Love Is A War Zone - Bab 29 James Xu
Melihat July Xu kembali larut dalam pikirannya, Dylan Zhao menggengam tangannya, “July Xu, anak ini sudah beberapa bulan, kita sudah seharusnya mulai memikirkan nama untuknya.”
July Xu mengangguk-angguk dan menarik tangannya, “Ayo panggil dia James Xu!”
James Mo, James Xu.
Dylan Zhao mengangguk, “Oke, kita panggil dia James Xu.”
Suasana hening. Dari kantongnya, ia tiba-tiba mengeluarkan sebuah cincin permata, berlutut dengan satu kaki, dan berujar: “July Xu, menikahlah denganku! Kedepannya, biarlah saya yang merawatmu dan James Xu.”
July Xu agak kaget, tetapi dengan cepat kembali tenang, lalu menertawai dirinya sendiri, “Dylan Zhao, kau tahu aku sudah tidak lengkap, aku tidak bisa......”
“Tidak apa-apa, saya sama sekali tidak mempedulikan ini, yang saya sayangi adalah kamu, July Xu!” ujar Dylan Zhao memotongnya, nada bicaranya penuh keyakinan.
July Xu menggigit-gigit bibir, “Biar saya pertimbangkan!”
“Baik!”
......
James Mo datang sendiri ke Jepang. Satu bulan sudah berlalu, ia telah membawa dua ratus orang lebih mengelilingi setiap sudut Jepang, namun ia masih belum juga menemukan jejak July Xu.
Mereka sudah menempatkan orang untuk berjaga di setiap tempat yang ditanami bunga sakura, namun orang yang mirip dengan July Xu saja bahkan tidak mereka jumpai!
James Mo agak putus asa, tetapi tetap tidak mau menyerah.
Di sebuah hotel di Tokyo, ia dengan kesalnya menekan remote televisi, lalu terakhir mengubah saluran televisinya ke stasiun televisi resmi Kota Nan.
Tanpa dilihatnya dengan teliti, di dalam layar berita, bayangan seorang wanita kurus yang duduk di atas kursi roda lewat sekilas!
Bayangan itu, begitu familiar!
James Mo terkejut, buru-buru menekan tombol mundur di remote, layar televisi akhirnya menampilkan tampilan yang ada wanita itu.
Itu adalah siaran berita berlatar belakang jalanan. Di belakang pembawa berita, bayangan July Xu lewat sekilas!
Meski hanya sekilas, tetapi ia cukup yakin, itu adalah dia!
James Mo terharu sekaligus sangat bersemangat, tangannya yang memegang telepon bahkan bergetar.
“Pulang ke Tiongkok! Pulang ke Kota Nan, ia ada di Kota Nan! Ia ada di Kota Nan!” ia dari dulu tidak pernah seantusias ini, ia masih lebih bahagia dibanding menemukan harta karun berusia ribuan tahun.
Tidak ada apapun yang membuatnya lebih bahagia dibanding menemukan kembali sesuatu yang hilang.
Sepulangnya James Mo ke Tiongkok, ia terus-menerus mengawasi siaran televisi, semakin lama semakin dekat dengan July Xu.
Rossy Xu tahu ia sedang mencari July Xu, dengan santainya menelepon seseorang, “James Mo sudah hampir menemukan kalian, cepatlah kamu bawa perempuan rendahan itu pindah rumah!”
Di sebuah villa di pinggir kota.
Dylan Zhao tengah menemani July Xu pulang usai berjalan-jalan santai. Ia mencoba bertanya padanya, “July Xu, saya rasa tempat ini sudah kurang aman, Rossy Xu sudah mengetahuinya. Saya takut James Mo juga akan segera menemukannya. Bagaimana kalau kita pindah rumah?”
July Xu mengangguk, “Memang sudah seharusnya pindah, tetapi pindah ke mana?”
Ini adalah Kota Nan!
Ini adalah wilayah milik James Mo, kemanapun mereka pergi selalu ada kemungkinan berpapasan dengan bawahannya.
Dylan Zhao berujar, “Semua orang bilang persembunyian paling lemah adalah pinggiran kota, persembunyian paling kuat adalah dalam kota, kita pergi saja ke dalam kota! Kalau kita lebih waspada sedikit saat keluar rumah, pasti tidak akan orang yang menemukan kita!”
July Xu mengiyakan, “Asalkan kamu pikir cocok, saya pasti oke-oke saja.”
......
Mo’s Corp.
“CEO Mo, kami sudah menemukannya! Mobil itu terakhir kali pergi ke dalam villa di pinggiran kota ini.” Sekretaris itu memperlihatkan sebuah foto pada James Mo.
James Mo langsung berdiri, “Ayo pergi!”
James menyetir mobilnya sendiri. Perjalanan ini biasa butuh waktu satu jam, tetapi kali ini ia hanya butuh setengah jam. Ia memakir mobilnya di pintu masuk villa.
Saat membuka pintu, melihat pekarangan rumah yang ditumbuhi bunga sakura, mata James Mo langsung bercahaya.
Selangkah demi selangkah, ia berjalan perlahan memasuki pekarangan, takut ketergesa-gesaannya malah akan membuat wanita itu takut.
Setiap berjalan satu langkah, ia selalu terpikir bagaimana ia bisa menaruh wanita itu dalam hatinya, dengan hati-hati, sembunyi-sembunyi, dan sedikit tidak niat ia mencintai wanita itu.
Tidak niat ini tidak lebih karena ia merasa orang yang dicintai wanita itu bukan dia.
“July Xu......” dengan suara serak ia memanggil.
Yang menjawabnya hanyalah hembusan angin pinggiran kota yang sunyi.
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraBack To You
CC LennyMy Charming Wife
Diana AndrikaHis Soft Side
RiseMenunggumu Kembali
NovanMenaklukkan Suami CEO
Red MapleGet Back To You
LexyLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending