Love Is A War Zone - Bab 17 Amarah
Mendengar suara dia, pria ini mengecilkan matanya, semua amarah ini berada didalam matanya, “Kenapa dia berbohong padaku! Kenapa harus berbohong padaku!”
Dia seketika bertanya dengan dinginnya, Rossy Xu dengan wajah pucatnya terdiam disana, sedikit mengecilkan suaranya, “Maaf, James Mo, apakah kamu tidak mengetahui ini? Karena aku juga mencintaimu, aku mencintaimu lebih dari cinta July Xu pada mu! July Xu dia hanya anak haram, dia tidak pantas untukmu…”
“Enyalah!”
Pukulan James Mo melewati dirinya begitu saja, membuat dirinya malu dan terjatuh.
Dia yang baru saja menjalankan operasi tulang ini, harus menahannya rasa sakit ini, dan juga dia melakukan hal ini padanya…
Melihat kesedihan pria itu, hati Rossy terasa sakit dan merasakan keirian dan amarah yang tersimpan didalam.
James, bukankah kamu sangat membenci July?
Mengapa tiba-tiba di saat ini, membela wanita itu, dan bersikap demikian pula terhadapnya!
Rossy dengan amarahnya, lalu terdengar suara lembut, “James, July memang mencintaimu dan itu benar adanya, tetapi tidak mungkin karena ini dia membunuh bayi dikandunganku, anak ini adalah darah dagingku denganmu! Membunuh anak kita, juga ingin membunuh ibuku! James, July wanita berbahaya ini, tidak layak mencintaimu!”
“Haha.” James memberikan senyuman dingin, lalu melihatnya, “Rossy. Anak diperutmu itu, kamu sendiri yang mengetahui ini bukan? Aku bahkan tidak pernah menyentuhmu, bagaimana mungkin kamu bisa mengandung anakku? Hah?”
Perkataan lelaki ini, seperti jarum yang menusuk kedalam hati Rossy.
Dia membelalakkan matanya, bingung lalu ingin mengandeng tangannya, “Bagaimana, bagaimana mungkin! James, apakah, apakah kamu lupa, waktu itu kita minum terlalu banyak…”
Lelaki ini menghempaskan tangannya, lalu menghempaskan dia, “Benarkah? HAHA.”
Rosy kebingungan, melihat wajah lembut pria ini tidak berperasaan, dia bahkan tidak tahu apakah airmata ini harus mengalir atau tidak.
Bagaimana mungkin… apakah dia mengetahuinya?
“Bawa wanita gila ini keluar!” James berkata, “Aku tidak ingin ketika July keluar melihat wanita sampah ini.”
“Baik, Tuan.” Rossy yang memberontak itu dibawa keluar dari ruangan UGD ini oleh asisten itu.
Hingga siang hari, July dibawa keluar lalu segera memasuki ruangan steril.
James sama sekali tidak mendekati, hanya takut ketika July melihat dia, hanya akan membuat amarah itu keluar.
Dia melihat dari kejauhan wajah pucat wanita itu yang didorong kedalam ruangan, hanya melihatnya dari jendela kaca.
Menjelang sore hari tiba, mata July perlahan terbuka.
James yang tetap berada disana melihat July, seketika wajahnya berubah, lalu dengan lembut berkata, “July, July…”
Ketika July tersadar dirinya berada diruangan ini, lalu melihat sosok yang dia kenali.
Perasaannya sakit, dia mengigit bibirnya dengan dinginnya, lalu mengangkat tangan yang telah diberikan infus itu, lalu tangan satu lagi mencabut itu dari sana.
Karena gerakan dia yang keras, tidak bisa merobek itu semua, malah membuat jarum itu membengkok, lalu dari jarum itu mengeluarkan darah.
James terkejut, lalu segera membuka pintu.
Hanya saja, kaki itu segera terhentikan, mendengar suara lemah July yang dingin itu, “James, jika aku melihatmu lagi, aku akan mati di hadapanmu! Membuat dirimu selamanya merasa tidak tenang!”
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPernikahan Kontrak
JennyCinta Yang Berpaling
NajokurataDoctor Stranger
Kevin WongMata Superman
BrickPergilah Suamiku
DanisThe Revival of the King
ShintaLove Is A War Zone×
- Bab 1 Perceraian
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Persyaratan
- Bab 4 Ancaman
- Bab 5 Cemburu
- Bab 6 Kekecewaan
- Bab 7 Sangat Kejam
- Bab 8 Keguguran
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Transplantasi
- Bab 11 Tertusuk
- Bab 12 Julukan
- Bab 13 Cinta Yang Salah
- Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 15 Membunuh Orang
- Bab16 Sudah Mati
- Bab 17 Amarah
- Bab18 Mencekik
- Bab 19 Surat Cinta
- Bab 20 Puas
- Bab 21 Menangis dan Meratap
- Bab 22 Hamil
- Bab 23 Benci Setengah Mati
- BAB 24 Interogasi
- Bab 25 Memikat
- Bab 26 Fatal
- Bab 27 Kornea Mata
- Bab 28 Membosankan
- Bab 29 James Xu
- Bab 30 Blokade
- Bab 31 Kecanduan
- Bab 32 Pelukan
- Bab 33 Anak Yatim Piatu
- Bab 34 Diluar Dugaan
- Bab 35 Tidak Cinta
- Bab 36 Kemandulan
- Bab 37 Kebutaan
- Bab 38 Sangat Berbahaya
- Bab 39 Hati Yang Koyak
- Bab 40 Penyesalan
- Bab 41 Mencintaimu
- Bab 42 Cemas
- BAB 43 Balas Dendam
- Bab 44 Penghinaan
- Bab 45 Ciuman
- Bab 46 Aku juga mencintainya
- Bab 47 Ending