Love Is A War Zone - Bab 26 Fatal

Dia barusan, lagi memimpikan seorang lelaki yang tidak perlu dilihat lagi.

Dia kembali memimpikan kejadian diruang operasi itu dimana pisau itu menusuk tubuhnya, lalu James Mo merampas pisau operasi dari tangannya, lalu menusuk matanya sendiri.

Matanya mengeluarkan darah yang segar, tetapi dia dengan lembut tersenyum, “July, aku berutang padamu, selamanya tidak akan bisa lunas, selamanya tidak akan lunas…”

July menghelakan nafasnya, lalu sepasang tangannya itu memegang perutnya.

Sebenarnya hari itu dia sendiri tidak melukai janinnya sendiri.

Selama bertahun-tahun ini dia mempelajari tentang kedokteran, dia sangat mengetahui tentang organ tubuh dan pisau operasi.

Dia tidak pernah berpikir untuk bunuh diri, juga tidak pernah berpikir memberikan janin ini kepada Rossy.

Ada satu kali dia ingin mengugurkan anak ini, dan malah telah diperalat oleh Rossy, membuat semua orang mengira dia yang telah memberikan obat ini pada Rossy, hingga Rossy kehilangan anak dijaninnya ini…

Maka kali itu, empat tusukan, semua tusukan ini begitu fatal, tetapi hanya dia sendiri yang mengetahui, setiap tusukan ini tidak berbahaya, juga tidak akan membahayakan janin didalamnya.

Untung saja janin diperutnya itu, belum membesar, ini membuat dia mempunyai kesempatan untuk menusuk dibagian perut…

Maka, nyawa itu juga tidak mengalami masa krisis, dia bisa menjaga janin diperutnya, juga bisa mempertahankan itu.

Bukan hanya mempertahankan, bahkan dia bisa melahirkan anak itu juga.

Ketika di Jepang dia tidak terbiasa dengan iklim dan tempat yang baru, maka dia hampir mengalami keguguran, tetapi bayinya yang kuat tetap lahir dengan sehat.

Jika dikatakan setengah dari hidupnya mencintai seorang pria dan dia gagal, maka kelahiran anak ini sebagai bayaran untuknya.

Untuk pria itu…

Semoga dia dan Rossy hidup dengan baik-baik saja!

Rumah sakit.

Hari ini dimana hari James membuka kasa akibat matanya yang tertusuk itu.

Mata yang ditusuk oleh Rossy itu, dia menjadi buta.

Untung saja karena kelebihan fasilitas dirumah sakit yang semakin maju, ketika diselamatkan, tidak melukai bola matanya, hanya saja melukai kulit matanya.

Beberapa hari lagi, ada sukarela yang akan mendonorkan kornea untuknya.

Jika tidak ada halangan, maka hari ini dia akan kembali normal.

James duduk diatas kasur, lalu dikelilingi petugas disana.

Dokter membuka perban itu satu persatu, tatapan semua orang tertuju padanya.

Kasa dibawa telah diambil, James denan pelan membuka matanya.

Mata kiri dan kanan sama saja, jauh tidak bisa melihat, seperti dalam.

Berbeda dengan ketika kehilangan semua ini, sekarang menerima kornea disebelah kiri, bercahaya dan terang.

Dengan jelas melihat, mata kiri lebih cepat dibandingkan mata kanannya.

“Direktur James, apakah anda bisa melihat? Apa yang anda rasakan?” Dengan khawatir dokter bertanya.

James mencoba untuk mengedipkan matanya, “Iya, terlihat.”

Semua orang menghelakan nafasnya, “Selamat, bisa melihat semua ini kembali.”

“Tolong sampaikan rasa terimakasihku kepada orang yang mendonorkan matanya itu.” James berkata pada asisten dibelakangnya itu.

Baru saja lelaki itu melontarkan perkataannya, dari luar pintu sudah terdengar suara yang tidak asing lagi, “Tidak perlu berterimakasih James, akulah yang mendonorkan itu.”

James mengerutkan dahinya, tetapi tidak menoleh kesana.

Semua orang secara sadar berkata, Rossy yang menggunakan baju rumah sakit itu berjalan masuk.

Tetapi yang berbeda adalah mata kirinya dibaluti kasa, dan diatas masih terlihat ada darah disana.

James mengerutkan dahinya, “Kamu yang memberikan kornea ini untukku?”

Rossy mengangkat tangannya dan memberikan perintah, seluruh petugas dan dokter keluar dari sana.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu