Love Is A War Zone - Bab16 Sudah Mati
Alice Wang yang terkejut berjalan mundur , "Jam, James ada apa denganmu? "
James Mo dengan muka sedikit tersenyum, berdiri dan berjalan pergi selangkah demi selangkah, "Ada apa denganku tanyakan pada anak perempuanmu! Kalian ini, ibu dan putrinya, telah melakukan semua hal buruk, dan masih bertanya padaku apa yang terjadi?"
Alice Wang dengan terpaksa mundur dan menabrak dinding, sambil melihat pria yang terlihat seperti setan yang akan membuka besar mulutnya dan memakannya kapan saja, tanpa bertanya lagi, ia langsung berbalik badan dan lari.
Operasi masih sedang berlangsung
Beberapa perawat bergegas keluar, mengambil kantong darah dan bergegas masuk kembali.
Dokter keluar dengan wajah bermartabat dan kemudian berjalan masuk kembali dengan penuh harapan.
Kejadian seperti itu terjadi berulang-ulang kali, tidak tahu sudah berapa lama waktu yang dilewati.
James Mo memandangi mantel putih yang digantung tepat didepannnya, dan benar-benar ingin bertanya, tetapi rasional dia mengingatkan dia untuk tidak memengaruhi dokter yang menangani penyembuhan July.
July...dia adalah istri James Mo, jangan mati seperti ini saja!
Mereka masih ada banyak hal yang belum diselesaikan, dia tidak boleh mati dengan meninggalkan banyak hal yang masih tidak jelas.
Malam telah berlalu, dan lampu dengan tulisan "perawatan masih berlangsung" masih menyala.
James Mo jongkok disudut dinding, dan mata yang tertutup darah menatap ke arah pintu ruang operasi, seperti membatu.
Akhirnya, seorang perawat keluar dan menatapnya, "Permisi , dimanakah James Mo?"
Suara ini seperti harapan cakrawala yang jauh, langsung membangunkan lelaki itu, dia bangkit dan bergegas. "Aku! Aku James Mo! Aku adalah suami July Xu. Bagaimana keadaan istri saya?
Semalaman menunggu membuat suaranya yang rendah menjadi lebih serak .
Perawat menatapnya, "Dokter Song memintaku untuk memberitahumu bahwa pisau keempat yang dia tusuk ke dalam rahim kemarin adalah untuk menghukumnya karena dia telah salah menikahi orang, melanjutkan kesalahannya dan terus berdoa, menunggu suaminya yang telah mencintai orang lain, agar kembali kepadanya."
James Mo terbengong, merasa kesakitan seperti digigit kalajengking, dan tangannya yang berada di sisi tubuhnya mengepal dan bertanya, "Apakah dia baik-baik saja?"
"Dokter Song telah menyelamatkannya, sudah terselamatkan, tetapi dia sudah tidak memiliki rahim." Perawat itu mengatakannya dan kemudian dia berjalan pergi, dan berbalik lagi, melihat James Mo. "Oh, Dokter Song berkata bahwa istrimu tidak ingin melihatmu lagi di masa hidupnya."
Setelah itu, dia berbalik dan kembali ke ruang operasi.
Jantung James Mo terasa seperti ditusuk pisau yang tajam dan dingin . Duri yang tak terhitung jumlahnya tipis dan padat di ujung pisau. Dia merasa kesakitan sehingga dia tidak bisa bernapas.
July...Di dalam benaknya , dia selalu berdiri di belakang orang, gadis pemalu dan lemah lembut , betapa bencinya sehingga membuatnya menggunakan pisau bedah memotong dan mengakhiri hubungan mereka.
Dalam hidupnya, tidak ingin melihatku lagi...
Asisten bergegas masuk dan melihat James Mo seperti serigala yang sedang jongkok dan melihatnya , dengan berhati-hati mendekatinya dan menyerahkan berkas di tangannya. "Tuan, ini ditemukan di kantor nyonya. Dia telah menandatangani surat perceraian. "
James Mo menoleh kepalanya perlahan-lahan, dia melihat empat karakter "surat perceraian," dia hanya melihatnya dengan mata melotot.
Dia tiba-tiba meraih, mengambilnya dan menghancurkannya.
Saat Rossy Xu yang mengenakan jas itu datang, melihat kertas-kertas yang terbang, yang jatuh, dan pria yang kesepian.
Dia berjalan dan berdiri disamping James dan berkata "James, jangan sedih lagi..."
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusDemanding Husband
MarshallSi Menantu Buta
DeddyKing Of Red Sea
Hideo TakashiCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Winner Of Your Heart
ShintaCinta Yang Tak Biasa
WennieLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending