Love Is A War Zone - Bab 45 Ciuman
Dylan dengan wajah kaget mengatakan, "July punya penyakit seperti itu? Tapi aku tidak tahu sama sekali!"
"Itu karena kamu bodoh! Kamu begini masih berani mengatakan bahwa kamu mencintai July, pada dasar apa kamu mencintainya!" James menjerit sampai tenggorokannya sakit.
Awalnya berpikir tidak masalah jika tidak ada anak di antara mereka, asalkan dia selalu berada di sisinya sudahlah cukup.
Tapi kenapa, kenapa dia ingin melahirkan anaknya ...
Dylan terbingung untuk sesaat dan memandangi anak itu dalam pelukannya. Tiba-tiba dia tertawa keras. "Haha! Walaupun kehidupan July tidak lama lagi, aku tidak bisa membiarkan James Mo hidup dengan senang! Dengar, jika kau beneran mencintainya, kamu berani datang dan mengambil kembali anaknya! "
Setelah itu, ujung mulutnya tertutup,dia berbalik dan melompat ... Sosok hitam menghilang bersama anak tersebut.
“James Kecil!” July menjerit dan tiba-tiba pingsan.
James tanpa ragu untuk berlari dan melompat.
Suara jatuhnya dua orang , tenggelam dalam angin lautan.
Ketika July terbangun, ada sederet dokter berdiri di samping tempat tidurnya.
Setelah dia melihat situasi di depan matanya, dia berusaha untuk duduk tegak bertanya, "Dimanakah James Mo? Dimanakah James kecil? Dimana anak aku dan James?"
Dokter dengan cepat memegang bahunya dan berkata dengan lembut, "Nyonya kamu jangan khawatir, Tuan James dan anak itu baik-baik saja, tetapi mereka menderita sedikit kedinginan dan sedikit luka pada bagian kulit."
"Benarkah? Apakahaku bisa pergi melihat mereka?" July sedikit terkejut dan tidak tenang, takut bahwa dokter akan membohonginya.
Dokter mengangguk dan meminta perawat untuk membawa anak itu kemari.
July pernah memeluk anaknya, melihat anak yang tertidur nyenyak dalam pelukannya,tidak bisa menahan air matanya untuk mengalir keluar.
Itu adalah putranya, James kecilnya,anaknya dan James ...
Setelah mencium dahinya beberapa kali, July buru-buru menyeka air mata dan bertanya "Bagaimana dengan James?"
Dokter mengambil anak itu dan menyerahkannya kepada perawat, mengatakan pada July, "Setelah James melompat ke laut, dia tidak terluka tetapi ginjal kanannya dirajam batu dan dia kehilangan satu ginjal. Sekarang dia masih berbaring, tidak bisa bangun,dia di kamar sebelah. "
July menarik keluar jarum infus dari tangannya dan mendorong dokter keluar dengan kaki telanjang.
Kamar di sebelahnya adalah kamar steril, dia hanya bisa memandangnya dari luar jendela.
Setelah dia memastikan orang yang berbaring di ranjang itu adalah suaminya, air mata July pun jatuh lagi karena kegembiraan .
James,aku pikir aku tidak akan pernah melihatmu dan anakku lagi ... Ada sebuah kata aku pikir tidak punya kesempatan untuk memberi tahumu lagi.
Apakah kamu tahu? Ketika aku meninggalkamu,aku tahu aku punya penyakit yang mencemar, aku hanya tidak tahu jika kamu mengetahuinya.
Aku juga tahu bahwa aku khawatir tidak akan mendapatkanmu seumur hidup ini lagi, jadi aku hanya ingin melahirkan anak untukmu...
Di antara mencintaimu dan nyawa kehidupan , aku akan memilih keberuntungan.
Aku berharap bahwa aku tidak akan mati setelah melahirkan anakmu, dan berharap memiliki kesempatan untuk mencintaimu lagi.
......
Asisten itu mengatakan pada July bahwa setelah Dylan melompat ke laut, dia segera memberikan anak itu pada James.
Dia berharap agar dia mati, tapi pada akhirnya dia diselamatkan oleh James.
Namun, otaknya kemasukkan air yang cukup banyak, hidupnya telah diselamatkan, IQ dan ingatannya telah kembali ke usianya yang tiga tahun.
July mendesah, "Jika terobsesi terlalu kuat, kehidupan akan semakin pahit."
Dokter masuk dan dengan hormat bertanya kepadanya, "Nyonya , operasi Tuan James sudah siap, apakah kamu beneran bersedia menyumbangkan ginjalmu kepada Tuan James?"
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiI'm Rich Man
HartantoUntouchable Love
Devil BuddyUangku Ya Milikku
Raditya DikaHanya Kamu Hidupku
RenataAfter Met You
AmardaLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending