Love In Sunset - BAB 18 KEBENARAN
“Pak Vincent......”Haris hendak bicara lalu berhenti, raut wajahnya sedikit membuatnya curiga.
Vincent menghela napas pendek, dia mencoba mengabaikan Haris yang berusaha menghiburnya.
“bicara!” dia mengerutkan alis, tangan yang tadinya terbuka kini mencengkeram kuat, nadinya terlihat jelas di punggung tangannya.
Haris menelan ludah, sulit membuka mulut: “waktu Anda pingsan, nona Christine dan anaknya dikontrol oleh tuan Yuda. Tidak peduli rumah sakit atau keluarga sendiri, semua orang tidak boleh mendekat. Bahkan wartawan yang biasa datang juga sedikitpun tidak boleh mendekat.”
“bicara yang benar!” rasa cemas tiba-tiba muncul di hatinya, dia mencoba untuk mengancamnya, tapi itu tidak berguna. Ada sedikit nada marah dalam ucapannya.
“saya telah melakukan banyak cara, tapi tetap tidak bisa mendekat, sampai...... nona Christine dan anaknya mati, mereka mengantarnya ke kamar mayat......”
Haris sedikit mengangkat kepalanya dan melirik Vincent, matanya melihat bola mata Vincent dalam dan merah, bagai badai dalam sekejap.
Bibirnya yang tipis setengah tertutup setengah terbuka, perkataan yang sudah sampai diujung bibir, tapi tak tahu cara mengungkapkannya, sampai Vincent mengeluarkan tatapan dingin ke arahnya, Haris tak sadar dia sudah bergidik: “malam itu juga, saya membayar biaya administrasi rumah sakit dan pergi ke kamar mayat, memang benar tubuh mayat itu adalah nona Christine dan anaknya...”
“sudah mati? Tidak mungkin! Kau yang mati, kamu berhutang budi padaku, dengan siapa aku harus bicara?”
Seakan ada seseorang yang mencuri udara untuk bernapas di sekitar, napas Vincent tersengal, tangan kanannya memegang payung, tangan kirinya mengendorkan dasinya, dirasa belum cukup, dia menarik kerahnya, melepas satu kancing paling atas kemejanya, dadanya seperti tersumbat batu yang sangat besar, membuatnya merasa sangat sakit.
Haris menundukkan kepala, sengaja menghindari tatapan mata Vincent.
“sedangkan ayah kandung anak itupun belum ada petunjuk, orang yang bertanggung jawab untuk menyelidikinya mengatakan bahwa wanita itu sering pergi ke luar daerah belajar memijat dalam kurun waktu setengah tahun, ada kemungkinan bahwa anak itu dilahirkan pada waktu itu. Penyelidik itu juga sering pergi ke sana menyelidiki, tapi tetap tidak ada petunjuk.”
“Bagaimana jika wanita itu dengan Yuda? Mengapa Yuda bersikap seperti itu padanya?”
Mungkin mata wanita itu buta, mungkin hatinya juga telah buta? Sebenarnya mengapa dia memilih pria yang memperlakukannya seperti itu?
Urat nadi di tangan yang memegang gagang payung terlihat seperti akan meledak, udara di sekitarnya seakan menyembunyikan jarum, setiap napas, akan dapat melukai jantung dan paru-parunya sampai bernanah dan menjadi lumpur.
“pada saat itu, Tuan Vincent buta akibat kecelakaan mobil, nona Christine lah yang mengajukan diri untuk mendonorkan kornea untuknya. Tapi pada saat operasi, mata nona Christine mengalami luka dan menjadi buta total, kurang lebih karena berpikir bahwa dia berhutang budi pada nona Christine, setelah keluar dari rumah sakit dia segera memutuskan untuk menikahi Nona Christine, dan semakin memperlakukannya dengan baik. Tapi kemudian dia mengetahui bahwa nona Christine hamil, dan dia menolak mengatakan siapa ayah dari anak itu. Barulah setelah itu dia menaruh dendam pada nona Christine.”
Demikian hubungan keduanya memburuk. Tuan Vincent sering bersumpah, akan membuat hidup nona Christine tersiksa. Kehidupan nona Christine di rumah Tuan Vincent telah menemui banyak kesulitan. Layaknya pembantu di rumah Vincent, bahkan lebih buruk daripada itu.
Nona Christine, mengapa kamu memilih kehidupan seperti ini? Jangan-jangan hanya demi uang dan kedudukannya? Dua hal ini, jangan-jangan sangat berarti bagimu, sehingga kamu melakukan segalanya?
Udara sekitar terasa dingin, melakukan segala cara. Pelipis Vincent berdenyut, pandangannya menjadi kabur, nadi di tangannya yang memegang gagang payung seakan mau meledak.
“Tuan Vincent, berdasarkan waktu kelahiran anak itu, nona Christine hamil setelah meninggalkan Anda, jadi anak itu pasti bukan anak Anda. Pada saat itu, meninggalkan Anda adalah keputusannya sendiri, masalahnya berkembang sampai tingkat ini, tidak ada hubungannya dengan Anda, Tuan Vincent, Anda harus menjaga kesehatan Anda sendiri......” Haris maju selangkah, dengan gugup menatap Vincent, tatapannya seperti memiliki ketakutan yang mendalam.
“lucu, Wanita itu telah mati, adalah kabar bagus untuknya, aku sangat baik, buat apa menjaga kesehatan.”
Dia telah mati, akhirnya dia mati, bukankah ini adalah hal yang paling dia nantikan!
Vincent mendengar dengung di telinganya, mulut Haris mengatakan sesuatu, tapi dia tidak bisa mendengar sepatah katapun......
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiPejuang Hati
Marry SuNikah Tanpa Cinta
Laura WangMy Secret Love
Fang FangTakdir Raja Perang
Brama aditioTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH