Love In Sunset - BAB 32 KEJUTAN

"Christine!" Vincent berlari sangat cepat. Dia kakinya tersandung akar pohon dan hampir jatuh. Untungnya, dia akhirnya dapat menyusul wanita itu.

Dia mengulurkan tangannya yang gemetar dan menepuk punggungnya. Pada saat ini, dia tidak berani bernafas, dia takut salah satu gerakannya yang paling kecil akan mengubah semua yang ada di depannya menjadi debu.

Dia berhati-hati, pandangan matanya yang selalu dingin, sekarang terpancarkan kerinduan tak tertahankan. Tuhan, tolong biarkan aku menemukan Christine.

Ketika wanita itu berbalik, seluruh dunia seperti terhenti. Seketika, kejutan di matanya menghilang, digantikan oleh kehilangan dan frustrasi yang paling menyakitkan.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Wanita itu menatapnya dengan nada tidak senang.

Bukan Christine, tetapi seorang wanita yang sosoknya mirip dengannya. Dia langsung membalikkan badannya dan lupa untuk meminta maaf.

Dia berjalan pergi dengan langkah yang berat, dia merasa seperti boneka yang jiwanya dimanipulasi oleh takdir.

"Sakit ya!"

Suara ketidakpuasan datang dari perempuan di belakang. Tajam seperti pisau, langsung menusuk jantungnya.

Dia benar-benar sakit. Dia sangat sakit. Kalau tidak, bagaimana dia bisa begitu bingung sehingga dia kehilangan wanita kesayangannya?

...

"Sayang, kapan kita akan mengambil bukti nikah?"

Di sofa ruang tamu di sebuah apartemen, Suci meraih lengan Vincent dan manja padanya.

Mereka telah berada di negara M selama lebih dari sepuluh hari. Vincent tidak berbicara tentang upacara pernikahan. Meskipun mereka hidup di bawah atap yang sama, tapi mereka tidur di kamar yang terpisah. Meskipun mereka adalah pasangan yang belum menikah, Vincent tidak pernah melakukan hubungan intim dengannya.

Dengan berlalunya waktu, suasana hati Suci menjadi semakin tidak nyaman. Hanya dengan mendapatkan sertifikat yang bisa dilindungi undang-undang, dia bisa merasa nyaman.

Vincent sedikit menggigit bibirnya dan mengangkat senyum ringan di samping bibirnya. Dia menarik lengannya menjauh dari lengannya dan menepuk punggung tangannya tanpa meninggalkan bekas. "kamu begitu ingin cepat-cepat menikahiku?" Beri saya beberapa bulan lagi dan saya akan memberikanmu kejutan. "

"Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggu kejutanmu. Suci berharap kejutan darinya. Kegembiraannya mengabaikan bayangan Vincent yang hampir tak terlihat di bagian bawah matanya.

...

Di ruang baca, ruangannya besar sehiingga tekanan udara didalamnya agak rendah.

Vincent bersandar di sandaran kursinya dan memandang Haris di seberang jalan. "Bagaimana dengan hal yang kamu kerjakan?"

"Ini saatnya aku mendengarkan rekaman Yuda dan Suci. Aku akan menunjukkannya padamu." Haris menekan kunci pena rekaman dan suara yang akrab keluar dari sana.

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

" sangat sederhana. Terus berikan obat ini untuknya ..."

"Yah, aku berjanji, selama Vincent disisiku, itu sudah cukup!"

Setelah rekaman itu selesai diputar, ruang yang luas itu masuk ke dalam keheningan. Udara yang berhenti, membuat orang merasa kedinginan di seluruh tubuhnya.

Haris menatap pria yang menghadapnya dan tidak merasa menggigil. Dia tidak berani berbicara sepatah kata pun dan menatap instruksi pria itu.

"Sangat bagus!" Vincent menggambar senyuman dingin di bibirnya dan menatap dengan tatapan dingin dari matanya seperti itu seperti dari neraka: "Jangan khawatir, aku akan memberimu kejutan besar!"

Tiga bulan kemudian, di negara M.

Cuaca cerah dan tidak berawan.

Musim panas yang berangsur-angsur surut, bahkan angin bertiup dengan lembut menyapu tubuh setiap orang dengan kenyamanan dan kesegaran awal musim gugur.

Di halaman di luar Katedral St. Beaton, pernikahan Vincent dan Suci akan segera diadakan.

Keluarga Vincent dan keluarga Suci semuanya hadir tanpa kecuali. Ini bukan hanya pernikahan akbar, tetapi juga pernikahan yang menyangkut bisnis kedua keluarga mereka . Setelah pernikahan, itu juga akan membawa keuntungan ekonomi bagi kedua keluarga, sehingga tidak peduli keluarga Vincent ataupun Suci, kedua keluarganya sangat menantikan pernikahan ini.