Love Is A War Zone - Bab 4 Ancaman
Seiring dengan dirinya yang tidak berhenti muntah, July Xu menyadari dirinya telah hamil.
Melihat kedua garis merah yang berada di alat tes kehamilan, ia merasakan kebahagiaan yang sedang melambai ke arahnya, kebahagiaan yang sudah sangat lama ditunggu olehnya.
Dengan gembira, ia mengeluarkan ponselnya, ia menelepon nomor yang sudah lama tidak ia hubungi.
Di luar dugaannya, James Mo dengan cepat mengangkat panggilannya.
"Apakah kamu sudah menandatanganinya?" Terdengar suara dingin lelaki itu.
Hatinya yang sudah berdebar kencang selama tujuh bulan tiba-tiba kembali tenang, tetapi ia tetap berkata dengan tertawa,"James, aku perlu mengatakan suatu hal penting kepadamu, aku sudah bertanya kepada sekretarismu, malam ini kamu punya waktu kosong, kita bertemu di Restoran Asian Delight ya!"
"Tidak ada lagi hal penting diantara kamu dan aku,"Suara lelaki itu dingin seperti es yang baru saja dikeluarkan.
"Ini ada hubungannya dengan perceraian! Aku akan membawa surat perjanjian perceraian itu! Sampai jumpa! Apabila kamu tidak datang, aku akan menghancurkan perjanjian ini!"July langsung menutup ponselnya ketika ia selesai berbicara.
Hatinya berdebar kencang seperti ingin keluar dari tenggorokannya.
Ini pertama kalinya ia mengancamnya.
Malam, di Restoran Asian Delight.
July langsung bergegas pergi setelah waktu pulang kerja, semua sayur yang ia pesan adalah kesukaan James Mo, ia meminta pelayan untuk menyajikan sayurannya setelah ia datang.
Ini adalah restoran yang memiliki pemandangan di seluruh sudutnya, juga merupakan restoran dengan ketinggian yang paling tinggi di atas permukaan laut di seluruh Kota Nan.
Ia pertama kali bertemu dengannya disini.
Tiga belas tahun yang lalu, ia baru saja berumur genap sepuluh tahun.
Keluarganya yang beranggotakan empat orang makan malam bersama, ia dengan cepat menghabiskan makannya agar ia dapat bermain di kastil anak-anak yang berada di salah satu sudut.
Muncul seorang laki-laki yang mengenakan seragam sekolah, mengulurkan tangannya terhadap dirinya,"Sini, aku akan menemani kamu bermain."
Sepasang tangan itu adalah sepasang tangan yang paling indah yang pernah ia temui.
Kurus, panjang, putih...... Setelah ia beranjak dewasa, ia baru menyadari bahwa tangan laki-laki dapat dideskripsikan dengan kata "menawan".
Sepasang mata yang hangat itu menatapnya adalah sepasang mata yang menyerupai bintang yang paling cemerlang yang pernah ia temui.
Selanjutnya ia baru tahu, ternyata ia bernama James Mo, ia adalah teman sekelas kakak Rossy Xu.
Sejak itu, cinta pertama dari hati anak perempuannya itu jatuh kepada dirinya.
Tetapi, dia dengan kakak berkembang dari teman menjadi teman dekat, dari teman dekat menjadi pasangan......
Kenangannya yang pahit itu, ia tiba-tiba membuka matanya, Rossy Xu berjalan menarik James Mo kemari.
Lelaki itu tinggi dan dingin, wanita itu bertubuh indah dan menawan...... Siapapun yang menatapnya memberikan suatu ekspresi.
Hati July terasa sakit seperti tertusuk ribuan panah, tetapi ia tetap berdiri dengan elegan,"James, Kakak."
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyHusband Deeply Love
NaomiMy Superhero
JessiYou're My Savior
Shella NaviPrecious Moment
Louise LeeLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending