Love In Sunset - BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN

Vincent mengaitkan bibirnya, lengkungan bibirnya tenang: "Sebenarnya, berita yang kalian dapatkan adalah kejutan yang kuberikan untuk kalian. Para tamu yang terhormat, apakah kalian puas?"

Dua keluarga Vincent dan Suci terkejut, mereka menatap Vincent dengan muka penuh kebingungan, dan penuh pertanyaan.

Jason memegang dadanya, melihat putranya yang ada di atas panggung bunga, dia belum pernah melihatnya dengan serius seperti hari ini. Dia sangat mirip seperti orang itu. Ekspresi mukanya sama, penghinaan seperti itu, kesombongan seperti itu.

Hatinya sedikit lamban, seperti ditusuk sebuah benda tajam, dia menarik nafas, mukanya terlihat kusam.

Yuda melihat Vincent, kekacauan di matanya semakin terlihat jelas, dia memberikan tatapan yang berarti pada Suci, tetapi Suci bingung dan tidak bisa menerima informasi yang diberikan kepadanya.

Vincent lebih puas dengan reaksi semua orang, meskipun ia berharap seperti itu, tetapi jika dilihat dengan mata kepala sendiri, itu tidak dapat dibandingkan.

Dia melihat ke arah bawah panggung, dalam sekejap, seluruh foto Suci di tempat kejadian berubah menjadi foto Christine.

Mukanya cerah di ruangan persegi itu, ataupun menawan, ataupun merenungkan, ataupun kesedihan, hanya saja, tidak peduli ekspresi apa yang terlibat dalam saraf paling sensitif di hati Vincent.

Seluruh tamu di tempat kejadian mengeluarkan suara kaget, keraguan mereka berangsur-angsur semakin dalam, mereka menatap sepasang orang baru di atas panggung dengan wajah kaget.

Setelah melihat semua foto dirinya telah diganti, dalam sekejap saja sensibilitas terakhir Suci tertelan habis, dia menuju ke arah Vincent, meraih tangannya dengan tangan yang gemetaran, kukunya yang panjang mengenai telapak tangannya, mencetak sebuah jejak darah: "Vincent, kenapa kamu melakukan ini padaku, aku demi kamu, sudah berkorban begitu banyak, kenapa, kenapa kamu masih mengingat orang yang sudah mati? Aku tidak ingin kamu berhasil, akulah istrimu, akulah yang seharusnya paling kamu cintai..."

Vincent menundukkan kepalanya dan menatap Suci, seluruh tubuhnya mengeluarkan ungkapan dingin, dia belum berbicara, tetapi Suci telah ditarik turun oleh orang-orang di bawah.

Dia kembali memegang mikrofon, melihat semua orang di bawah dengan tenang, ada senyum dingin di bibirnya: "Seluruh tempat ini telah berada di bawah kendali orang-orangku. Siapapun jangan berharap untuk keluar."

Dia tidak akan membiarkan orang-orang pergi, lebih tidak akan memberi mereka waktu untuk mengurus kekacauan itu, dia ingin mereka yang pernah mempermainkan Christine untuk membayar harga yang mahal, dia tidak akan pernah menyerah.

"Vincent, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"

Di bawah panggung, mata Yuda memerah. Kedua matanya memancarkan kebencian pada Vincent. Dia menggertakkan gigi dan bertanya, tetapi dia sudah ditahan oleh orang suruhan Vincent ketika dia ingin menerobos naik ke panggung.

Vincent tidak melihatnya, dia memutar kepala dan melihat foto Christine, yang penuh dengan warna-warna lembut, tangan besarnya menggenggam mikrofon, suaranya yang agak serak tetapi penuh kasih sayang mengalir dari bibir tipisnya: "Gadis di foto itu bernama Christine, dia adalah satu-satunya wanita yang pernah saya cintai dalam hidup saya."

Kami bertemu dan saling mengenal di S. Kami awalnya berencana menikah setelah lulus dan kembali ke China.Tanpa diduga, semua rencana kami dihancurkan oleh krisis ekonomi keluarga Christine yang tiba-tiba.

Untuk menyelamatkan perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan, orang tua Christine bersiap untuk menikahi keluarga Vincent. Tetapi orang yang ingin menikahinya bukan saya, tetapi Yuda, tuan besar keluarga Vincent.

Christine menolak mati-matian, dia berada di bawah tahanan rumah oleh orang tuanya, tetapi pada saat ini, saya menderita penyakit darah sialan..."

Masa lalu datang satu demi satu, penyesalan yang menyedihkan dan kesedihan itu berubah menjadi pisau, bersama dengan daging dan darahnya, dan akhirnya masuk ke dalam sumsum tulang, dan akhirnya ke hati, membuatnya tidak ingin hidup.