Love Is A War Zone - Bab 15 Membunuh Orang
James gila dan menjerit, air mata yang bercucuran , bergegas mengambil pisau bedah dari tangannya, dilemparkan ke lantai dan memeluknya.
Wanita yang dipeluknya itu sangat kurus, kelihatannya seperti sedang memeluk anak kecil.
Leher dan perut wanita itu dipenuhi darah, James Mo memeluknya erat, dengan cemas, “July , July , kamu tidak boleh mati, aku tidak akan membiarkanmu mati, bertahanlah!”
Pria itu berteriak sambil menggendongnya keluar.
Ketika melewati Rossy Xu yang terisak di depan pintu, pria itu tidak melihatnya dan dan langsung menuju ruang UGD。
Di koridor di luar pintu, banyak staf medis yang penasaran tentang kejadian ini , tetapi karena kejadian ini berkaitan dengan keluarga James Mo , tidak ada yang berani melihatnya.
Sekarang , semua orang kaget ketika melihat seorang pria yang menangis terseduh-seduh sedang menggendong July Xu
Apa yang sedang terjadi?
Pembunuhan?
Bagaimana bisa mengalir begitu banyak darah?
July yang sedang berbaring di pelukan James Mo, sudah sekarat, wajah pucat ditutupi air mata dan keringat dan juga campuran darah , terlihat hancur , seperti demikian juga detik berikutnya.
Pertama kali…ini pertama kalinya dia sangat gelisah memeluknya
Haha, apakah dia juga takut bahwa ia itu meninggal?
Kalau wanita itu sudah mati, apakah dia akan merasa malu?
Atau karena jika wanita itu meninggal, dia akan kehilangan rahim yang lebih cocok untuk Rossy Xu.
Kedua tangan July memegang pria yang lari itu , dia ingin berbicara tetapi bibirnya pucat dan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun,
Dia ingin memberitahu bahwa jika pisau keempat sudah ditusuk maka dia tidak lagi berhutang kepadanya.
“Dokter , dokter, cepat , selamatkan istriku , selamatkan istriku!” suara James Mo yang histeris terdengar di luar ruangan UGD membuat semua staf medis berdatangan.
James Mo menarik baju dokter itu , mata merah, “Selamatkan July , kamu harus menyelamatkannya! Kalau sampai tidak terselamatkan , aku akan memberi kalian semua pelajaran!”
Satu kata demi satu kata , tanpa keraguan.
Dokter itu terkejut gemetaran, "Tu, tu, Tuan Mo, kami akan melakukan yang terbaik!"
Setelah itu, dia dengan cepat melepaskan tangannya dan masuk ke ruangan operasi.
Wajah dan tangan James Mo dipenuhi darah July. Kedua tangannya memegang kepalanya melihat tulisan “operasi sedang berlangsung”, penuh rasa sakit, merasa bersalah dan suram.
July Xu, dengarkan baik-baik! Kamu tidak boleh mati!
Tidak boleh!
Jika kamu mati, maka aku dan Rossy Xu akan pergi mencarimu, sehingga kamu tidak akan pergi dengan tenang!
Kamu ke surga, aku juga ikut kamu ke surga!
Kamu ke neraka, aku juga ikut kamu ke neraka!
Pria yang tinggi dan ramping itu, sedikit bertekuk, pria yang selalu berkelas itu sekarang berubah seperti layaknya seekor serigala.
… …
Alice Wang berlari dengan cemas dan melihat pria itu terbaring di lantai. Dia menggerutkan alisnya. "James, bagaimana kabar Rossy? Mengapa tulangnya bisa sampai patah? ... kamu tidak pergi melihatnya, malahan di sini ... "
Belum selesai berkata-kata, James berbalik badan, sepasang mata yang mengerikan sedang menatapnya dengan penuh kebencian.
Alice Wang yang belum selesai berbicara itu, dengan suara yang pelan “James, James…”
“Jangan memanggil namaku! Menjijikkan!” jerit James, tanpa menahan emosinya.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Tapi Diam-Diam
RossieLelaki Greget
Rudy GoldCantik Terlihat Jelek
SherinBeautiful Love
Stefen LeePernikahan Tak Sempurna
Azalea_Love Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending