Love Is A War Zone - Bab 19 Surat Cinta
James Mo mengurutkan suratnya berdasarkan waktunya, terdapat lebih dari tujuh puluh pucuk surat.
Ada beberapa yang sangat terdengar akrab, semua adalah kata-katanya yang dipakai oleh Rossy Xu.
Tetapi ada juga sebagian yang tidak pernah ia temui.
Karena isi sebagian ini, terlihat jelas bukan Rossy Xu.
"Kakak James, bagaimana kabarmu? Aku melihatmu di penyiaran senam hari ini, walaupun kamu berdiri di baris depan untuk menjadi contoh bagi semua orang, dan juga sangat jauh dari aku, tetapi aku duluan memperhatikanmu. Kakak James, kamu sangat tampan, semua perempuan di kelasku selalu memerah wajahnya jika melihatmu, apakah kamu juga menyadari bahwa wajahku juga memerah?"
"Kakak James, kakak bilang kamu tidak suka perempuan seperti aku. Tidak apa-apa, biarkan aku saja suka padamu! Aku harap kamu tidak merasa tertekan oleh perasaanku ini, aku tidak akan mengganggumu, aku bisa hanya memandangmu dari jauh. Kakak James, baju yang kamu kenakan untuk upacara bendera hari ini sangat putih!"
"Kakak James, kakak bilang kamu tertarik akan bidang kedokteran, kebetulan sekali, aku juga suka kedokteran...... Walaupun aku sudah tidak memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri bersama kamu, aku yakin, apabila kita terjun di bidang yang sama, kita pasti akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama. Kakak James, aku tahu kamu kesal, tetapi aku sudah terbiasa menulis surat cinta untukmu, kakak berkata kamu tidak berekspresi setelah menerimanya, tetapi ia terus menyemangatiku untuk menulisnya. Kakak James, apabila kamu kesal, bilang saja kepadaku, aku tidak akan menjadi perempuan yang melakukan hal yang membuatmu kesal lagi."
"Kakak James, melihat kamu dan kakak menjadi pasangan, aku tertawa hingga menangis. Aku tahu, aku tidak sebandng dengan kakak, tidak secantik dirinya, tidak sepintar dirinya, bahkan tidak ada jati diri sepertinya...... Kakak James, kakak berkata bahwa aku tidak pantas mencintaimu, aku juga merasa seperti itu. Jadi, aku tidak akan menulis surat untukmu lagi, aku takut kamu salah paham, salah paham bahwa aku berniat merusak hubunganmu dengan kakak."
"Kakak James, aku selalu memaksa diriku untuk melupakamu setiap kali tidur malam...... Tetapi kata-kata yang aku ucapkan tidak terlalu efektif, karena setiap kali aku mengucapkannya sekali, aku semakin ingat dengan kamu sekali. Kakak James, aku tidak bisa melupakanmu, juga tidak ingin melupakanmu, tolong sampaikan kepadaku bagaimana untuk tidak rindu padamu setiap hari?"
"Kakak James, aku minta maaf, karena aku, kakak menjadi merasa malu...... Maaf, benar-benar maaf. Apabila bisa, biarkan aku yang merasakan kesakitan yang dialami kakak, biarkan ia dapat menikah denganmu, biarkan kamu menikah dengan senang...... Semua hal yang tidak bahagia, biarkan saja kepadaku, biar aku yang menanggung semuanya!"
"James, hari ini adalah hari pernikahan kita, walaupun hari ini rasanya seperti mimpi, tidak tahu mengapa kamu tiba-tiba melamarku...... Tetapi aku takut, takut tidak bisa membahagiakanmu, takut aku tidak bisa seperti kakak, menambah rasa kebahagiaan di wajahmu. James, waktu sudah larut seperti ini, apakah kamu masih belum pulang juga?"
"James, ini adalah hari kedua setelah kita menikah, aku sedang menunggumu di rumah......"
"James, ini adalah hari kesembilan puluh sembilan setelah kita menikah, kamu akhirnya pulang, tetapi sebelum aku sempat dapat melihatmu dengan jelas, kamu sudah pergi lagi...... James, aku sudah belajar memasak sayur kesukaanmu, pulang ya? Aku akan memasaknya untukmu."
"James, ini adalah hari ke-526 aku sendirian di rumah, aku rindu padamu...... Aku bisa menggunakan sisa hidupku untuk menunggumu."
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohDon't say goodbye
Dessy PutriAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Charming Wife
Diana AndrikaSomeday Unexpected Love
AlexanderInventing A Millionaire
EdisonLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending