku pergi ke sana. Tentu saja, tidak masalah jika aku tidak mengetahui alasannya, sebenarnya ada hal yang sudah kupendam dihatiku cukup lama.

Saat itu, perasaanku pada Sandra benar-benar cuek.

Tidak bisa dikatakan cinta, patah hati itu sangat wajar, tapi tidak membual seperti Jeki.

Aku melihat jam di hp-ku baru jam 6, dari rumah Jeki ke Amorous bar setidaknya memerlukan waktu satu jam, dan itu tidak termasuk macet.

Alhasil aku langsung menelepon Jeki, mengatakan malam ini ada urusan, dan memintanya untuk makan sendiri.

Setelah itu, aku naik taksi ke Amorous bar .

Ketika sampai di Amorous bar tepat pukul 8, aku mencari restoran di sekitar, makan dengan santai menunggu kedatangan Sandra .

Melalui jendela kaca restoran, aku melihat sesosok orang yang familiar, siapa dia kalau bukan Sandra ?

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu