Love In Sunset - BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?

Tempat pijit.

"atas dasar apa pelanggan VIP juga dilayani orang buta?"

"apanya atas dasar apa? atas dasar mukanya mungkin! dulu dia sebagai putri untuk pemesanan kamar, apa kamu bisa taktik untuk menggoda orang?"

"hai! pelacur memang pelacur, apanya putri untuk pemesanan kamar!"

"..."

ketika christine memegang tongkatnya muncul, disekitarnya muncul hinaan-hinaan jahat.

dia memang buta, tapi dia tidak tuli.

sejak bekerja disini, perbincangan tentang dia tidak pernah berhenti, omongan pertama di belakangnya, sampai sekarang adalah celaan yang dia tidak bisa hindari.

seperti biasanya, christine seperti tidak mendengar celaan mereka, lalu pelan-pelan naik keatas.

dikoridor, manager yang sedang sibuk sana sini bertemu dengannya, lalu dengan nada rendah terburu-buru berkata,"kenapa kamu pelan sekali? apa kamu masih ingin bekerja? ini adalah pelanggan besar, layani dia dengan baik!"

setelah selesai bicara, dengan kasar mendorongnya kedalam kamar.

christine yang didorong dengan kasar, hampir jatuh saat itu.

dia segera berdiri kembali, lalu segera menghadap le kasur pijit dan tersenyum,"pelanggan yang terhormat, apa kabar, aku adalah tukang pijit nomor 17, hari ini aku yang akan melayanimu.

pelanggan sama sekali tidak ada reaksi, dia menggantung tongkatnya dibelakang pintu, dan meraba ke arah kasur pijit.

"tuan, apa kamu pertama kali kemari? kalau begitu biar aku perkenalkan dulu, kami disini ada perawatan perut, perawatan tulang belakang, penyeimbangan 12 jalur TCM..."

tawa yang sinis memotong perkataannya,"ya."

walau hanya ada satu nada, tapi nada yang penuh hinaan itu mengakibatkan seluruh kamar yang hangat berubah menjadi beku seketika.

punggung christine sekejap menjadi kaku, mengakibatkan tanggannya yang sedang meraba terhenti.

tatapan matanya yang bersih langsung mengigil pada saat itu, tapi pada saat itu juga kembali seperti biasa lagi.

"tuan, jika anda merasa kurang puas dengan saya, boleh ganti orang, toko kita..."

"tidak perlu, kamu saja."

disuasana yang begitu dingin ini membalas dengan nada yang begitu lesu, christine saat ini hanya bisa menghela nafas.

dia terus berjalan kedepan perlahan, lalu berdiri pas disebelah kasur pijit," baiklah, tuan, jadi paket mana yang anda pilih?"

"terserah."

"baik. kalau begitu saya pijit pelan dulu, sekalian memperkenalkan padamu paket dari toko kami."

ketika selesai bicara, kedua tangannya pun sampai di pundak laki-laki itu.

kehangatan dari tangannya langsung tersebar di seluruh anggota tubuhnya, mengalir seperti listrik, setelah selesai terisi, maka dia akan meletakkannya lagi di tubuh laki-laki yang gagah itu.

sedikit demi sedikit, inchi per inchi, pelan-pelan mengurutnya.

mata polosnya bening dan bersih, berbeda dengan mata laki-laki itu yang dipenuhi kejahatan.

didalam kamar itu, sungguh hening dan menakutkan.

tiba-tiba, laki-laki itu membalikkan badannya, lalu tangannya memegang tangan christine,"kenapa, sudah pegang aku sangat lama, apa kamu masih tidak bisa mengenaliku?"

christine pun terkejut, tapi dia dengan cepat kembali tenang, bibirnya tersenyum sedikit,"kamu sangat pandai bergurau, aku setiap hari melayani belasan tamu, mana ada kemampuan untuk mengenali mereka satu per satu... tapi, badanmu ini, setelah dipegang memang sedikit asing!"

walaupun diraut wajahnya hanya ada senyuman, tapi jauh didalam hatinya, jantungnya kencang berdetak tanpa henti.

bagaimana mungkin tidak mengenalinya?

sejak vincent pertama kali bicara, dia sudah mengenali dia siapa.

"oh?"vincent tersenyum, memegang pergelangan tangannya sambil duduk, lali menariknya ke hadapannya, menatapnya dengan tatapan jahat,"apakah orang yang kamu tiduri sudah terlalu banyak, sehingga kamu tidak bisa ingat lagi?"

hawa panas dari mulut laki-laki itu mengenai wajah christine, hawa itu benr-benar sangat familiar.

christine kemudian menegakkan punggungnya, dengan sekuat tenaga menarik kembali tangannya, tersenyum lembut dan berkata:"tuan, kami juga menyediakan pelayan khusus disini! tapi, anda harus bayar dulu."

melihat senyuman wanita itu, vincent pun menggigit bibirnya sendiri, langsung memegang pundak christine,"aku hari ini harus mencoba tidak membayar apakah bisa menikmati pelayanan khusus ini!"

setelah dia bicara seperti itu, dengan sekuat tenaganya, dia menerkamnya diatas kasur pijit.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu