Love Is A War Zone - Bab 38 Sangat Berbahaya
Rossy Xu terkejut, sambil bersujud merangkak mengenggam kaki dia. “Tolong aku, James Mo saya salah, saya akan kasih tahu kamu keberadaan July Xu, Anda tidak boleh meyentuh Richard Xu, tolonglah.....”
James Mo menghentakkan kakinya, menendang tangan Rossy Xu, “enyahlah!”
Rossy Xu terhempas dan muka nya bengkak, mata hidungnya mengeluarkan darah akibat hendakkan dari James Mo, tapi Rossy Xu tetap kekeh dan mengenggam kembali kakinya, “Aku bawa kamu ketemu July Xu, aku bawa kau ketemu July Xu.”
“Semua sudah terlambat!” James Mo kembali menghendakkan kakinya, melepaskan genggaman tangannya, berputar badan meninggalkan rumah sakit.
Dia itu bodoh!
July Xu selalu berada disampingnya, dia sendiri yang tidak menyadarinya.
Sejak kecil sudah dibohongin oleh Rossy Xu, tapi tetap saja masih percaya dengannya!
July Xu, July Xu ku, tunggu aku, aku akan secepatnya kembali.
Kehidupan yang akan datang, biarkan aku yang menembusnya untukmu.
James Mo dengan cepat kembali ke Villa Country Garden, sudah tidak tampak July Xu.
Lantai atas lantai bawah, dalam kamar depan kamar, tempat yg bisa ku cari sudah kucari semua, tapi tetap saja tidak ketemu July Xu.
Mengeluarkan handphone untuk meneleponnya, tapi James Mo menyadari bahwa ia tidak mempunyai nomor teleponnya July Xu.
Selama ini, July Xu berada disisinya, dan tidak memakai handphone.
Dimanakah dia berada?
Rossy Xu yang sedang menerima pengobatan untuk lukanya, menerima telepon panggilan dari James Mo, dengan senang “July Xu pergi ? hahaha, James Mo yang kali ini jangan salahkan aku, ini semua akibat ulahmu sendiri.”
James Mo tidak punya waktu untuk berbicara omong kosong dengan wanita ini, langsung menutup teleponnya.
Rossy Xu menelepon Dylan Zhao, tapi nomornya tidak aktif.
Dia mengerutkan dahi, sambil mengutuk “Dylan Zhao, beraninya mengkhianatiku!”
Selain dia, tidak ada orang lain yang bisa membawa pergi July Xu.
Akan tetapi, dibawa pergi juga bagus, lebih bagus lagi kalo dibawa pergi kedaerah yang jauh dan tidak bisa kembali lagi.”
......
Dylan Zhao membawa July Xu pulang ke apartment.
Dia tidak sabar dan berlari ke kamar tidur, tetapi dia hanya melihat boks kosong. Dia tidak melihat putranya, dan bahkan mainannya jg tidak terlihat lagi.
“James Wu?” tanya July Xu.
Dylan Zhao terbata-bata berkata “saat kamu pergi ketempat James Mo, James Xu dibawa pergi oleh Rossy Wu , dia takut anda mengatakannya, memberitahu kepada James Mo bahwa anda adalah July Xu, jadi dia membawa anak anda sebagai jaminan.”
July Xu membuka mata lebar, “Dylan Zhao kenapa anda bisa melakukan hal ini? Bukannya kamu bilang tadi bahwa kamu menerima ancaman dari Rossy Xu, apakah itu bisa sangat membantuku?”
July Xu menghela nafas panjang, matanya memerah, membalikkan badan berjalan kearah luar.
“July Xu!” Dylan Zhao mengenggam pergelangan tangannya, merasa bersalah, “Maafkan aku, July Xu. Saya tahu anak mu sangat berharga, saya akan membawanya kembali, kamu pergi sendiri akan sangat berbahaya.”
“tidak perlu! Saya tidak akan percaya lagi kepada siapapun!” July Xu menghempas genggaman tangan Dylan Zhao, dan pergi meninggalkan apartment.
July Xu kembali ke keluarga Xu.
Asisten rumah tangga membukakan pintu dan terkaget melihat July Xu, “Nona July Xu? Anda sudah kembali? Sudah bertahun-tahun, kemanakah anda pergi selama ini?”
July Xu tidak punya waktu untuk menjawabnya, “mama Zhao, kakak perempuanku ada dirumah tidak?”
Mama Zhao mengangguk kepala, “ada, dilantai atas. Nona Rossy Xu selama ini selalu berada dirumah, msambil membawa seorang anak kecil.”
Anak kecil.....
July Xu keliatan terkejut, terburu-buru jalan kelantai atas.
Ketika dia mau masuk kedalam kamarnya Rossy Xu, dalam kamarnya terdengar suara tangis seorang bayi.
Suara tangisan yang tidak asing lagi, July Xu dalam beberapa bulan ini, tidak tahu sudah berapa kali memimpikan tangisan ini.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlUnplanned Marriage
MargerySi Menantu Buta
DeddyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending