Love In Sunset - BAB 49 AKHIR YANG INDAH
Enam bulan kemudian, di negara S sebuah desa ditepi pantai.
Angin berhembus, terdengar suara ombak yang bergulung. Telah tiba pada saat-saat yang paling dinantikan di desa setiap tahunnya. Angin yang berhembus, membawa aroma harum dari tanaman-tanaman.
Waktunya untuk matahari kembali ke peristirahatannya, sinarnya menyinari sepanjang garis tepi pantai, diatas permukaan laut yang berwarna biru terlihat kilauan cahaya yang bergelombang.
Sepanjang jalan digaris pantai, tiga anggota keluarga itu mengenakan pakaian santai sambil berjalan dipinggir pantai.
Pria yang begitu tampan, wanita yang begitu anggun, ditengah mereka terdapat pria kecil yang begitu lucu. Tiga anggota keluarga itu terpesona dengan pemandangan yang ada dihadapan mereka, pemandangan garis pantai yang begitu indah.
Mereka bertiga tidak memperdulikan tatapan para wisatawan yang memandang mereka, tatapan mereka terus tertuju pada lautan lepas yang begitu luas.
“Papa mama, lihat itu, burung camar! Itu adalah burung camar.” Pria kecil itu berteriak dengan semangat, mengulurkan tangannya yang gempal ke arah langit.
Sekumpulan burung camar terbang diatas langit, terkadang merendahkan tubuhnya, melewati permukaan laut, meninggalkan riak air pada lautan, kemudian terbang kembali keatas langit.
“Itu burung camar!”
Christine mengikuti arah jari pria kecil itu menatap keatas langit, kehangatan menghampiri wajahnya yang putih: “Christine, apakah kamu masih ingat ucapanmu waktu itu?”
Tatapan Christine mendalam perlahan-lahan: “Tentu saja ingat. Aku berucap kita harus menjadi sepasang burung camar.”
“Papa mama, kenapa kalian ingin menjadi burung camar?” pria kecil itu memutar kepalanya, memancarikan sepasang mata besarnya yang bercahaya. Menatap segalanya dengan tatapan penuh rasa penasarannya.
“Karena..........” Christine menatap pria kecil itu, mengulurkan tangannya mengusap kepala pria kecil itu: “Burung camar adalah burung yang paling setia didunia ini. Mereka hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya.
Jika salah satu diantara mereka mati lebih dulu, yang satunya akan terus mengelilingi laut sambil memanggil pasangannya untuk kembali, terus seperti itu hingga tenaganya menghilang dan mati jatuh ke lautan!”
“Benarkah? Papa mama, aku suka burung camar. Aku juga ingin menjadi seekor burung camar, selamanya berada disisi papa mama, kita bertiga selamanya tidak akan terpisahkan, janji?”
“Iya, papa berjanji padamu, kita bertiga akan terus bersama selamanya, selamanya tidak akan terpisahkan.” Vincent mengulurkan lenganya yang panjang, memeluk wanita dan anak yang begitu dicintainya.
Memiliki mereka sama seperti memiliki seluruh dunia, dia sebelumnya tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini. Demi mereka dia rela melepaskan semuanya.
“Direktur, akhirnya aku menemukan kalian.” Haris dari jauh berlari kearah mereka, pakaian formalnya sangat tidak selaras dengan lingkungan sekitar. Melihat Vincent dan keluarga kecilnya bersama, akhirnya dia menghela nafas leganya, namun tatapan cemasnya belum sepenuhnya hilang.
“Bagaimana bisa kamu datang kemari?” Vincent menatap Haris dengan dalam, wajahnya begitu tenang.
Haris menegak air liurnya, tangannya mengendurkan dasi yang mencekik lehernya: “Direktur, belakangan ini Yuda tidak melakukan tindakan apapun pada perusahaan kita. Setelah dia dari negara M kembali ke kota Z, dia langsung pergi ke kantor polisi menyerahkan diri.
Tuan Jason demi membantunya meringankan hukumannya, meminta bantuan kemana-mana. Tidak ada yang mengurus permasalahan perusahaan, para pemegang saham itu memerintahkanku membawamu kembali untuk mengurus segala situasi tidak peduli bagaimanapun itu.”
Vincent melekukkan bibirnya keatas perlahan-lahan, bibirnya melengkung keatas sarat akan ketidak pedulian: “Aku tidak akan kembali, kami bertiga hidup dengan baik dengan kehidupan yang seperti ini, aku juga sangat bahagia, aku tidak ingin kembali saling menipu untuk mendapatkan keuntungan sendiri.”
Tatapan mendalamnya perlahan-lahan berubah melembut ketika menatap wanita dan anak kecil yang ada dihadapannya, mereka berdua adalah dunianya, memiliki mereka berdua sudah lebih dari cukup.
“Direktur, kamu benar-benar ingin melepaskan perusahaan? Semua orang menunggu anda untuk kembali.” Haris menatap pria yang ada dihadapannya dengan penuh harapan, dia sadar dia tidak akan bisa menggerakan hati pria itu, tapi dia memiliki tanggung jawab besar, dia tetap harus membulatkan hatinya untuk mencoba.
Nyatanya belum dia mengeluarkan suaranya, tatapan dingin Vincent telah jatuh pada wajahnya: “Sejak kapan kamu mulai menentang keputusanku? Ha!”
“Bukan begitu, Direktur....... Maksudku adalah........” Haris hanya dapat merasakan aura dingin yang muncul pada tubuhnya, seketika membuatnya menjadi terbata-bata.
Belum dia menyelesaikan ucapannya, Vincent telah membawa Christine dan Zayn saling bergandengan tangan, berjalan kedepan dengan langkah cepat kearah burung camar yang sedang mencari makanan.
Dibawah matahari senja, membuat bayangan mereka bertiga tertarik menjadi sangat panjang.
“Kemari, saudaraku, mari kita bersulang untuk menghapus rasa kesepian.” Haris melakukan gerakan bersulang pada bayangannya sendiri, melihat bayangan mereka bertiga yang bahagia, dia menghela nafasnya.
(TAMAT)
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_My Perfect Lady
AliciaHidden Son-in-Law
Andy LeeSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAir Mata Cinta
Bella CiaoKing Of Red Sea
Hideo TakashiBeautiful Lady
ElsaLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH